( Sedang dalam PERBAIKAN, mohon maklum 🙏😽)
Sepulang dari tempat kerja, Dira diculik oleh CEO berwajah tampan bernama Erick. Selama dalam penyekapan, Erick selalu menunjukan sifatnya yang obesesif dan posesif.
Satu - satunya cara agar bisa kabur dalam drama penculikan adalah dengan berpura- pura mencintai CEO berhati dingin itu.
Bisakah Dira meluluhkan hati Erick?
atau bisakah Erick meyakinkan perasaan Dira?
Sebenarnya rahasia apa yang dimiliki Erick sampai dia harus menjauhkan Dira dari suami dan anaknya.
Yuk simak cerita yang penuh dengan kejutan, romantis dan misteri yang belum terpecahkan.
Selamat membaca 😍🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati yang Berdebar
Mereka berdua saling bertatap satu sama lain dengan ekspresi yang berbeda.
Erick dengan pandangan liar dan kontak mata yang sangat tajam. Sedangkan Dira, pandanganya penuh kecemasan dan ketakutan.
Erick menarik Dira dengan paksa, ia ingin mengunci tubuh nya di segala sudut.
Kedua tubuh mereka saling berdempetan di atas dinding ruang tamu. Wajah mereka bahkan sudah tidak ada lagi ruang pemisah.
Kali ini mereka sudah sangat intim dan tak terpisahkan.
Erick tidak ingin Dira kabur lagi dalam pandangannya. Ini adalah kesempatan besar, sebagai pria sejati dia tidak boleh menyianyiakan ini.
"Gila ya kamu," omel Dira dengan wajah sinis.
"Kamu sendiri yang bilang gak akan menyesal dengan keputusan ini," balas Erick penuh dengan senyum kemenangan.
Dira mencoba untuk melepaskan genggaman tangan Erick. Namun kali ini, dia merasakan bahwa Erick tidak main main.
Tangannya dan tekad nya sama sama kuat seperti baja.
"Mau kabur lagi?" tanya Erick dengan tegas.
"Jangan main main Erick, ini hanya salah paham," balas Dira dengan takut.
"Sebegitu benci kah kamu? Aku selalu memikirkan mu, merindukan mu tanpa henti. Tapi kamu bilang ini hanya ke salah pahaman," tambah Erick dengan wajah semakin bengis.
Dira tidak berkutik, bahkan ia sampai tidak bisa berkedip sekalipun.
Malam ini, Erick pasti bakal punya rencana jahat lain nya, pikir Dira.
"Aku benci sekali sama orang yang suka ingkar janji," jelas Erick dengan mata sinis nya.
Dira bingung harus bagaimana, sungguh dia menyesal harus berkata seperti itu. Kenapa dia tidak bisa berpikir dulu sebelum bertindak.
Tunggu, Tunggu! ada apa dengan tatapan menyeramkan itu, kenapa sekarang Erick mulai menutup kedua matanya.
Apa yang sedang bayangkan?
Pikiran macam apa yang sedang ia resapi?
Sial, Dira belum siap!
Tatapan dingin itu, bibir nya yang mulai mendekat, wajah tampan nya perlahan hampir menyentuh kulitnya.
Tidak!
Seketika tubuh, jiwa dan raga nya mulai lemas. Seluruh syaraf wanita tiba tiba putus. Kedua lutut nya gemetar hebat.
Dalam hitungan detik, bibir Erick sudah hampir menyentuh bibir nya yang mungil.
Dira hanya bisa menutup matanya. Kedua telapak tangan ia kepal sekeras mungkin.
Cup.. Cup.. Cup..
Erick mencium bibir wanita itu dengan lembut, kedua tanganya menyentuh rahang pipi.
Dira merasakan begitu banyak aliran listrik mengejutkan bulu kuduknya. Dia bahkan tidak bisa mengerakan bibir nya. Dia terus saja menerima banyak kecupan manis dan hangat dari Erick.
Perlahan tangan Erick mulai berpindah, dia mulai meraba kepala dan sedikit menjambak rambut wanita itu.
Sedikit namun pasti, pertahan Dira mulai runtuh. Ia sudah tidak tahan lagi harus menahan ini semua.
Apa yang harus ia lakukan? sementara tubuh nya masih mematung, Erick masih terlihat menikmati setiap permainan yang menggairahkan ini.
Erick lalu mengangkat wajah nya, separuh nafas nya mulai habis. Kali ini Erick melihat mata Dira dengan penuh perhatian.
"Kamu yakin akan melanjutkannya? tanya Erick dengan bisikan yang begitu merangsang.
Dira tidak bisa menjawab, dia mulai menundukkan pandangan nya. Hati nya sudah hancur lebur, tidak bisa menata nya dengan kilat.
"Jangan ragu, jawab aku Dira! karena setelah ini aku tidak bisa menghentikan nya. Ini kesempatan terakhir mu," bisik Erick yang semakin menurunkan volume suara nya.
