NovelToon NovelToon
Pembalasan Mafia Kejam

Pembalasan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lovleyta

Raffaele Matthew, seorang Mafia yang memiliki dendam pada Dario Alexander, pria yang ia lihat telah membunuh sang ayah. Dengan bantuan ayah angkatnya, ia akhirnya bisa membalas dendamnya. Menghancurkan keluarga Alexander, dengan cara membunuh pria tersebut dan istrinya. Ia juga membawa pergi putri mereka untuk dijadikan pelampiasan balas dendamnya.
Valeria Irene Alexander, harus merasakan kekejaman seorang Raffaele. Dia selalu mendapatkan kekerasan dari pria tersebut. Dan harus melayani pria itu setiap dia menginginkannya. Sampai pada akhirnya ia bisa kabur, dan tanpa sadar telah membawa benih pria kejam itu.
Lalu apakah yang akan dilakukan Valeria ketika mengetahui dirinya tengah berbadan dua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovleyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Tak Mau Berbagi

"Balas dendam apa maksud kamu Raf?" Tanya Miguel, yang dibalas senyuman miring dari pria di depannya itu.

"Dia anak pembunuh!" Ujar Raffaele.

Kali ini ketiga temannya itu baru sadar maksudnya. Mereka bertiga saling melirik satu sama lain dengan pemikiran yang sama.

Mengetahui semua cerita masa lalu Raffaele, membuat mereka langsung paham dan tak mengajukan pertanyaan lagi. Lalu Gino melihat wanita itu berdiri mematung dengan nampan di tangannya. Pria itu mengulas senyum penuh makna terselubung.

"Pelayan kita sudah datang ternyata." Ucap pria tersebut. Mengundang perhatian yang lainnya, terutama Raffaele yang langsung menangkap sosok Valeria berdiri dengan mata memerah berkaca-kaca.

"Kenapa masih berdiri di situ? Cepat kemari dan layani kami dengan benar!" Perintah Raffaele, mengundang langkah Valeria kembali maju.

Gino terus memperhatikan Valeria dari berjalan tadi sampai sekarang telah selesai meletakkan minuman untuk mereka. Wanita ini cantik, tapi sayangnya sudah dipakai oleh Raffaele. Yang pastinya, tidak akan semudah itu temannya melepaskan buruan berharganya ini.

"Kamu tertarik dengannya Gino?" Suara Raffaele menyadarkan fokus Gino yang sedari tadi ke arah Valeria. Bahkan ia sekilas bertatapan dengan wanita itu saat sama-sama menoleh.

"Jujur iya. Tapi dia sudah jadi milikmu, mana mungkin aku berani." Jawab Gino jujur tanpa ditutup-tutupi.

"Raffaele tidak akan menyerahkannya begitu saja." Sahut Miguel yang tahu akan Raffaele itu seperti apa.

"Siapa bilang?" Jawaban sekaligus pertanyaan dari Raffaele tersebut mengejutkan semua orang.

Terutama Valeria yang kali ini menatap tajam ke arah pria yang dianggapnya kejam itu. Pikirannya tidak tenang. Sekarang apa yang akan pria itu lakukan kepadanya? Pandangannya beralih ke tiga teman Raffaele. Di mana dua orang di sana tampak biasa saja. Tapi berbeda dengan pria yang sejak tadi dipanggil dengan nama Gino itu. Tatapan pria tersebut mengandung arti. Membuat Valeria seketika mundur perlahan.

"Serius kamu bakalan membolehkan kita memakainya juga Raf?" Ucap Gino.

"Iya. Dia tidak terlalu penting bagiku, hanya sebagai penyalur balas dendamku saja." Jawab Raffaele.

Gino sangat senang mendengarnya. Pria itu sudah mengusap kedua telapak tangannya tidak sabar. Dan dengan sekali tarikan, Valeria sudah terhuyung ke depan dan jatuh di pangkuan Gino. Wanita itu hendak bangkit, namun ditahan oleh pria tersebut.

"Tolong lepaskan aku! Aku bukan wanita murahan!" Ucap Valeria memukuli bahu Gino sembari menangis.

"Diam baby. Aku akan membuatmu melayang di udara rasanya." Gino hendak mengelus pipi Valeria, namun ditepis oleh wanita itu.

