NovelToon NovelToon
SUNDIRAH

SUNDIRAH

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:293.1k
Nilai: 5
Nama Author: Delima Rhujiwati

Sundirah, adalah anak seorang pekerja upah harian, sebagai pemetik kelapa. Perjalanan cinta Sundirah dengan Mahendra, putra semata wayang juragan kopra adalah sebuah ujian yang tidak mudah ia lalui.
kehilangan kedua orang tua sekaligus bukan fakta yang mudah di terima.
Atmosiman, yang semula sebagai sosok penyayang, melindungi dan penuh kewibawaan. Hanya karena tergiur oleh sebuah kehormatan, Dia lupa akan tujuan utama didalam kehidupannya.
Lurah Djaelani, bersama kamituwo. Sebagai pamong yang seharusnya menjadi teladan pada masyarakat.
Lupa kewajiban sebagai kepala desa, dan lebih memburu harta, berjudi sabung ayam dan menjodohkan anak gadisnya, yang semata-mata untuk menguasai harta sang juragan.
Mampukah Sundirah menghadapi semua cobaan dalam kisah cinta dia, nyawa orang tua nya sebagai taruhan atas nama cinta.
Duri yang paling mematikan disini adalah sosok seorang kamituwo. akan kah ambisi mereka berhasil membawa keberkahan?
Ikuti sebagian dari kisah yang nyata seorang Sundirah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan pernikahan

kreseek....krsseek ..

"Siapa ooiii....! keluar..!" Salah satu dari mereka berteriak, melihat sekelebat bayangan mengintai di depan rumah lurah Djaelani.

"Kamu bunyikan kentongan..! dan kamu bersama ku mengejar ke arah sana." Satu diantara mereka memberikan perintah kepada yang lain.

Bayangan hitam itu berlari begitu cepat, menembus kegelapan malam. Dengan sumpah serapah kegagalan, rencana yang ia susun.

"Kemana larinya cepat sekali."

"Rupanya dia mau mencuri di rumah ndoro lurah Djaelani."

"Kita harus tingkatkan kewaspadaan, desa kita sudah tidak aman lagi." Mereka kembali berkumpul,

Warga yang mendengar bunyi kentongan, saling bahu membahu membawa oncor sebagai penerangan

Pengejaran lagi-lagi menghasilkan kegagalan.

"Tingkatkan keamanan desa kita, sepertinya desa kita sekarang tidak aman lagi." Ketua keamanan desa memberi instruksi kepada warga.

Teriakan, dan kegaduhan di luar membangunkan Ratmini dan lain nya di dalam rumah gedong itu.

"Nek... ada apa? di luar sangat ramai." Lastri mendekat di samping Ratmini.

kejadian pelemparan belati, di rumah Atmosiman kembali mengulas ingatan Lastri.

"Sudah tidurlah kembali ndhuk, di luar sudah ada yang menangani," Perintah Ratmini.

"Lusa, adalah hari persiapan pernikahan mu dengan Harjito. kamu jangan banyak pikiran ndhuk, fokuslah pada acara mu lusa."

Lastri kembali masuk ke dalam kamarnya, sudah berusaha tenang, namun masih saja pikirannya terbebani kejadian demi kejadian.

Pernikahan nya sudah di depan mata, bagaimana nasib ayahnya, bagaimana dengan sang nenek, sedangkan adek nya Sudargo jauh hidup di ibukota.

Mata Lastri tidak bisa terpejam. Satu sisi hatinya di penuhi kebahagian yang sudah di depan mata, satu sisi akan sulit baginya meninggalkan nenek nya seorang diri.

kesibukan, dan persiapan acara pernikahan Sulastri dan Harjito sangat sederhana. Senyum kebahagiaan mengembang di bibir Ratmini.

"Ndhuk...! Pernikahan bukan hanya sekedar penyatuan raga. Pernikahan adalah ibadah, dan setiap ibadah bermuara pada cinta-Nya sebagai tujuan. Sudah sewajarnya setiap upaya meraih cinta-Nya dilakukan dengan sukacita. Menikah itu cinta yang diberkahi. Awalnya janji, selanjutnya adalah ibadah, penghujungnya InsyaAllah ridha Ilahi."

"Pesan nenek, jangan pernah membenci ayah mu ndhuk!, bagaimanapun buruk nya sikap ayahmu selama ini. Namun..! Beliau adalah pengukir jiwa sejati mu."

