ANAK KEMBAR RATU MAFIA KEJAM

Keesokkan paginya Gibran sedang berkutat di dapur rumah Thea, dia sedang menyiapkan makan untuk Alea dan Aarash serta anak-anak yang lain yang Gibran tidak ketahuan bahwa mereka adalah anaknya yang lain.

“Emmm, harum banget makanannya” Ucap Alea

“Sini sayang, makan dulu. Apa kamu sudah siap-siap untuk berangkat ke sekolah ?” Ujar Gibran

“Belum om, aku siap-siap dulu sambil membangunkan yang lain” Jawab Alea

Alea lalu measuk ke kamar kakak-kakaknya

“Kakak, udah pada siap ?” Tanya Alea

“Udah dong, cepetan kamu siap-siap nanti kita beli sarapan di luar” Jawab Arnold

“Tidak perlu kak, kalena daddy Giblan sudah memasak untuk kita” Ucap Alea

“Dia bisa memasak ?” Tanya Asher

“Iya kak, masakannya sangat harusm sekali sampe aku tidak sabar untuk mencicipinya” Jawab Alea

“Kamu kalau soal makanan, pasti paling bersemangat” Ucap Aarash

“Iya harus dong, kalena pelut nomor satu” Jawab Alea

“Cepetan kamu siap-siap dek, atau nanti kami tinggal ya” Kata Arend

“Ih, jangan dong kak. Iya ini aku mandi dulu, tungguin aku ya” Jawab Alea

*****

Setelah mereka telah bersiap, mereka turun ke bawah untuk sarapan.

“Sini sayang, kita sarapan dulu sebelum pergi ke sekolah. Daddy sudah menyiapkan makanan untuk kalian” Ucap Gibran

“Seharusnya anda tidak usah repot-repot untuk menyiapkan makanan untukkita, karena kita bisa membelinya nanti” Ujar Aarash

“Tidak merepotkan kok nak, karena daddy ingin memasak untuk kalian. Semoga kalian suka ya” Jawab Gibran

Mereka berenam pun mulai sarapan, Alea begitu antusias karena untuk pertama kalinya dia merasakan masakan sang ayah.

“Masakan om sayang enak, Lea sangat suka” Ucap Alea

“Kalau begitu kamu harus banyak makannya, biar nanti di sekolah tidak lapar lagi” Ujar Gibran

Setelah selesai sarapan, Gibran mengantarkan si kembar ke sekolah.

“Terima kasih om” Ucap Alea

“Nanti daddy jemput kalian pulang ya, tunggu daddy ya” Ujar Gibran

“Kalau itu tidak merepotkan anda, kami akan menunggunya” Jawab Aarash

“Itu tidak merepotkan daddy sama sekali” Ucap Gibran

“Kita masuk dulu ya om, bye bye om” Ujar Alea sambil melambaikan tangan

“Bye bye cantik” Jawab Gibran membalas lambaian tangan Alea

Setelah mengantarkan akan anak-anaknya ke sekolah, Gibran kembali ke apartemennya untuk mengurus pekerjaannya karena sudah menumpuk.

*****

Setelah 2 bulan Thea di Jepang, dan Gibran masih menjadi supirnya si kembar. Hari ini Thea kembali ke rumah, saat di perjalanan Thea menyempatkan untuk membeli makanan kesukaan anak-anaknya. Setelah selesai Thea langsung bergegas menuju rumahnya, sesampai di sana Thea disambut oleh bodyguard anak-anaknya.

“Selamat datang queen” Ucap Yakuza

“Terima kasih, apa si kembar sudah tidur ?” Tanya Thea

“Sudah queen” Jawab Yakuza

“Apa kalian kerepotan mengurus mereka ?” Tanya Thea

“Tidak queen, mereka anak-anak pintar dan mandiri. Dan kemarin tuan Gibran 3 minggu menginap di sini, untuk menemani anak-anak” Jawab Yakuza

“Apakah terjadi sesuatu ?” Tanya Thea

“Tidak queen, hanya anak-anak selalu mengerjain tuan Gibran” Jawab Yakuza

“Biarkanlah, biar anak-anak puas apa yang mereka inginkan kepada ayah kandungnya” Ucap Thea

