Seorang siswa kelas Xll-2 yang bernama Abimana sanjaya,jatuh cinta dengan Vania anastasya yang menjadi guru baru.akankah Vania menerima cinta dari muridnya itu.
ikuti kisahnya...
Happy reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil!
🌸
🌸
"Sayang,kamu sudah bangun?kamu mau makan, biar aku pesankan makanan buat kamu ya?"tanya Abi tanpa jeda,menatap istrinya penuh ras khawatir.
"Aku mau ke kamar mandi"jawab Vania lirih,diturunkannya kedua kakinya dilantai,disisi ranjang yang lain.dia bahkan tidak menggubris Abi sama sekali.
"Aku bantu ya?"Abi bergegas mendekat,dan memegang bahu istrinya.
"Aku bisa jalan sendiri"ketus Vania.dia melangkah pelan menuju kamar mandi.
Abi hanya diam,bersyukur istrinya mau bicara,biarpun dengan nada ketus.
Semoga saja dia lupa dengan keinginannya,untuk pergi dariku.bisa gila aku,jika Vania pergi.monolog Abi dalam hati.
Dia hanya mematung di depan pintu kamar mandi, berjaga-jaga siapa tahu istrinya butuh bantuannya.
Abi menyandarkan punggungnya pada dinding disebelah pintu kamar mandi.sambil mendengarkan suara dari kamar mandi.gemericik air,menandakan bahwa istrinya masih melakukan aktivitas di dalam sana.
Kalo saja, keadaannya bukan sedang marah seperti ini,sudah bisa dipastikan Abi lebih suka menerjang ke dalam kamar mandi,menyusul istrinya.
Cukup lama dia berdiri disitu,dan istrinya belum ada tanda-tanda akan keluar dari dalam.perasaan Abi jadi tidak enak,apalagi tadi kelihatannya Vania sedang kurang sehat.
"Sayang...kamu masih didalam kan?"tanya Abi, sambil mengetuk pintu pelan.
Tak ada jawaban,hanya gemericik air yang ditanggap Indra pendengar Abi.
"Sayang,aku masuk ya,?"Abi memberanikan diri menyusul istrinya ke dalam,dia tidak peduli kalau Vania akan mengomeli dirinya.
Klek..
Mata Abi membelalak saat melihat keadaan di dalam kamar mandi,Vania tampak tergeletak di lantai dengan tubuh nyaris telanjang,mungkin dia tadi berniat mandi,terbukti dia hanya memakai bra dan cel*na dal*m saja.
Dengan panik Abi segera menggendong istrinya, kemudian merebahkan ke ranjang.dengan cepat Abi meraih ponselnya,dan segera menghubungi dokter keluarga mereka.
Setelah menelpon dokter,Abi segera mengganti dalaman Vania yang basah,juga memakaikan baju yang kering.
Tiga puluh menit kemudian dokter yang dia hubungi sampai juga di apartemen.
"Abi,siapa yang sakit?"tanya pria yang memakai jas warna putih itu,mungkin berusia sekitar lima puluh tahunan.namanya dokter Yogi,dokter keluarga Sanjaya.
"Istriku tiba-tiba pingsan om,aku juga nggak tau kenapa"jelas Abi,dengan tak sabar dia menyeret dokter itu.
"Wah... pelan-pelan Abi,om bisa jatuh nanti"Yogi terkekeh,dia memang sudah sangat mengenal keluarga Sanjaya,karena sudah dari Abi masih kecil,Yogi sudah jadi dokter keluarga Sanjaya.
"Aku takut istriku kenapa-napa om"Abi membawa Yogi ke kamar mereka,dimana sang istri yang tergolek lemah diatas ranjang berada.
"Kamu main kasar ya?"ledek Yogi,dia mengeluarkan peralatannya,dan segera memeriksa denyut jantung, juga tekanan darahnya.
"Enak aja,aku selalu lembut kok om"Abi membela diri.tapi rautnya masih nampak cemas.dia mengawasi setiap tindakan yang dilakukan Yogi ke Istrinya.
Yogi tampak memegang pergelangan tangan Vania, dahinya berkerut, kemudian menarik sudut bibirnya ke atas.
"Istrimu tidak apa-apa.."ucap Yogi,setelah selesai melakukan pemeriksaan.pria itu mengemasinya dan memasukkan ke tas yang di bawanya tadi.
"Tapi, kenapa istriku bisa pingsan om?"Abi memandang dokter pria yang justru tersenyum.
"Hanya kecapekan,om tidak bisa meresepkan obat"
"Kenapa om?"dengan keheranan Abi memandang Yogi.
"Om sarankan bawa istrimu ke dokter kandungan,karena sepertinya dia tengah hamil"ucap Yogi.
Abi tercekat,matanya membeliak,menatap Yogi tak percaya.Vania hamil.
"Kalo begitu om pergi dulu Abi"Yogi mengulurkan tangan,dan segera disambut oleh Abi.
"Terima kasih om, seperti biasa, nanti Abi transfer ke rekening om"ucap Abi, dia mengantar dokter itu hingga ke depan pintu.
Setelah Yogi pergi,Abi menutup pintu,dan melangkahkan kaki ke kamar lagi.tepat saat itu, Vania sudah bangun.
"Kamu sudah bangun sayang"Abi mendekatinya istrinya, yang duduk menyandar pada kepala ranjang.
"Aku kenapa? bukankah tadi aku di kamar mandi?"tanya Vania heran.
Abi tersenyum kecil"nanti sore kita ke dokter ya?"
"Aku nggak papa"tolak Vania.
Abi merapikan rambut istrinya yang acak-acakan itu, menyelipkan ke belakang telinga.