Seperti menelan pil pahit, Dira merasakan kerongkongannya sangat sakit dan kering.
Dira mendongakkan wajahnya yang tiba tiba pucat dan dingin.
"Lanjutkan," balas Dira dengan sangat rapuh.
Erick sangat terkejut mendengar jawaban itu, mungkin inilah saat nya.
Dengan gerakan yang sangat lihai, Erick lalu kembali mencium bibir Dira dengan gerakan yang agresif.
Bahkan dia bisa mendorong tubuh Dira ke atas meja kayu, dia lalu kembali mencium wanita itu tanpa ada sedikit nya keraguan.
Dira membalas ciuman itu, dia dengan kesadaran penuh menutup matanya dengan erat. Dia sudah merelakan tubuh nya hanya untuk ciuman kilat ini.
Mereka saling beradu ciuman, saling mengigit bibir satu sama lain dan melumatkan setiap gerakan lidah yang saling bertumpukan.
Tidak sampai sana, Dira pun merasakan bahwa kini tangan Erick mulai pindah ke bawah. Kedua tangannya meraba raba pinggul dan paha.
Bahkan Dira dengan sengaja mulai mendekatkan ciuman itu, dia merangkul pundak dan leher pria itu dengan kedua lengan nya.
Saking mesra nya mereka melakukan ciuman itu, Erick dan Dira sampai terbawa suasana yang begitu hangat ini.
Kepala mereka bahkan berputar ke kanan dan ke kiri dan memiringkan nya berulang kali.
Sambil berdiri ia lalu meloncat, dia naik kepangkuan Erick. Dia mensilangkan kedua kakinya ke punggung pria itu.
Sambil berjalan, mereka bahkan masih bisa berciuman dengan sangat apik.
Dengan langkah yang pelan, Erick lalu menggiring tubuh mereka mendekati sofa.
Erick sengaja menjatuhkan Dira ka atas sofa, dia lalu dengan cepat membuka baju nya. Dia membiarkan dadanya yang bidang telanjang begitu saja.
Erick kembali mencium Dira dengan posisi saling bertumpukan di atas sofa. Tak hanya bibir, Erick lalu membiarkan dirinya mencium leher wanita itu tanpa ampun.
Dira masih sangat menikmati semua sentuhan ini, dia sudah tidak bisa berpikir apapun lagi.
Malahan, dia tidak malu untuk memeluk, merayap rayap bagaikan ular, meremas kulit punggung Erick.
Bahkan kuku nya yang tajam sampai bisa melukai kulit Erick, namun mereka tidak merasakan apapun selain birahi yang menggebu.
Dira sedang menunjukan kepada dunia, bahwa ia adalah manusia biasa seperti lainya. Dia bukan manusia sempurna, walau kini tuhan sedang memberikannya sebuah peran utama.
Dira kali ini tidak bisa menjadi seorang pemeran utama yang sangat baik dan suci. Seperti kisah Putri Salju yang manis atau Layla Majnun yang legendaris.
Bagaimana suami dan anak nya sedang menunggu di rumah, ia tidak memikirkannya. Dia sudah jatuh terlalu dalam pada Erick.
Pertahanan yang selama ini dia bangun kokoh sudah mulai retak.
Erick menghentikan ciuman itu, nafasnya sudah habis. Matanya basah dan kulit nya memerah.
Dia lalu memandangi wajah wanita yang matanya diam dan beku. Dia melihat Dira dengan perasaan semakin hanyut.
"Aku mencintaimu," ucap Erick dengan pelan.
Bibir Dira tidak bergerak sedikitpun, namun kedua matanya memancarkan sebuah aura kesedihan yang mendalam.
"Aku mencintaimu." Untuk kedua kalinya Erick mengulang kalimat mistis itu.
Dira menangis, dia sudah tidak pantas berbuat apa apa lagi.
Kedua pelupuknya kini basah oleh uraian air mata. Kini dia merasa hati nya sedang di permainkan, dia tidak bisa merasakan apa itu sedih, bahagia apalagi penyesalan.
Tiiiiiiiiiiiitttt.....
Bagaikan detak jantung orang mati, debaran hati yang sangat dahsyat itu malah membuat level nya tidak bekerja.
Kini sudah tidak ada parameter untuk mengecek setiap grafik dan denyut manusia yang sedang jatuh cinta.
tapi kurang memuaskan karna cerita nya ngegantung.
terus kok bisa Nadira punya anak dari Erick ? bknnya waktu itu dia melakukan nya bersama suaminya waktu telah ditemukan dari penculikan ?!
kalau culik Dira untuk menyelamatkan Dira harusnya Erick kasih tahu alasannya
😁😁😁😁😁😁
andi luchuuuu...
😅😅😅😅😅😅
Erick jadi ibgat masa kecilnya..... maka Erick culik Dira buat selamatin Dira dari suami dan selingkuhannya
begitu kah
ga tahu aja siapa yang dihadapi
😁😁😁