NovelToon NovelToon
Istri Siri Mas Alendra

Istri Siri Mas Alendra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:88.1k
Nilai: 5
Nama Author: fitTri

Istriku menganut childfree sehingga dia tidak mau jika kami punya anak. Namun tubuhnya tidak cocok dengan kb jenis apapun sehingga akulah yang harus berkorban.

Tidak apa, karena begitu mencintainya aku rela menjalani vasektomi. Tapi setelah pengorbananku yang begitu besar, ternyata dia selingkuh sampai hamil. Lalu dia meninggalkanku dalam keterpurukan. Lantas, wanita mana lagi yang harus aku percaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitTri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Perkara

🌸

🌸

Sebuah tangan asing mencengkeram tangan milik Ahmad sehingga aksi tarik-menarik itu seketika terhenti. Lalu kedua orang yang statusnya adalah adik dan kakak ipar itupun segera menoleh.

Adalah Alendra yang kedatangannya tidak diduga sama sekali, segera menghampiri begitu dia melihat Asyla yang tampaknya sedang dalam kesulitan.

Ternyata benar dengan apa yang dikhawatirkannya sejak tadi, setelah Asyla tak kunjung kembali meski dua jam sudah berlalu. Yang akhirnya membuat dia memutuskan untuk pergi menyusul setelah beberapa saat mondar-mandir di teras. 

“Lepaskan atau saya akan bertindak!” katanya dengan nada yang rendah namun mengancam.

Ahmad mendengus keras, “siapa kamu? Jangan ikut campur urusan kami.”

“Tidak penting siapapun saya, yang pasti kamu sudah mengganggu pegawai saya.” Alendra segera menjawab.

Ahmad menatapnya dari atas ke bawah. Dia lupa dengan pria itu karena waktu Alendra datang ke rumah dirinya hanya melihat sekilas.

“Lepaskan, saya bilang!” ucap Alendra lagi namun Ahmad belum melepaskan cekalan tangannya dari Asyla.

“Dia hanya pembantu, kan? Untuk apa sekeras ini membelanya? Lagipula di sini dia ada urusan yang harus diselesaikan, jadi —”

“Segala urusan sudah diselesaikan sebelum saya membawanya pulang, jadi sebaiknya kamu pergi saja. Lagipula, kenapa tidak mendatanginya ke villa jika masih ada urusan? Kenapa juga malah mau menyelesaikannya di sini?”

“Ck! Ini bukan urusan kamu!!”

“Oh, tentu saja ini jadi urusan saya. Semua hal yang berhubungan dengan Asyla sudah pasti ada urusannya juga dengan saya.”

“Memangnya kamu ini siapa nya Asyla? Cuma majikan, bukan? Jadi, sudahlah kenapa mau ikut campur!!”

Alendra terdiam.

Benar juga dengan apa yang dikatakan oleh pria itu mengenai hubungannya dengan Asyla. Tapi masa dirinya harus diam saja kalau ada hal seburuk ini terjadi? Lagipula, bukankah dirinya sudah tau bagaimana cerita sebenarnya tentang asisten rumah tangganya itu?

“Tapi seharusnya semua masalah bisa dibicarakan dengan baik, bukannya beradu argumen di jalan seperti ini.”

“Ah, banyak omong kamu!!” Ahmad menyentakkan tangannya sehingga genggaman Alendra terlepas. Lalu dia turun dari motor dan segera menyerangnya.

Beberapa kali dia mencoba memukul tetapi Alendra berhasil menghindar, sehingga kakak iparnya Asyla itu merasa emosi. Namun setelah beberapa saat aksi itu menjadi sebuah perkelahian.

Jalanan yang cukup ramai itu membuat keadaan menjadi ricuh. Beberapa orang yang melintas bahkan sengaja berhenti untuk melihat, namun tak satupun dari mereka yang berniat melerai. Hingga akhirnya, seseorang yang dituakan di kampung itu datang setelah mendapatkan laporan.

“Hey, berhenti, berhenti!!” Dia dan dua orang lainnya menyibak kerumunan.

