NovelToon NovelToon
Pacaran Setelah Menikah

Pacaran Setelah Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:410
Nilai: 5
Nama Author: Angguni

Tolong berhentilah menebar pesona hanya mata terpejam bisa kurasakan, jangan biarkan cahayamu membutakan banyak hati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angguni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syukran Allah

Desi Pov

Dia pergi entah kemana. Sudah lewat waktu isya, Bobby belum pulang. Aku duduk di taman menunggu dia pulang. Tak ada kabar sama sekali dari Bobby, bahkan handphone nya tidak aktif sejak tadi. Aku sangat mengkhawatirkannya.

"Desi".

Aku menoleh. Bunda sudah duduk di sebelahku. Aku tersenyum kepadanya. Semoga tidak terlihat palsu.

" Sayang, Bunda tahu ini bukan hal mudah buat anak seusia kamu. Kamu harus sabar ya, sayang. Wajar kalau Bobby semarah ini sama kamu. Kamu sadar, kan, kalau kamu salah? "

Aku mengangguk lemah.

"Biarkan dia menenangkan diri dulu. Sekarang kamu masuk aja dulu. Gak usah di tungguin di luar Bobby nya. Nanti anak bunda masuk angin loh".

" Tapi, Bun... "

"Tenang, Bobby cuma lagi di masjid depan. Tadi dia ngehubungin ayah biar kamu gak usah nungguin dia. Udah, sekarang masuk aja dulu ya, sayang".

" Bunda, Desi takut. Semua ini salah Desi, bun, tapi Desi gak tahu kalau akhirnya bakalan kayak gini".

Aku memeluk bunda dengan erat. Air mata kembali mengalir begitu saja.

"Sayang , ini bukan seutuhnya salah Desi. Bunda juga salah. Bunda belum sempat ngajarin Desi banyak hal tentang hal dan kewajiban istri. Bunda gak tahu kalau Bobby bakal ngambil Desi secepat ini dari bunda. Dan semua ini udah terjadi. Masalah ini jangan buat Desi terpuruk ya, sayang. Jadiin ini cambukan biar Desi bisa jadi istri yang saleha ke depannya ".

Bunda mencium puncak kepalaku dan memelukku dengan hangat. Aku rindu ini.

" Sayang, Desi harus tahu kalau taat kepada suami itu pahalanya seperti jihad di jalan Allah. Al Bazzar dan Ath Thabrani meriwayatkan bahwa seseorang wanita pernah datang kepada Rasulullah SAW. lalu berkata:Aku adalah utusan para wanita kepada engkau untuk menanyakan:Jihad ini telah di wajibkan Allah kepada kaum lelaki. Jika menang mereka di beri pahala dan jika terbunuh mereka tetap di beri rezeki oleh Rabb mereka.

Tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka, pahala apa yang kami dapatkan? "

"Nabi saw, menjawab:" Sampaikan kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah sama dengan pahala Jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukannya. Jadi, Desi ngerti kan pahalanya kalau taat sama suami? "

Lagi lagi, aku hanya bisa mengangguk lemah.

"Desi harus ingat, sekarang status Desi adalah seorang istri. Jadi,rida Allah adalah rida suami. Ada satu hadis yang berbunyi:Sesungguhnya setiap istri yang meninggal dunia yang di ridai oleh suaminya, maka dia akan masuk surga".Jadi, kalau suami gak Rifa, apa coba yang bakal terjadi? Desi gak mau kan, sayang? "

Aku menggeleng dalam pelukan bunda. Dia mengelus kepalaku dengan penuh kasih sayang.

"Desi juga harus tahu, istri yang tidak mau d atur sehingga tidak patuh kepada suami adalah tanda tanda kehancuran suatu kapal pernikahan. Karena.... ada dua nakhoda yang mengendalikan kapal dengan arah berlawanan.

Kapal pernikahan akan bisa selamat sampai tujuan (surga dunia akhirat) jika hanya punya satu arah yang di sepakati dan di usahakan bersama. Bagaimanapun, tujuan hidup akan lebih mudah di capai jika ada keharmonisan sejati yang hanya dapat di capai dalam suatu keluarga yang lengkap.

"Harta yang di banggakan dan di kumpulkan bisa hilang dalam sekejap, tapi memperoleh suami atau istri yang saleh adalah harta tidak ternilai yang tidak akan hilang, bahkan maut gak bisa memisahkan mereka.

" Karena itulah, peran istri terhadap suami sangat besar dalam mengarungi samudra kehidupan.... agar tujuan akhir bahagia dunia akhirat dapat segera tercapai. Sehingga, Allah pun akan memberi pahala yang besar untuk istri yang taat dan patuh kepada suaminya.

"Desi enggak mau kan kapal yang baru saja berlayar harus hancur begitu saja? "

"Enggak, bun, Desi gak akan biarin itu terjadi".

" Siip...., itu baru adeknya kakak! "

Kak Dhea yang entah kapan datang, tiba tiba sudah memelukku.

"Ini ujian pertama buat rumah tangga kalian. Masih banyak hal yang bakal kamu hadapi di depan sana. Kamu gak boleh nyerah sama keadaan. Lagi pula, menunggu kakak umur yang masih muda bukan masalah, yang penting kedewasaan kalian".

" Benar kata kakakmu. Bunda ikhlas Desi menikah muda karena bunda percaya sama Desi dan Bobby. Inget ya sayang, kalau kuku panjang, yang di potong itu kukunya, bukan jarinya. Jadi, kalau ada masalah.... yang di selesaikan itu masalahnya, jangan sampai hubungannya ".

Entahlah, aku bingung harus menjawab apa lagi. Aku hanya bisa menangis dan memeluk bunda serta kak Dhea. Kami larut dalam hari sebelum akhirnya bunda mengajak kami masuk.

Aku melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 12.30 malam, tapi Bobby belum juga pulang. Aku berdiri di balkon kamar yang menghadap ke pagar depan. Tidak lama, aku melihat Bobby memasuki gerbang dengan motor milik Robby.

Bobby masuk ke kamar. Dengan lirih, dia mengucap salam. Aku pun menjawabnya dengan suara yang hampir tak terdengar. Aku merasakan tanganku berkeringat dingin. Aku sangat takut.

Bobby langsung menuju kamar mandi tanpa menyapaku. dua puluh menit kemudian, Bobby keluar lengkap dengan seragam tidurnya:kaus oblong dan celana selutut. Aku, yang duduk di ujung tempat tidur, hanya bisa memperhatikan gerak geriknya. Aku masih bingung harus bagaimana memulai pembicaraan dengan makhluk es ini.

Dia mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidur di nakas. Dia naik ke tempat tidur dan menarik selimut sebatas lehernya. Yah yah, jangan tidur dulu dong, Maaasss! Gak tahu apa di tungguin dari tadi?!

Aku mengambil tempat di sebelahnya, tapi aku masih bingung harus bilang apa. Belum berbicara saja, air mataku sudah mengalir lagi. Aku memeluk Bobby dari belakang tidak ada respon,api aku tahu dia belum tidur. Aku menggenggam tangannya dengan sangat erat.

"Desi gak bisa tidur kalau mas belum rida".

Tak ada respon. Dia tak bergerak sedikit pun.

" Mas, maafin Desi. Desi tahu Desi salah. Desi bukan istri yang baik buat mas. Desi cuma bisa buat mas marah aja. Desi gak pantas buat mas

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!