“Baiklah, terima kasih atas bantuan kalian. Besok kalian bisa kembali ke Jepang, dan ini ada makanan untuk kalian semua. Semoga kalian suka ya” Lanjut Thea lalu menyerahkannya kepada mereka

“Terima kasih queen” Ujar Yakuza

“Sama-sama” Jawab Thea lalu pergi ke kamar si kembar

Thea membuka pintu kamar si kembar, dia sangat merindukan mereka karena itu pertama kalianya Thea berjauhan dengan kurun waktu agak lama 2 bulan. Thea langsung ke tempat tidur anak-anaknya dan mencium kening mereka satu persatu.

Aarash meresakan ada orang yang mencium keningnya, Aarash langsung terbangun.

“Mommy sudah pulang ?” Tanya Aarash

“Eh kebangun sayang, maaf ya mommy ganggu tidur kamu ya. Ayo tidur lagi, ini masih malam” Jawab Thea mengelus puck kepala Aarash

Aarash memejamkan matanya kembalu hingga dia terlelap kembali, The alangsung menuju ke kamarnya dan membersihkan diri lalu langsung tidur karena kecapeaan di jalan.

*****

Pagi harinya di kediaman thea, kembali rame apalagi Thea sudah kembali. Thea menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya, dan ninja yang menjaga mereka. Mereka makan bersama di meja makan bersama para ninja, karena Thea mengajak mereka untuk bergabung.

“Apa uncle ninja hali ini akan pulang semua ke Jepang dan ninggalin kita ?” Tanya Alea

“Iya nona kecil, karena tugas kami sudah selesai disini. Kamu akan bertugas kembali di sana” Jawab Yakuza

“Telima kasih uncle, kalena sudah menjaga kami” Ucap Asher

“Sama-sama tuan kecil” Jawab Yakuza

“Saya sudah mentransfer sejumlah uang kepada masing-masir rekening kalian dan saya mohon jangan menolaknya karena ini bentuk terima kasih saya” Ucap Thea

“Terima kasih banyak queen” Ujar Yakuza

*****

Hari ini Gibran harus kembali ke Indonesia karena di perusahaannya mengalami masalah, sebelum pulang ke Indonesia Gibran akan menemui Thea dan anak-anaknya. Gibran mengendarai mobilnya sendirian, saat di tikungan ada sebuah truk yang melaju sangat kencang sehingga Gibran langsung membanting stir tapi naasnya dia menabrak sebuah pohon.

Di dalam mobil, Gibran mencium ada bau bensin buru-buru Gibran membuka pintu tapi sayangnya pintu mobil agak susah di buka. Tapi keberuntungan masih memihak Gibran, ada salah satu pengendara yang membantu Gibran keluar dari jurang tersebut. Hingga beberapa mneit kemudian, mobil Gibran langsung meledak.

Gibran langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena Gibran mengalami cedera kaki yang terjepit serta benturan yang sangat keras pada kepalanya membuat Gibran langsung tidak sadarkan diri. Salah satu warga melihat ada ponsel Gibran, dia lalu menelpon kontak yang paling atas yaitu Beloved Wife dan mau tak mau dia harus menelponnya.

… [Hallo, maaf saya ingin memberitahukan kepada anda bahwa pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan sekarang akan dilarikan ke rumah sakit ***]

Thea [Baik, terima kasih telah memberitahu saya]

Lalu telpon pun terputus, Thea mau tak mau harus datang ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, Thea melihat ada segerombolan orang-orang yang membantu Gibran saat kecelakaan.

