NovelToon NovelToon
Hasrat Liar Sang Pembantu

Hasrat Liar Sang Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:43.9k
Nilai: 5
Nama Author: tiarasari

Berjuang dengan penyakit yang dia derita selama ini malah mendapatkan pengkhianatan dari suami.

Arkan. Suami yang dia percaya selama enam tahun untuk menjaga anaknya, malah mengkhianatinya.

Yang membuat dirinya sakit hati, ternyata Arkan sedang bercinta dengan perawat yang bekerja di rumahnya untuk membantunya sembuh.

Nyatanya mereka berdua mengkhianatinya, saat itu juga dia bertekad untuk membohongi keduanya supaya kebusukan yang mereka lakukan terbongkar.

Bisakah Amel membongkar semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini? Atau memilih setia dalam rumah tangga untuk kebahagiaan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiarasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32 : kecewa

Dua minggu Lea berada di kampung halaman, Lea memutuskan untuk bercerita kepada orang tuanya. Rasanya mulut ini susah sekali mengatakan yang sebenarnya di depan orang tuanya, apalagi mereka sedang menunggu dirinya bicara.

"Kamu mau bicara apa nak. Katakan aja bapak mau ke sawah." ucap sang bapak menatap putrinya.

Lea menunduk, bukannya menjawab malah dia meminta maaf kepada orang tuanya. Dari dulu dia memang menyusahkan orang tua, sampai nasibnya jadi seperti ini.

"Maafkan Lea Bu, Lea minta maaf sama ibu dan bapak."

"Loh kenapa kamu minta maaf apa kamu melakukan kesalahan?" tanya sang ibu yang melihat Lea memohon meminta maaf.

"Aku hamil."

Mendengar perkataan Lea membuat keduanya terkejut, "Itu tidak benarkan nak, ucapanmu bohong kan."

"Aku gak bohong Bu aku hamil. Anak ini sudah jalan tiga bulan." jawab Lea kembali yang mengelus perut yang mulai terlihat buncit.

Kedua orang tua Lea menatap perut tersebut, sedangkan lelaki yang duduk di sebelah ibunya terdiam. Sepertinya lelaki itu kecewa dengan putrinya, apa dia salah didik anak sampai anaknya hamil.

"Kenapa bisa nak. Kenapa kamu bisa hamil." ucap sang ibu marah saat mengetahui berita bahwa anak perempuannya hamil.

Akhirnya Lea menceritakan semuanya, keduanya terkejut dengan apa yang dikatakan Lea. Tetapi Lea menceritakan cuman sebuah karangan, dia mengatakan kalau dirinya di perkosa nyatanya tidak.

Ibu dan bapaknya tidak tahu pekerjaan dia sebelumnya, sebelum melamar menjadi art ia sempat menjadi wanita malam. Itulah pekerjaan Lea sebenarnya, mulai saat itu dia mulai keluar dari hiburan malam dan mencari pengalaman sebagai art.

Akhirnya dia mendapatkan pekerjaan tersebut, di sanalah ia mendapatkan duit tambahan buat melayani suami dari majikannya. Saat anak ini datang malah lelaki itu tidak bertanggung jawab, yang dia tidak habis pikir kenapa bisa kebablasan.

Dulu dia tidak pernah sampai kebablasan, apa mungkin selama melakukan itu Arkan tidak pernah memakai pengaman atau jangan-jangan dirinya yang tidak berjaga-jaga.

"Bu, pak." ucap Lea menatap kedua orang tuanya, mereka terdiam setelah mendapat kabar tidak menyenangkan.

Lelaki itu memutuskan untuk pergi bekerja sedangkan ibunya menuju dapur, entah gimana nasibnya mungkin dia akan diusir dari sini. Dan memulai hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Arkan merasa bebannya mulai hilang saat wanita itu pergi, dia pikir wanita seperti Lea akan menuntutnya tapi nyatanya tidak. Malah wanita itu yang pergi dengan sendirinya, tinggal menikmati wanita satunya tanpa sepengetahuan Amel.

Seorang Arkan tidak mungkin berubah, lelaki seperti Arkan akan tetap gila wanita tanpa memiliki cobaan yang lebih berat. Rev, Lilian tidak tahu kelakuan ayahnya. Diam-diam pria itu melakukan rencana licik buat kesenangan dirinya sendiri.

