TUAN PUTRI YANG JELEK

Kediaman Naga

" Ayah kaisar, Edura membawakan obat herbal untuk Ayahanda. Silahkan diminum obat herbalnya " Edura pun mendekati Kaisar Arlong yang saat ini berbaring lemah di atas kasurnya.

" Te terimakasih Edura " ujar Kaisar Arlong lemah, Edura sedikit membangunkan kepala Kaisar Arlong, dan membantu meminumkan obat herbalnya

" Ayah harus banyak istirahat " Edura menidurkan kembali Kaisar Arlong, dan meletakkan sisa minumannya di atas meja sudut kamar.

" Edura, Apa kau telah memberi tahukan kakakmu Azoya tentang keadaan ayah. ? Ayah sangat ingin menemuinya. " lirih Kaisar Arlong lemah

" Su sudah Ayah . Beberapa hari yang lalu Edura sendiri yang menyampaikan perintah. Tapi sepertinya kak Azoya mengabaikannya. Sehingga melupakan keadaan Ayah. !" Ucap Edura berbohong, " Edura sedih sekali harus mengatakan ini sebenarnya !" Lirih Edura pelan tertunduk, dan menyunggingkan senyum liciknya

" Ayah Kaisarku sayang !! Kakak tidak akan mengetahi keadaan Ayah sampai kapanpun. Dan Ayah akan menderita di kamar ini untuk selamanya. Lalu aku akan menjadi Putri Mahkota Kerajaan Naga, karena berbakti merawat orang sakit, yang sebenarnya bukanlah Ayah kandungku, Kau terlalu pilih kasih dalam menyayangi kami. Aku sangat membenci itu ,!" gumam Edura dalam hati, sambil mengepalkan tangannya penuh dengan kebencian, kelicikan dan dendam.

" Ti tidak apa-apa, mungkin kakakmu sibuk disana. karena tugas seorang Permaisuri itu sangat banyak " ucap Kaisar Arlong tertatih.

" Iya Ayah, sebaiknya Ayah istirahat saja. Edura akan keluar sebentar !"

Di sisi lain Kerajaan.

Kediaman Tulip !

" Ibu, aku sudah memberikan Ramuan herbal itu kepada Ayah Kaisar, dan dia sudah meminumnya " ujar Edura

" Bagus sekali anakku, cepat atau lambat, Racun itu akan terus menyebar dan menggrogoti tubuhnya. Kaisar itu akan bernasib sama dengan mendiang Permaisuri sebelumnya . hahaha...!" ujar Selir Dora tertawa licik.

" Ibu, siapakah Ayahku sebenarnya ?" tanya Edura tiba tiba yang masih penasaran.

Sebelum ia membebaskan Selir Dora,

Flashback on.

" hiks..hiks.. aku sangat merindukan ibu. Sebaiknya aku berpura pura saja ada sesuatu hal penting untuk disampaikan, supaya para penjaga itu mengizinkan aku bertemu dengan ibu."

Edurapun berjalan, dan menghampiri para penjaga ruang bawah tanah. Setelah melalui banyak percakapan, akhirnya Edura berhasil Masuk.

Tap tap tap

" I ibuuuu......!" Edurapun menghampur menyapa Selir Dora yang saat ini keadaanya sangatlah miris, wajah yang begitu pucat, tubuh yang lusuh, tangan dan kaki di rantai. Sangat melengkapi penderitaannya di dalam sana.

" E..edura ? a apa yang ka kau lakukan di sini !" ucap Selir Dora tertatih

" Aku merindukan ibu, dan ingin menemuimu bu.." ucap Edura merasa prihatin

" Edura, i ibu ingin bebas dari sini. To tolong bebaskan ibu dari penjara ini. Sungguh i ibu tidak kuat lagi berada disini." lirihnya

"Tapi bu, aku sangat takut. Aku tidak bisa melakukannya. Aku takut Ayah Kaisar akan semakin memarahi dan membenciku !" lirih Edura tak berdaya.

" Dengar lah ini baik baik ! Dia bukan Ayah kandungmu !!" teriak Selir Dora, dan Berhasil membuat Tubuh Edurapun tersentak.

" a apa yang ibu bicarakan ? Tidak mungkin. Lalu siapa Ayahku bu ?"

Edura sangat kaget

" ibu akan menceritakan semuanya. setelah kau berhasil membebaskan ibu dari sini. !"

" Kau harus menuruti perintah ibu. Kemarilah ...!" pinta Selir Dora setengah berbisik...

" Baiklah bu aku akan melakukannya. Setelah Ayah kaisar sekarat tidak bisa kemana mana, aku akan membebaskan ibu. !" Ujar Edura dan beranjak dari Ruang bawah tanah itu.

" Bagus sekali Anakku !!" gumam Selir Dora dalam hati dan menyunggingkan senyumnya.

