"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.
"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Episode 11
***
Sedangkan di sisi Alexander,
Matanya nampak tajam menoleh ke arah pintu, dia tadi melihat segala hal yang terjadi dengan Anna di depan gerbang, ketika dia terjatuh dan berhenti beberapa langkah karena nampaknya dia kesakitan dan kelelahan.
Alexander mengira Anna akan masuk ke rumah dan masuk ke kamar yang lampunya menyala, tapi setelah ia tunggu begitu lama, wanita yang sudah menjadi istrinya itu tidak kunjungan datang.
"Wanita sialan itu! Dimana dia sebenarnya! Apa dia pingsan! Merepotkan sekali!"
"Jika dia terluka, Kakek akan marah padaku, aku tidak bisa membiarkan hal itu untuk sekarang." Geram Alexander dengan langkah yang cepat dan amarah yang hebat, dia turun ke lantai bawah.
Matanya melihat sekeliling, tapi tempat itu kosong dan nampaknya Anna belum masuk rumah sama sekali.
Barulah ketika dia membuka pintu, dia melihat Anna duduk kedinginan di tangga lobby dan bersandar di tembok.
DEG
Entah kenapa lagi-lagi rasa sakit itu menghujam jantungnya, perasaan yang sangat mengganggu dan tak ia suka.
Alexander mencengkram tangannya, menggertak giginya sendiri karena marah dengan perasaan aneh yang ia rasakan ketika melihat Anna menderita seperti ini.
"APA YANG KAU LAKUKAN DUDUK DISITU!" Teriak Alexander membuat Anna yang tadi termenung langsung terkejut.
Anna yang sudah lemah sekali karena lelah dan kesakitan mencoba bangkit, dia berdiri dengan susah payah dan memastikan jarak antara dirinya dan Alexander tetap jauh, Anna tidak ingin Alexander kena lumpur kotor yang ada di gaun nya.
"Tuan?" Wajah Anna yang sangat cantik, dengan kulit putih pucat dan mata bulat yang sangat indah, dia kebingungan mengapa lelaki ini marah lagi.
"HMMMM!!!" Alexander menghela nafasnya berat, mencengkram tangannya lebih kuat dan menatap Anna dengan sangat tajam.
"Aku bertanya, apa yang sedang kau lakukan sekarang SIALAN!" Geram Alexander dengan nada rendah namun menekan dan terdengar sangat mengerikan.
Anna yang kelelahan itu tersenyum pahit, dia melihat ke arah gaun nya dan mencoba memberikan alasannya ...
"Maaf Tuan, gaun ku basah dan penuh lumpur, aku tidak berani mengotori lantai rumah mu, aku akan menunggu disini sampai bajuku kering, Tuan tidak perlu khawatir aku tidak akan mengotori atau merusak apapun."
"Tuan bisa istirahat dengan nyaman di sana ... Aku baik-baik saja disini."
Anna tersenyum, menjawab dengan suara yang bergetar dan wajahnya yang pucat.
Tubuhnya yang mungil kelihatan menggigil, tapi dia tetap tersenyum seolah semuanya baik-baik saja, dan Alexander tidak perlu menghiraukan nya.
"DEG!"
Rasa sakit itu muncul lagi, melihat mata bulat wanita ini terlihat sangat polos, senyumannya yang sangat sederhana menyakiti hati Alexander.
Dan kali ini rasanya lebih sakit dari sebelumnya, Alexander semakin benci, dia tidak suka perasaan empati seperti ini.
Dia tidak mau jatuh dalam jebakan wanita licik ini.
Semua adalah sandiwara, itulah yang terpatri dalam benaknya.
Setelah itu, petir kembali menyambar, Anna terkejut dan terlihat takut, tapi kemudian dia tersenyum lagi, dia tidak mau Alexander melihatnya ketakutan, dia tidak mau mengganggu lelaki ini.
"BRENGSEK!" Geram Alexander kemudian berjalan dengan arogan, membuat Anna terkejut dan cukup panik, kemudian ...
"SRAK!"
Alexander menarik tangan Anna dengan sangat kuat, karena itu pergelangan tangannya sampai memerah.
"Ah, Tuan apa yang Tuan lakukan?"
"Lepaskan aku, sakit." Anna merasa sakit sekali ketika diseret, apalagi dia harus sedikit berlari mengimbangi langkah Alexander yang sangat jenjang, lututnya baru saja berdarah karena kena batu tadi jadi rasanya sangat perih sekali.
"Ah, sakit ..." Keluh Anna menutupi bibirnya ketika melihat Alexander sama sekali tidak merespon nya.
Anna tidak ingin membuat Alexander tidak nyaman dengan rintihan nya, jadi dia menahan rasa sakitnya.
Dengan menahan rasa sakit dan lelah, dalam waktu cepat keduanya sampai di dalam kamar pengantin mereka.
Tubuh Anna hampir tersungkur ke lantai karena lemas, tapi Alexander tak membiarkannya, entah apa yang merasukinya, akan tetapi ...
"SRAK! SRAK!"
Alexander dengan mudahnya merobek gaun pengantin Anna, melemparkan nya ke lantai dan mendorong Anna yang masih basah kuyup itu ke atas ranjang.
"Sakit ..." Tubuh Anna terasa sangat sakit ketika suaminya melakukan ini, tapi Alexander tak bergeming sama sekali, dia malah menyeringai seolah puas melihat Anna kesakitan.
"Wanita murahan seperti mu pantas mendapat perlakuan ini, Anna! Inilah yang kau inginkan bukan? Jadi Nyonya Graham dan menguasai banyak hal."
"Tapi kau tidak tahu Anna, kau akan menyesal telah berani masuk ke dalam hidupku!" Bisik Alexander mencengkram setiap inci tubuh Anna.
Membuatnya seolah barang yang tak berharga.
Mendengar itu Anna tak lagi bisa melakukan apapun, dia terlalu lelah untuk menolak juga terlalu sakit untuk menghindar.
Dengan mata bulat yang kosong dia menoleh ke arah jendela kaca besar, hujan lebat masih turun dengan derasnya.
Begitupun dengan air matanya, bola matanya yang kosong menggambar segalanya, pedih dan rasa sakitnya.
"Hah! Tubuhmu benar-benar indah, sangat sesuai denganku, cocok sekali jadi wanita penghangat ranjang ku!"
"Karena ini adalah keinginan mu maka aku tidak akan pernah bersikap lembut padamu!" Bisik Alexander menyeringai tajam.
Dia menghabisi istrinya dengan sangat kasar, tanpa kelembutan sama sekali, malam pertama yang seharusnya indah merupakan malam penuh luka bagi Anna.
Setelah berjam-jam melakukan itu, Alexander terlihat kebingungan, dia merasa h a s r a t yang ia miliki untuk istrinya ini menjadi sangat liar dan besar.
Sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
"SIAL!"
Karena itu Alexander memutuskan untuk berhenti, dia tidak berniat kecanduan pada istrinya ini, karena cepat atau lambat dia juga akan menyingkirkan nya.
Alexander mengenakan kemeja putihnya dan mengancingkan nya, mengatakan kata-kata menyakitkan ketika Anna bersembunyi di dalam selimut dengan gemetaran.
Flashback berakhir.
***
Bersambung...
Alex mbo y ngomong ny baik2 dong , jan seperti itu ,jelas Anna ketakutan karna ngomong kamu selalu membentak gda lembut2 ny 🤪