“Permisi pak” Ucap Thea

“Maaf, nona siapa ya ?” tanya Salah Satu dari mereka

“Saya yang di telpon, katanya ada kecelakaan di jalan ***” Jawab Thea

“Itu saya nona yang menelpon anda” Ucap Salah Satu dari mereka

“Bagaimana kronologinya pak ?” Tanya Thea

“Kami tidak bisa menjelaskan bagaimana detailnya, karena saat itu saya dan teman saya sudah melihat mobil itu menabrak pohon dan dalam keadaan siap meledak. Dan untungnya, kami dengan cepat menyelamatkan suami anda” Jawab Salah Satu dari mereka

“Terima kasih atas bantunnya, ini ada sedikit rezeki untuk kalian karena telah menolongnya. Mohon di terima pak” Ucap Thea

“Terima kasih nona, semoga suami anda cepat siuman dan pulih dan kamu pun memiliki rekaman kecelakaannya” Ujar salah Satu dari mereka

“Tolong kirimkan kepada saya” Kata Thea

“Baik” Jawabnya

Mereka pun pergi, setelah mereka pergi dokter yang menangani Gibran keluar dari ruangan.

“Keluarga pasien atas nama Gibran Alverik” Ucap Dokter

“Bagaimana kedaannya dok ?” Tanya Thea

“Apa anda istrinya nona ?” Tanya Dokter

“Dia ayah dari anak saya” Jawab Thea

“Tidak ada yang harus di khawatirkan hanya kakinya sedikit terkilir, mungkin beberapa menit lagi akan siuman. Kalau begitu saya permisi dulu” Ucap Dokter

“Terima dokter” Kata Thea

“Sama-sama” Jawab Dokter lalu meninggalkan Thea

Lalu Thea pergi terlebih dahule ke bagian administrasi, untuk membayar biaya rumah sakit Gibran. Setelah selesai mengurus administrasi Gibran, lalu Thea menghubungi Bagas yang memberitahu keadaan Gibran dan ternyata di Indonesia Bagas memberitahu Thea kalau perusahaan Gibran sednag ada masalah.

“Apa yang terjadi dengan perusahaan Alverik ?” Ucap Thea

Thea yang sednag melamun memikirkan tentang maslaah di perusahaan Alverik, seorang polisi mendatanginya.

“Permisi nona” Ucap Polisi

“Iya pak, bagaimana hasil penyelidikannya ?” Tanya Thea

“Kami menemukan bahwa di tikungan ada sebuah mobil truk yang melaju sangat kencang, dan sepertinya itu adalah factor kesengajaan, karena kalau yang kami lihat dari CCTV sbelumnya mobil trus itu berhenti tapi pada saat mobil suami anda lewat trus itu langsung melaju dengan sangat kencang” Jawab Polisi

“Apakah sudah ketemu siapa pelakunya pak ?” Tanya Thea

“Kami belum menemukan siapa pelaku yang terlah merencanakan kecelakaan ini” Jawab Polisi

“Baiklah, teruskan pencariannya pak. Saya ingin orang yang telah merencanakan ini di tangkap dalam waktu 2 x 24 jam” Ucap Thea dengan tatapan tajam

“Baik, kami akan terus memantau perkembangan kasus ini. Dan alau sudah tahu siapa pelakunya, kami akan langsung menghubungi nona” Jawab Polisi

Polisi langsung pergi dari hadapan Thea…

“Siapa yang ingin Gibran celaka ? Apakah ini ada sangkut pautnya dengan penyeroyokan 1 bulan yang lalu ? Atau ini ada hubungannya dengan Rania ?” Gumam Thea

Lalu Thea menghubungi anak buahnya

Thea [Tolong kamu selidiki kasus kecelakaan Gibran Alverik hari ini, apakah ada sangkutannnya dengan seseorang yang bernama Rania. Nanti saya akan mengirimkan foto perempuannya]

… [Baik queen] lalu memutuskan sambungan telponnya

Setelah menghubungi anak buahnya Thea langsung masuk ke ruang rawat Gibran.

“Semoga anda cepat sembuh tuan” Ucap Thea yang berdiri di samping brankar Gibran yang diangguki oleh Gibran

“Siapa yang memberitahukan kamu keberadaan aku disini ?” Tanya Gibran

“Saya mendapatkan telpon dari orang yang telah membantu anda” Jawab Thea

“Terima kasih atas bantuannya” Ucap Gibran

“Sama-sama kalau begitu saya harus pulang, kasihan anak-anak sendirian di rumah” Jawab Thea

Lalu Thea pergi dari rumah sakit, di tempat lain Rania mengamuk karena mendengar kalau Gibran berhasil diselamatkan.

