NovelToon NovelToon
AMBISI SANG SELIR

AMBISI SANG SELIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Harem / Fantasi Wanita / Konflik etika / Cinta Istana/Kuno / Romantis / Balas Dendam
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

“Jika aku berhasil menaiki takhta ... kau adalah orang pertama yang akan ku buat binasa!”

Dijual sebagai budak. Diangkat menjadi selir. Hidup Esma berubah seketika tatkala pesonanya menjerat hati Padishah Bey Murad, penguasa yang ditakuti sekaligus dipuja.

Namun, di balik kemewahan harem, Esma justru terjerat dalam pergulatan kuasa yang kejam. Iri hati dan dendam siap mengancam nyawanya. Intrik, fitnah, hingga ilmu hitam dikerahkan untuk menjatuhkannya.

Budak asal Ruthenia itu pun berambisi menguasai takhta demi keselamatannya, serta demi menuntaskan tujuannya. Akankah Esma mampu bertahan di tengah perebutan kekuasaan yang mengancam hidupnya, ataukah ia akan menjadi korban selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASS21

“Apa katanya? Istri?”

“Perempuan itu ... istri sirri Baginda?”

“Bagaimana mungkin? Bukankah dia seorang merdeka yang dipaksa menjadi budak, lalu dipilih untuk memuaskan Baginda?”

“Yang mana yang benar? Baginda berzinah, atau memang perempuan itu telah menjadi kekasih halal?”

Rakyat saling berbisik-bisik, masih tak percaya akan pengumuman dari Orhan yang menyatakan bahwa Esma yang dituduh sebagai perusak kehormatan istana—ternyata merupakan istri sirri Baginda Bey Murad.

Namun, semua keraguan itu segera sirna ketika para saksi pernikahan itu maju memberi kesaksian. Zeynep Hatun, Mansur Ağa, termasuk Orhan sendiri. Bahkan imam istana turut hadir, menunjukkan hüccet-i nikah, surat resmi yang menandakan bahwa akad nikah antara Baginda Bey Murad dan Esma benar-benar pernah dilakukan secara sah menurut syariat.

Suara riuh rakyat yang tadinya penuh cemoohan perlahan mereda. Beberapa orang saling pandang, sebagian lagi terdiam dengan wajah menyesal.

“Aku bahkan tadi sampai melemparnya dengan batu,” sesal salah satu rakyat yang ikut tersulut oleh hasut.

Sementara itu di dalam istana, Yasmin memberontak manakala dirinya diseret oleh dua kasim.

“Lepas!” jeritnya murka. “Lepaskan aku, Kasim Bodoh!”

Namun, dua kasim itu tak menggubris ucapannya, membuat Yasmin semakin murka.

“Lepas! Ini tidak adil! Pelacur itu telah menyiksa Ibu dari calon pangeran, lalu kenapa aku yang diberi hukuman?!” protesnya dengan wajah merah padam. “Lepas! Apa kalian tuli, hah?! Apa kalian siap menanggung amarah ayahku?!”

Salah satu kasim menghela napas panjang. “Maaf, Hatun, ini perintah langsung dari Baginda.”

Yasmin menendang, meronta, bahkan menggigit tangan salah satu kasim hingga berdarah. Para dayang yang berpapasan lekas menunduk, tak berani menatap wajahnya.

“Safiye!” suara Yasmin menggelegar. Matanya sibuk mencari keberadaan sang dayang. “Safiye! Di mana kau?!”

Namun Yasmin tak tau, Safiye yang dipanggilnya kini tengah dikurung di penjara bawah tanah. Dayang setianya itu tengah diinterogasi dengan cambuk dan ancaman, dipaksa mengaku soal keterlibatannya dengan racun yang merusak wajah Fatma. Tapi Safiye memilih bungkam, sebisanya menahan sakit tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

...***...

Esma terbaring lemah di peraduan Baginda Bey Murad, wajah penuh memar itu tampak pucat. Darah segar yang keluar dari area sensitif nya, perlahan mengotori pinggiran kain.

Tabib yang memeriksa Esma, menepuk-nepuk pergelangan tangannya, lalu menatap Bey Murad serius.

“Kondisinya sangat buruk, Baginda. Jika ingin menyelamatkan nyawa Ibu dan janin di dalam rahimnya — kita harus membawanya ke Darüşşifa sekarang juga,” ujar tabib singkat.

Darüşşifa adalah rumah penyembuhan besar di kota-kota kekhalifahan, tempat para tabib merawat orang sakit, melakukan tindakan darurat, dan memberi ramuan serta perawatan khusus. Di sana tersedia ruang observasi, obat-obatan herbal, bidan berpengalaman, dan tenaga medis yang terbiasa menangani komplikasi kehamilan.

Bey Murad yang sudah dilanda cemas pun menatap orang-orangnya, segera memberikan titah. “Siapkan tandu dan obat-obatan. Bawa Esma keluar lewat pintu belakang—cepat!” perintahnya tegas.

Mansur segera memerintahkan dua kasimnya menyiapkan tandu, sedangkan dua dayang lainnya menutup kepala Esma dengan selimut hangat. Tabib menyerahkan kantung ramuan penenang dan perban steril kepada para pelayan.