“Ada apa ini? Mengapa kalian berkelahi?” Pria berpeci hitam yang dikenal sebagai pak Rt itu segera menahan Ahmad yang hendak melayangkan pukulan terhadap Alendra.

Dua pria yang terlibat baku hantam itu sama-sama babak belur. Pipinya lebam memerah dan sudut bibir mereka mengalami sedikit robek. Rupanya keadaan seimbang sehingga keduanya sama-sama mendapatkan luka.

“Kamu, Ahmad!! Apa-apaan ini?” tanya pak Rt kepada Ahmad, dan perhatiannya terbagi antara dua pria yang berkelahi dengan Asyla yang tampak panik.

“Dia mengganggu Asyla, Pak!” Alendra menjawab sambil menyeka sudut bibirnya yang terluka.

“Dia ikut campur urusan saya!!” Ahmad balik berteriak.

“Urusan apa? Bukankah semuanya sudah selesai waktu itu?” Dua pria itu saling berteriak, sehingga orang yang dibawa pak Rt kembali menahan mereka.

Lalu setelah disimpulkan, akhirnya orang-orang itu memutuskan untuk membawanya ke balai desa demi menghindari keributan yang lebih buruk.

***

“Asyla itu pegawai saya, jadi sudah kewajiban saya untuk melindunginya.” Alendra berbicara di depan beberapa orang. “Sedangkan dia, hanya urusan hutang saja yang diributkan, padahal sudah saya selesaikan!” Lalu dia menunjuk wajah Ahmad.

“Jadi urusan sebenarnya ini bagaimana, Ahmad?” Pak Rt bertanya lagi kepada Ahmad, sedangkan orang yang dimaksud tak langsung merespon.

“Asyla?” Lalu dia beralih kepada Asyla yang sejak tadi terdiam mendekap Tirta erat-erat.

“Kang Ahmad masih menuntut saya untuk membayar hutang, Pak Rt. Padahal sudah dibayar sama majikan saya, kan?” Dengan suara gemetar wanita itu menjawab.

“Benar itu, Ahmad?”

“Terus tadi juga waktu saya di posyandu, ibu-ibu bilang kalau tanah Ambu dijual lagi untuk bayar hutang. Pas saya tanya hutang yang mana lagi, katanya hutang bekas biaya hidup saya.” Asyla menjeda kalimatnya untuk menghirup oksigen.

“Saya tuh bingung, bukannya selama ini saya kerja, dan gajinya saya kasih ke Ambu? Maksudnya untuk biaya hidup saya sama Tirta. Tapi kenapa malah jadi hutang? Apalagi Tirta yang sampai kekurangan gizi selama saya kerja ninggalin dia sama ambu. Iya, waktu itu saya dicaesar waktu melahirkan, tapi kan sudah dibayar sama pak Alendra. Kenapa masih tetap hutang?” Dia mengusap matanya yang sudah tergenang. Sekalian saja dia keluarkan segala yang dialami selama hidup bersama kel7kfuarga suaminya.

“Sebelah mana salah nya saya, Pak Rt? Apa karena nggak mau dinikahkan dengan juragan Somad? Kan syaratnya saya harus keluar rumah kalau nggak mau nikah. Dan sekarang saya sudah nggak di sana, lalu kenapa masih salah?”

Ruangan di balai desa itu terasa hening setelah Asyla berbicara, dan orang-orang yang hadir untuk melihat perselisihan itu hanya bisa terdiam.

“Saya tuh udah nggak punya siapa-siapa lagi. Kang Jaka meninggal dan dia berpesan kalau saya harus tinggal sama Ambu. Biar apa? Biar saya aman nggak luntang lantung ke mana-mana. Tapi nyatanya? Bahkan tinggal sama orang yang sudah saya anggap sebagai ibu sendiri juga masih begini. Saya udah nurut sama Ambu lho, Pak Rt!!” Tangis Asyla kemudian pecah yang membuat Tirta juga ikut menangis. Dia berpegangan erat pada leher ibunya seolah merasa ketakutan.

“Baik, sudah, sudah.” Lalu pak Rt mencoba menghentikannya. “Jadi ini maunya bagaimana, Ahmad? Kamu mau diperkarakan? Secara hukum atau bagaimana? Mau dibawa ke pihak kepolisian?  Karena sepertinya kamu nggak puas.”

