novel ini menceritakan tentang kisah seorang wanita yang bernama Melisa yang penuh dengan petualangan cintanya,
mulai dari bertemu dengan Lelaki yang dia kira lelaki baik baik nyatanya??
tidak seperti casingnya yang selalu bermuka lugu di depan Melisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anjelicha hanna cahya ningtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu di bioskop
#Pov Melisa
Hari ini adalah hari Sabtu, aku selalu memanfaatkan hari sabtuku untuk cuci baju dan beres beres apartemen.
sorenya aku ada janji dengan Marcel untuk jalan jalan di Mall xx karena Marcel mengajakku untuk menonton film.
pagi ini aku hanya memasak sederhana karena di kulkas hanya tersedia beberapa sayur mayur dengan lauknya.
ting tung.... ting tungg....
aku segera membukakan pintu, ternyata Marcel sudah datang,
"lho kan kita nonton filmnya yang sore sayang?" tanyaku heran, marcel pun hanya tersenyum dan langsung masuk ke apartemenku dan menutup pintunya. tanpa aba aba Marcel langsung menggendongku menghadapnya dan aku pun melingkarkan tanganku di lehernya, marcel pun menciumku dengan mesra, bibir kami saling bertaut dan Marcel menggendongku berjalan ke arah kamarku, Marcel merebahkan tubuhku di kasur dan tetap menciumiku dengan panas, ketika tangannya mulai bergerilya memegang gunung fujiku, aku pun langsung memegang tangannya dan melepaskan ciumanku
"sayang, udah nanti kita lost kontrol" ucapku menyudahi kegiatan menggairahkan kami
"hmmmm... selalu di potong, padahal aku sudah onfire" protes Marcel sebal
"apanya yang onfire???"tanyaku dengan alis terangkat
"rahasia, aaah ayolah kita nikah sayang... yaaa... dipercepat aja" rengek Marcel
"enggak!! sekali enggak ya enggak" tolakku
"duh aku jebak tau rasa" gerutu Marcel setengah berbisik, tapi aku bisa mendengarnya
"apa kamu bilang barusan???" tanyaku
"ee... enggak kok,." jawab marcel ketakutan
"awas aja macem macem" protesku dan segera keluar dari kamar.
aku menarik napas dalam dalam, jujur yang dilakukan Marcel barusan benar benar membuatku ter4ngs4ng, tapi aku harus bisa mengontrol n4fsuku jangan sampai aku terlena.
Aku kembali menyapu dan mengelap meja, setelah itu aku mengepel apartemenku. aku mengintip Marcel, tenyata dia tertidur dikasurku.
aku pun melanjutkan ritualku setlika baju baju kerjaku.
3 jam kemudian......
aku mengambil handukku dan masuk ke dalam kamar mandi, aku memutuskan untuk mandi, tanpa aku sadari, aku lupa mengunci kamar mandiku.
kreeeeekkk......
aku menoleh kaget karena pintu kamar mandiku dibuka
"AAAHHHHhHHH!!!!!" teriakku kaget karena Marcel masuk ke dalam kamar mandi, dengan matanya yang masih setengah tertutup.
Marcel pun kaget, dan seketika membelalakkan matanya, pandangannya tertuju ke tubuhku yang tidak tertutup sehelai benang pun
"KELUAR!!!!!" teriakku sambil melempar botol shampo ke arah Marcel,
Marcel pun keluar dengan mengeles lemparanku.
"lain kali kalo mandi di kunci!!! ceroboh kamu itu!!" teriak marcel dari balik pintu.
aku masih terdiam karena shyok, aku shyok karena Marcel melihat tubuh telanj4ngku dengan tatapan matanya yang sayu, entah apa yang ada dipikirannya hingga aku takut dan reflek melemparnya dengan botol shampo.
aku keluar dari kamar mandiku, dan melihat ke sekitar kamarku, ternyata Marcel sudah keluar dari dalam kamarku. aku pun menghela napas lega.
aku segera mengunci pintu kamarku dan berganti baju.
aku membuka pintuku dan berjalan ke arah dapur, marcel menatapku dan menghampiriku.
"lain kali kalau mandi di kunci ya, tadi aku bangun tidur mau pipis. aku gak tau kalau kamu mandi. karena gak ada suara air gemericik, makanya aku masuk"ucap Marcel
"tetap aja seharusnya kamu ketok dulu pintunya" protesku sebal
"iya iya maaf, lain kali kamu ulangi lagi gak kunci pintunya, aku terkam kamu di kamar mandi" goda Marcel
"dasar mesum!" makiku
"ya wajar dong, kan aku lelaki normal" Marcel membela diri.
