NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA CEO TUA

MENGEJAR CINTA CEO TUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Beda Usia / Pelakor jahat
Popularitas:106.9k
Nilai: 5
Nama Author: akos

Kania, gadis yang hidupnya berubah seketika di hari pernikahannya.
Ayah dan ibu tirinya secara tiba-tiba membatalkan pernikahan yang telah lama direncanakan, menggantikan posisi Kania dengan adik tiri yang licik. Namun, penderitaan belum berhenti di situ. Herman, ayah kandungnya, terhasut oleh Leni—adik Elizabet, ibu tirinya—dan dengan tega mengusir Kania dari rumah.

Terlunta di jalanan, dihujani cobaan yang tak berkesudahan, Kania bertemu dengan seorang pria tua kaya raya yang dingin dan penuh luka karena pengkhianatan wanita di masa lalu.

Meski disakiti dan diperlakukan kejam, Kania tak menyerah. Dengan segala upaya, ia berjuang untuk mendapatkan hati pria itu—meski harus menanggung luka dan sakit hati berkali-kali.

Akankah Kania berhasil menembus dinding hati pria dingin itu? Atau akankah penderitaannya bertambah dalam?

Ikuti kisah penuh emosi, duka, dan romansa yang menguras air mata—hanya di Novel Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31. LELANG DIMULAI.

Hari ini adalah hari yang penting sekaligus menegangkan. Tepat tiga puluh hari sejak perjanjian antara nyonya Marlin dan Kania dibuat, waktu yang terasa begitu cepat berlalu. Dan bersamaan dengan itu, pelelangan proyek MARLIN Grup resmi dimulai.

Persiapan yang selama ini Kania jalani seakan diuji pada hari ini. Bukan hanya soal keberanian dan kemampuan, tetapi juga tentang seberapa jauh ia mampu bertahan pada janji yang pernah ia ucapakan di hadapan Nyonya Marlin.

Kania duduk termenung ketika pagi masih gelap. Sepertinya dia tidak tidur semalaman memikirkan itu semua, menarik napas panjang yang terasa begitu menyesakkan dada.

Dalam lubuk hatinya, Kania sadar pilihan hidupnya kini hanya dua.

Pertama, berjuang sekuat tenaga menaklukkan hati Tuan Bram, pria dingin yang sekaligus menjadi kunci kekuatannya di MARLIN Grup.

Atau menaruh seluruh tenaga dan pikirannya mengembangkan proyek TERATAI Grup, lalu menjadikannya senjata untuk membalaskan dendam yang selama ini terpendam.

Matahari bergerak naik, sinarnya menembus sela tirai dan menerangi kamar. Kania berdiri dari duduknya dan segera mandi untuk menyegarkan tubuh sebelum memulai rutinitasnya.

Seperti biasa, ia mengerjakan tugasnya dengan teliti, menyiapkan segala kebutuhan tuan Bram. Mulai dari tas kerja yang sudah diisi dokumen penting, pakaian yang akan dikenakan, hingga perlengkapan mandi yang ditata rapi di tempatnya.

Semua ia kerjakan dengan kehati-hatian dan penuh ketelitian. Baginya, satu kesalahan kecil saja bisa memicu amarah tuan Bram, bahkan memancing kata-kata makian yang begitu menyakitkan.

Setelah memastikan semua tugasnya beres, Kania mengenakan pakaian kerjanya lalu berdandan secantik mungkin. Sebelum keluar dari kamar, ia sempat menoleh ke arah pembaringan. Di sana, tuan Bram masih tertidur lelap. Wajah dingin pria itu tampak sedikit tenang, mungkin karena kelelahan setelah semalam mengerjakan tugas kantor hingga larut.

Dengan hati-hati, Kania melangkah menuju pintu. Ia berusaha agar setiap gerakannya tidak menimbulkan suara, takut membangunkan tuan Bram. Sebelum keluar, Kania memastikan semua persiapan sudah ia bawa untuk menghadapi pelelangan yang sebentar lagi akan di selenggarakan.

Kania beranjak menuju kamar nyonya Marlin. Ia ingin memohon restu sekaligus berpamitan sebelum pergi menghadiri pelelangan.

Dua ketukan halus mendarat di daun pintu. Tak lama kemudian, terdengar suara lembut dari dalam, mempersilakannya masuk.

Kania membuka pintu perlahan. Seperti biasa, Nyonya Marlin duduk di kursi roda, pandangannya terarah keluar jendela, menikmati sejuknya udara pagi, dimanjakan pemandangan rusa-rusa yang sedang berlarian di halaman.