“Kurang ajar, semua rencanaku gagal” Sarkas Rania

“Bahkah sekarang polisi sednag mencarri kebedaraan sopir truk itu, jika dia sampai tertangkap bisa-bisa aku bahaya. Berarti Gibran di sini, untuk mencari mantan istrinya. Apa mereka sudah bertemu dan Bersatu kembali, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kalau aku hancur mereka pun harus hancur” Ucap Rania

*****

Sudah 3 hari Gibran di rawat ri rumah sakit, selama itu juga Thea menemuinya dan itu membuat Gibran bahagia.

“Ayo cepat makan tuan” Ucap Thea judes sambil menyerahkan bubur kepada Gibran

“Maafkan saya sudah merepotkan kamu” Kata Gibran

“Hmmm” Jawab Thea hanya berdehem saja membuat Gibran tidak enak

“Saya pulang dulu” Lanjut Thea

“Iya, terima kasih dan maaf telah merepotkan kamu” Ucap Gibran sedangkan Thea hanya mengangguk

*****

Malam harinya Gibran memutuskan untuk pulang ke apartemennya, sebenarnya dokter belum mnegizinkan tetapi Gibran tidak mau merepotkan Thea lagi. Di apartemen, Gibran terpaksa menggunakan kursi roda karena keterbataskan bergerak.

Malam hari yang sunyi tanpa dan yang menemani, Gibran termenung di balkon apartemennya.

“Besok aku akan pulang saja ke Indonesia, aku menyerah. Aku tidak akan berjuang lagi, mungkin anak-anak sudah bahagia dengan daddy barunya dan kalau pun itu kenyataan aku akan senang hati mengikhlaskan mereka bahagia dengan tuan Roy” Ucap Gibran

*****

Hari ini Gibran akan berpamitan kepada anak-anaknya, sebelum dia pulang ke Indonesia. Gibran tidak bisa mentingkan hidupnya sendiri karena banyak orang yang bergantung kepada perusahaannya. Setelah selesai membereskan barang-barangnya, Gibran keluar dari apartemennya sambil menarik kopernya dan menuju kediaman Thea.

Sesampai di rumah Thea, Gibran meminta izin penjaga untuk masuk. Gibran langsung masuk, tapi saat dia akan melangkah gibran melihat si kembar sedang berbicara serius.

“Apa mommy dan daddy Gibran sedang berantem kak ? soalnya sudah beberapa hari ini dia tidak ke sini menjemput kita ke sekolah. Mommy juga tidak pernah mengunjunginya lagi ke apartemen daddy” Ucap Arnold

“Aku rasa sudah terjadi sesuatu pada mommy dan daddy” Jawab Aarash

“Sebenalnya aku sangat melindukan daddy Giblan, kalena dia daddy kandung kita bellima” Ucap Alea

Gibran yang mendengar ucapan Alea langsung menutup mulutnya tidak percaya denga napa yang dia dengar, kalau anaknya sebenarnya memanggilnya daddy di belakagnya serta anak-anaknya juga merindukannya dan yang palin terpenting kalau anaknya kembar lima bukan dua membuat Gibran ingin berteriak senang.

“Kenapa Thea tidak memberitahuku tentang kebenaran itu padaku ? Apa sebengitu bencinya Thea padaku, aku harus bicara padanya” Ucap Gibran

“Apa kalian tidak ingin kalau daddy dan mommy kembalu menikah ?” Tanya Arend

“Aku seberanya ingin tapi aku takut daddy menyakiti mommy lagi” Jawab Arnold

“Tapi kalau dady kembali menyakiti mommy, aku sendiri akan membunuh dia dengan tangan aku sendiri” Ucap Aarash mendenagr itu membuat Gibran bergidik ngeri

“Iya aku setuju, kita akan menghancurkan dia bahkan akan mebuat perusahaannya bangkrut” Timpal Asher

“Kami juga setuju” Jawab yang lainnya

Tapi dari arah belakang si kembar ada sebuah panah yang akan melukai mereka, Gibran yang melihat itu langsung berlari mnedekati anak-anaknya.

