Harap bijak memilih bacaan.
Jika cerita ini bertentangan dengan prinsip anda, saya harap jangan membuat keributan! Karena cerita ini hanyalah karangan fiktif semata!
Nesya, anak yang tidak diinginkan oleh sang Daddy, akibat kematian ibunya karena melahirkannya. Hingga membuat Ansell membenci gadis itu. Ansell selalu memberikan penderitaan pada Nesya, tidak pernah sekalipun memberikan kasih sayang pada anak yang sebenarnya bukan anak kandungnya itu.
Namun, ketika Nesya sudah di ambang kematian, Ansell menyadari semua kesalahannya dan berniat menebus perbuatannya.
Bagaimanakah selanjutnya, stay tuned di karya aku... DADDY'S LOVE
FOLLOW MY IG ACCOUNT: Novia_GULTOM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabetgultom191100, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hancur
Nesya dengan penuh keterpakuan melihat pria yang berdiri di ambang pintu kamar. Wajah pria yang tetap rupawan dan tidak ada ubahnya sejak mereka berpisah delapan tahun yang lalu. Meski umurnya sudah lewat kepala tiga, pria itu masih terlihat seperti anak muda pada umumnya.
Jantung Nesya berpacu dengan kencang, penuh keterkejutan dalam jiwanya. Ya. Tidak dapat Nesya pungkiri, dirinya masih saja merindukan pria itu. Ingin rasanya berlari, menerjang tubuh kekar itu, untuk meredakan kerinduannya.
Kenapa diam saja. Peluk Nesya Daddy, maka Nesya akan memaafkan Daddy. Nesya merindukan Daddy...
Jeritan hati gadis itu, berharap Ansell akan melakukannya. Namun, Nesya salah besar, pria itu hanya diam ditempatnya seraya menatap Nesya datar.
"Paman, kamar ini buat Rara kan?" Pinta Rara dengan manjanya.
Dan betapa hancurnya hati Nesya, ketika Ansell mengiyakan permintaan Rara, diselingi dengan senyum manis yang tidak pernah didapatnya dari pria itu. Ingin rasanya Nesya lenyap dari dunia ini. Sungguh ini terlalu menyakitkan.
Sangat sakit. Ketika Ayah kandung lebih menyayangi orang lain, dibandingkan dirinya sendiri. Luka itu kembali menganga dengan begitu lebarnya. Bahkan jika Ansell bersujud pun, luka itu tidak akan pernah bisa disembuhkan. Sampai kapan pun...
Nesya menahan air matanya agar tidak keluar di hadapan mereka. Dia ingin terlihat lemah di hadapan pria itu. Nesya akan menunjukkan, kalau dia bisa hidup tanpa hadirnya pria itu.
Nesya mengalihkan pandangannya, ketika Ansell melakukan kontak mata dengannya. Setelah apa yang dia lakukan baru saja, Nesya sudah yakin tidak akan pernah memaafkan pria itu. Sampai kapan pun, tidak akan pernah.
"Tetap lanjutkan tugas kalian!" Perintah Ansell pada para pelayan itu. Setelah mereka melakukan tugasnya yang tertunda, Rara mengajak Ansell pergi dari sana.
"Paman, Rara lapar, kita makan di luar yuk. Kan Rara masih baru di sini, belum tau jalan." Wah... Rara benar-benar perempuan yang tidak tau diri.
Ansell mengangguk samar, lalu melirik Nesya sekilas yang masih memalingkan wajahnya. Akhirnya mereka berdua pergi dari sana. Meninggalkan luka yang begitu dalam, di hati gadis malang tak berdosa itu.
Nesya duduk terkulai di lantai kamarnya yang sebentar lagi bukan miliknya lagi. Hatinya hancur. Hancur sehancur-hancurnya.
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada ini. Bahkan ini lebih sakit ketika dia lahir tanpa seorang Ibu. Sakit...
Bi Ira, yang melihat Nona mudanya begitu tersiksa, langsung menghampirinya, lalu memeluknya erat. Dia tau bagaimana penderitaan gadis ini.
"Yang kuat ya Non..." Mengusap punggung yang bergetar hebat itu.
"Salah Nesya apa Bi...." Lirih Nesya begitu lirih. Raut wajahnya menunjukkan betapa sakit hatinya.
"Non Nesya tidak salah. Hanya saja, takdir yang tidak berpihak pada Non..."
"Takdir...?"
Akal sehat gadis itu sudah di ambang batas.
Aha hahah...
Nesya menertawakan takdirnya yang kurang beruntung.
"Kenapa Tuhan tidak membunuhku saja. Bukankah lebih baik jika aku tidak ada lagi di dunia ini? Maka tidak akan ada lagi yang menderita...." Nesya pasrah, jika saja Tuhan mencabut nyawanya, Nesya ikhlas. Dari pada menjalani hidup yang penuh dengan siksaan batin ini.
"Hus Non.... Jangan bicara seperti itu. Kata-kata itu adalah doa.... Sadar Non, sadar...." Bi Ira tidak mengerti lagi. Dia takut terjadi apa-apa pada Nona mudanya itu.
"Justru itu yang kuinginkan Bi. Aku berharap kata-kataku didengar oleh-Nya..."
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA 😀😀
buat apA nawarin tadi bapaknyaaa
kan dia daddy kamu