Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32 Sekte Seribu Aliran Sungai
Qin Xin masih dengan kecepatan tinggi mencari keberadaan Ling Wu. Dia dan Bai Lei'er si Harimau Petir itu mengendus setiap bau yang ditinggalkan oleh Ling Wu dan para penculiknya.
Setiap dia dan Bai Lei'er si Harimau Petir itu melintasi suatu daerah pemukiman penduduk, maka kegemparan akan terjadi, teror ketakutan melanda mereka karena aura membunuh dari Qin Xin.
Tengah malam kemudian, bau dari Ling Wu tercium kuat, dan mengarah kesebuah pegunungan sekitar 193 mil ke selatan.
Qin Xin segera bergegas terus menyusuri jejak Ling Wu.
-
-
# Sekte Seribu Aliran Sungai
"Tetua Gu, wanita yang kamu tangkap itu apa akan jadi masalah ? Aku takut kita menyinggung suatu kekuatan yang nanti tidak dapat kita lawan" seorang lelaki tua dengan jenggot putih berkata dengan cemas kepada tetua Gu Han.
"Tetua Cong, kau bisa tenang, dia hanya gadis biasa, mungkin keluarganya memang bangsawan dari sebuah kota tapi bisa apa mereka ? Kekuatan apa yang mereka miliki untuk melawan sekte Seribu Aliran Sungai ini ?" Pria bernama Gu Han ini berkata dengan sombong kepada Tetua Cong.
"Huft... aku hanya khawatir, dia milik salah satu sekte atau sebuah kekuatan tertentu, melihat dia mampu membunuh dan melukai banyak murid Sekte kita hanya seorang diri, dan bahkan hanya di Ranah Martial Skin tahap keenam, tapi dia sudah memiliki keterampilan beladiri yang kuat dan bakat yang hebat, benar - benar seorang jenius" Tetua Cong menghela nafas.
"Hahaha..!!! Karena itulah aku membawanya kemari, dari awal aku tertarik dengan bakatnya terutama elemen airnya, aku sangat ingin menjadikannya sebagai muridku sendiri, hahaha.." Gu Han tertawa lepas, merasa telah menemukan harta berharga.
"Sungguh keberuntungan yang tinggi, Selamat tetua Gu, Selamat !!" Tetua Cong tampak iri dengan rekannya ini.
Namun, apa yang mereka tidak tahu adalah tindakan Penatua Gu Han ini akan membawa kehancuran bagi sekte Seribu Aliran Sungai nya.
-
-
# Kota Heihe
Kota Heihe adalah kota terdekat dengan sekte Seribu Aliran Sungai, jaraknya hanya sekitar 50 mil dari sekte Seribu Aliran Sungai.
Ketika Qin Xin sampai dikota ini, itu sudah larut malam, kota juga nampak sepi, hanya beberapa tempat saja dikota ini yang masih ramai dengan aktivitas.
Qin Xin mencium jejak Ling Wu semakin kuat kearah pegunungan diselatan kota Heihe ini, mata Qin Xin menjadi tajam dan menyipit melihat kearah pegunungan itu.
Teknik Mata Emas !
Qin Xin menggunakan teknik mata emas miliknya untuk melihat lebih jauh kearah pegunungan itu.
'Sekte ? Jadi ada keberadaan sekte disana ? Jadi mereka yang menculik Ling Wu ? Apa mereka yang berafiliasi dengan Dinasti Zhao ?' Qin Xin masih berpikir dalam benaknya dan mulai menimbang sesuatu.
Namun, karena emosinya yang sudah memuncak, Qin Xin berhenti ragu dan mulai bergegas kembali menuju sekte Seribu Aliran Sungai itu.
Kini, dipikirannya hanya ada pembantaian berdarah untuk mereka yang berani menyentuh orang - orang terdekatnya.
Dengan kecepatan Harimau petir dan dirinya sendiri. Tak lama bagi Qin Xin sampai ditujuannya.
Saat dia melihat gerbang besar dengan pintu besi setinggi 15 meter, yang didepannya terdapat sungai besar dengan jembatan panjang berwarna hitam. Diatas Gerbang itu tertulis nama SEKTE SERIBU ALIRAN SUNGAI.
Seketika hati Qin Xin tenggelam dalam amarah. Aura membunuhnya dilepas dengan gila, dia tidak lagi berniat menyembunyikan tingkat kultivasinya dan kekuatannya.
"BOOOMMMMMMB !!!"
"DUAARRRRRRGHH !!!!"
Suara Ledakan keras tercipta saat Qin Xin melepas Sword intent nya, menyebabkan hancurnya jembatan hitam dan gerbang Sekte Seribu Aliran Sungai itu.
Tak hanya sampai disitu, Bai Lei'er si Harimau Petir meraung keras dan melepaskan tembakan petir yang kuat secara membabi buta kearah Sekte Seribu Aliran Sungai itu. Membuat banyak bangunan dan paviliun hancur berantakan.
