Perempuan berparas cantik manis nan anggun tersebut duduk di teras rumah dengan hembusan angin malam dari pantai yang sejuk sambil merenungkan keluarganya yang hancur sejak ia masih kecil atau bisa di sebut dengan hancur sejak masih di dalam kandungan bundanya. Ia merenungkan kehidupannya yang hancur lembur karena di sebabkan oleh perceraian orang tuanya "Seandainya keluargaku utuh mungkin aku bisa sebahagia mereka yang bisa tertawa puas dengan kehidupan secemara itu". Namun, takdir berkata lain ia gadis berparas cantik nan anggun itu harus menjalani kehidupannya yang seolah-olah biasa saja tanpa melihatkan keorang lain apa yang terjadi di kehidupannya. Namun, dengan ia selalu bersabar Tuhan mempertemukan lelaki yang sangat menyayangi dan bisa disebut pengganti peran ayahnya, akan tetapi dengan seiring berjalannya waktu semua terbongkar dan laki-laki itu ternyata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agiv_aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Camping 02
Malam sunyi di sertai angin sepoy dan wangi bunga yang berasal dari taman tersebut membuat suasana malam menjadi segar dan sejuk.
Diva duduk termenung di pinggir danau sambil menikmati kopi yang habis ia buat sendiri, ia menggunakan jaket berwarna coklat pekat dan celana cargo dengan rambutnya yang dibiarkan terurai, membuat dirinya tampil elegan di malam itu.
Jam menunjukkan pukul 19.15 semua para murid bersenang² karena malam yang mereka tunggu sudah tiba. Para murid dan guru sibuk dengan sendirinya karena mereka sedang asyik membakar per-sosisan yang mereka bawa dari rumah, disertai dengan suara gitar dan nyanyian dari para cowok² yang sedang asik berkumpul sambil menikmati kopi.
"Tuhan.. secantik dan seindah apa di ujung sana? sehingga kau buat diri hamba sekecil
ini harus menderita! " ucap dirinya sendiri sambil menampilkan senyuman manis.
Malam itu diva menengkan pikirannya sambil menceritakan semua keluh kesahnya kepada Tuhan. Sebab malam itu dan tempat itulah yang nyaman untuk mencerahkan isi hatinya.
Tiba² ada suara orang yang berjalan ke arahnya, namun ia menghiraukan mungkin ia fikir itu chika, tetapi justru yang datang adalah cowok dengan memakai kaos hitam dan celana pendek dengan membawa cemilan.
" Boleh ikut duduk? " tanya lelaki itu dengan santai,
Diva kaget dan langsung menoleh,
'siapa dia? kenapa tiba² datang' ucap dalam hatinya sambil kebingungan kenapa ada cowok yang datang, sedangkan ia sendiri ngak mengenalnya.
''e.. em.. boleh kok silahkan! " jawab diva dengan sedikit ragu dan gelagapan.
Kemudian cowok tersebut langsung ikut duduk di samping diva dan menawarkan cemilan yang ia bawa, mereka cuman terdiam menikmati malam yang sejuk membuat suasana hati tampak tenang.
"Kalo boleh tau siapa nama kamu? " tanya lelaki itu dengan sopan dan halus,
"gue diva! kelas 2 ipa 1! " jawan diva dengan santai dan ramah,
" oke.. salam kenal semoga bisa berteman dengan baik, kenalin nama gue Danendra Bagas Prasetyo, kamu bisa panggil aku bagas, dan gue anak kelas 3 ipa 1! " ucap lelaki itu dengan detail dan menampakkan senyuman manis dan kumis tipis yang membuat dirinya terlihat lebih tampan.
"salam kenal ya kak bagas! "
"kenapa sendirian? temannya mana? " tanya bagas,
Diva belum sempat menjawab, namun chika bersama teman² yang lain datang mencarinya, dan langsung mengajak diva kembali ke tendanya karena per-sosisan yang mereka bakar tadi sudah selesai.
Mereka membiarkan diva tidak ikut membakar sosis karena mereka tau, kalo ia sedang membutuhkan tempat yang sunyi dan mumpung juga tempatnya bersahabat untuk di jadikan tempat merenung.
"kak gue tinggal duluan ya! " ucap diva.
Akhirnya mereka beranjak pergi dari tempat itu dan meninggalkan cowok tersebut.
***
Sesampainya di tenda mereka langsung menyiapkan tikar dan mengelarnya di depan tenda tersebut untuk menyiapkan makananya dan cemilan sekaligus untuk duduk bersama sambil bersantai, canda tawa bareng.