"Dia tetap sebagai ayahmu." Sulastri memeluk Ratmini sambil terisak.

"Jangan menangis ndhuk, ini hari bahagia mu. Ayahmu sebentar lagi tiba, dia mendapat penangguhan hukuman berkat kebijakan tuan Jupri, juga kebesaran hati Sundirah."

Lastri menatap Ratmini tidak percaya, lalu ratmini mengangguk kan kepala, sambil tersenyum. Mereka berpelukan, Isak tangis bahagia. Tidak akan menduga, semua orang-orang yang sudah di sakiti ayah nya mampu memberikan maaf, dengan kelapangan hari mereka.

"Sundirah.. Dia wanita hebat ndhuk, dia wanita tangguh."

"Semoga, sebentar lagi melahirkan dengan lancar, dan di berikan kemudahan." Doa Ratmini di Amini Sulastri.

***Sementara di tempat komplotan Kamituwo***

"Baik.. jadi lusa Lastri akan menikah?"

"Aku, tidak akan membiarkan Lastri, jatuh dalam pelukan Harjito, Lastri harus menjadi milik ku. Dia pengganti Rukmini ku yang telah hilang."

ha...ha...ha...

"Lakukan penyamaran kalian..! Kita berpecah menjadi dua bagian." Kamituwo Sardi sangat berambisi.

Komplotan Sardi berkumpul mengatur siasat.

"Dengan mengelabuhi mereka sebagai tamu undangan, Dengan hiburan tayub'an. Mereka tentu tidak akan curiga ."

"Aku harus mencari alibi kuat, untuk mengelabuhi mereka. Kalau aku bukan pelaku, penculikan Sulastri."

"Kalian yang bergerak di dalam keramaian, dan aku sendiri akan menuju rumah ndoro Atmosiman. Aku yakin, Sundirah berada di rumah tanpa penjagaan, Slamet maupun Mahendra."

Penjelasan kamituwo Sardi panjang lebar.

"Kang... untuk apa juga kau bawa wanita hamil itu, dia jelas akan menyusahkan pergerakan kita. Apalagi sebentar lagi, dia akan melahirkan." Bogel memberikan pertanyaan kepada kamituwo.

plakk..

"Bodoh nya kamu gel..!"

Salah satu dari mereka, memukul kepala Bogel.

"Karena, Sundirah akan menjadi ladang harta bagi kita kelak. Duh.... kenapa kamu goblog bener gel... Bogel..!" Sungut anak buah kamituwo lain nya

Ha ..ha...ha..

"Kau rupanya belum katam jadi perampok alas jati le..! Tawa mereka pecah bersamaan.

"Aku ingatkan sekali lagi...! Jangan ada sedikit pun, goresan luka di tubuh Lastri maupun Sundirah. Sebab...! taruhan nya kalian akan berhadapan dengan ku." Ancam Sardi kepada mereka.

"Tapi kang...! pemuda utusan kopral Prapto itu, pasti ada di sekitar rumah lurah Djaelani." Bogel kembali.

"Aku tau, oleh sebab itu, kalian juga harus waspada. Personil Prapto tentu tidak sedikit, mengingat Djaelani juga akan hadir pada pernikahan Lastri." Pesan kamituwo pada kawanan nya.

Perbincangan mereka, semakin larut dengan siasat-siasat penggerebekan tempat tinggal lurah Djaelani.

"Lalu... setelah kalian berhasil membawa Lastri, aku akan menyusul kalian ke Tempat kita di Blitar Selatan."

Kamituwo membuka peta lokasi, mempelajari rute untuk perjalanan menuju tempat persembunyian mereka.

"Apa kalian semua paham?" Mata Sardi menatap satu per satu anggota komplotan nya.

Mereka mengangguk serempak.

"Tapi ingat...! sekali lagi, jangan satupun diantara kalian melukai kulit dua wanita itu, mereka milik ku."

"Nyawa kalian sebagai taruhan nya." Sardi memperjelas kata-kata nya yang tidak main-main lagi.

perkumpulan di bubarkan, dan mereka kembali bersenang-senang.

Batin kamituwo penuh dengan tarian dendam, Angan-angan Kamituwo Sardi, jauh menerawang tentang keberhasilan yang akan ia raih.

"Kau, harus kaya dulu sebelum menikahi Rukmini".

Sakit....! Tentu sakit. Hinaan itu membekas, berjalannya waktu pun tidak mampu menghapus, Duka, dan kerinduan.

"Sulastri...! Kau harus bayar hutang ayah mu. Lunas."