Begitu mendengar pintu terbuka, perempuan tua itu segera memutar kursi rodanya. Senyum hangat muncul di wajahnya saat melihat Kania berdiri di ambang pintu.

Kania menutup pintu dengan hati-hati lalu melangkah mendekat. Kania menunduk sebentar sebelum mengucap.

“Selamat pagi… i..bu.”

Kata itu masih terasa canggung di lidahnya, meski nyonya Marlin selalu mengingatkan agar ia membiasakan diri memanggilnya ibu.

Nyonya Marlin tersenyum hangat, wajahnya berbinar meski tubuhnya tetap lemah di atas kursi roda.

“Pagi juga, sayang. Bagaimana kabarmu pagi ini? nyonya Marlin mengulurkan tangan agar Kania mendekat.

“Baik, Bu. Ibu sendiri bagaimana?” tanya Kania dengan suara lembut.

Nyonya Marlin tersenyum tipis, lalu menghela napas kecil.

“Seperti yang kamu lihat, Ibu masih tetap setia duduk di kursi roda.”

Pandangannya beralih ke mulut pintu sepertinya dia sedang mencari seseorang

“Suami tuamu mana? Kenapa dia tidak datang bersamamu?”

Kania hampir saja tertawa mendengar perkataan Nyonya Marlin. Dengan senyum yang berusaha ia tahan, Kania menjawab bahwa tuan Bram masih tertidur, mungkin karena kelelahan setelah semalaman duduk di depan laptop.

Suasana kamar sempat hening beberapa saat. Nyonya Marlin hanya menatap Kania dengan penuh rasa ingin tahu, seolah ingin menemukan jawaban dari wajah menantunya itu. Pandangan matanya lembut, tapi juga menyimpan rasa penasaran.

“Kenapa kamu datang ke kamar ibu sepagi ini, sayang?”

Kania sempat terdiam. Tangannya meremas ujung bajunya sendiri, seolah mencari keberanian. Dengan sedikit ragu ia akhirnya membuka suara.

“Sebenarnya... saya ingin memohon doa restu, Bu. Hari ini perusahaan akan mengadakan pelelangan proyek. Saya berharap semoga keberuntungan berpihak pada kami, dan kami bisa memenangkan proyek itu.”

Nyonya Marlin tersenyum, mengulur tangan untuk kedua kalinya pada Kania untuk mendekat. Di usapnya rambut Kania seperti membelai rambut putrinya sendiri.

Nyonya Marlin menarik napas pelan sebelum menjawab. Kali ini, ia tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Kania memenangkan proyek itu. Seleksinya terlalu ketat, bukan hanya penilaian dari perusahaan MARLIN Grup saja, tetapi juga melibatkan beberapa dosen ahli yang sengaja didatangkan sebagai juri penilai.

Nyonya Marlin menggenggam tangan Kania.

“Ibu memang tidak bisa membantumu kali ini. Tapi ibu selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Semoga apa yang kamu harapkan bisa tercapai.”

Doa nyonya Marlin seakan menjadi magnet tersendiri bagi Kania. Semangatnya semakin berkobar, mendorongnya untuk lebih giat berjuang memenangkan pelelangan proyek itu.

Setelah berpamitan dengan Nyonya Marlin, Kania langsung berangkat menuju perusahaan TERATAI Grup, diantar oleh Pak Tono. Sesampainya di sana, ia memilih turun hanya sampai di pintu gerbang. Kania khawatir jika mobil mewah milik tuan Bram terlihat oleh Mawar, gadis itu akan langsung menghujaninya dengan pertanyaan yang sulit dijawab.

Mulai hari itu dimana Kania diberi kepercayaan mengurus TERATAI grup, sekertaris Bams sudah merombak habis-habisan, mulai dari gedung sampai pengecatan, tentunya atas perintah tuan Bram. Setelah semuanya beres seluruh pegawai pemasaran dipindahkan ke perusahaan MARLIN grup. Bukan sampai di situ saja Kania juga mulai memperbaharui sistem kepemimpinan dan sistem kerja karyawan.

Bagi karyawan yang malas, mereka akan mendapat teguran tanpa potong gaji tapi bonus bulanan hangus, peraturan ini ia terapkan agar tidak ada lagi karyawan yang bersantai-santai, sementara yang lain bekerja keras.

Melihat kedatangan Kania, satpam penjaga segera memberi hormat. Kania membalas dengan senyum hangat, lalu melangkah masuk.

