NovelToon NovelToon
Teka-teki Forensik

Teka-teki Forensik

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Misteri
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: sintasina

Detektif Arthur dihantui oleh kecelakaan mengerikan yang merenggut ingatannya tentang masa lalunya, termasuk sosok seorang gadis yang selalu menghantuinya dalam mimpi. Kini, sebuah kasus baru membawanya pada Reyna, seorang analis forensik yang cerdas dan misterius. Semakin dalam Arthur menyelidiki kasus ini, semakin banyak ia menemukan kesamaan antara Reyna dan gadis dalam mimpinya. Apakah Reyna adalah kunci untuk mengungkap misteri masa lalunya? Atau, apakah masa lalu itu sendiri yang akan membawanya pada kebenaran yang kelam dan tak terduga? Dalam setiap petunjuk forensik, Arthur harus mengurai teka-teki rumit yang menghubungkan masa lalunya dengan kasus yang sedang dihadapinya, di mana kebenaran tersembunyi di balik teka-teki forensik yang mengancam kehidupan mereka keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sintasina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekrup Kecil Aneh

Beberapa detik kemudian, ia mendengar suara, "Arthur… Arthur… hey! Hey, bangun! Apa kau baik-baik saja?!" Ia merasa ada yang menepuk-nepuk pipinya. Perlahan, Arthur mencoba membuka matanya. Kegelapan digantikan dengan sedikit cahaya di balik pepohonan. "...Ah… apa… apa yang terjadi?" gumamnya, mengedipkan matanya pelan beberapa kali sebelum ia melihat wajah seseorang—wajah Reyna, dan juga beberapa orang yang sepertinya berpakaian polisi. Ia bingung. "Apa yang—"

Reyna langsung memotong kata-katanya, "Apa kau bodoh?! Apa yang sebenarnya kau pikirkan, hah?!" katanya, agak kesal tapi juga mungkin ada sedikit kekhawatiran di balik kemarahannya.

"Apa… apa maksudmu?" kata Arthur, masih linglung. Ia perlahan bangun sambil memegang kepalanya.

"Kenapa kau melompat ke rel kereta saat kereta api datang?!" kata Reyna, tidak habis pikir dengan tindakan Arthur yang hampir saja merenggut nyawanya.

"Hah? Aku melompat ke rel kereta?" ulang Arthur, masih bingung. Lalu, salah satu polisi yang ada di sana menjelaskan, "Anda tiba-tiba berhenti berlari dan saat kereta api terlihat tidak jauh, anda langsung melompat ke rel kereta."

Arthur terdiam, ia mencoba mencerna apa yang dijelaskan polisi. Namun, tiba-tiba ia langsung ingat tentang sosok yang baru saja dikejarnya. Ia langsung menoleh ke sana sini, mencari keberadaan sosok tersebut. "Pembunuh… pembunuh itu ada di mana?!" katanya.

"Sosok itu sepertinya sudah kabur jauh," kata salah satu polisi.

"Kenapa kalian tidak mengejarnya?!" bentak Arthur, suaranya keras dan penuh emosi. Saat ini, Arthur sepertinya lebih mementingkan pembunuh itu daripada keadaannya sendiri seperti biasa.

"Lupakan itu dulu," kata Reyna, suaranya terdengar kesal. "Mungkin saja sosok itu hanya seorang petani di daerah sini."

Namun, Arthur kembali membentak, "Petani?! Jelas-jelas itu pembunuhnya! Apa kau dengar tawanya tadi?! Tawa itu persis seperti tawa pembunuh tadi malam!" Ia menatap tajam ke arah Reyna, matanya menunjukkan amarah dan frustasi. Reyna merasa kesal karena Arthur lebih mementingkan pembunuh itu daripada keadaannya sendiri.

"Pikirkan keadaanmu dulu, Arthur!" bentak balik Reyna. "Seandainya para polisi itu terus mengejar sosok itu, bisa saja kau mati di rel kereta!" lanjutnya, suaranya terdengar tegas.