Dia tidak peduli dengan apapun, yang lelaki itu pedulikan hanyalah egonya sendiri. Buktinya saja di saat Arkan tidak memiliki pekerjaan, lelaki itu masih menikmati kekayaan istrinya. Tanpa merepotkan dirinya untuk pulang dan pergi ke kantor.

"Sayang." panggil Arkan dengan lembut, lelaki itu melangkah mendekati Amel yang sibuk bercermin.

"Kamu sudah datang. Gimana sama perhiasan yang aku pakai apa cocok denganku?" Amel menatap suaminya yang menatapnya.

"Kamu sangat cantik sayang. Apapun yang kamu pakai akan selalu cantik di mataku." balas Arkan, di dekat Amel ada Imelda yang selalu berdiri.

"Nyonya sudah waktunya untuk mandi." Amel mengangguk dan Imelda meninggalkan Amel saat wanita itu memintanya untuk sendiri di kamar mandi.

***

Dalam situasi yang seperti ini saja bisa-bisanya Arkan mengambil kesempatan, Amel sibuk merendam di bathtub sambil memejamkan mata. Sedangkan Arkan menarik tangan Imelda ke tembok, lelaki itu menatap wajah Imelda dengan menyentuh wajah Imel.

"Bapak mau apa?" Imelda ketakutan saat Arkan berada di posisi yang menurutnya sangat dekat, sedangkan di dalam kamar mandi ada Amel.

"Tanpa saya beritahu kamu sudah tahu saya mau apa dari kamu."

"Tapi pak nanti kita ketahuan sama ibu." ucap Imelda berusaha melepaskan tubuh Arkan.

"Kamu tenang aja istri saya tidak akan tahu kalau kamu mau bekerjasama dengan saya."

Diam-diam Arkan mencium bibir Imel dengan kasar, wanita yang kini sedang berciuman dengan Arkan berusaha menahan suara lenguhan. Takutnya Amel mendengar suaranya, tidak hanya ciuman saja yang dilakukan Arkan melainkan tangan lelaki itu mulai mencari sesuatu ke dalam tubuhnya.

Imel merasa tidak suka tindakan Arkan, tapi ia tidak bisa menolak, takutnya Arkan akan melaporkan dirinya dan memecatnya. Ia cuman wanita biasa, hanya satu ancaman saja membuat dirinya tidak berdaya.

Mau gak mau Imelda harus menerima keinginan Arkan, Imel menggigit bibir bawahnya saat Arkan melepaskan ciumannya. Kini pria itu mulai meraba tubuhnya, tubuh bagian bawah yang selalu ia tutupi dengan kain berbentuk segitiga.

Arkan semakin gencar menggoda Imelda dan memainkan tubuh wanita ini, kancing baju yang dikenakan Imel sudah dibuka oleh Arkan. Lelaki itu mencium bagian depan Imel, ciuman, hisapan mulai dilakukan oleh Arkan.

Imel berusaha menahan, Amel sama sekali tidak mendengar suara yang ada di luar. Wanita itu sepertinya merasa nyaman berendam, sudah lama sekali tidak berendam di air hangat dengan banyak busa.

Semua gaya terus dilakukan oleh Arkan, sampai keduanya mendengar suara dari arah kamar mandi.

"Pak... Ah... Cukup pak ibu sedang manggil saya." ucap Imel berusaha menghentikan gerakan Arkan.

"Biarkan saja dia. Lagian nanggung kalau dihentikan sayang." Arkan terus menggencar tubuh Imel, lelaki itu semakin bersemangat sampai keduanya mendengar suara langkah kaki dra luar.

Imel panik dan memohon untuk dihentikan, akhirnya Arkan menghentikan kegiatan panas barusan. Imel dengan cepat membeberkan pakaian dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

"Ibu butuh bantuan saya."

"Kamu ini gimana saya dari tadi panggil kamu kenapa kamu tidak kunjung datang." pekik Amel.

"Maafkan saya Bu. Tadi saya diminta untuk buatkan kopi untuk bapak, jadi saya pergi ke dapur dulu untuk buatkan kopi baru saya datang ke sini." kata Imel berbohong, pasalnya bukan itu yang dia lakukan.

Tubuhnya merasa lemas saat Arkan terus menjamah tubuhnya, bisa-bisanya lelaki itu terus menyentuh dan meraba tubuhnya dalam posisi berada di dekat Amel. Pria ini sudah gila ya, apa dia sengaja melakukan ini untuk menggodanya.