"Apa aku boleh melakukannya sekarang Raf? Rasanya aku sudah tidak sabar sekali." Tanya Gino.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Raffaele. Hanya tatapan tajam dan dingin ke arah wanita di pangkuan Gino saat ini. Dia sengaja melakukan ini, untuk melihat anak pembunuh ayahnya itu semakin sengsara. Dengan menyuruh teman-temannya untuk menggilirnya. Dengan gerakan kepala mengangguk, Raffaele membolehkannya. Valeria marah, harga dirinya begitu sangat dihancurkan oleh pria di depannya ini.

"Kamu jahat! Kejam! Gila!" Teriak Valeria, yang saat ini sudah berdiri dan ditarik Gino menuju ke sebuah kamar.

"Lepaskan aku! Aku tidak mau! Tolong! Siapapun tolong aku!" Jeritan demi jeritan permintaan tolong Valeria menggema di seluruh mansion.

Sementara Miguel dan Justin merasa tak setuju dengan keputusan yang diambil oleh Raffaele ini.

"Raffaele apa yang kamu lakukan? Kamu tidak kasihan dengannya? Dia sangat ketakutan sekali." Ujar Miguel.

"Iya Raf, dia sudah cukup menderita karenamu. Tidak harus kamu menambahkannya dengan membuatnya melayani Gino juga. Kamu gila Raf!" Sahut Justin, sedangkan yang di ajak bicara hanya bengong dengan gelas di tangannya yang terus digoyangkan.

"Apa urusannya denganku? Aku tidak peduli dengannya, seharusnya kalian juga senang karena nanti juga akan mencicipinya." Balasan gila dari Raffaele.

Justin terkekeh getir. "Aku tidak minat. Aku sudah lama meninggalkan hal seperti itu semenjak aku menemukan perempuan pujaanku."

"Raf, hentikan semua ini. Cukup kamu saja yang menggunakan wanita itu jangan membuatnya seperti seorang jal*ng Raf!" Miguel mencoba menolong Valeria. Karena ia merasa kasihan mendengar jeritan dari wanita tadi dari dalam kamar itu. Sungguh sangat memilukan.

"Dia memang jal*ng. Jal*ng kecil milikku." Jawab Raffaele dingin.

"Kalau dia hanya milikmu, hentikan Gino sekarang!" Rasanya Miguel ingin menonjok wajah temannya ini, tapi ia harus menggunakan stok kesabarannya.

...****...

Niat hati ingin membuat Valeria semakin hancur dan tak memiliki harga diri lagi. Raffaele malah terkurung dengan pikirannya sendiri. Di dalam benaknya sekarang ini, terus terbesit bayangan dirinya saat penyatuan bersama Valeria. Bagaimana dirinya yang terus mendamba dan memuja wanita itu dalam diam, setiap dirinya merasakannya.

Kedua tangannya terkepal erat. Rahangnya mengeras dengan sorot matanya yang menajam ke arah kamar yang terdengar suara teriakan Valeria meminta tolong.

Tidak boleh!

Hanya dirinya yang boleh memperlakukan Valeria dengan semaunya. Bukan orang lain. Gerakannya cepat melangkah ke arah papan kayu yang tertutup. Membukanya namun sayangnya dikunci dari dalam. Hingga membuat pria tersebut harus mendobraknya dengan keras. Pintu pun terbuka paksa, di depan sana, Valeria sedang berada di bawah kukungan Gino, terus menolaknya.

"Lepaskan dia!" Raffaele sudah berada di dekat mereka dan mendorong temannya itu agar menjauh dari atas Valeria.

Setelah Gino terlempar kesamping, Valeria lantas duduk dan beringsut mundur dengan kaki ditekuk meringkuk. Wanita itu menangis tak henti dengan tubuh bergetar ketakutan. Miguel dan Justin yang baru sampai di dalam kamar tersebut dibuat terfokus pada keadaan Valeria yang sangat tertekan.

"Kenapa aku merasakan kasihan padanya ya Justin?" Gumam Miguel lirih. Hanya bisa di dengar oleh kedua orang tersebut, tidak dengan mereka yang di depan sana.

Justin mengangguk. "Iya, dia tidak bersalah tapi harus merasakan akibatnya."

"Raffaele apa yang kamu lakukan? Katamu tadi aku boleh mencobanya? Tapi kenapa sekarang kamu tiba-tiba datang dan menghentikannya?" Tanya Gino yang tak terima.

"Aku tarik ucapanku. Setelah aku pikir-pikir lagi, aku tidak sudi harus berbagi dengan orang lain." Jawab Raffaele, ia sembari meraih tangan Valeria dan sedikit menyentak ke arahnya.