"Tadi sewaktu kamu pingsan,aku menelfon dokter keluarga kita"kata Vania.
"Ya"Vania menatap suaminya.
"Namanya om Yogi, setelah om Yogi selesai memeriksa,dia mengatakan kemungkinan kamu hamil"lirih Abi.
Vania menganga, mulutnya terbuka lebar, seakan tidak mempercayai apa yang baru saja dia dengar.
"Ha...hamil?"
Abi mengangguk.dia sendiri tidak bisa mengerti dengan apa yang di rasakan nya.dia yang selalu mengatakan jika belum siap punya anak.dan sekarang mendapat kejutan seperti ini.
"Nanti sore kita ke dokter kandungan ya?tadi om Yogi sudah merekomendasikan dokter kandungan perempuan"
"Iya"akhirnya Vania mengalah,dia menundukkan kepalanya,kemudian mengusap lembut perutnya yang masih rata itu.
"Ada anak kita di dalam sini"ucapnya lirih, kemudian memandang Abi dengan sumringah.
🌸
🌸
Dan disinilah mereka sekarang,ke tempat praktek dokter kandungan yang sudah di tunjuk oleh Yogi.
Di sana sudah ada tiga pasangan yang sedang mengantri.Vania duduk sambil bergelayut manja dilengan suaminya.tidak tau kenapa,dia jadi ingin bermanja-manja dengan suami bocahnya ini.
"Mereka tampak bahagia ya?"bisik Vania kepada Abi.
"Hemm"Abi hanya berdehem dengan malas, pikirannya jadi kacau sejak om Yogi mengabarkan kehamilan istrinya tadi.dia masih berharap,semoga saja perkiraan om Yogi meleset.
Dia masih ingin bermanja-manja dengan istri cantiknya itu,kalo ada anak,sudah pasti seluruh perhatian Vania tercurah pada anak mereka.
Mungkin terdengar egois, tapi memang seperti itu yang ada dalam benak Abi.
Dan Akhirnya giliran mereka tiba,keduanya berjalan masuk sambil terus berpegangan tangan.
"Selamat sore pak,bu"sapa dokter wanita berhijab itu.
"Sore dok"Abi dan Vania duduk di depan dokter wanita bernama Marsa itu.
"Bagaimana pak,ada yang bisa saya bantu,?"tanya dokter Marsa.
"Istri saya tadi kan tiba-tiba pingsan dok, kemudian diperiksa dokter keluarga kami,dan beliau mengatakan kemungkinan istri saya hamil"Abi menjelaskan maksud mereka.
"Oh,begitu.baik,kita coba periksa ya.sus,tolong ibunya dibantu ya?"
"Baik dok"
Kemudian seorang perawat membantu Vania berbaring diranjang yang ada disitu.setelah menyingkap gaun Vania ke atas,setelah terlebih dulu menutup pinggang ke bawah dengan selimut.
Perawat itu mengoleskan gel ke permukaan perut."sudah dok"perawat itu menyingkir,memberi kesempatan sang dokter wanita itu bekerja.
"Baiklah,kita lihat ya bu.coba perhatikan ke layar itu ya.kapan hari terakhir haid ibu?"
"Tepatnya lupa dok,mungkin sekitar dua bulan yang lalu"jawab Vania.
"Begitu ya,wah, selamat ya pak bu.ternyata ibu hamil,coba perhatikan bulatan kecil warna hitam itu,nah itu calon bayi kalian"dokter Marsa menjelaskan, sambil memutar alat yang dipakai usg itu, kepermukaan perut Vania yang masih rata.
Vania tersenyum lebar, biarpun dia tidak tahu pastinya, yang mana calon buah hatinya, tapi dia bahagia karena dokter sudah memastikan dia hamil.
"Ok bu,sudah selesai"
Dokter Marsa duduk lagi dikursi kebesarannya.dia seperti menulis sesuatu,mungkin membuat resep obat.
Setelah perawat selesai membersihakan gel di perutnya,Vania dituntun suaminya untuk duduk kembali.
"Keseluruhannya sehat ya bu,usia kandungannya sembilan minggu.karena ini masih trimester pertama,dimohon jangan terlalu capek ya,jangan melakukan aktivitas yang berat.saya akan resepkan vitamin buat ibu,dan datang kembali satu bulan lagi"jelas dokter Marsa, setelah itu menyerahkan lembaran kertas yang bertuliskan resep obat buat Vania.
Sejak mendengar kata hamil,Abi semakin muram.dia bahkan tidak berkomentar apapun kepada dokter, hanya diam saja.
bersambung..
Jangan lupa,klik like,love dan komen..
makasih..😘😍
🌸
🌸
Biar bocah labil itu sadar,Untung mertuanya baik
Coba klo jahat pa ga merana vanianya
Mkn ATI...
Nanem benih mau ngerawatnya g mau.. Tolol
Nikah ya ma kawin ya mau punya anak g mau, slh vania jg knp mau ma bocah labil kyk gini.. Klo ga siap knp nikahin n maksa anak org coba?
Klo vania msh bocah msh di maklumi, Kan vania udh di umur matang..
Udh nikah kok ga bisa Bawa diri, Untung g di perkosa orang..
Yg pting kesenengan Dia tanpa mo tahu perasaan pasangannya
Di Kira nikah itu kyk Ayam Jago ketemu Ayam betina.. Terus bertelor gitu?
cewek ini udah kayak ga punya harga diri. bila perlu ga usah pakai pakaian aja dan sekalian tulis huruf besar di jidat kamu "SIAPA AJA BOLEH KO SENTUH AKU UNTUK SEKEDAR HAVE FUN."
aneh banget jadi cewek
Baru dapat baca ini 🙏
Enak, konfliknya gk terlalu berat 👍😁