“Awas…” Teriak Gibran sambil berlari

Sret …

Gibran terkena panah tersebut, melihat Gibran yang terlihat membuat si kembar terkejut.

“Om…” Ucap Aarash

“Om telluka lagi, kalena menolongku lagi” Ucap Alea sambil menangis

“Tidak apa-apa sayang, daddy ikhlas melindungi kalian semua dan daddy sudah tahu kalau kalian berlima anak-anak daddy” Lirih Gibran

Mendengar ucapan Gibran membuat kelimanya terkejut

“Cepat dek, obatin lukanya” Ucap Asher

“Iya kak, aku akan membawa obatnya dulu dan memberitahu mommy” Jawab Alea

Lalu Alea memasuki rumahnya dan tak lupa memberitahu Thea.

“Jangan lari-lari sayang, nanti jatuh” Ucap Thea

“Mommy tolong bawakan air hangat, daddy Gibran telluka kelena sudah menolong kami” Ujar Alea

“Sekarang dia dimana ?” Tanya Thea

“Daddy ada di teras rumah mom” Jawab Alea

“Mommy akan segera ke sama sambil membawa air hangat” Ucap Thea

“Iya mommy” Ujar Alea

Setelah itu Thea memberikan air hangat kepada Alea, dengan sangat telaten Alea mengobati luka Gibran.

“Apakah itu sangat sakit om ?” Tanya Alea saat sedang mengobati luka Gibran

“Tidak sayang, daddy tidak apa-apa” Jawab Gibran

“Apa yang terjadi ?” Tanya Thea

“Saat aku masuk gerbang, aku melihat ada sebuah anak panah yang mengarah pada anak-anak dan aku sediki menghindarkan anak-anak dari panas itu tapi malah aku yang terkena” Jawab Gibran

“Siapa yang berani mengirimkan panah itu pada kita ?” Tanya Aarash

“Ini panahnya kak, ada tandanya” Jawab Asher sambil menyerahkan anak panahnya

“Ini tanda dari kelompok mafia Wolf Black, kita akan membalasnya nanti” Lirih Aarash dalam hati

“Tanda apa itu ?” Tanya Gibran yang tidak memahaninya

“Bukan apa-apa” Jawab Thea mnyembunyikan dari Gibran

“Ada keperluan apa tuan datang ke sini ?” Lanjut Thea bertanya mengalihkan pembivcaraan

“Aku mencari kamu, ada yang perlu aku bicarakan denganmu sebentar” Jawab Gibran

“Tidak ada yang perlu di bicarakan tuan, lebih baik anda pergi dari rumah ini dan jauhi kehidupanku dan anak-anak” Ucap Thea sambil menatap tajam Gibran

“Tolong beri saya satu kesempatan saja untuk berbicara” Ujar Gibran

“Katakan apa yang ingin anda bicarakan ?” Tanya Thea

“Kenapa kamu tidak bilang kalau anak kita kembar 5 ?” Tanya Gibran

“Karena anda tidak bertanya” Jawab Thea

“Itu karena aku tidak pernah melihat ketiganya, bahkan saat aku berkunjung ke sini pun aku tidak melihatnya. Aku mulai curiga kemarin saat kamu tidak ada di rumah, ada 5 anak kecil tetapi yang membuat aku bingung kenapa Asher sangat mirip dengan ku saat kecil bahkan Asher dan Aarash seperti bayanganku saat kecil. Tapi aku masih berpikir positif, mungkin saja itu anak dari saudara jauh kamu. Tapi hari ini aku mendengar sendiri dari mulut mereka, kalau mereka kembar lima. Tolong beri aku kesempatan terakhir, aku akan membuktikan kalau aku telah berubah dan akan selalu menjadi kalian” Ucap Gibran

Tetapi Thea tidak menjawabnya membuat Gibran pasrah

“Ayo aku antar kamu kembali, aku takut mereka mengira aku menculikmu dan aku akan mati di tangan mereka” Ujar Gibran bercanda mencairkan suasana sedangkan Thea hanya tersenyum menanggapinya lalu Gibran berjalan mendahului Thea

