NovelToon NovelToon
Balada Cinta Suratih

Balada Cinta Suratih

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:28.6k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Cinta membuat seorang gadis bernama Suratih, menentang restu ayahnya. Damar, pemuda yang membuat hatinya lebih memilihnya daripada apa yang dikatakan orang tuanya, membuatnya mengambil keputusan yang sebenarnya mengecewakan sang ayah. Apakah Suratih akan bahagia membangun rumah tangga bersama Damar, setelah jalan yang dia tempuh salah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 31

Suryo yang tak terima melihat Laras merendahkan harga dirinya, menarik lengan anak gadisnya. Dia benar-benar tidak ingin anak gadisnya itu dituduh sembarangan. Belum tahu saja dia, kalau sebenarnya anak gadisnya itu memang seperti apa yang dikatakan oleh Damar tadi.

"Buat apa kamu berlutut di hadapannya, Laras? Jaga harga diri kamu Laras! Harusnya yang berlutut itu Damar! Dia pantas berlutut di hadapan mu! Dia sudah mencoreng nama baik keluarga! Dia sudah menghianati perjodohannya dengan mu!" cerocos Suryo, menatap marah Damar.

Sebagai orang tua, tentu saja dia tidak ingin melihat anaknya berlutut seperti itu di depan orang lain. Yang bahkan menurutnya tidak pantas untuk anaknya. Kelakuannya saja sudah bisa di lihat semua orang seperti itu. Menyembunyikan anak gadis orang bahkan sudah ternak kecebong pada anak gadis orang itu. Lantas kenapa Laras, anak kesayangannya harus berlutut pada pria seperti itu.

Damar tersenyum sinis mendengar perkataan Suryo, ia melirik Suryo dan Laras bergantian.

"Dalam mimpi paman mungkin seperti itu! Lagi pula, Damar gak bisa hidup dengan wanita munafik seperti Laras." jelas Damar, membuat semua mata kini tertuju pada Laras.

Laras kembali menjadi panik.

‘Ah saialaan, kenapa bang Damar terus menyudutkan ku! Jelas aku ini cinta dengan harta warisannya, aku ingin menguasainya jika bu Sumi mati. Aku gak peduli mau bang Damar cinta pada ku atau gak! Yang pasti aku ingin hartanya.’ batin Laras menggigit bibir bawahnya kesal.

Damar beralih ke ibunya.

"Ibu bisa lihat kan sekarang! Wanita yang ibu pilih, gak sebaik seperti yang dikatakan paman dan bibi! Keduanya jelas menutupi keburukan putrinya!" sarkas Damar, membuat Suratih mengendurkan pelukannya. Namun tetap berada di atas tempat tidur.

Laras menggeleng dengan gugup, ia bahkan melepaskan cekalan tangan sang ayah dari lengannya lalu berlari menghampiri Damar.

Laras masih berusaha untuk mengelak.

"Ba- bang Damar ngomong apa sih! A- aku gak munafik, bang! A- aku ju- jujur sa- sama kamu, bang!" dusta Laras, dengan tatapan mengiba.

Laras bahkan hendak menggenggam tangan Damar. Namun sayangnya Damar berhasil menepisnya. Damar bahkan menunjukkan tatapan sangat jijik pada wanita yang sebenarnya masih saudara jauhnya itu.

‘Sialaaan, bang Damar menolak ku! Ini semua karena perempuan ja lang itu! Kalo gak ada dia! Aku yang pasti yang saat ini berada di ranjang bang Damar!’ batin Laras menatap nyalang Suratih.

Laras hendak menerjang Suratih dengan jemarinya yang terbuka, seakan Suratih adalah mangsa buruannya yang wajib di terkam. Dia benar-benar kesal pada Suratih, dia pikir semua ini terjadi memang karena wanita yang dia anggap jalangg itu.

Sreeek.

Sayangnya tangan Damar berhasil menghalanginya. Bahkan mendorong tubuh Laras. Hingga membuat wanita itu kembali terjatuh ke lantai, usai mendarat di tepian ranjang.

Bugh.

"Akkkkhhhhhhh aduuuh bokong ku!" pekik Laras dengan suara kesakitan.

"Laras!" jerit Sari dan Suryo berbarengan melihat putrinya jatuh seperti itu.

Sayangnya keduanya hanya melihat Laras jatuh, tidak melihat sebelum jatuh itu sebenarnya anak mereka itu hendak melakukan apa.

"Astagaa, nagih amat itu dia jatuhnya!" celetuk Inah tanpa saringan. Sebenarnya dia juga ingin tertawa, tapi dia berusaha keras menahannya. Bisa di amuk dia nanti oleh majikannya kalau sampai tertawa di situasi seperti ini.

Laras menunjuk Suratih, namun netranya menatap kesal Damar, "Bang Damar kenapa tega dorong Laras? Wanita jalangg itu pantas Laras pukul, bang!" ujar Laras.

Wanita itu masih berani bicara seperti itu. Jelas-jelas dia yang salah, mana berhak dia memukul Suratih, memangnya dia siapanya Damar. Kalau istrinya iya juga, ini bukan siapa-siapa terus saja menyerang Suratih. Sungguh didikan yang luar biasa dari Sari dan Suryo.