Perkataan Reyna membuat Arthur terdiam. Ia ingin protes, tapi tidak bisa. "...Tapi itu… ah!" Arthur mengerang, ia merasa frustasi karena tidak bisa fokus pada dua hal sekaligus; mengejar pembunuh dan juga memperhatikan keselamatan dirinya sendiri.

Lalu, salah satu polisi berkata, "Lebih baik kalian berdua kembali dulu. Kami akan menyelidikinya." Polisi itu ingin agar Arthur dan Reyna beristirahat dan mendapatkan perawatan yang mungkin di butuhkan Arthur. Reyna perlahan berdiri, meraih tangan Arthur dan membantunya berdiri. "Ayo, kita kembali dulu," katanya dengan nada memohon agar Arthur kembali dulu, suaranya lembut namun tegas. Setelah beberapa detik terdiam, Arthur akhirnya mengangguk, mengerti bahwa ia harus memprioritaskan keselamatannya untuk sementara waktu. Arthur dan Reyna pun berjalan kembali menuju kendaraan mereka.

Setelah beberapa menit berjalan, Arthur dan Reyna sudah bisa melihat kendaraan mereka. Arthur hendak melangkah menuju mobilnya, tetapi tiba-tiba ia merasa seperti menginjak sesuatu yang tajam. Ia mengangkat kakinya dan melihat sesuatu yang tertancap di sepatunya—sebuah sekrup kecil yang runcing. Namun, bentuknya agak aneh. Ujung sekrup itu tampak seperti telah diasah dengan sangat presisi, bentuknya tidak simetris, dan memiliki beberapa goresan yang terlihat seperti sengaja dibuat untuk menggores atau melukai sesuatu. Yang lebih aneh lagi, di ujung sekrup yang runcing itu terlihat bercak-bercak yang menyerupai darah kering, berwarna kecokelatan tua. Bercak darah tersebut terlihat samar namun jelas, menunjukkan bahwa sekrup tersebut baru saja digunakan untuk melukai seseorang. Arthur mengerutkan kening, merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

"Ada apa, Arthur?" tanya Reyna, melihat Arthur berhenti berjalan dan tampak sedang memeriksa sesuatu. Wajahnya terlihat serius.

"Lihat ini," kata Arthur, sambil mengangkat sekrup aneh itu. "Bentuknya aneh, dan ada bercak merah di bagian ujungnya," lanjutnya, suaranya terdengar serius.

Reyna perlahan berjalan ke arah Arthur dan melihat sekrup tersebut. Bercak merah itu memang terlihat jelas, menunjukkan kemungkinan bercak darah yang telah mengering. "Bentuknya aneh… Kenapa ada sekrup di sini? Di sini tidak ada bangunan yang sedang dikerjakan," kata Reyna bingung. Ia juga menyadari kejanggalan bentuk sekrup tersebut, tampak seperti sengaja diasah untuk menjadi senjata tajam.

"Ini bisa jadi petunjuk," kata Reyna, suaranya terdengar penuh harap. Ia merasa bahwa sekrup aneh itu mungkin terkait dengan kasus pembunuhan yang sedang mereka selidiki.

Arthur mengangguk setuju. Ia mengeluarkan plastik klip kecil dari sakunya, menyimpan sekrup itu dengan hati-hati di dalam plastik klip tersebut, kemudian memasukkannya ke dalam kantong celananya. "Ayo kembali. Kita harus menyerahkan ini untuk diperiksa," kata Arthur. Mereka berdua kemudian masuk ke mobil masing-masing, berangkat menuju markas detektif untuk menyerahkan barang bukti tersebut dan melaporkan temuan terbaru ini.

1
Legato Bluesummers
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Sâu trong em
Cerita yang menghanyutkan.
SugaredLamp 007
Gak bisa berhenti! Pagi siang malam cuma baca ini terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!