NovelToon NovelToon
Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja harus menjadi pengasuh 3 anak CEO nakal yang tiba-tiba sangat lengket padanya?

Rosetta, seorang gadis cantik yang berusia 19 tahun, adalah putri seorang bupati yang memiliki keinginan untuk menjalani hidupnya sendiri. Namun ayahnya telah membuat keputusan sepihak untuk menjodohkan Rosetta dengan seorang pria tuatua bernama tuan Bramasta, yang memiliki usia dan penampilan yang tidak menarik. Rosetta sangat enggan dengan keputusan ini dan merasa bahwa ayahnya hanya menggunakan dia sebagai alat untuk meningkatkan karir politiknya.

Hingga puncaknya Rosetta memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sisi lain ada Zein arga Mahatma, seorang bussiness man dan single parents yang memiliki tiga anak dengan kenakalan di atas rata-rata. Karena kebadungan anak- anaknya juga tak ada yang sanggup untuk menjadi pelayan di rumah nya.

Dalam pelarian nya, takdir mempertemukan Rosetta dan ketiga anak Zein yang nakal, bagaimana kah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter : 26

Rosetta menjamu Refal bersama tiga orang ART baru yang di rekrut Zein dengan sangat baik. Mereka suka dengan bagaimana cara Rosetta yang memperlakukan mereka dengan begitu sopan dan santun seolah tak ada sekat di antara mereka, lalu sikap Refal yang mudah membaur menyatukan mereka dalam lingkup yang lebih nyaman hingga mereka bisa rileks tanpa ada rasa canggung ataupun tegang.

"Oke baiklah, kita mulai saja ya. " Refal berseru setelah menyeruput teh melati buatan Rosetta yang terasa menenangkan.

"Perkenalkan Rosetta, ini Nia, ini Lia, dan yang terakhir Amel. Mereka yang akan membantu mu mengerjakan tugas-tugas dan pekerjaan seputar mansion sekarang. "

Rosetta menyalami ketiga perempuan itu satu persatu dengan senyum yang terus terkembang diwajahnya. Rata-rata mereka seperti nya berada di usia dua puluhan ke atas membuat Rosetta harus baik- baik dalam memperlakukan mereka karena dia yang paling muda di sini.

Setelah acara sesi perkenalan, bersama refal Rosetta menunjukkan bagian-bagian mansion dan pekerjaan mereka. Pun Rosetta juga ikut belajar karena dia juga termasuk baru di sana. Lalu mereka pun menuju kamar yang akan di tempati mereka selama bekerja di mansion ini.

Tidak terasa waktu berjalan, sampai tiba-tiba terdengar suara klakson mobil di luar. Rosetta mengulum senyum.

"Anak-anak sudah pulang, " katanya. Tidak lama terdengar suara derap kaki yang bersahut-sahutan menuju ke arah mereka.

Alvaro, Alaska bersama Chiara sedikit berlari menghambur ke dekapan Rosetta.

"Kak sissy! " seru mereka bersamaan.

Senyum Rosetta semakin terkembang. "Kalian sudah pulang, ayo segera ke kamar dan ganti baju. "

Rosetta kemudian melirik ke arah refal dan ketiga pembantu baru. "Maaf ya bisa aku tinggal sebentar? "

"Oh ya silahkan- silahkan. Aku tau kau sibuk, biar sisanya aku yang selesai kan, " jawab Refal membuat hati Rosetta tenang.

Gadis itu kemudian tersenyum dan sedikit mengangguk. "Terimakasih Refal. " dan setelah nya dia pun membawa alvaro, Alaska dan Chiara untuk menuju ke kamar mereka.

Di dalam kamar mereka, Alvaro dan Alaska bergantian mandi dan mengganti baju mereka. Untuk si kembar Rosetta tak terlalu ikut turun tangan menyiapkan kebutuhan mereka karena keduanya sudah mulai mandiri apalagi alvaro, si sulung yang merasa sudah sangat dewasa, jadi mereka tak perlu memerlukan bantuan Rosetta soal mandi dan berganti pakaian.

Hanya Chiara yang Rosetta fokuskan sekarang soal perlengkapan baju dan alat mandinya. Setelah alvaro dan Alaska selesai mandi dan berganti pakaian giliran Chiara yang pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri di bantu oleh Rosetta. Setelah itu Rosetta memilihkan baju yang santai dengan motif kartun animasi berbie yang menjadi favorit anak itu.

"Atee Sissy, ada bibi pembantu balu ya. " celetuk Chiara saat Rosetta memakaikan nya baju.

"Iya sayang, ada tiga bibi pembantu baru. Atee harap kamu dan kakak- kakak mu akan bersikap baik pada mereka ya," kata Rosetta sambil mengulum senyum tipis.

"Tentu saja kak. Karena sudah ada kak sissy kami tidak perlu lagi mereka untuk merawat kita. "

"Apa maksud mu alvaro? " selidik Rosetta seraya kepalanya melengok menatap bocah itu.

"Iya kak. Dulu kan setiap papa membawa pengasuh baru untuk kita, mereka tidak pernah melakukan pekerjaan mereka dengan benar. Di depan papa saja mereka terlihat baik, tapi setelah papa pergi mereka akan membentak dan mencubit kami jika kami melawan. "

"Itu mungkin karena kalian nakal. " ujar Rosetta mencoba memberikan alasannya.

"Tidak.Kami pernah kok menurut tapi mereka semena- mena sama kami. Apalagi tuh kalau ada nenek sihir yang datang, mereka langsung menyambut dengan baik tapi setelah nya mereka akan menindas kami. "

"Nenek sihir? " alis Rosetta mengkerut. Pembahasan alvaro dan Alaska mulai membuat nya di bekuk penasaran. "Siapa yang kalian maksud? "

"Teman perempuan nya papa. Tante Victoria. " jawab alvaro.