Wajah Ahmad seketika memucat mendengar penuturan pak Rt. Apalagi saat dia melirik ke arah Alendra yang seperti menyeringai. Tentu pria itu lebih mengerti bagaimana selanjutnya jika hal ini sampai ke pihak berwenang, padahal apa yang diucapkannya di jalan tadi hanya bualan saja agar Asyla bisa dibawa.

“Bagaimana? Mau ke kantor polisi, ayo? Saya siap pergi.” Alendra melipat kedua tangan di dada, dan dengan kepercayaan dirinya yang tinggi dia membuat penawaran. “Saya bisa mengajukan tuntutan soal perdagangan manusia, penipuaan, ekploitasi dan cara mendapatkan uang dengan jalan ilegal. Kamu tau, hutang 20 juta yang tiba-tiba jadi 150 juta itu bisa dijadikan pasal pemerasan.” Dia melanjutkan hal tersebut dengan keyakinan bahwa apapun yang akan terjadi setelah ini, dirinya pun memiliki bahan untuk menangkalnya.

“Sudahlah, lupakan saja!” Tentu saja Ahmad segera mundur. Dia sadar jika yang tengah dihadapinya ini tidak bisa disepelekan. Mungkin saja pengetahuannya luas dan dirinya tidak boleh sembarangan.

“Lupakan apanya? Bukankah kamu sendiri yang menuntut Asyla soal urusan tanah dan hutang ini? Ayo kita selesaikan sekarang juga!” Namun Alendra tidak akan membiarkannya lepas begitu saja.

“Tidak, tidak.” Tetapi Ahmad tetap menolak.

“Tidak apanya? Nanti kalau ketemu Asyla di jalan sendirian lagi, kamu berulah.”

Pria itu terdiam. Wajahnya berubah merah seiring rasa malu yang memenuhi dada. Tentu saja, dia merasa dipermalukan oleh lelaki di hadapannya ini tetapi tidak mungkin mengambil tindakan. Bisa tercoreng nama baiknya di depan warga satu kampung.

“Sudah, saya mau pergi saja. Jangan dibahas lagi!!” ucap Ahmad lagi yang cepat-cepat pergi dari tempat itu.

Untuk beberapa saat semua orang terdiam sebelum akhirnya mereka beralih kepada Asyla dan Alendra.

“Nah, sepertinya masalah ini sudah selesai, Mas?” ucap Pak Rt pada pria itu.

“Saya nggak yakin, siapa tau lain kali dia mengganggu lagi?” Alendra memicingkan mata hingga Ahmad meninggalkan tempat itu.

“Kita lihat saja, kalau benar begitu nanti saya yang akan ambil tindakan.”

Alendra beralih menatap pak Rt, “benar? Saya nggak mau ambil resiko lho untuk Asyla. Soalnya saya ‘kan nggak setiap menit ada di villa.”

“Memangnya Mas ke mana?”

“Ya pergi kerja, lah.”

“Tapi villa nya aman, kan? Ada penjaganya?”

“Nggak ada penjaga, tapi saya rasa aman. Tapi nggak tau juga kalau ada orang yang senekat itu.”

“Kita antisipasi saja, nanti saya suruh warga agar saling mengawasi.”

“Serius?”

“Iya. Ahmad itu warga kami, jadi kalau misal dia berbuat sesuatu sudah pasti akan mencoreng nama baik kampung ini. Maka, sudah sepatutnya harus dijaga.”

Alendra mengangguk-anggukkan kepala.

“Jadi, Asyla memang ada rencana lama untuk kerja di villa nya Mas?” Lalu pak Rt bertanya setelah kerumunan warga membubarkan diri.

“Tidak tau, mungkin saja lama. Iya kan, Syl?” tanya Alendra pada wanita itu.

“Umm … mungkin, bukankah Bapak bilang saya harus kerja agar bisa bayar hutang yang waktu itu? Jaminannya gaji saya, kan?” Dan Asyla yang sejak tadi terdiam pun akhirnya buka suara.

“Umm ….”