“Aku sudah memaafkanmu tuan Gibran” Ucap Thea membuat Gibran menghentikan langkahnya tapi Gibran kmebali melangkah dia takut salah mendengar

“Gibran Alverik, aku sudah memaafkan anda” Teriak Thea mmebaut Gibran menghentikan langkahnya

“Apa kamu serius ?” Tanya Gibran

“Iya, aku serius dan ini kesempatan terakhir untuk anda dan ini pun demi anak-anak” Jawab Thea lalu Gibran mendekati Thea dan memeluknya

“Terima kasih banyak Thea, aku akan berusaha menjadi yang tebaik untuk kamu dan anak-anak” Ucap Gibran sambil terisak

“Aaaaaa, mataku telnodai gala-gala kalian” Ucap Alea sambil berkacak pinggang dan yang satunya mentupi matanya

“Kenapa kalian ada di sini ?” Tanya Thea curiga

“Karena kami mengikuti kalian dari tadi” Jawab Arnold

“kami penasalan apa yang kalian bicalakan” Ucap Arend

“Sejak kapan kalian jadi penguntit ?” Tanya Thea

“Sejak hali ini” Jawab Asher tanpa bersalah

“Apa kalian sudah menerima daddy ?” Tanya Gibran

“Itu tergantung bayarannya” Ucap Aarash

“Sini daddy peluk kalian” Ujar Gibran lalu mendekati anak-anaknya dan memeluknya

Thea yang melihat itu sangat bahagia, samapi meneteskan air mata bahagianya.

“Mudah-mudahan keputusanku yang terbaik untuk anak-anakku Tuhan” Ucap Thea dalam hati

“Ayo kita ke dalam, mami akan memasak makanan kesukaan kalian” Ajak Thea

“Ayo mommy” Jawab Si Kembar dengan antusias

Mereka pun makan bersama dengan suka cita, si kembar merasa bahagia karena untuk pertama kalianya mereka makan dengan keluarga yang lengkap. Tak terasa hari pun sudah malam, Gibran berencana menginap di rumah Thea karena permintaan anak-anaknya.

“Daddy nginap di sini kan ?” Tanya Alea

“Iya sayang, daddy menginap di sini” Jawab Gibran tapi tak lama ekspresi wajahnya berubah

“Apa ada yang daddy pikirkan ?” Tanya Aarash

“Dady harus pulang dulu ke Indonesia, karena ada yang harus dady bereskan di sana tepatnya di perusahaan” Jawab Gibran

“Daddy pulang saja, perusahaan daddy sedang membutuhkan daddy disana” Ucap Aarash

“Apa kalian tidak keberatan ?” Tanya Gibran

“Tidak sama sekali, kami sudah terbiasa hidup tanpa daddy dan kami baik0baik saja selama 5 tahun ini” Jawab Arend

“Kapan daddy ke Indonesia ?” Tanya Arnold

“Besok sore daddy akan berangkat ke Indonesia, benaran daddy boleh tidur di sini ?” Ujar Gibran Yang dianguki kelima anaknya

“kalau menurut mommy bagaimana ?” Tanya Alea

“Heem” Jawab Thea mengangguk

“Terima kasih sayang” Ucap Gibran membuat Thea salah tingkah

“Kenapa wajah mommy memerah, semerah tomat ?” Tanya Alea

“Sudah sebaiknya, kalian tidur hari sudah larut malam” Ucap Gibran

“Baik daddy” Jawab kelimanya lalu mereka memasuki kamar mereka

“Terima kasih tuan, sudah menyelamatkan saya” Ucap Thea

“Mulai sekarang kamu jangan memnanggilku dengan sebutan tuan” Ujar Gibran

“Bukankah itu keingan kamu dulu ?” Tanya Thea

“Itu dulu The, sekarang aku mau kamu memanggilku dengan sebutan mas” Jawab Gibran

“Baiklah mas” Ucap Thea, Gibran langsung mengecup kening Thea

“Terima kasih” Ujar Gibran

“Sama-sama mas” Jawab Thea

“Aku ke kamar anak-anak ya” Pamit Gibran

Dan malam ini mereka memutuskan tidur di lantai, karena si cantik Alea ingin memeluk dadynya.