Rosetta manggut-manggut agak terkikik geli dengan panggilan "nenek sihir" yang di gunakan alvaro dan Alaska untuk wanita itu.

"Memang nya apa hubungannya dia dengan pengasuh kalian sebelum nya? " Rosetta mulai ingin mengulik lebih dalam.

Alvaro mengangkat bahu. "Tidak tahu. Tapi setiap tante Victoria kesini, para pengasuh kami itu akan langsung menyambut nya dengan baik dan mereka akan mengobrol sambil tertawa kencang. Lalu melupakan kami begitu saja. "

"Iya, tidak peduli kami yang lapar dan Chiara yang mengompol atau ingin buang air besar. " Lanjut Alaska menambahkan.

Rosetta membuang napas kasar. Ia mulai paham sekarang. Dari cerita yang ia dengar dan ia simpulkan sendiri, anak- anak ini selalu membuat pengasuh yang di rekrut zein tidak betah dan memilih untuk mengundurkan diri, alasannya karena mereka yang terlalu nakal dan tak bisa di atur. Tapi setelah dia mendengar cerita dari mereka sendiri, seperti nya mereka memiliki alasan kenapa bisa senakal itu.

"Tapi tidak semua pengasuh kalian sebelum nya begitu kan? " tanya Rosetta lagi.

"Iya tidak semua kok kak sissy. Tapi kebanyakan kaya gitu. Jadi kami mulai tidak senang jika papa mulai mendatangkan pengasuh lagi, untuk apa kan membawa pengasuh lain jika yang sebelumnya saja seperti itu? "

Rosetta menatap prihatin. Dia mengusap kepala alvaro yang terlihat memiliki trauma nya sendiri setelah sering nya pengasuh- pengasuh yang dulu memperlakukan mereka dengan tidak baik.

"Aku harus mendiskusikan ini dengan tuan Zein. " gumam Rosetta.

Saat dia melirik ke arah Chiara, terlihat wajah bocah itu ketakutan, Irish coklatnya tampak bergetar dan bahunya gemeteran. Rosetta yang kaget sontak mendekat.

"Ada apa sayang, kenapa kamu terlihat ketakutan begitu? " Rosetta bertanya lembut sambil mengusap kedua pundak Chiara yang tak berhenti gemetar.

"Ini pasti karena Chiara yang mengingat kejadian itu. " sahut Alaska lalu si kembar dengan kompak menenangkan Chiara dengan memeluk adik kecil mereka itu bersama.

Hati Rosetta serasa mencelos, ada yang di sembunyikan anak- anak di balik sikap nakal mereka.

"Kejadian apa? "

"Chiara pernah di kunci di kamar mandi sama tante Victoria dengan lampu yang sengaja di matikan. "

"Chiara juga pernah tercebur saat tante Victoria sengaja mendorong nya dari pinggir kolam. "

"Saat Chiara menangis karena ingin buang air, tante Victoria juga mengunci nya di gudang hampir seharian. "

Terkejut lah Rosetta mendengar pengakuan demi pengakuan yang di lontarkan alvaro dan Alaska.

"Kapan? kapan dia melakukannya dan kenapa tidak ada orang dewasa yang menolong?"

"Tante Victoria sengaja melakukannya saat rumah sepi dan dia sengaja menyuruh semua pekerja untuk pulang saat dia datang sehingga hanya ada kami dengan nya bersama pengasuh yang dulu. " alvaro kemudian membeberkan nya setelah dia bungkam selama ini.

"Lalu kenapa kalian tidak lapor ke papa kalian? "

"Tidak." Alaska langsung menyela. "tante Victoria selalu mengancam kalau kami akan di masukkan ke asrama jika sampai mengadu sama papa. "

"Tante Victoria juga bilang kalau papa sangat mencintai nya melebihi kami, jadi tidak ada yang bisa menghentikan nya. Kami sangat takut jadi kami memilih diam. " imbuh alvaro.

Chiara lantas mendekat melingkarkan tangan mungil nya ke pinggang Rosetta. Wajahnya mendongak memperlihatkan mata bulatnya yang berkaca- kaca.

"Atee sissy, tante victolia selalu bilang jika dia yang akan menjadi ibu kami. Chia gak mau punya ibu yang jahat, atee. " curahan suara hati gadis kecil itu sungguh membuat hati Rosetta teriris.

*******

1
Dancingpoem
🥰🥰🥰🥰🥰
beybi T.Halim
awal yang memacu adrenalin ..,dengan anak2 yg luar biasa pintar 😊
Harwanti Jambi
Haha jodoh tak pernah salah jalan
Dancingpoem: betul 👍
total 1 replies
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋
apa itu Zein, benih cinta kah/Shy/
Dancingpoem: hahahaha
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Dancingpoem: hahaha/Joyful/
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
Dancingpoem: terimakasih untuk rating 5 nya/Determined/
total 1 replies
Moh Rifti
up
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Helen@Ellen@Lenz
lanjut thor biar seru 💪💪
Helen@Ellen@Lenz: iya pasti dong
Dancingpoem: siappp, smoga tetap setia ya ngikutin cerita nya/Smile/
total 2 replies
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined/
Moh Rifti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Helen@Ellen@Lenz
sy doakan moga jln cerita yg authur buat moga sukses ya dan dilimpahi rezeki bt ceritanya
Dancingpoem: Aamiin MasyaAllah terharu sekali komentar nya kak, semoga kk juga sehat selalu ya sekeluarga Aamiin 🥺😇🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!