Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjemput Lentera
Sejak Lentera menjadi bagian dari keluarga Bunda Mutia, semenjak gadis itu menjadi istri Kean, cara berpenampilan gadis itu pun semakin terlihat lebih baik dan menawan dari hari ke hari, seminggu sekali Lentera di ajak Bunda Mutia untuk pergi ke salon Zea untuk mendapatkan perawatan kulit, alhasil dia semakin bersinar.
Siang ini Lentera akan di jemput Kean, urusan skripsinya tinggal sedikit lagi, dirinya sebentar lagi akan mendapat gelar sarjana.
Lentera berharap bisa bekerja sesuai ijazah yang dia miliki nantinya tanpa membawa nama keluarga suaminya.
Langkah Lentera pasti menuju ke arah parkiran, namun terhenti oleh segerombolan mahasiswa yang tengah berdiri di hadapannya.
"Hai? "
"Kaya kenal tapi siapa ya?"
Ucap Salah satu mahasiswa yang Lentera kenal, yah Dia ketua BEM yang dulu pernah menjadikan dirinya taruhan dengan teman-temannya, siapa yang bisa mendapatkan dirinya maka dia yang menang, sayangnya Lentera saat itu sibuk dengan urusan Ayahnya yang kecelakaan jadi tak menggubris salah satupun dari mereka yang berdiri di hadapannya.
"Permisi, saya sedang buru-buru." Ucap Lentera menatap mahasiswa di hadapannya.
"Sekarang, makin cantik aja, sayangnya sombong." Ucap Salah satu dari mereka.
"Jangan-jangan setahun menghilang jadi ani-ani ni cewek." Kata salah satu dari mereka.
"Astaghfirullah..." Batin Lentera sedikit geram sekaligus khawatir suaminya yang sibuk sudah menanti di parkiran.
"Ckkk, kalau mau gosip jangan di jalan dong, apa lagi menghalangi jalan begitu." Ucap Seorang di belakang para mahasiswa itu yang sontak membuat para mahasiswa itu menoleh dan lalu minggir.
Siapa yang tidak kenal dengan salah satu keluarga donatur di kampus itu tentu saja mereka langsung minggir jika tak mau di depak dari kampus yang sudah membesarkan nama mereka.
"Mas Kean." Lentera tersenyum sekaligus terkejut, bersyukur sang suami datang sehingga dirinya tak perlu meladeni mahasiswa resek seperti di hadapannya.
Kean membalas senyum Lentera lalu menarik tangan istrinya lembut hingga semua mahasiswa yang tadi meledek Lentera berubah pasi.
"Besok lagi tolong jangan halangi jalan istriku. " Ucap Kean menatap dalam pada Ketua BEM dan teman-temannya.
\*
Di mobil.
"Mas??"
"Ehm...."
Lentera ragu untuk meneruskan kalimatnya, namun Kean tak ingin jika dia di buat penasaran.
"Apa sayang?"
"Hmm? Lanjutin mau bilang apa tadi? " Tanya Kean sembari menyetir menuju ke kantornya, dia ingin mengajak Lentera ke kantornya.
"Kok Mas Kean tadi bilang aku istri mas Kean sih? emang gak malu gitu punya istri aku? dan lagi kita tidak ada bukti kalau kita udah nikah selain buku nikah." Lanjut Lentera membuat Kean menoleh tak suka.
"Ngapain malu, kamu cantik, pinter juga baik masalahnya apa?"
"Tentang pernikahan yang tak ada foto akupun menyayangkan kisah itu, bagaimana kalau kita buat resepsi pernikahan, agar semua orang tau pernikahan kita?" Ungkap Kean pada akhirnya.
"Tapi mas... "Lentera sedikit keberatan karena masih merasa belum percaya diri.
"Stttt, jangan pernah merasa rendah diri, kamu spesial, Aku ingin kita mengumumkan pernikahan kita pada dunia agar tak ada lagi yang mandang rendah dirimu." Ucap Kean.
"Mas, tapi aku ingin orang memandangku karena diriku bukan karena siapa diriku di keluarga Mas Kean." Jujur Lentera.
"Astagaaa, wanita, kau akan tetap di pandang sebagai dirimu yakinlah, aku tak akan menghalangi karier mu, asal tanggung jawab sebagai istri tidak terlewatkan." Sanggah Kean yang akhirnya di setujui Lentera, dia ingin menunjukkan bahwa dirinya layak dan pantas juga sebanding bersanding dengan Kean dalam pandangan semua orang.
"Aku menyukaimu bukan karena latar belakang mu tapi karena apa adanya kamu, jangan pernah merasa tak pantas bersanding dengan diriku." Ucap Kean yang membuat hati Lentera Haru, ternyata suaminya tak seperti pria kebanyakan yang selalu melihat lebih dulu latar belakang keluarga seseorang.
"Terimakasih Mas. " Lentera bahagia, dan Kean menjawab dengan mengecup tangan lembut sang istri, dia berharap kedepannya hubungan rumah tangganya bisa seperti rumah tangga Bunda Mutia dan Ayah Arsya yang sakinah mawaddah warahmah.
\*
Up lagi
terimakasih yang udah Vote yang belum pleaseee kasih dong 😍.
Kopi mau buat begadang tiap malam, bunga boleh biar hari-hari Lentera dan Kean makin indah.
Terimakasih jejak manisnya.
🙏🙏😍
lanjut aku baca cerita Faiza dan Zein 👍
Terima kasih author dan sehat sehat juga untuk author nya 😍😍
Sudah lounching kah buku nya Faiz dan Zain ??