Imel berusaha menyingkirkan tangan nakal Arkan, Amel meminta Imelda untuk menunggu sedangkan wanita itu sedang diperiksa oleh dokter. Selama periksa Rev datang untuk memastikan, lelaki tampan itu senang saat Amel mulai sembuh, sebentar lagi Amel tidak akan memakai kursi roda.

"Bun, nanti aku kosongkan jadwalku untuk membantu bunda belajar jalan."

"Tapi nak, kamu lagi sibuk ngurus kantor apa tidak masalah kalau kamu melakukan ini demi bunda."

"Nggak apa-apa Bun. Ini semua demi bunda, Rev akan membantu bunda sampai bunda sembuh." Amel tersenyum mendengar jawaban dari Rev, dia memang berniat untuk sembuh supaya ia bisa mencari bukti selanjutnya.

Setiap pagi dan sore Rev selalu membantu Amel untuk berjalan, dia mulai membantu ibunya secara perlahan dengan menyentuh kedua tangan Amel.

Dengan pelan Amel dibantu Rev untuk melangkah, penyakit yang di derita Amel selama bertahun-tahun membuat otot tubuhnya terasa kaku. Apalagi otot kaki, dokter menyarankan untuk terapi jalan dan Rev setuju.

Sebelum berangkat ke kantor Rev sebisa mungkin membantu ibunya tetapi jalan, alat yang digunakan Amel sangat mudah mungkin karena penyakit Amel menjadi kesusahan untuk menyentuh alat tersebut.

Rev terus membantu Amel untuk melangkah walau dia tahu kalau kedua kaki ibunya terasa kaku untuk digerakin.

"Rev sudah ya belajar jalannya bunda capek." baru beberapa langkah Amel merasa kesusahan itupun dibantu oleh Rev dan juga walker.

Alat khusus untuk terapi jalan, itupun dokter yang menyarankan. Mau gimana lagi Rev tidak bisa memaksakan Amel untuk melangkah, Rev membantu Amel ke kursi roda dan membiarkan ibunya istirahat.

"Hari ini cukup sampai disini dulu Bun. Nanti sebisa mungkin Rev akan membantu bunda terapi, kalau Rev sibuk Rev akan minta madam Rini atau orang kepercayaan Rev buat terapi bunda." tutur Rev dengan berjongkok menyamakan posisi Amel.

"Makasih ya Rev kamu sudah membantu bunda. Maaf selama ini bunda selalu merepotkan kamu."

"Gak apa-apa bun Rev senang bisa bantu bunda." sebelum berangkat ke kantor Rev sempat mencium kedua tangan Amel dengan lembut barulah pria itu pergi.

1
Upriyanti II
gimana klau dites dna
Upriyanti II
kan kak lea hamil
Dewi Fuzi
aneh kok msh perawan kan udah d gilir gimna sih thor bingung aku
Dewi Fuzi
🤣🤣🤣🤣🤣🥲jadi piala bergilir ya lea dari bapak nya anak nya temen" nya 🤭🤭
Putu Sriasih
Luar biasa
CuanZ 73
agak gk masuk akal sih, masa masih perawan setelah jd psk.. trs si lea jg kan pernah digilir tmen2 rev sampe jalannya pincang ..
CuanZ 73
kan udh ada rekaman cctv ya
Bandar Jayalampung
knpa GK jujur sih lea
Bandar Jayalampung
jangan2vutu memang anak nya rev
Jeni Safitri
Rev jangan terlalu percaya siapa tau arkan sedang menyusun rencana menekan ibu mu utk menandatangai surat wasian yg sdh dikaranganya sendiri setelah itu nyawa ibu ku di habisi segera olehnya
Hanisah Nisa
patutnya....kau di humban....di klub malam....
Hanisah Nisa
singkirkan Arkan.....sampai jadi gembel.....padan muka kau...
Jeni Safitri
Ngk ngerti koq bisa lea diperawani oleh rev sementara dia sdh main sama arkan
Jeni Safitri
Wah lea mantap bisa dapatkan 2 kakap sekaligus, bpk dan anak bisa dia kuasai sekaligus
Jeni Safitri
Benar ya buah jatuh ngak jauh dari pohon seperti rev persis seperti ayahnya ngak jauh" dari yg kotor"
Jeni Safitri
Ya rev ternyata menuruni watak ayahnya arkan
Jeni Safitri
Jangan" perusahaan yg di kelola arkan milik mertua
Jeni Safitri
Wah ancaman rev luar biasa
Itha
lanjut author semangat
Hanisah Nisa
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!