Flasback off.

" ibu tidak tau siapa ayah kandungmu, karena ibu di perkosa !" jawab Selir Dora

Edura yang mendengarnyapun, sangat syokk, dan terduduk seketika. Bagaimana mungkin dirinya tidak tau siapa Ayah kandungnnya, Selama ini berati dirinya adalah anak dari hubungan gelap. Dia tidak akan memberikan kesempatan sekecil apapun untuk Azoya mendapatkan semuanya.

" Tuan Putri Irish Azoya dan Pangeran Satia Arthur tiba..!" teriak para pengawal kerajaan.

" Apa ?" Selir Dora sangat terkejut, bagaimana bisa mereka berada disini. Dengan paniknya ia menyadarkan kembali Edura.

Edurapun terbangun, dan merekapun sangat sangat gelabakan. Selir Dora pun bersembunyi, karena tidak ingin ada yang tau keberadaannya di dalam istana.

Saat ini mereka telah memasuki Kediaman sang Kaisar.

" salam hormat hamba Ayah Kaisar " ujar Permaisuri Azoya dan Pangeran Arthur serentak.

" Azoya ? kau ada disini ? Ayah sangat merindukanmu.." Lirih Kaisar Arlong tertatih. dan hendak mengangkat tubuhnya

" Hati-hati ayah, jangan terlalu di paksakan, Aku sungguh sangat memprihatikan keadaan Ayah. " ucap Azoya membantu Kaisar Arlong untuk bersandar dengan nyaman , " Apa sebenarnya terjadi Ayahanda ? Kenapa Ayah bisa sakit seperti ini? " tanya Azoya prihatin.

Tiba-tiba saja pintu ruanganpun terbuka

" Kak Azoya kenapa bisa ada disini ? " teriak Edura pura pura terkejut.

" Kenapa ? kau tidak ingin aku berada disini ?" ucap Azoya sinis.

" Maaf Ayah. Edura hanya ingin mengecek keadaan Ayah, tidak tau jika ada kak Azoya disini. Dan aku sangat terkejut karena kak Azoya datang dan mau menemui Ayah, Edura pikir, kak Azoya sudah mengabaikan kita !" ucap Edura berpura pura lembut, dan menatap sinis juga ke arah Azoya.

" Heh, Dasar ular !" batin Azoya

Tiba tiba saja mata Edura bertemu pandang dengan Pangeran Arthur.

" salam yang mulia Pangeran, maaf atas ketidak tauan hamba atas kehadirannya disini bersama kak Azoya !" ujar Edura tertunduk.

Tapi Arthur hanya menjawab dengan berdehem saja.

" Pangeran begitu sempurna, sangat tampan, dan sangat tidak cocok bersanding dengan kak Azoya ! Seharusnya aku yang berada di sampingnya. ini semua karena Wanita buruk rupa ini,!" gumam Edura dalam hati . tentu saja Azoya mendengar gumamannya.

" ck... berani beraninya ia mengagumi suamiku !" gumam Azoya dalam hati tak terima , tanpa sadar ada rasa cemburu di hatinya.

" ehem, ada apa dengan wajahmu ?" bisik Pangeran Arthur yang menyadari perubahan ekspresi Azoya.

" hah ?" Azoya mendongak menatap ke arah Pangeran Arthur " ti tidak ada apa-apa " gugub Azoya, iya tidak ingin ketahuan kalau ia sangat tidak suka Edura mengagumi Pangeran Arthur.

" Apa-apaan perasaan ini, menjengkelkan !" gumam Azoya dalam hati.

" Apakah yang mulia Kaisar sudah memanggil tabib untuk memeriksakan keadaannya sekarang ?" ujar Pangeran Arthur

" Tabib Kerajaan Naga sendiri lah yang memeriksa keadaan Ayah.." jawab Kaisar Arlong.

" dan Ayah selalu rutin meminum obat herbal yang di buat oleh tabib kerajaan kita "

" uhukk uhukk..." ketika saja Edura tersedak mendengar penuturan yang di ucapkan oleh Kaisar Arlong.

" kau kenapa ?" tanya Azoya

" ti tidak, tenggorokanku tiba tiba sakit, Ayah , Pangeran, dan Kak Azoya, saya mohon undur diri dulu " pamit Edura terburu buru

" Jangan sampai mereka mengetahui yang sebenarnya" gumam Edura. dan masih jelas terdengar oleh pendengaran Azoya

" ohh, berarti benar, ini ada kaitannya dengan Penyakit yang di alami Ayah Kaisar. Awas saja, Aku Azoya tidak akan mengampuni kalian kembali . !" gumam Azoya dalam hati

.

Jangan lupa LIKE, COMEN DAN VOTE SEBANYAK BANYAKNYA YA !!!