Satu malam yang dia habiskan bersama seorang pria yang baru dikenalnya setelah dia memergoki tunangannya berselingkuh.
Setelah kejadian itu, dia mempunyai dua anak kembar yang lucu bernama Langit dan Bulan. Bertahun tahun hidupnya tenang dan bahagia bersama anak anaknya hingga datanglah Zen Abraham Malik ayah biologis dari si kembar.
Lovely sangat takut jika rahasia yang dia pendam diketahui oleh CEO atau bosnya sendiri Zen. Zen yang tahu pasti akan mengambil anak dari tangannya. Apa yang tidak bisa dilakukan dengan kekuasaan dan uang ditangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.Kegaduhan pesta.
"Kak... aku mengundangmu ke acara ulang tahunku, bawa Lovely bersamamu Okey... aku ingin mengenal seperti apa wanita yang cintai itu...?"
Rudy mendesah mengingat undangan dari Julie, jika dia membawa Lovely pasti akan timbul kekacauan.
"Rud... kenapa kau terlihat kacau kau nampak tidak seperti biasanya?" tanya Lovely memandang tampang Rudy yang sedikit cemberut.
"Aku mempunyai undangan pesta ulang tahun sahabatku tapi..." Rudy memandang jalan di depannya. Dia ragu menjelaskan pesta itu adalah pesta ulangtahun adiknya tapi ada baiknya mengenalkannya pada saudara satu satunya. Lovely mengangkat
alisnya bertanya. Rudy melihat sekilas pada Lovely dan tersenyum.
"Tapi dia menyuruhku membawa pasanganku..."
"Aku akan ikut bersamamu." jawab Lovely enteng
"Are you serious?" kata Rudy tidak percaya Lovely menerima ajakannya.
"Yah.... kau juga sudah banyak membantuku."
"Hanya sebatas itukah...?Aku ingin lebih jika kau menyetujuinya." goda Rudy tapi Lovely malah seperti tersindir
"Aku terlalu takut untuk menikah Rud, kisah ibu membuat rasa trauma akan pernikahan, belum lagi kejadian perselingkuhan tunanganku dulu, maaf aku belum siap Rud..."
"Its Okey, i will be right here waiting for you."
Malam telah tiba Rudi dan Lovely berjalan masuk menghadiri pesta ulang tahun Julie. Walau tidak memakai gaun mahal tapi penampilan Lovely banyak membuat tatapan memuja dari para pria yang melihatnya tidak terkecuali Zen. Pria itu mendengus kesaleliht tangan Rudy yang menggandeng Lovely. "Kau hanya milikku... tak boleh ada yang menyentuhmu" gumam Zen.
Zen menatap Lovely seperti singa kelaparan yang mengintai mangsanya. Dia tetap duduk di meja bar memperhatikan gerak gerik Lovely. Melihat senyum yang selalu membuatnya terpesona.
Julie merasa bahagia melihat Rudy menghadiri pesta ulang tahunnya, tapi senyumnya yang lebar berubah menjadi kecut tatkala Rudy menggandeng seorang wanita cantik. Wanita itu sangat cantik dan anggun, walau yang dikenakannya biasa saja tapi aura dan kharismanya terpancar membuatnya menjadi pusat perhatian.
"Dia memang sangat cantik dan mempunyai daya tarik yang sangat memukau, wajar jika kak Rudy sulit untuk kudapatkan."
"Hai kak..." panggil Julie melambaikan tangannya ke arah Rudy. Rudy langsung membawa Lovely ke arah Julie.
"Itu Julie... orang yang sedang merayakan ulangtahunnya." bisik Rudy pada Lovely.
Di sebelah kanan Julie, ada kedua orang tuanya yang sedang ikut menyapa para tamu. Ketika Lovely mulai mendekat tiba tiba dia menghentikan langkahnya. Nafasnya mulai tercekat. Matanya mulai memerah, dia tidak sadar bahwa disini ada orang yang tidak ingin ditemuinya beberapa tahun terakhir. Dia ingin membalikkan badan menghindari pertengkaran tapi rupanya orang yang ingin dia hindari melihatnya berdiri.
"Hai... kak Rudy... aku senang sekali kau telah hadir disini." kata Julie yang langsung memeluk tubuh Rudy.
"Hai.... kamu... kenapa kemari lagi....? Kau ingin mengacaukan pesta ulang tahun anakku, atau kau ingin meminta uang lagi." ejek ibu Julie kepada Lovely.
"Mah... " kata Bram Gunawan ayah Lovely dan Julie.
