NovelToon NovelToon
Satu Perempuan

Satu Perempuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga / Satu wanita banyak pria
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nurcahyani Hayati

Bagaimana jadinya jika kamu menjadi anak tunggal perempuan di dalam keluarga yang memiliki 6 saudara laki-laki?
Yah, inilah yang dirasakan oleh Satu Putri Princes Permata Berharga. Namanya rumit, ya sama seperti perjuangan Abdul dan Marti yang menginginkan anak perempuan.

Ikuti kisah seru Satu Putri Princes Permata Berharga bersama dengan keenam saudara laki-lakinya yang memiliki karakter berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurcahyani Hayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Senior Ganteng

Incces duduk menopang dagu sembari menatap serius ke arah pak Joko yang sedang menjelaskan beberapa materi di sana. Ia menghela nafas lalu menunduk menatap pulpen berwarna pink yang ia gerak-gerakkan.

"Incess, kita sama kelompok, ya."

"Hah?"

Incces kebingungan. Tiba-tiba saja Tawi mengatakan hal itu sambil merangkul bahunya.

"Aku juga, ya Incces!" ujar Zen membuat Incces kebingungan.

Ia mendongak menatap permukaan papan tulis dimana ada tulisan Prakarya Puisi Berkelompok, Yap rupanya ada tugas kelompok dari pak Joko yang baru disadari oleh Incces.

Ah, sejak tadi kemana pikirannya berpusat. Menghayal lagi kah?

"Gimana lo setuju kan?"

"Setuju apa?"

"Duh, kamu lupa, ya? Kan kemarin kamu sendiri yang bilang kalau semisalnya kalau kita punya tugas kelompok kamu mau kerjainnya di rumah biar kita bisa kumpul bareng," jelas Tawi sementara Zen mengangguk tanda setuju.

"Gimana Incces, kamu setuju kan?" tanya Tawi lagi.

"Iya dong pasti Incces setuju soalnya Incces udah janji sama kalian kalau misalnya ada kerja tugas kelompok nanti kumpulnya di rumah Incces aja."

"Lagian juga nih ya Incces itu mau ajak kalian ke rumah biar bisa kenalan sama kedua orang tua Incces," jelas Incces dengan semangat.

"Yes!" seru Zen dan Tawi gembira.

...----------------...

Tawi yang tengah mengunyah makanannya itu terhenti setelah mendengar suara teriakan dari luar sana. Entah keributan apa yang terjadi hingga keributan itu terdengar sampai ke dalam kelasnya.

"Itu teriak-teriak kenapa ya?" tanya Tawi membuat Incces dan Zen ikut terdiam.

Tak berselang lama Tawi langsung meletakkan sendok ke bekal makanannya dan berlari keluar kelas membuat Incces dan Zen saling berpandangan.

Incces memberi kode dengan mengangkat kedua alisnya berusaha menanyakan tentang apa yang terjadi tapi pria berkacamata bulat itu menggeleng tidak tahu.

Tawi membulatkan mata lalu ikut menjerit sembari melompat membuat Incces dan Zen buru-buru menyusul.

"Tawi kenapa?"

"Tuh lihat ada kakak senior ganteng!" jawabnya sambil menunjuk lalu kembali melompat-lompat kegirangan bagaimana mendapat door prize.

"Yang mana?"

"Itu!" tunjuk Tawi sembari mengarahkan wajah Incces agar bisa melihat apa yang ia lihat sekarang.

Incces menyipitkan kedua matanya berusaha memperjelas apa yang sedang ditunjuk oleh sahabatnya itu.

Dari sini ia bisa melihat sebuah kerumunan para siswa-siswi yang masih menjerit sambil melompat-lompat namun, sedetik kemudian kedua matanya membulat ketika sosok yang dikerumuni oleh para siswi dari berbagai tingkatan kelas itu ternyata tidak asing lagi di penglihatannya.

Kini Pralim dikerumuni bagai sebuah sosok aktor papan atas yang dikepung oleh para fansnya.

"Abang Pralim," ujarnya dengan suara kecil tapi masih bisa didengar oleh Tawi.

"Lo tau dia juga?"

Incces menoleh memandangi wajah sahabatnya yang nampak syok.

"Lo fans sama dia juga?" tanyanya lagi.

"Hah? I-i-incces-"

"Wajar sih," potongnya membuat Incces terdiam.

"Lo tau nggak sih? Dia itu ganteng pol tau nggak. Guenya sampai suka juga sama dia. Gue fans berat dia banget."

Incces melirik menatap Tawi yang bertingkah gemas seakan ingin mencubit sosok Pralim yang masih dikerumuni di sana.

"Kok bisa?"

"Hem?"

"Iya maksudnya itu kenapa? Kenapa Tawi juga fans sama cowok itu?"

Tawi mendecapkan bibirnya kesal.

"Bisa-bisanya lu nanya Incces. Senior kita itu ganteng banget udah kayak aktor korea. Siapa sih itu? Ehmm, BTS ya?"

"Yeeeh itu mah nama grup band Korea bukan nama orang," tegur Incces membenarkan.

"Ah, terserah tapi dia itu ganteng banget. Gue jadi penasaran dia itu udah punya pacar belum, ya?"

"Belum," jawab Incces tak sadar.

Kedua mata Tawi membulat ia langsung melirik menatap Incces yang masih terdiam sambil menatap ke arah kerumunan itu.