Ditengah keasikan mereka sedang mengobrol tiba² datang gerombolannya deva untuk meminta ikut bergabung bersama mereka.
Suasana makin ramai dan asik karena deva sedang menggitar dan di iringi nyanyian bersama.
Akan tetapi diva cuman bisa bengong dan menatap deva yang sedang bernyanyi dan menggitar tersebut, tanpa ia sadari deva juga sesekali menatapnya dan tersenyum namun ia ngak ngeh.
"Cie.. keknya ada yang cinlok nih! " ucap chika dengan suara yang menggelegar di kuping kanan diva,
Mereka tertawa karena ucapan chika yang lolos dari mulutnya, membuat mereka tersenyum malu.
"eh.. itu jajannya di makan! lupa nawarin tadi" diva mengalihkan pembicaraan, bukannya diam malah mereka makin menjadi,
"ish.. pake acara ngalihkan pembicaraan nih anak haha! " ucap della dengan mengejeknya,
"biasa namanya juga cinlok dan kepergok ini mah namanya haha! " ucap alex,
"ntar habis itu kita ya.. gantian kan pas ceweknya ada 4 cowok ada 4! " ucap fauzan penuh percaya diri,
" bagus tuh ide lo.. " saut zidan Menyetujui ucapan fauzan tersebut,
"yek.. siapa yang mau sama kalian enak aja! tapi.. kalo sama kak fauzan boleh sih keknya! " ucap chika dengan santai,
"haduh.. nih anak juga sama, lihat tuh jodoh lo udah di depan mata noh ambil" ucap syifa yang heran karena ucapan temannya yang lawak itu.
Deva cuman terdiam dan cuek dengan yang mereka omongkan, ia lebih memilih untuk berdiam dan seolah² menjaga sikap di depan diva.
Akhirnya mereka tertawa sambil saling mengejek satu sama lain, dan itu membuat orang lain melihat ke mereka karena keasikannya.
***
Jarum jam terus berputar kini sudah tiba pukul 21.00 para murid dan guru berkumpul untuk menyiapkan api unggun yang akan di buat. Dengan malam yang sejuk membuat mereka semua tampak bahagia, satu persatu anak menyiapkan kayu untuk di tumpuk.
Setelah seleai kini api unggun tersebut berhasil di nyalakan, mereka duduk memutari api unggun tersebut sambil bernyanyi. Ada sebagian anak yang mengambil foto untuk di buat dokumentasi, dan ada salah satu dua murid yang duduk di tengah lingkaran, untuk menggitar supaya ada instrumen yang mengiringi nyanyian mereka.
Siapa lagi kalo bukan deva dan alex mereka terkenal dengan ke jagoannya memainkan alat musik apapun. Dan mereka juga termasuk murid yang pintar dan jago main basket.
Namun mereka bandel, suka ngak ikut pelajaran kalo sedang males, cuman itu jarang wajar sih namanya juga anak SMA ngak semua murid rajin mengikuti pelajaran.
Ada kalanya mereka juga butuh me-refreshkan pikirannya, dan salah satunya ya ngak mengikuti pelajaran.
***
Diva menatap wajah cowok itu yang tak lain adalah deva, ia kini merasa punya tatapan yang beda dan bisa disebut rasa yang beda yang lebih dari sekedar teman. Entah itu rasa sayang atau nyaman ia sendiri kebingungan, sampai dengan ia menatap bintang² di langit.
'Tuhan makasih sudah bisa buat hamba merasakan bahagia walaupun entah bahagia itu akan selamanya atau cuman dengan sekedar' bisik dalam hatinya,
"Lo kenapa? " ucap chika sambil menyenggol bahu diva,
"Ap.. apanya yang kenapa? " tanya diva balik
"tuh senyum² sendiri dari tadi! apa jangan².... haha"
"hust.. jangan berisik! " jawab diva.
Mereka akhirnya kembali mengikuti nyanyian para temenan²nya tersebut dengan gembira dan enjoy.
Tak terasa malam mulai larut dan para guru membubarkan mereka supaya tidur, dan melanjutkan besok. To kempingnya juga akan dilaksanakan 2 hari 2 malam dan itu cuman acara kemping jadi buat me-refreshkan isi fikirannya, jadi ngak ada kegiatan apapun dan di sana mereka dibebaskan untuk bermain layaknya seperti anak paud. Cuman para guru memberikan himbauan agar supaya bisa jaga sikap dan lisannya masing-masing, Jadi akan tetap ada pengawasan para guru.
...NEXT YA GUYS...
.......
.......
...Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Di Setiap Partnya😍...
...Babay👋👋👏...