"Ayo bangun!" Perintah Raffaele, lama tak mendapatkan respon dari Valeria yang tak kunjung bergerak juga dari duduknya. Raffaele langsung menggendongnya. Membawanya pergi dari kamar tamu menuju ke kamar pribadinya.

Di belakang sana, Gino tampak kesal dan memukul kasur. "Sialan!"

"Hilangkan keinginanmu itu Gino. Kamu tidak lihat, Raffaele mulai ketergantungan dengan wanita itu?" Ujar Miguel.

Pria itu masih kesal. Dia beberapa kali mengeluarkan kalimat umpatan. Bahkan tadi dirinya belum sempat mencium Valeria, karena wanita itu yang terus berontak tak bisa diam.

"Tapi dia sendiri yang mengijinkannya. Tapi seenaknya juga tiba-tiba merebutnya lagi." Balas Gino.

Justin tertawa dan menghampiri temannya itu. Menepuk bahunya dengan tatapan mengejek.

"Kamu seperti tidak mengenal Raffaele saja. Dan apa kamu tidak merasakan kasihan pada wanita tadi? Dia tidak bersalah apapun. Ayahnya yang salah, tapi Raffaele memperlakukannya dengan buruk." Kali ini Justin yang berbicara.

Karena masih dikuasai kekesalan. Gino tak bisa berpikir normal. Beberapa saat, barulah dia tersadar. Ia sedari tadi hanya melihat kesedihan di wajah wanita tadi.

"Lalu kenapa? Apa kalian pikir kita bisa membantunya terbebas dari Raffaele?"

"Tidak! Kita tidak akan bisa." Ujar Gino.

1
partini
ayo gasken ,,dah salah orang siksa dia jangan langsung mati
partini
sat set sekali yah very good 👍👍👍
partini
nah Lo babang raff nyesel kan kau tanamkan kebencian kau sendiri tersiksa dengan rasa cinta ,, bikin 7 tanjakan 7 turunan sebelum mereka bersatu Thor biar Raffael merasakan susahnya minta maaf
partini: boleh boleh tapi nanti bisa beda ceritanya 😂
total 2 replies
partini
apa ini pa itu,,itu yg akan membuat mu menyesal karena salah sasaran
Ratu Massora
lanjut dong
partini
sudah di dokterin ya susah percaya,,dia dah sangat licik balas dengan kelicikan jg raff i now you can do it jebak biar di tidak sadar mengakui kejahatan nya
partini
lope lope dah thorr👍👍👍
rasain loh raff bikin lama Thor normal kan usia 4 bulan baru terasa nyaman Siska Raffael Ampe 4 bulan ,itu belum seberapa dibanding kan luka hati Valeri
partini: ini baru tipis tipis Thor ,,pastinya anda punya bom waktu kan terkhususon buat Raffael kedepannya aku. tunggu ini cerita bagus bnggt i vote
total 2 replies
Putri Sahara
lanjut thor
TRI FAA
mantap thorr buat itu sih laki nnyesal
partini
Weh tekdung,,jangan val yg ngidam Thor Raffael aja biar nyaho dia mual muntah ga punya tenaga
partini
ayo Raff cari tau biar kamu nyesek kalau dah tau kebenaran nya
partini
raff kamu bakal menggila kalau tau kebenaran nya,,apa lagi nanti val hamil anakmu lebih gila lagi kamu
topi ya ga salah jg sih kamu kan di dokterin
i hope happy ending mereka berdua
Risnanyabudi
bagaimana reaksi raffaele setelah tahu kebenarannya ya dia diangkat sama pembunuh Daddy nya sendiri 🤭
partini
salah orang ini waduh,,berdosa sekali kamu raff
Putri Sahara
lanjut thor
TRI FAA
lanjut kak buat tuh cwokkk nyessal😄
partini
hemmm jangan" ini keluar kandang singa masuk kandang macam atau sebaliknya
apa ga ada cctv nanti Raffa lihat temennya bantuin apa ga ngreog
Putri Sahara
lanjut thor
partini
waduh di bantu apa kalian tidak takut raff ngamuk kalian di Siska ,,
partini
kalau semua tidak ada yg bisa terus siapa yg bisa ,,kata kabur bawa benih Thor
Lovelyta: nanti akan ada jawabannya kak di bab selanjutnya, atau selanjutnya lagi😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!