Terjebak Malam Yang Salah

Nicho mengerjabkan matanya, melihat satu sosok cantik yang kini bergandengan mesra dengan sahabat baiknya.

Micela Andelia, wanita cantik yang pernah mengisi hatinya. Nicho tampak diam, ini kali pertama dia bertemu lagi dengan wanita yang telah menikah dan dikaruniai bayi mungil yang cantik itu.

Tak sempat terpikir dia akan bertemu dengan wanita yang pernah dia cintai, tapi tak pernah tau akan cintanya.

Ganesa, wanita cantik itu mengamati beberapa pria, sahabat baik dari kakak sepupunya. Dia juga mengamati Micela yang tersenyum padanya.

"Kalian semua sudah saling kenal?" tanya Ganesa.

Semua mata mengarah pada sosok Ganesa. Vino, Delon dan juga Marvel menatap ke arah wanita yang kemungkinan belum tau tentang persahabatan mereka, bahkan belum tau juga jika Nicho pernah menyimpan rasa pada Micela, karna yang tau tentang itu hanya Vino dan Nicho saja.

"Mereka saling kenal, karna Nicho adalah sabahat baik Kak Marvel juga Nes," ucap Dani yang baru saja bergabung bersama dengan Emely dan juga putra tampannya.

Ganesa mencoba tersenyum, tak menyangka sebelumnya jika kenyataanya seperti ini. Ganesa menghela napas panjang dan mencoba tersenyum. Bagaimana bisa? Bukankah ini akan mempersulitnya untuk bercerai?

"Jadi begitu," sahutnya.

"Kau mengenalnya juga Micel?" tanya Ganesa mencoba untuk menanggapi ucapan Micela, sepupu kesayangannya dan Dani

Micel tersenyum dan menganggukan kepalanya, berbeda dengan Vino dan Nicho yang seakan menghawatirkan sesuatu.

"Ya, Kak Nicho adalah guru bela diri aku dulu, Kak Nes" jawab Micela yang mengeratkan gandengan tangannya pada Vino.

Vino merasakan kelegaan dalam jiwanya, dia tau cinta Micela hanya untuknya.

Nicho merasakan sakit yang bertubi, saat pengakuan Micela akan dirinya hanya sebagai seorang guru. Bukankah mereka lebih dari itu? Nicho mengalihkan pikirannya.

Nicho, Micel sudah bahagia, dia sudah bersuami. Bahkan dia tak tau perasaanmu. Lupakan dia. Batin Nicho.

Ganesa menoleh ke arah Nicho, guru bela diri? Ganesa menautkan alisnya, tak percaya saja dengan kelebihan yang dimiliki Nicho. Sepertinya Ganesa terkesan dengan hal itu.

"Jadi kamu bisa bela diri Honney?" tanya Ganesa sambil menatap ke arah Nicho. Sepertinya berpura pura akrab pada Nicho di depan keluarga dan sahabat baik kakak sepupunya tidak ada salahnya.

Nicho yang tadinya menatap Micela kini menatap ke arah Ganesa yang tersenyum, Ganesa mengerjabkan matanya dan tampak sangat indah. Bahkan senyuman Ganesa sangat manis. Parasnya sangat cantik, dan baru kali ini Nicho melihat intens wajah istrinya yang ternyata secantik ini.

Setan apa yang merasukinya? Honney? Batin Nicho bertanya tanya.

"Sepertinya kamu harus mengenaliku lebih dekat, agar kamu tau bagaimana pantasnya aku untuk bersanding denganmu, Darling," sahut Nicho, dia harus bermain drama seperti apa yang diperankan oleh Ganesa.

Marvel, Delon, Vino tampak tersenyum melihat keakraban pasangan baru itu. Nada, Micel dan juga Emely juga sama.

Kini, Dani juga bisa bernapas lega saat melihat senyuman di bibir Ganesa. Dia berharap senyuman itu akan menjadi senyuman yang tulus. Walau semua di mulai dari hal yang tidak diinginkan.

"Wah, kalian manis sekali," puji Micel yang kini menatap ke arah Ganesa. Ganesa tersenyum pada wanita cantik yang berusia dua tahun lebih muda darinya itu.

Ganesa mengeratkan gandengan tangannya di tangan Nicho, menatap Micel dengan senyuman indahnya.

"Jika kamu muridnya, Mas Nicho adalah gurunya, maka aku adalah pawangnya guru, aku lebih tau jurus yang bagaimana untuk meluluhkannya Micel. Kamu tidak bisa menandingiku," ceplos Ganesa dan mengundang gelak tawa Micel, Nada dan juga Emely.

Delon, Marvel dan Dani tampak tertawa juga. Akan tetapi keresahan masih ada pada Vino. Jika Ganesa dan Micela tau akan perasaan Nicho yang dulu, apa semua masih akan sebaik baik ini?

Nicho melirik ke arah Ganesa, seulas senyum tampak di sudut bibirnya.

Menarik. bantin Nicho bermonolog.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...