One Night With My CEO
Ini adalah kenyataan pahit yang paling buruk bagi kehidupan Lovely, dia menemukan tunangannya tidur dengan salah satu teman kantornya di sebuah hotel. Ini kali kedua dalam kehidupannya dilukai oleh dua orang pria paling berharga dalam hidupnya karena orang ke tiga. Ayahnya dan kini kekasihnya sendiri, orang yang telah bertahun tahun menjalin kasih dengannnya.
"Lelaki itu butuh kehangatan mereka tidak suka dengan wanita yang dingin dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Lelaki itu butuh dipuaskan oleh pasangannya dalam keseharian dan juga yang terpenting dalam ranjang. Mereka butuh ini semua untuk menyenangkannya." kata Bella sembari menunjukkan tubuhnya yang seksi kepada Lovely.
Untuk melepaskan penat dan kesedihannya kawan kawan Lovely membawanya ke sebuah Club malam. Surga dan nerakanya dunia ada disini...
Deru suara musik membuat tubuh Beuty meliuk liuk dengan indahnya sejenak dia melupakan kesedihannya dengan menari sepuasnya. Sepasang mata tertarik melihat gaya menari Lovely, tarian biasa seperti yang lainnya hanya ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa melepaskan pandangan pada wanita itu.
Bersama kawan kawannya mereka melakukan pesta di klub itu, para lelaki bertugas sebagai body guard untuk menjaga wanita wanitanya.
"Ya tuhan hentikan Love....kau tidak boleh minum terlalu banyak! Kau baru mencobanya, satu gelas saja bisa membuat pemula sepertimu mabuk," ujar Tina khawatir.
"Kata orang ini adalah obat untuk luka, biarkan aku minum ini agar sejenak bisa menyembuhkan lukaku."
"Kau itu susah dibuat mengerti, luka itu tidak akan pulih walau kau minum seratus gelas sekalipun. Kau mau turun lagi atau aku tinggal disini saja?" Lovely menggelengkan kepalanya. "Aku akan bersama Bayu. Kau baik baiklah disini." sambung Tina sembari menggandeng tangan Bayu.
" Ingat pesanku beuty kau harus menjaga minumanmu agar tak tersentuh orang lain. Dan tetap waspada disini banyak lelaki hidung belang. Jangan biarkan dia mendekatimu. Rudy tidak ada disini kalau ada aku akan menyuruhnya menemanimu." kata Bayu khawatir.
" Aku akan mendengarkanmu kakakku yang ganteng pergilah sana bersenang senang dengan Tina" Kata Lovely mengusir dua orang sahabatnya.
"Jika saja Rudy disini dia akan mendengarkan kisah sedihku ini."
Lovely tidak sadar bahwa sejak tadi dia diperhatikan oleh seorang lelaki yang kini duduk di sebelahnya. Mulanya dia memperhatikan Lovely dari atas sampai bawah. "Cantik..." Lovely menoleh ketika mendengar seseorang yang berbicara di dekatnya.
" Sendiri atau bersama pasanganmu "
" Aku bersama teman temanku, itu mereka. "
" Mereka berpasang pasangan lalu dimana pasanganmu. "
"Dia mungkin masih bersenang senang disana bersama kekasihnya, dia menghianatiku dan aku membenci penghianatan."
"Menyedihkan... tapi kurasa kau bisa membalasnya."
"Bagaimana..?"
"Kita bersenang senang disini dan mengirimkannya gambar gambarmu bersamaku." Lovely melihat pria itu dari bawah sampai atas. Pria itu berpenampilan sangat menarik, tampan bahkan melebihi ketampanan tunangannya. Dan juga manly dan harum tubuhnya yang maskulin membuat darahnya mendesir halus.
"Oh ya menarik... akan kulakukan. Wanita itu mengejekku wanita yang dingin. Aku akan membuktikan aku tidak sedingin itu," pikiran Lovely yang sudah teracuni oleh alkohol ikut saja dengan ide gila dari pria yang tidak dikenalnya sama sekali. Pria itu hanya tersenyum smirk... menampilkan satu pipinya yang bolong.
"Kita mulai dengan berfoto, kau memelukku dan mengambil foto kita bersama dari belakang tubuhku sehingga wajahku tidak terlihat."
"Ide yang bagus..." jawab Lovely... umpan telah terpasang... pikir pria itu. Lovely langsung mau memeluk tubuh pria itu dan memfotonya dari belakang punggung pria itu. Posisi ini sangat rawan. Kini nafas pria itu ada di ceruk lehernya yang sekali lagi membuat darahnya mendesir hebat.
Foto telah dikirim. Lovely riang gembira melihatnya.
"Kau bahagia..." Lovely mengangguk. "Kau cantik dan seksi seharusnya dia akan rugi karena telah mencampakkanmu." Lovely memandangi pria itu lekat lekat benarkah dia semenarik itu. Dia menggelengkan kepalanya.
"Kau itu pandai merayu tampan, pasti kau juga sama dengan tunanganku itu. Sama sama saja suka mempermainkan wanita. Aku tidak percaya dengan lelaki lagi. " kata Lovely sambil memainkan jarinya yang lentik di wajah pria itu. Bagaikan teraliri listrik statis kini pria itu menegang menerima sentuhan Lovely ketika menyentuh rahang dan lehernya. Lovely sendiri heran bagaimana dia bisa seberani itu pada pria yang baru dikenalnya. Pada tunangannya saja dia tidak pernah berbuat seperti itu.
" Kenapa wajahmu menegang seperti itu. Jangan katakan kau tertarik padaku.. ha... ha... tertarik lalu pergi.. Semua pria sama mungkin." Lovely terhenyak melihat raut tegang dan memerah dari pria didepannya. Manik matanya kini berubah lebih gelap dari sebelumnya.
" Satu gelas wine lagi.. "
" Kau sudah mabuk, bagaimana kau akan pulang. "
" Pulang... ini masih sore dan aku sangat senang berbicara denganmu. Maukah kau menjadi priaku malam ini. "
" Dengan senang hati my lady"
🌸🌸🌸🌸🌸
Lovely bangun dengan tubuh yang sangat sakit dan terasa remuk. Dia mengerjapkan matanya mencoba mengingat dimanakah dia berada. Dia lalu teringat kejadian malam tadi. Dibukanya selimut yang menutupi tubuhnya. Lovely membelalakkan matanya tubuhnya kini tanpa benang sehelaipun. Dia langsung mencari bajunya dan memakainya kembali.
Terdengar suara gemericik air dari kamar mandi yang transparan. Dia melihat siluet tubuh seorang pria mandi dengan guyuran shower di tengah kepulan asap yang membuat kaca itu terlihat buram.
" Bodoh... cepat lovely sebelum dia selesai." Sebelum meninggalkan kamar itu dia menuliskan pesan di secarik kertas.
" Maaf aku harus pergi anggap saja ini sebuah permainan satu malam. Kau tak usah memusingkannya. Terima kasih sebagai penghiburku satu malam ini.
* kalau bertemu lagi anggap saja kita tak pernah bertemu.
Lovely segera keluar dari kamar. " Ini bukan hotel dimana aku, kemana pintu keluarnya.? "
" Nona disana pintu keluarnya langsung berhubungan dengan lift. " Kata seorang pelayan mendengar Lovely yang berbicara sendiri.
Lovely langsung masuk ke lift dan memencetnya menuju lantai bawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Audrey Chanel
awal baca menarik nih Thor
2023-02-04
0
Ida Lailamajenun
baru mampir moga bagus ceritanya
2022-09-04
0
💕febhy ajah💕
mulai suka dgn ceritanya
2021-08-26
0