"Dasar bodohh! Apa yang mau kamu lakukan?" tanya Sari, saat menarik lengan Laras, membantu anak gadisnya beranjak dari posisinya bersama dengan Suryo.

"Kamu yang ja lang, Laras! Aku gak akan biarkan siapa pun menyakiti Ratih! Dia teman hidup ku! Ibu udah anak anak ku kelak!" tegas Damar.

"Damar!" bentak Sumi yang merasa anaknya sudah benar-benar keterlaluan, bisa-bisanya Damar bicara seperti itu. Itu sungguh membuatnya kesal.

Laras menoleh ke arah Sumi, "Jangan marahi bang Damar, bu!"

Laras menatap tajam Suratih, melayangkan fitnah kejam untuk rivalnya itu, "Ibu Sumi pantas marah sama Ratih, wanita ja lang ini gak punya otak bu! Laras benar, bu! Dia si ja lang yang suka menjajakan tubuhnya pada pria hidung belang. Dia ja lang! Dia cuma cinta dengan harta abang! Sementara aku ci- cinta sama ka…"

Damar menyela perkataan Laras, dengan tegas, "Bohong, kamu dan Ratih jelas berbeda, kalian bagaikan bumi dan langit. Ratih begitu polos, mencintai ku dengan tulus, 3 hari yang lalu, aku lah pria yang pertama kali menyentuhnya! Sementara kamu, kamu wanita licik dengan segala tipu muslihat, sudah berapa pria yang tidur dengan mu, Laras? Masih ada pria lain selain Tama kan!"

Sari dan Suryo begitu terkejut mendengar ucapan Damar.

Sreek.

Sari menarik lengan Laras kasar, membuat keduanya saling berhadapan, dengan cengkraman tangan Sari yang erat pada lengan sang anak.

"Laras! Kamu masih berhubungan dengan berandal kampung itu?" tanya Sari dengan mata melotot. Dia tentu saja mengenal Tama yang disebutkan oleh Damar itu.

Laras meringis kesakitan, "Uuggghhh sa- sakit, bu!"

Namun Sari masih belum melepaskan anaknya. Dia sangat marah, dia akan bertambah marah kalau anaknya ternyata masih berhubungan dengan pria yang menurutnya tidak jelas juntrungannya mau hidup seperti apa itu. Tidak punya masa depan itu.

"Jawab pertanyaan ibu! Kamu masih berhubungan dengan Tama?" tanya Sari lagi dengan nada tinggi.

Laras hendak menyangkal, namun rasa mual membuatnya menggigit bibir bawahnya berusaha menahan sesuatu yang gak bisa lagi ia tahan.

"La- Laras ummm…"

Sreeek.

Kini Suryo yang menarik lengan Laras, membuat anaknya menatap ke arahnya.

"Jawab pertanyaan ibu mu, Laras! Kamu gak berhubungan dengan pria mana pun kan? Apa yang Damar katakan itu gak benar akan? Kamu masih menjaga kesu cian mu kan, Laras!" cecar Suryo dengan penuh penekanan, ia bahkan mengguncang ke dua lengan Laras.

Dia juga tak bisa terima kalau anaknya berhubungan dengan pria yang hanya bisa membuat masalah itu.

‘Sialaaan, kenapa pake mual sekarang sih! Aku gak mungkin hamil kan! Aku selalu minum pil pencegah kehamilan usai berhubungan dengan Tama dan yang lainnya.’ pikir Laras.

Laras masih berusaha untuk menyangkal. Sayangnya perutnya terasa begitu mual.

"Ayah, Laras... uwekkk!"

Semua orang terkejut, kenapa Laras mual dan ingin muntah seperti itu.

***

Bersambung …

1
Nudu
wahhh masih seru" nya kok udh tamat thor
Sayang&Cinta
Aku tinggalkan jejak thor
Irawan Hadi MM: makasih ya kak
total 1 replies
Usaka
Gak nyangka sampai direstuin gitu, bisa gitu ya
Nimiarti
oke sih tapi geregetan ya
Cecen
jangan percaya tih
Grace Nelli
kayaknya gak sepenuhnya jahat sih si ya Bu haji Sumi itu
Nada soraya
lumayanlah ya bikin gemes nya
Melia
Thor harus jadi ini sih
Irawan Hadi MM: makasih udh mampir kak
salam kenal
total 1 replies
Gaby
Geregetan sama author, Suratih kenapa dibikin begitu
Irawan Hadi MM: makasih kak udh mampir,
salam kenal kak
total 1 replies
Liliana
gemes bener ini sama Suratih, cinta boleh oon jangan dong. Thor bikin gemes bener
Irawan Hadi MM: salam kenal kak
makasih udah mampir
total 1 replies
Jia
saya nonggol thor
Jia
lanjutkan up thor
Shafa Adeena
hadir
Be-Trhee
semangat untuk upgrade
Kinanti Putri
terus kan kak, di tunggu bab berikut nya
Kinanti Putri
semangat ya kak
Ummu Marhamah
bagus untuk karya mu kak, jangan lupa jaga kesehatan biar selalu up
Kiki Fitri
lanjutkan up nya kak
Kiki Fitri
is the best
Dinda Shaza
hadir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!