"Memang bener kan? Dia menemuimu hanya ketika meminta uang. Berikan saja uangnya sekarang pah... mungkin tidak ada lelaki lagi yang bisa dijebak dan dijadikan dia mangsa untuk meminta uang."
"Tante.... kau keterlaluan... aku tidak pernah mengemis atau menjebak pria seperti yang tante lakukan!"
Plakk....
"Kau itu kurang ajar sekali" Sisca ibu Julie meluapkan kemarahannya selama ini. Matanya merah menyala karena marah. Sedangkan ayahnya hanya diam tidak bisa berbicara lagi. Dia tidak ingin membuat anaknya terluka kembali.
"Aku selalu diam dan menahan selama ini karena ayah... karena aku tidak mau pernikahan ayah akan kandas seperti pernikahannya dengan ibu dulu, kau itu wanita yang buruk sesudah merebut suami orang kau juga ingin menjauhkannya dengan putrinya sendiri."
Rudy memeluk bahu Lovely erat. Tapi di tepisnya oleh Lovely, dia malah maju mendekat ke arah Sisca. Julie hanya menonton dan masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Kau menamparku seharusnya aku yang menamparmu, aku sendiri heran bagaimana ayah bisa memperoleh wanita tak berakhlak dan bermoral seperti dia. Ibu jauh lebih baik dari dirinya ayah..."
"Haha... haa.. kau sok suci....kau sendiri punya dua orang anak hasil hubungan gelap... anak tidak berayah..." tunjuk Sisca kepada Lovely, kini semua mata memandang ke arahnya Rudy ingin memeluknya tapi sebuah tangan menarik dan mencegahnya. Pria itu memeluk Lovely dari belakang.
"Jaga bicaramu nyonya Bram... anak anak itu adalah anakku jika kau ingin mengetahuinya." Kata sebuah suara bariton. Lovely menoleh ke arah Zen yang berada di sampingnya memeluk bahunya.
"Dan ini semua adalah kesalahanku, wanita ini ingin kunikahi tapi sayang sekali dia selalu menolaknya, jadi jika kau ingin menghina anak anakku kau harus berhadapan denganku terlebih dahulu." Zen lalu membawa pergi LOVELY dari ruangan itu.
Julie yang shock dengan status dirinya kembali dibuat jatuh oleh kenyataan bahwa kakaknya telah memiliki anak dengan tunangannya. What the hell.... dia berlari keluar dari ruangan dengan isak tangis. Rudy yang melihat Julie menangis ikut mengejarnya dia takut terjadi apa apa dengan Julie.
Julie berlari ke arah pantai belakang hotel. Dia duduk bersimpuh menatap laut. Rudy yang melihatnya langsung mendekat.
"Julie..." panggil Rudy lembut...
"Dia kakakku...."
Rudy hanya menganggukkan kepalanya.
" Zen dan dia...." Julie menatap wajah Rudy yang kini duduk di sebelahnya.
"Kau sudah tahu semuanya kak..."
"Kau kejam. tidak memberitahukan semuanya padaku."
"Aku hanya tidak ingin melihatmu dan dia terluka. Kalian sama sama berartinya untukku."
"Akh... bodohnya aku....kini aku harus bersainh dengan kakakku sendiri."
"Lovely juga belum tentu menerima Zen bukankah kau mendengar itu darinya?"
"Apakah itu terjadi karena mereka saling mencintai kak..." tanya Julie sembari bermain main pasir, air matanya kini mengalir membasahi matanya.
"Tidak... setahu kakak itu terjadi karena sebuah kesalahan." Dia menghembuskan nafasnya, dia juga tidak yakin dengan kondisi perasaan Zen dan Lovely saat ini.
Rudy memeluk tubuh Julie, wanita ini juga begitu tertekan. Dia tipikal wanita yang akan menyembunyikan kesedihannya dengan keceriaannya tapi kini dia terlihat sangat sedij sekali.
"Jika aku menikahi Zen aku sama saja dengan ibu kak... betapa buruk sekali nasibku" Julie menengadahkan kepalanya menahan tangisnya. "Aku tidak dapat meraih cintaku dan juga sebelum pernikahanku aku telah hancur dan kalah dari awal...semua keputusan terasa buruk untuk masa depanku."
"Tolonglah aku keluar dari masalah ini kak... aku harus menikahi Zen...walau apapun yang terjadi... ayah sangat membutuhkan bantuan untuk perusahaannya saat ini" kata Julie menangis dalam pelukan Rudy.
"Walau aku tidak. mencintai Zen tapi hatiku tidak terima jika tunanganku mempunyai anak dari wanita lain kak.. sakit rasanya."
ceritanya bagus, keren banget 👍
semoga sukses selalu