Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Athena, kamu di panggil ke ruangan pak Roby," ucap Rani kepada Athena yang saat ini sedang memperbaiki riasannya.
"Baik kak, aku akan segera ke sana!" jawab Athena sambil memasukkan peralatan Make up ke dalam tas kecilnya.
Athena menurunkan sedikit roknya dan langsung masuk ke dalam ruangan pak Roby yang sudah menantinya sedari tadi.
"Maaf pak, bapak memanggil saya?" tanya Athena saat memasuki ruang kerja pak Roby.
"Iya, silahkan duduk!"
Roby mempersilahkan Athena duduk, Roby bahkan menyiapkan teh untuk Athena.
"Mulai besok kamu tidak perlu lagi datang ke sini," ucap Roby membuat Athena kaget.
"Apa saya sudah melakukan kesalahan pak?" tanya Athena dengan wajah sedih.
"Tidak Athena!"
"Lalu kenapa saya di pecat pak?"
"Saya tidak memecat kamu..."
"Lalu apa maksud dari perkataan bapak barusan?" tanya Athena yang tidak mengerti.
"Kamu baru saja di promosikan, mulai besok kamu akan bekerja langsung di perusahaan utama!" jelas pak Roby yang membuat Athena tersenyum bahagia.
"Apa bapak serius?" tanya Athena memastikan kembali apa yang baru saja ia dengar.
"Iya Athena,"
"Terima kasih banyak pak,"
"Sama-sama... kamu boleh pergi sekarang!"
"Baik pak,"
Athena keluar dari ruangan pak Roby dengan wajah yang berseri-seri.
Setelah mengemasi semua barangnya, Athena berjalan meninggalkan kantor tempatnya bekerja.
Kebahagiaan yang ia dapat tidak hanya sampai di situ, uang belasan juta baru saja masuk ke rekening pribadi miliknya.
"Aku ingin mentraktir dokter Alvin dengan gaji pertamaku," seru Athena penuh semangat.
Dengan senyum yang masih terukir di bibirnya, gadis itu berjalan dan sesekali melompat-lompat tanpa menyadari seseorang tengah mengikutinya dari belakang.
"ATHENA!!!" teriak seseorang dari arah belakang.
Athena yang mendengar seseorang baru saja memanggil namanya langsung mendongakkan kepalanya ke belakang.
Athena tertegun ketika mengetahui seseorang yang memanggil namanya adalah Delano, pria yang mencampakkannya beberapa tahun silam dan pria yang menghancurkan kehidupannya sehingga ia terpaksa menerima kenyataan bahwa ia harus kehilangan keluarganya.
Pria itu berlari dan memeluk Athena, Athena ingin kabur tetapi ia tidak cukup kuat untuk menjauhkan tubuhnya dari Delano.
Rasa sakit kembali menjalar di tubuh gadis itu, perlahan tubuhnya kembali melemah dan akhirnya ambruk di pelukan pria yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya.
Saat terbangun Athena mendapati dirinya tengah terbaring di sebuah kamar yang ia sendiri tidak tahu di mana.
"Na, kamu udah sadar,"
"Aku ingin pulang." Athena menangis ketika mengetahui bahwa saat ini ia bersama dengan Delano.
Dengan susah payah Athena mencoba menggerakkan kakinya, namun tetap tidak bisa bergerak.
"Anterin aku pulang!" Athena berteriak memaki Delano.
"Aku gak bisa! aku gak mau kehilangan kamu lagi Na...." Delano menolak untuk membiarkan gadis itu meninggalkannya.
"Kamu jahat!!! Aku benci kamu!!!" Athena menangis histeris dan memukuli Delano dengan tangannya.
"Maafkan aku, aku mohon maafkan aku Na." Delano menciumi tangan gadis itu.
Delano menyesali perbuatannya karena telah meninggalkan gadis yang ia cintai.
"Maafkan aku, aku menyesal. Aku menyesal karena sudah meninggalkanmu..."
"Sudah terlambat! Aku sudah tidak mencintai kamu!!!" ucap Athena dengan lantang.
"Kamu yang meninggalkanku!!! Kamu membuatku menderita!!! Karena perbuatan mu aku kehilangan segalanya!!! Aku kehilangan ayahku!!! Kehilangan kakakku!!! Kehilangan ibuku!!! Dan yang paling penting aku kehilangan masa depanku!!!" Athena berteriak keras meluapkan emosi yang selama ini ia pendam.
