Bagaimana jadinya jika kau tidak sengaja melihat pembunuhan yang di lakukan oleh seorang mafia, yang membuat mu harus ikut terlibat dalam kehidupannya.
Dan itulah yang di rasakan oleh Rachel, karena ketidaksengajaan melihat aksi Jeki membuatnya harus membayar mahal atas apa yang telah ia lihat.
"Wanita itu seperti sebuah n*rkoba untuk ku, yang sekali ku cicipi membuat ku terus ketagihan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Diana berjalan dengan perlahan, ia habis pergi berbelanja dengan pelayan pribadinya. "Apa hari ini suami ku akan pulang malam?" tanya Diana.
"Tuan mengatakan jika beliau sedang ada urusan di luar kota, jadi untuk beberapa hari beliau tidak akan pulang."
Diana menganggukkan kepalanya karena ia tahu jika Dewa adalah orang yang sangat sibuk, tapi meski begitu. Pria itu tidak pernah lupa untuk memberikan kabar kepadanya, "Baiklah, ayo kita pulang."
Saat di perjalanan pulang, Diana tidak sengaja melihat mobil milik Dewa terparkir di sebuah restoran. Lalu mobil itu pun langsung pergi, Diana langsung meminta supir untuk mengikuti kemana mobil suaminya pergi.
Diana terdiam dengan ekspresi heran saat mobil Dewa masuk ke dalam hutan yang lebat, hingga Diana bisa melihat sebuah rumah tua terbengkalai di dalam hutan.
"Berhenti di sini, aku akan keluar." Ucap Diana, ia meminta supir untuk menghentikan mobilnya jauh dari rumah tua itu.
"Tapi Nyonya.."
"Diam, aku akan segera kembali."
Diana langsung bergegas berjalan menuju rumah, ia sengaja mengendap-endap dan untungnya tidak ada penjaga sama sekali. Dengan tangan yang memegang perut besarnya, Diana mulai bersembunyi di balik pohon. Ia melihat Dewa keluar dari dalam rumah kosong dengan senyuman aneh.
Entah kenapa bulu kuduk Diana merinding saat melihat ekspresi Dewa yang sangat mengerikan. Lalu mobil pria itu langsung pergi begitu saja, Diana langsung berjalan masuk ke dalam rumah yang untungnya tidak di kunci.
Terdengar suara batuk seseorang dari ruangan bawah tanah, Diana dengan perasaan takut dan penasaran langsung berjalan secara perlahan.
Tapi langkahnya langsung terhenti saat melihat sosok pria yang tengah di ikat di sebuah tiang dengan tubuh yang babak belur dan darah yang sudah hampir mengering.
Air mata Diana seketika mengalir saat menyadari jika pria itu adalah ayahnya.
"Ayah.. Hiks.."
Haikal langsung menoleh saat mendengar namanya di panggil, "Diana, anak ku."
Diana langsung berlari dan memeluk Haikal, yang selama ini ia sangka telah meninggal dunia bersama dengan Ibunya.
"Ayah ada apa dengan mu?" tanya Diana saat melihat keadaan Haikal.
"Diana, pria itu. Dewa! Dia bukan orang baik-baik,"
"Apa maksudnya?" tanya Diana yang mulai terkejut.
"Dia orang yang telah membunuh ibumu dan dia juga yang telah mengurung ku di sini,"
Diana terdiam dengan mata yang terkejut, ia tidak percaya jika pria yang selama ini ia cintai adalah orang yang telah menghancurkan keluarganya.
"Diana pergilah."
"Tidak ayah, aku akan membebaskan mu dari sini." Diana berusaha keras untuk melepaskan rantai yang mengikat kedua tangan ayahnya.
"Percuma nak, cepatlah pergi."
"Tidak ayah, aku tidak bisa meninggalkan mu sendirian di sini."
"Diana, dengan melihatmu sehat sudah membuat ayah bahagia. Pergilah sebelum pria itu kembali datang."
Diana hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dan kakinya mulai berjalan mundur tapi punggungnya menabrak sesuatu yang membuat Diana terdiam dengan tubuh menegang.
Dewa kini berada di belakang tubuh Diana, ia menatap tajam ke arah Haikal yang tengah terikat di depannya. Perlahan tangannya memegang kedua pundak Diana, wanita itu hanya bisa diam seraya menahan tangis dan rasa takut di hatinya.
"Sayang," panggil Dewa lembut, ia tidak ingin membuat wanitanya semakin ketakutan.
"Hiks... Hiks... Hiks..." Diana menangis dan tidak bisa bergerak, rasa takut dan marah mulai menyelimuti tubuhnya.
"Jangan sentuh putri ku, Diana lari!" Teriak Haikal.
Dor...
Kedua mata Diana membulat sempurna saat sebuah peluru menembus kepala ayahnya, kedua kaki Diana terasa lemas hingga wanita itu hampir jatuh tapi Dewa langsung menahan tubuh istrinya.
"Ayah.. Hiks.. Hiks.."
"Diana." Panggil Dewa.
"Kau jahat!" Teriak Diana yang langsung menjauhkan tubuhnya dari Dewa.
"Diana dengarkan penjelasan ku dulu." Dewa berusaha untuk menenangkan Diana.
"Kau telah membunuh kedua orang tua ku! Kau menghancurkan keluarga ku! Apa sekarang kau juga ingin membunuh ku?! Bunuh saja aku!" Teriak Diana.
Dewa langsung memeluk dan berusaha menenangkan Diana, "Tidak sayang, aku sangat mencintaimu."
"Pembunuh..."
Diana terus menangis dan memberontak, hingga ia terdiam dengan tangan yang memegang perutnya. "Arg..."
Dewa yang melihat Diana kesakitan langsung membaringkan tubuh istrinya, ia melihat darah segar perlahan keluar dari sel*ngkangan Diana.
"Diana bertahanlah sayang."
Dewa langsung memapah Diana dan membawanya masuk ke dalam mobil, kini Diana sudah tidak sadarkan diri. Dewa dengan marah dan kesal, ia langsung mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.
"Bertahanlah sayang."
ngrebut pacar Rachel ,iri sama Rachel..,
serakah,mskipun skrng udh berubah jg,mendingan Andrew jodohnya via aja temen Rachel yg bner2 tulus sama Rachel 😓