#Pov Marcel
Entah kenapa hari ini aku merasa sangat bergairah ke Melisa, aku mendatangi apartemennya dan aku langsung menciuminya, aku merasa ingin sekali menyatukan tubuh kami, aku rasa aku masih laki laki normal, tapi ternyata Melisa tidak mudah aku goyahkan. Aku salut dengannya karena dia bisa menjadi rem untuk hubungan kami agar tidak melakukan hal yang tidak tidak.
aku akhirnya memutuskan untuk tidur di kamar Melisa,
aku terbangun karena merasa ingin buang air kecil, dengan mata yang masih mengantuk aku berjalan menuju ke kamar mandi,dan membuka pintunya, betapa terkejutnya aku karena suara teriakan Melisa. aku reflek menatapnya, dan bisa kulihat semua bagian tubuh Melisa, dan bisa kulihat dengan jelas gundukan gunung fuji melisa yang mencuat tanpa Bra begitu menggairahkan dan kenyal, tanpa basa basi Melisa melemparku dengan botol shampo
nyaris aku terkena lemparannya. aku pun keluar dan menutup pintu kamar mandi.
'untung saja aku masih bisa mengendalikan hasratku. kalau tidak hari ini bisa jadi kami berfotosintesis di kamar mandi' gerutuku dalam hati.
aku pun keluar dari kamar Melisa dan menutup pintunya, aku menuju ke kamar mandi di luar karena sudah tidak bisa menahan pipis apalagi di tambah si Joni sudah mencuat bangun karena melihat pemandangan gunung fuji Melisa dan juga bukit savananya.
aku pun memutuskan untuk mandi juga karena gerah tadi tidur dengan ac yang mati.
setelah kami selesai berdebat kecil karena insiden melisa mandi, kami pun keluar dari apartemen menuju ke parkiran mobil dan menuju ke mall xx untuk menonton film.
"mau nonton film apa nih yang?" tanyaku ke Melisa
"aku penasaran sama film hantu itu yang" jawab Melisa sambil menunjuk sebuah poster film hantu yang berjudul santet
"ah enggak enggak , ntar kamu gak berani di apartemen sendirian lagi." tolakku, Melisa pun memanyunkan mulutnya
"terus nonton apa?" tanya Melisa padaku.
"udah kita nonton film komedi aja ya, yang itu lho genrenya komedi" tunjukku ke poster film yang dibintangi Raditya Dika.
"Pak marcel??" tiba tiba ada yang menyapaku, sontak aku dan Melisa pun menoleh
"oh iya," jawabku sambil mengingat ingat nama pegawaiku,
"lho ada Melisa juga??" ucap dia kaget
"eh Mbak Lola, mau nonton ya mbak" tanya Melisa kikuk,
"iya nih,wah,, ada berita apa ini hehehe" ucap Lola
"ehm.. kami mau nonton film Raditya dika, kamu mau nonton apa biar saya traktir" ucapku
" wah beneran pak?? wah terima kasih ya, tapi saya gak sendiri lho pak, saya kesini saman teman saya dan pacarnya hehhe" ucap Lola
"iya gapapa saya traktir mereka, btw mana teman kamu?" tanyaku
"sebentar saya panggil mereka pak" jawab Lola dan berlalu meninggalkan kami.
"aduh gimana nih yang, kita ketemu sama orang kantor" ucap Melisa cemas
"udah gapapa toh kalo kita nikah nanti mereka semua juga bakalan tau"jawabku santai,
"Pak, ini saya sama Nena dan calon suaminya hehhe" tiba tiba Nena sudah dibelakangku dan aku melihat nena dan juga Ari, mereka juga sama kagetnya denganku dan Melisa, terutama Melisa aku bisa melihat wajah Melisa kaget dan mengalihkan pandangannya.
"hai Ri, wah kebetulan ketemu disini" ucapku
Ari pun merespon jabatan tanganku,
"oh ya selamat ya, aku dengar kalian akan menikah" ucapku lagi
"iya makasih" jawab Ari dengan senyum kecut.
"doakan aku dan Melisa segera menyusul kalian menikah ya" ucapku, sontak Lola pun tersedak soft drink
"UHUK UHuk!!! hah saya gak salah denger pak????" tanyanya
"enggak, saya memang lagi berpacaran dengan Melisa. doakan ya kami segera menikah" ucapku lagi santai
Lola pun masih shyok sampai tidak bisa berkata kata
...****************...
jangan lupa buat mampir juga di Novel ku yang berjudul ATHAYA ya kak 🙏🤗
aku mampir nih buat beri dukungan nya 🙏