"Dan kau Sundirah, kau adalah ladang hartaku kelak."

"Tidak mungkin ndoro Atmosiman, bersama Mahendra membiarkan mu dalam pasungan ku."

"Haa...ha...ha.. melalui diri mu Dirah! aku akan mendapatkan apa yang aku mau."

"Ha..ha..haaa....!"

Semua mata mengarah pada Sardi, "Kang... seperti nya kau puas sekali dengan rencana mu heh..."

"haa...ha...ha .. ayo wanita ku, kita bersenang-senang. Beri aku jeritan manja mu, kan ku tuntaskan dahaga mu." Salah satu anak buah Sardi sudah mabuk rupanya. Sambil menarik kasar lengan wanita itu.

"Dirah... Warti apa kabar ya? sudah lama dia ndak menjenguk kita, si mbok kangen." Surip yang duduk bersebelahan dengan Sundirah, membuka percakapan.

"Esok kang Jito, sama Lastri mau nikah mbok. Mungkin Warti mampir ke sini mbok, Sundirah juga kangen."

"Dirah, juga tidak sabar menunggu lahirnya jabang bayi. Lalu menikah resmi dengan mas Hendra." Sundirah tersenyum manis sekali.

Surip tersenyum, membelai rambut panjang Sundirah.

"Hiduplah dengan bahagia Sundirah, anak-anak mu adalah kebahagian mu, suamimu adalah surgamu kelak. Kehangatan dalam keluarga tidak diukur dari ukuran luas rumahnya, tapi luasnya kebahagiaan yang menempati.” Tangan tua Surip memegangi pipi Dirah.

"Mbok...! terimakasih, Dirah sangat bersyukur. Tanpa adanya kepahitan, mungkin Dirah tidak merasakan manisnya kehidupan saat ini."

"Terimakasih mbok." Dirah membalas pelukan Surip.

Penantian sang buah hati, selalu memberikan energi positif dan kebahagian. Siapapun itu.

Mahendra dengan telaten, melayani kebutuhan Sundirah. mencurahkan semua kasih sayangnya pada belahan jiwa nya.

Dan, orang yang paling tidak sabar menunggu hadirnya si kecil adalah Atmosiman. Bahkan dia tidak segan untuk mengelus perut buncit Sundirah.

Yang pada era itu, keromantisan sebuah hubungan sangat terbatas dengan etika unggah ungguh yang sangat kental. Semua akan tunduk dengan posisi dan batas sosial masing-masing.

"Mas.. kita akan menjadi kakek dan nenek. kalau dia perempuan, aku akan mengajarkan kepadanya sebuah pengetahuan dan wawasan luas."

"Oh .. tidak dek... dia akan terlahir dengan jenis kelamin laki-laki, akan ku bawa dia menjadi orang sukses, dan meneruskan usaha-usaha kita kelak." Belum selesai Karmilah berucap, Atmosiman sudah menyelanya. Dan terjadilah kericuhan dalam bercanda, mereka berebut cucu.

Saling menebak gender/kelamin, sebab pada waktu itu, masih langka melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin janin. kalau pada waktu dulu, mungkin dengan cara mempelajari, kebiasaan dan bentuk perubahan tubuh sang ibu #mungkin😅

********

Unggah ungguh dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai sopan santun.

Yang mau ikut kondangan pernikahan Sulastri Monggo 😂, cukup bawa jempol aja kak 🤭.

Sama tissue 🤧

he..he..he.. tetap dukung ya kak.

salam sayang always 😘

1
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/dagdig dug duarrrrr
dengan warti kali ya🤔
bakwan dong😭😭🤣
flash back kah🤔
kmna belahan jiwaku/Grimace/
next.lnjuttt
knpa naris jadi maria🤭
/Sleep//Sleep/emng sih masa lalu susah buat di lupain...tp kenyataannya harus di lupain .
klo rondo kmbang apa/Silent/
iyuppp.btul itu pastinya/Hey/
cieeee yg masih ngerasa mudaaa/Facepalm/
/Sneer//Sneer/udah tuapun teteppp
uenak iki🤤
apa itu bneran ada/Sleep/
🙄udah susah payah mosok amnesia
/Facepalm//Facepalm/yg nulispun jdi ikutan emosi
imut nggk sih/Facepalm//Facepalm/pling juga karatan/Joyful//Joyful/
typo..# naris
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/yg bner ja karatan
wuaduhhh😳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!