Tanpa membuang waktu Qin Xin langsung terbang menuju tempat dimana Ling Wu disembunyikan.
Dengan teknik Mata Emas miliknya, dia dapat melihat lebih jauh dan dapat menembus tembok atau penghalang lainnya. Sehingga dia dapat dengan tepat mengetahui lokasi Ling Wu.
Sword Intent !!
Qin Xin langsung mengeluarkan Sword intent miliknya, dan menghatam bangunan itu dengan Sword intent nya dan membelah bangunan itu menjadi potongan - potongan kecil, saat itulah dia melihat Ling Wu yang masih tak sadarkan diri dan dalam keadaan terikat.
Qin Xin langsung meledak marah melihat keadaan Ling Wu, bagaimanapun Ling Wu adalah kerabat terdekatnya. Melihat Ling Wu yang lemah dan ada beberapa luka memar ditubuhnya, membuat Qin Xin semakin ingin meratakan seluruh sekte ini.
"Jadi siapa diantara kalian yang sudah yang sudah bosan Hidup ? KEMARILAH !!!" Qin Xin berteriak marah.
"DUAARRRRRRGHH !!!!"
Aura Tirani yang sombong meletus, menghancurkan bangunan bangunan - yang ada disekitarnya, bahkan tanah terguncang beberapa kali, seolah gempa tektonik sedang terjadi.
"LANCANG !!!!" teriak seorang lelaki tua berambut putih dengan kemarahannya.
"BUZZZZZ"
Sebuah cahaya keemasan melesat dengan cepat dan tubuh lelaki tua itu terbelah menjadi dua, itu terjatuh dan menyebabkan genangan darah dan organ yang berceceran.
Mengerikan, inilah yang dapat dikatakan, itu sangat mengerikan.
Murid - murid sekte Seribu Aliran Sungai berhamburan mencoba menyelamatkan diri, sementara beberapa tetua yang awalnya ingin menyerang kini mulai ragu, setelah melihat Penatua Agung mereka dibunuh dalam satu serangan.
Semua dalam keadaan ketakutan dan kesuraman, tidak pernah terpikirkan, hanya satu orang, bisa menjungkir balikkan sekte yang sudah berdiri ribuan tahun.
"Ahhh !!!"
Para murid - murid berteriak dan menangis histeris, mereka melihat kehancuran didepan mata mereka dan mulai merasakan tubuh mereka kesakitan akibat tekanan aura Tirani Ranah Martial Soul dan niat membunuh yang dilepas oleh Qin Xin.
Mereka merasa bahwa laki - laki tampan itu adalah dewa maut yang tengah menuai nyawa mereka.
"Ap.. apa yang harus kita lakukan ?" salah satu tetua bertanya dengan suara menggigil ketakutan.
Penatua Cong saat ini melirik dalam - dalam kearah Penatua Gu Han, wajahnya dipenuhi kemarahan. Penatua lain juga memperhatikan perubahan ini dan mulai mengerti, ini semua disebabkan oleh Penatua Gu Han.
"Gu Han !!! BAJINGAN BRENGSEK !!! lihat apa yang kau perbuat. BANGSAT !!!" Penatua Cong meraung marah.
Penatua yang lain pun memasang wajah marah mereka kepada penatua Gu Han.
Disisi lain, Bai Lei'er si Harimau Petir itu, tengah mengobrak abrik semua bangunan - bangunan sekte Seribu Aliran Sungai, menghancurkannya dan membantai banyak murid sekte Seribu Aliran Sungai.
Tangis - tangis kesedihan, dan jeritan marah, dan kata - kata permohonan keluar disetiap tempat di area sekte Seribu Aliran Sungai. Keadaan kacau balau dan kehancuran itu membuat siapapun yang melihatnya akan menggigil ketakutan.
"Cepat panggil Patriak !!!" teriak salah satu penatua.
"Panggil Patriak sekte !!! bangunkan dia dari pengasingannya !! CEPAT !!!!" Penatua Cong meraung.
Qin Xin sendiri, saat ini sedang memeluk Ling Wu dan mulai memeriksa keadaannya. Dia mulai memasukan Yuan Qi nya ketubuh Ling Wu dan memasukan beberapa Elixir penyembuhan ke mulut mungil Ling Wu. Sebelum akhirnya memasukkan Ling Wu kedalam Cincin Zamrudnya, setelah memastikan kondisi Ling Wu telah stabil dan baik - baik saja.
Qin Xin menoleh kearah para penatua yang ketakutan dan marah itu.
"Jadi siapa diantara kotoran anjing seperti kalian yang berani menyinggungku ?" Ujar Qin Xin dengan tatapan tajam, seolah siap membunuh siapa saja dengan tatapannya.