“Jadi, semuanya sekarang tanggung jawab Mas juga,” ujar pak Rt membuat Alendra mengerutkan dahi.

“Maksudnya?”

“Ya ‘kan? Asyla pegawainya Mas. Jadi semuanya tanggung jawab Mas. Keselamatan, keamanan dan keadaannya dia. Tau sendiri Asyla sudah nggak punya siapa-siapa. Sebagai perwakilan warga, saya mau menitipkan dia dan Tirta saja sama Mas.”

“Duh?”

“Ya, berhubung dia sekarang tinggalnya sama Mas.”

“Kan dia kerja sama saya, Pak. Kalau nggak ya nggak akan tinggal sama saya.” Alendra melirik ke arah Asyla yang tetap terdiam.

“Ya, itu maksud saya.”

“Jadi, semuanya selesai? Pak Rt jamin Asyla akan aman kalau dia sewaktu-waktu jalan ke sini lagi?” tanya Alendra lagi sebelum dirinya memutuskan untuk pergi.

“Iya, Mas. Saya yang jamin. Kalau ada apa-apa, Mas bisa hubungi saya.”

“Baik kalau begitu. Ayo kita pulang!” Dia pun mengajak Asyla untuk meninggalkan tempat itu.

🌸

🌸

Ehm, ehm ....🤣🤣🤣

1
Rizky Aidhil Adha
Alhamdulillah sehat maaaaakk...
baru mampir,lngsung setor 🌹🌹🌹🌹🌹
Nazwa 123 nazwa
terserah aku dong syl🥰🫣
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
duh udah ga kuat Ale baru juga semalam😅
Ray Aza
kapan ngaku ke emqk bpknya euy? kelamaan malah jd bumerang
aurel chantika
masih sore pak Al,mbok Yo ditahan dulu 🤣🤣😭
Dzulfan Ahlami
asyla yg dititpin biar diurus eh eh malah terancam nich am anak ya minta dikelonin/Tongue//Tongue//Tongue/
Zahra azkazia
kamu hebat Al, gak mau ungkit masa lalu sama perjuangan mu tentang Sivia.
di tunggu tentang ke jujuran mu ya Al tentang pernikahan mu sama Asyla, biar mama gak salah faham jika kamu bicara tentang masa depan karena semua ada Syla.
kamu ya Al bisa aja tiap ada kesempatan langsung aja ajak syla ngamar 🤭🤭
Tirta jangan bangun dulu ya kasian bapak semalaman puasa, baru bisa buka setelah villa sepi 😅😅
Bubble
ga jauh2 otak nya si Ale dri hal2 bgtuan 😂😂😂
d'she wu
maksudnya mau mukbang kamu syl 🤭
suamimu mupeng makanya buru2 ngajakin ke kamar 🤣
Djuniati 123
nunggu sampai kpn lg ale... kpn ngomong sm Bpk ibu mu tentang asyla
Endang Priya
hati" syl mas Ale lagi mode kemaruk. karna harus jg jarak SM kamu.
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
mumpung sepi lagi,gasss lah Le tiada waktu untuk bercocok tanam 🤣🤣
Ruwi Yah
udah nggk tahan ya le selama ada mama papamu kamu nggk bisa meluk syla sekarang puas2in deh mau gaya apa atau berapa ronde gas keun mumpung tirta lagi tidur
May Keisya
ngode dia syla🤣🤣
Bunda Nanda
Selamat Idul Adha..Semoga Pengorbanan embe dan sapi ga sia2..
ehh....dr pd ga ngapa2in, baca novel aja,.lanjut ah double up
Warni Khairiyah
setiap ada kesempatan siAle
yeni_marhani
baru d suguhin makanan aja si Ale udah lupa keadaan sekitar
Annie Gustava
ya pak ale lebih milih ngobrol ma syila dong ketimbang tmn kecilnya. km nga tau ja kl ale dah punya istri😅so jgn coba2 deketin s ale2 lg yaa
qurro thul
alam bawah sadar Bapak Ale yg bekerja... logika nya sdh ketutup sm BuCIN
qurro thul
ooooooooooo begono tooo, modus inih si Resta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!