"Kok lo tau? Tau darimana?"

Incces terkejut sendiri. Ia menoleh dengan bibirnya yang terbuka tak tahu harus mengatakan apa. Kalau ia menjawab jika dia adalah saudara dari Pralim apa mereka akan percaya?

"Emm, Incces tebak aja. Yah, mana tau kan Kakak senior itu belum punya pacar," jawab Incces asal-asalan. Ia belum menemukan jawaban pasti untuk pertanyaan itu.

"Oh, gue pikir lo tau," jawab Tawi sembari mengangguk dan kembali menatap ke depan sana.

...----------------...

Pralim menjauhkan sedikit wajahnya saat salah satu siswi yang ingin menyentuh wajahnya. Pralim sangat menyesal untuk keluar dari ruangan perpustakaan. Andai saja tak ada beberapa gadis lain yang mengganggunya di dalam perpustakaan mungkin ia tidak memutuskan untuk keluar dari ruangan perpustakaan itu.

Bingung, sekarang Ia tak tahu harus mau ke mana lagi. Kini ia sudah terjebak dalam kerumunan siswa-siswi yang mengepungnya dari segala arah.

"Kak Pralim mau kemana?"

"Kak mau minta foto!"

"Surat yang aku kasih udah dibaca belum?"

Suara teriakan itu menyerbu Pralim secara membabi-buta. Ia bahkan sudah merasa sangat sesak di tengah-tengah mereka.

"Saya mau pergi."

Mereka berteriak membuat Pralim menutup kedua telinganya. Suara teriakan mereka seakan ingin menembus gendang telinganya.

"Ih ternyata suaranya nggak kalah bagus juga."

"Suka banget!"

"Aaaa!!!"

Cobaan dari Tuhan. Mungkin kalimat ini yang bisa diutarakan pada batin Pralim. Rasanya ia sangat tersiksa. Ia tak bisa pergi kemana-mana karena wajahnya ini membuat para gadis-gadis selalu mendekatinya.

Ia juga mau hidup normal seperti saudaranya itu, Pranam. Dari sini ia bisa melihat sosok Pranam yang tengah memainkan bola basket di lapangan. Ia sebenarnya sangat iri dengan kedamaian hidup Pranam yang bebas tanpa beban.

Pranam melempar bola basket ke arah Aldo yang nampak diam berdiri menatap ke arah lain.

"Lo ngapain, sih? Mau latihan atau mau jadi patung?"

Aldo memberi kode dengan mengangkat sebelah alisnya membuat membuat Pranam ikut menoleh. Sosok saudaranya itu lagi.

Pranam mendecapkan bibirnya dengan kesal. Lagi dan lagi selalu saja Pralim.

"Udah ah nggak usah diliat mending kita fokus latihan aja!" ajaknya lalu berlari mengambil bola.

Latihan dilanjutkan tapi tak bisa fokus karena teriakan itu sangat mengganggu. Sesekali Pranam menoleh menatap Pralim yang masih berusaha untuk kabur dari kerumunan tapi tak berhasil.

"Makanya jadi orang tuh nggak usah sok ganteng. Udah tau mukanya kayak gitu masih aja ngeyel keluar. Sok ganteng," ujarnya dengan kesal.

Pranam menghentikan langkahnya saat bola itu tak lagi berhasil ditangkap oleh Aldo. Sahabat basketnya itu sangat tidak fokus karena sesekali menatap ke arah kerumunan.

"Serius dong, Al! Lo liat ke sana melulu dari tadi."

"Sorry, Nam. Soalnya gue-"

"Lo suka juga sama tuh orang!" marahnya membuat Aldo melotot kaget.

"Gila kali lu. Masa gue suka sama cowok. Udah lanjut!" ajaknya lalu berlari mengejar bola basket yang menggelinding di lapangan.

"Udah nggak usah! Gue malas," ujarnya lalu meraih botol air mineral dan melangkah pergi meninggalkan sahabat basketnya yang berteriak berusaha memanggil Pranam.

Incces menggerakkan bola matanya menatap Pranam dari kejauhan yang melangkah keluar dari lapangan bola basket. Wajahnya nampak begitu sangat kesal.

"Incces pergi dulu, ya."

"Loh, kemana?!!" teriak Tawi sembari menatap kepergian Incces yang berlari tanpa memberi jawaban.

1
balabulu
Thor knp nggak pernah up
balabulu
hayo loh Zen nanti kena amuk sama Abang praga
balabulu
ahahaha ada² aja kelakuan pradu 🤣
Salju
ah si Prapat di tangkap ahha
Salju
Praha keren banget aaaaa
Salju: praga
total 1 replies
balabulu
wah wah wah apa yah yang akan di lakukan pranam
balabulu
nggak sabar ni tau kelanjutannya
balabulu
semangat Thor upnya
balabulu
semangat yah Thor upnya
balabulu
ada² aja kelakuan praga
balabulu
semua keluarganya pada lucu² ahahah
Sena Safinia
kocak suka ........gimana klo ad cwok naksir incess .....ga sabar nunggu next
balabulu
lanjut Thor
balabulu
semngat thor punya
balabulu
aduh kapan yah semua anaknya kumpul duduk bareng
balabulu
semangat Thor up nya
balabulu
nggak sabar ni pengen tau kelanjutannya
balabulu
semangat Thor up nya
balabulu
giginya kakak
balabulu
ahahahha 🤣, salah tangkap kamu pak 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!