Ujian hidup yang di alami Erina Derranica seakan tiada habisnya. Di usia 19 tahun ia dituntut kedua orang tuanya memenuhi wasiat mendiang kakeknya untuk menikah dengan cucu temannya yang menetap di Singapura.
Pernikahan pun telah sepakati untuk dilaksanakan. Mempelai pria bernama Theodoriq Widjanarko, 34 tahun. Seorang pebisnis di bidang real estate. Theo panggilan pria itu tentu saja menolak permintaan orangtuanya meskipun sudah melihat langsung surat wasiat kakeknya.
Pada akhirnya Theo menerima putusan orangtuanya tersebut, setelah sang ayah Widjanarko mengancam akan menghapus namanya dari penerima warisan sang ayah.
Namun ternyata Theo memiliki rencana terselubung di balik kepatuhannya terhadap wasiat mendiang kakeknya tersebut.
"Apa rencana terselubung Theodoriq? Mampukah Erina bertahan dalam rumah tangga bak neraka setelah Theo tidak menganggapnya sebagai istri yang sebenarnya?
Ikuti kelanjutan kisah ini. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAMU TAK DI UNDANG
Singapura
Nella di bantu Viona terlihat tergesa-gesa memasukkan beberapa helai pakaian kedalam koper berukuran kecil.
Nella berlari ke lemari hendak mengambil lagi pakaiannya.
"Tidak ada waktu lagi Nella, kalau semua kamu bawa. Bawa yang penting-penting saja".
"Tapi aku menyukai semua barang-barang ku Vio, semua original. Pakaian ku branded, Harganya mahal", jawab Nella bersikeras membawa pakaiannya.
"Kita bisa terlambat pergi Nella, bisa saja polisi-polisi itu tiba-tiba di depan pintu menjemput mu. Dan aku di anggap sebagai kaki tangan yang mengetahui rencana mu dan Bimo. Aku tidak mau masuk penjara", ujar Viona kesal pada Nella yang terlihat santai-santai saja.
Beberapa saat yang lalu, Viona mendapatkan kabar bahwa Bimo di tahan di kantor polisi karena memalsukan dokumen milik Theodoriq. Atas laporan pengacara Theo yaitu Kelvin, yang menyertakan bukti akurat sebagai pemilik aset-aset yang sebelumnya di klaim milik Nella.
Viona berpikir, setelah penahanan Bimo bukan tidak mungkin giliran Nella akan di kejar juga. Ia yakin Bimo pasti tidak mau di sangkakan sendirian. Laki-laki seperti dia pasti akan mengajak orang lain yang terlibat bersama dengannya.
Makanya Viona mengajak Nella pergi keluar kota untuk beberapa waktu.
Awalnya Nella menolak ide itu, ia bilang aman baginya karena sudah beberapa hari ternyata ancaman yang dilayangkan Theo untuk mengambil apartemen tempat tinggalnya tidak terjadi juga. Padahal sudah lewat beberapa hari dari batas tenggat waktu yang di layangkan untuk meninggalkan apartemen. Tapi hingga kini tidak ada tanda-tanda, Theo mengambilnya dari Nella.
Bahkan Nella dan Viona bisa tidur nyenyak hingga hari ini di apartemen mewah itu.
"Ayo Nel kita pergi. Kalau keadaan sudah kondusif dan aman, kita kembali lagi. Aku sudah meminta temanku mengabari kita nanti", ujar Viona nampak terburu-buru.
"Iya sebentar, kau ini buru-buru sekali. Aku harus membawa semua barang ku, bagaimana kalau saat kita pergi Theo mengambil apartemen ini, aki tidak sudi barang-barang ku di ambil gadis kampungan itu", ketus Nella.
"Ahh terserah kamu saja. Kita sendiri-sendiri saja kalau begitu. Aku tidak ada waktu mengemas barang mu".
"Aku tidak perduli lagi pada mu Nella! Jangan libatkan aku kalau kau di tahan polisi. Aku muak dengan tingkahmu ini. Kamu sangat egois!!"
Dengan sedikit menghentak kakinya Viona membalikkan badannya pergi dari hadapan Nella.
"Brengsek kamu Vio! Aku juga tidak butuh orang pengecut seperti kamu!! Kita lihat tanpa aku kau bisa apa di luaran sana hah?! ", teriak Nella menghardik Viona yang telah lenyap dari pandangannya.
Ting..
Tong..
Nella yang masih berada di kamarnya, mengemas barang-barang miliknya pura-pura tak mendengar suara bell di pintu.
Wanita itu yakin yang memencet bell pasti Viona yang kembali. Kejadian seperti ini bukan kali ini saja. Viona akan merangkak kembali padanya kemudian memohon dengan kata-kata maaf. Nella sudah sangat paham.
Makanya sekarang ia ingin memberi pelajaran pada teman sekaligus asistennya tersebut. Tunggu di lama di luar kali ini.
"Ting..
"Tong..
Kali ini bell di tekan dengan agresif. Dan berhasil membuat Nella kesal.
"Rasain kamu Viona–"
"Ting..
"Tong..
Lagi-lagi bell terdengar berulangkali.
"Wanita itu menyusahkan saja", ucap Nella beranjak dari tempat duduknya dengan kesal.
Gadis itu melenggang kearah pintu, bahkan tidak perduli saat ini masih mengenakan pakaian tidur tipis bahkan tidak sempat memasang jubahnya.
"Makanya Vio jangan sok mengancam ku kalau hidup mu saja masih bergantung pada ku..."
Tanpa mengintip terlebih dahulu, Nella langsung membuka pintu.
Melihat siapa yang menekan bell berulangkali membuat ia sangat kaget. Cepat-cepat gadis itu menutup pintu, tapi Laki-laki yang ada di depan dengan sigap mengganjal daun pintu dengan kakinya.
"S-iapa kalian? Apa mau kalian? Aku tidak ada urusan dengan kalian...!!!
"Pergi dari apartemen ku. Atau aku akan memanggil keamanan mengusir kalian", teriak Nella sekuat tenaga mendorong pintu agar tertutup.
"Pergi dari apartemen ku!!!!"
...***...
Bersambung..
Akhirnya yang di tunggu-tunggu jadi juga. Sehat selalu Erin 👏😍