Di halaman, sudah terlihat beberapa mobil terparkir rapi.

Kania melangkah masuk ke ruangan. Para karyawan sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, mempersiapkan segala sesuatu sebelum acara pelelangan proyek dimulai.

Meskipun begitu, di dalam hati mereka tersimpan secercah harapan untuk memenangkan proyek itu. Mereka sadar persaingan sangat ketat, sebagian besar perusahaan yang ikut sudah lama berdiri dan memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak.

Kania mengumpulkan semua karyawan, berdoa bersama sebelum mereka berangkat ke sebuah gedung yang sudah di tentukan pengurus lelang.

Ketegangan terlihat jelas di wajah setiap karyawan. Dalam hati, mereka bertanya-tanya, apakah mereka benar-benar sanggup memenangkan proyek itu, ataukah semua usaha mereka akan berakhir sia-sia?

Proyek ini bukan sekadar peluang biasa. Jika berhasil, proyek ini akan membuka jalan bagi perusahaan kecil TERATAI Grup untuk dikenal luas, bahkan menjadi perusahaan besar yang sejajar dengan para pesaing lama yang sudah membentangkan sayapnya di dunia bisnis.

Tekanan dan harapan itu membuat suasana di ruangan terasa tegang, sekaligus menumbuhkan semangat untuk bekerja lebih keras dari sebelumnya.

Mobil-mobil beriringan menuju gedung yang telah ditentukan, kemudian memarkirkan kendaraan mereka di area yang telah disediakan panitia lelang.

Kania dan Mawar berjalan di depan, sementara teman-teman mereka mengikuti dari belakang.

Memasuki gedung, suara ejekan dari peserta lain terdengar menyakitkan telinga dan hati, meremehkan TERATAI Grup apa bisa bersaing dengan mereka.

.

.

1
Ma Em
Balas Kania semua perbuatan mereka jgn kalah , buka semua kebohongan dan kelicikan mereka didepan orang2 dan ambil semua hak kamu Kania biarkan mereka gigit jari dan menyesal .
Jordan Nbx
kenapa sekarang satu bab biasanya dua?
Susma Wati
kania mengikuti drama yang Elizabeth, yang hanya akan membuat Elizabeth malu dan membuat keluarga raymond murka karena diomongin, dan Herman akan menyesal karena perbuatan
Ma Em
Semoga saja semua niat jahat yg Elisabeth pada Kania rencananya gagal total , dan semoga niat Kania yg akan membuka kedok mereka terlaksana .
Nir Wana
luar biasa... dan jangan lama up nya dong
Ahn Mo Ne
jangan-jangan rencana jahat emak sma anak itu nanti seolah-olah Kania yng membuat keguguran anaknya emak lampir
Susma Wati
mungkinkah wanita itu adalah kania, memegang kunci kehancuran keluarga tamara dan suaminya
Susma Wati
kemungkinan rencana Elizabeth cs, mengundang kania hadir di acara, membuat rencana seolah-olah kania cemburu pada tamara dan membuat tamara terjatuh dan pura-pura pendarahan dan berakhir keguguran dan keluarga raymond menuduh kania yang membuat tamara keguguran dan menuntut kania, kania dituduh, di fitnah, dijatuhkandan dipermalukan di depan orang2 agar perusahaan nya dibuat jatuh didepan orang2 pengusaha, kuncinya wanita yang mendengar pembicaraan Elizabeth dan dokter sewaktu di rumah sakit, siapakah wanita itu?
Herni Marianty
sangat bagus
Susma Wati
menunggu seseorang yang mendengarkan obrolan tamara dan ibunya sewaktu menemui dokter tentang kondisi tamara, kalau terkuak apa gak malu dan hancur tuh tamara dan keluarga nya
Tuk Marul
up nyam
Jordan Nbx
tumben hanya satu bab lanjut dong.
Jordan Nbx
lanjut
Susma Wati
tuan bram mengadakan konfrensi pers mengumumkan bahwasanya kania adalah istrinya, apa gak tambah geger tuh dunia perusahaan, apalagi keluarga kania
Jordan Nbx: sama aku juga nungguin bikin penasaran.
total 1 replies
partini
panggil Be aja lah kepanjangan itu my habby more romantic
Jordan Nbx
lanjut terus mantap
Jordan Nbx
lanjut terus bosku.... semangat sekali.
Jordan Nbx
lanjut dong lebih banyak
Tarwiyah Nasa
karma tuk Tamara
partini
waduh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!