"Aku hampir saja kehilangan hidupku! Aku menghabiskan waktu beberapa tahun di rumah sakit jiwa karena perbuatan mu! Aku bahkan hampir tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhku sebanyak yang aku mau!!! Semua itu ulah mu!!! Aku telah mengorbankan banyak hal karena CINTA ku kepadamu!!! Dan sekarang kamu datang tanpa memikirkan bagaimana perasaanku!!! Kamu jahat!!! Kamu brengsek!!! Aku membencimu, sangat membencimu!!!" Athena memaki pria yang sudah membuat hidupnya hancur berantakan.
"Terserah apa katamu, aku tidak akan membiarkan kamu pergi! Silahkan memaki ku sebanyak yang kamu mau, aku tidak akan melepaskan apa yang seharusnya jadi milikku!" ucap Delano membuat Athena tertawa.
"Haha... Kamu memang bajingan! Kamu egois dan hanya mementingkan dirimu sendiri!!!" ucap Athena tertawa sinis.
"Iya aku egois! Aku egois karena cintaku! Kamu milikku dan tidak akan ku biarkan siapapun mendapatkannya!"
"Kamu yang sudah mencampakkan ku!"
"Aku mengakuinya, tetapi aku sudah menyesali perbuatan ku! Aku ingin kamu memaafkan ku, aku ingin kita kembali seperti dulu!" ucap Delano seperti orang kehilangan akal.
"Athena aku mohon... Aku tidak bisa tanpamu Athena! Aku mohon maafkan aku, kita perbaiki sama-sama kesalahan dulu!"
"Aku tidak melakukan kesalahan, untuk apa aku memperbaikinya!"
"Aku mohon... Tolong lepaskan aku," ucap Athena memohon berharap belas kasihan dari Delano.
"Aku gak bisa menuruti permintaanmu, aku sudah menggila bertahun-tahun mencari keberadaan mu. Dan saat aku menemukanmu, aku justru melihat kamu tertawa bahagia bersama dengan pria lain di hadapanku! Aku tidak akan melepaskan kamu lagi, ayo kita tinggal bersama di sini!" ucap Delano.
"Aku akan menebus semua perbuatan ku asal jangan kehilangan mu! Aku sudah tidak sanggup, aku ingin mati jika tidak bisa bersamamu! Semula nya aku pikir aku akan baik-baik saja tanpamu, tetapi dugaan ku salah, aku tidak baik-baik saja dan tidak pernah baik-baik saja!!!"
"Aku tidak pernah bahagia setelah meninggalkanmu! Aku sedih, dan selalu menangis melewati setiap malam tanpa kehadiranmu. Beri aku kesempatan kedua untuk memilikimu, aku mohon!!!" Delano terus memohon agar Athena memberinya kesempatan kedua untuk menebus semua kesalahan yang pernah ia lakukan di masa lalu.
"Aku tidak bisa! Aku sudah mencintai orang lain!" jawab Athena tegas, ia memalingkan wajahnya menghindari tatapan Delano.
"Tidak! Aku tahu kamu berbohong! Kamu hanya mencintaiku! kamu tidak pernah mencintai pria mana pun selain aku!"
"Aku tidak bohong!" Pekik Athena dengan mata yang melotot tajam.
"Tidak ada lagi rasa cinta untukmu, yang tersisa hanyalah perasaan benci yang terus bertambah seiring berjalannya waktu!" ujar Athena dengan penuh kebencian.
"Aku mohon Athena, biarkan aku menebus semua kesalahan yang sudah ku perbuat. Tolong beri aku kesempatan untuk membahagiakanmu, aku akan memperlakukanmu dengan baik sebagaimana janjiku kepada ibu,"
"Aku mohon Athena,"
"Berhenti memohon, aku tidak akan luluh dengan ucapanmu!" bentak Athena.
"Baiklah, jika itu mau mu. Aku akan mendapatkanmu dengan caraku!"
"Apa maksudmu, ucapanmu membuatku takut!"
"Aku akan menjadikanmu milikku satu-satunya,"
"Jangan bertingkah bodoh Delano!"
"Kenapa tidak boleh, kamu tahu aku akan menjadi gila jika tidak bisa memilikimu lagi,"
"Baiklah, aku akan memikirkan kembali mengenai hubungan kita, tolong beri aku waktu selama sebulan," ujar Athena yang sedikit takut.
"Tidak bisakah kamu memikirkannya sekarang,"
"Enggak bisa!"
"Baiklah aku akan menunggu,"