“Pastikan untuk terus menekan, jangan biarkan darah terus mengalir,” perintah tabib. “Di Darüşşifa nanti, kami akan berusaha menyelamatkan ibu dan anak dalam kandungannya.”

Bey Murad menatap Orhan. “Kirim utusan ke Darüşşifa—beri tau mereka kami segera datang.” Matanya sedikit berkaca-kaca, suaranya tak setegas tadi.

Orhan mengangguk dan bergerak cepat. Dan dalam hitungan menit, tandu segera diangkat dengan hati-hati.

...***...

Tubuh Esma terbaring lemah di ranjang batu Darüşşifa. Aroma obat-obatan herbal menguar di udara. Beberapa tabib tampak sibuk di sekelilingnya, bergantian memeriksa nadi dan menekan lembut perut Esma yang penuh memar.

“Pendarahan masih berlanjut,” ujar salah satu tabib cemas. “Kita harus hentikan atau janinnya tak akan bertahan.”

Tabib utama mengangguk cepat. Mengandalkan ilmu pengobatan Yunani-Arab klasik (Unani), ia pun menyiapkan ramuan herbal lokal Anatolia, yakni daun murbei dan bunga safron.

Daun murbei dikenal dengan manfaatnya sebagai penurun panas dan penghenti perdarahan ringan. Sedangkan bunga safron—salah satu rempah paling berharga di istana Ottoman, sering dipakai tabib untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memulihkan kekuatan rahim. Dalam dosis sangat kecil, safron dipercaya dapat mencegah keguguran akibat trauma dan merangsang peredaran darah yang tersumbat.

“Tahan dia,” perintah sang tabib singkat, lalu mulai meneteskan ramuan itu di bibir Esma yang nyaris tak sadarkan diri.

Beberapa perawat Darüşşifa menahan tubuh Esma yang menggigil hebat. Ramuan pahit itu menetes di bibirnya, sebagian tumpah ke dagu.

“Cepat, usapkan minyak zaitun di perutnya,” kata tabib utama sambil menyiapkan kain hangat. “Kita bantu aliran darahnya kembali.”

Salah satu tabib muda bergegas mengikuti perintah. Ia menekan perlahan perut Esma yang dingin, sementara napas perempuan itu naik turun tak beraturan.

“Denyut nadinya sangat lemah,” gumam tabib tua itu dengan dahi berkerut. “Bisa berbahaya jika dia kehilangan kesadarannya.”

Tabib muda terlihat cemas, ia menepuk pelan pipi Esma.

“Esma Hatun, bertahanlah ... kau bisa mendengar suaraku?”

*

*

*

Mohon maap hanya up singkat 🤧

Kondisi sedang kurang sehat, kalian jaga kesehatan yes!

1
Patrish
pasti Rustum menyusun kekuatan untuk membelot... menghancurkan raja.... cuma pertanyaanya bisa tidak.. ada berapa pasukan yang mendukung...
Patrish
begitu ya.... pemerintahan monarki... raja diatas segalanya... raja yang bijak akan menjadikan negara aman sejahtera...
Patrish
ikut meringisss.... 😟😟😟
Reni
bersikap bodoh seakan menurut licik dibalas licik 🤩🤩🤩
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
musuh dlm selimut lbh mengerikan apalagi byk drama🥺..trnyata ney murad menikahi anak pembunuh ayahnya yg msh berambisi menyingkirkan raja nya
hidagede1
kalo putra kalo yg lahir nya seorang perempuan? 🤔
Sayur 💎
kau yg go tu hel
Sayur 💎
sygnya putrimu yg peak itu gk mmpu mengambil hati bey brewok tampan
💕Bunda Iin💕
iya putra kecebong😂😂
Sayur 💎
astagfirullah. bapak dan anak sm2 biadab bgt.
💕Bunda Iin💕
eh rustum,ko anda yakin sekali klo si yasmin hamil anak nya cowo dan manusia benaran...wong itu anak dpt dri dukun n anak setan😡
💕Bunda Iin💕
jangan senang dlu ya rustum...dlu kau boleh membodohi bey murad karna ia masih muda...tpi sekrang ia telah dewasa
💕Bunda Iin💕
ini manusia sampah kapan terungkap kebusukan nya?😡...serius jahat banget😡
💕Bunda Iin💕
segitu nya banyak pasukan akoh yakin pasti ada yg lihat apa yg kau perbuat rustum😡
N Wage: pasti ada yg lihat,cuma mungkin dia/mereka takut.mudah2an siapapun dia/mereka pd saat yg tepat membuka semua tabir kelicikan si rustum rustum ini.
total 3 replies
💕Bunda Iin💕
benar² iblis kau rustum😡...pembalasan itu akan dtang...segala kebusukan kau akan terbongkar semua😡👊
💕Bunda Iin💕
woi rustum itu pintu,dinding,meja dll benda² mati itu ga bersalah woi😂🤣
Sayur 💎: iya. setipe emg ma anaknya si yasmindul
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
yuhu bukan nya kau yang akan menyusul ke alam baka 🤭...pede sekali si penghianat 🤣
💕Bunda Iin💕
kesian😂😂😂🤣🤣🤣
💕Bunda Iin💕
👏👏👏👏👏👏
💕Bunda Iin💕
wah seru nih bpk sama anak kena hukuman yg begtu ringan menurut akoh ya😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!