NovelToon NovelToon
SABDA ARIMBI

SABDA ARIMBI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:41.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bagaimana perasaan kamu kalau teman SMAmu melamar di akhir perkuliahan?
Itulah yang dialami Arimbi, selama ini menganggap Sabda hanya teman SMA, teman seperjuangan saat merantau untuk kuliah tiba-tiba Sabda melamarnya.
Dianggap bercanda, namun suatu sore Sabda benar-benar menemui Ibu Arimbi untuk mengutarakan niat baiknya?
Akankah Arimbi menerima Sabda?
Ikuti kisah cinta remaja ini semoga ada pembelajaran untuk kalian dalam menghadapi percintaan yang labil.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AYAH

Jam 2 pagi, Arimbi mendapat panggilan dari sang ibu bahwa ayah dilarikan ke rumah sakit karena jatuh di kamar mandi dan tak sadarkan diri. Sontak saja Arimbi kaget setengah mati, berasa seperti mimpi saja, tapi kenyataannya memang benar.

Bingung, apakah dia harus menunggu jam 5 untuk bisa pulang kampung naik bus, atau mengajak Nafisah pulang. Ah tak mungkin juga, mereka perempuan akan sangat bahaya dini hari lewat alas untuk pulang kampung.

"Telepon teman lo aja yang anak IT," saran Nafisah saat itu. Arimbi ingat, ada Sabda yang bisa dimintai tolong. Ia langsung menelepon teman SMA nya itu berharap dia bisa mengantar pulang.

"Apaan?" jawab Sabda dengan suara khas orang bangun tidur.

Sabda langsung bangun saat mendengar isak tangis Arimbi. Matanya langsung segar, dan mengiyakan pulang dini hari itu juga. Tak pakai menunggu. Entah apa yang dipikirkan Sabda saat itu hingga menurut saja saat Arimbi meminta untuk diantar pulang.

Jam 3 pagi, Sabda sudah sampai kos. Memakai jaket dan helm full face tanpa membawa apapun ia siap mengantar Arimbi pulang.

Arimbi lewat pintu rumah ibu kosnya, karena aturan kos pagar akan dibuka pukul 5 pagi. Otomatis ia mengetuk pintu dapur Bu Kos agar bisa segera pulang.

Selama perjalanan, Arimbi terus memeluk Sabda sembari menangis. Ia tahu betul orang yang jatuh ke kamar mandi biasanya nyawa tak tertolong. Dirinya belum siap ditinggal oleh sang ayah. Ayahnya masih muda, gak mungkin meninggalkan Arimbi dan Sadewa sang adik.

"Tenang, Mbek." Begitu Sabda menenangkan temannya.

" Gue takut, Sapi."

"Doa yang banyak! Pegangan yang kuat, gue mau ngebut."

Motor melaju dengan kencang, dan gak sampai 3 jam mereka sudah sampai di rumah sakit. Sabda menggenggam tangan Arimbi agar tenang.

Bertanya ke petugas UGD, Arimbi dibuat lemas seketika, karena ternyata sang Ayah sudah berpulang. Ia dipersilahkan masuk karena jenazah sang ayah masih ada di UGD.

Arimbi menangis seketika, tubuhnya luruh ketika melihat tubuh ayahnya yang sudah ditutup kain putih. "Ayah!" teriaknya tak peduli dimarahi petugas UGD.

Sang ibu langsung memeluk Arimbi, sedangkan Sabda memeluk Sadewa, tampak siswa SMP itu menangis sesenggukan. Belum siap kehilangan sang ayah.

"Mas Sabda, ayahku meninggal!" lirihnya pilu. Sabda hanya bisa menepuk punggung adik Arimbi.

Proses pemulangan jenazah pun tak sulit, mobil jenazah pun ready. Arimbi dan Ibu naik mobil jenazah, sedangkan Sadewa dibonceng Sabda.

Rumah Arimbi sudah ramai oleh tetangga, karena ibu sempat menelepon Bik Hafa (adik ayah Arimbi) untuk mengabarkan kematian sang suami.

Sabda mengikuti proses perawatan jenazah ayah Arimbi hingga pemakaman. Dia juga mengabarkan kematian ayah Arimbi di grup SMA.

"Gue balik ya, Mbek. Jam satu nanti gue ada kelas!"

"Langsung balik ke kampus?" tanya Arimbi yang matanya sudah bengkak, terlalu banyak menangis. Sabda mengangguk.

"Makasih ya, Sap! Uang bensinnya nyusul ya kirim no rekening nanti!"

Kalau tidak dalam kondisi berduka, mungkin kening teman SMAnya sudah ditonyor. Seperti sama siapa aja perhitungan soal bensin.

Sabda pun pamit pada Ibu Arimbi, dan Sadewa. Dipikir orang Sabda adalah pacar Arimbi, namun saat dikonfirmasi Sabda bilang hanya teman SMA saja.

"3 tahun yang lalu, Sap?" tanya Arimbi mengingat kematian ayah saat dirinya masih semester satu. "Selama itu?"

"Gue menyangkal sih sebenarnya. Mungkin gue hanya terbawa suasana duka aja saat itu, tapi dalam hati berjanji gue wajib melindungi lo sepeninggal ayah. Muncul secara tiba-tiba aja."

"Tapi lo gak pernah bilang?"

"Ya kan gue fokus sama kerja, mengumpulkan uang sebanyak mungkin. Meminta anak orang tidak hanya modal i love you, Mbek. Harus ada perhitungan, dan gue memantabkan diri setelah skripsi gue harus lamar lo, sudah cukup gue menahan perasaan ini."

"Jadi lo?"

"Ya gue suka sama lo! Gue mau nikah sama lo!" ucap Sabda sejujurnya bahkan menatap Arimbi lekat, tak ada keraguan sama sekali.

"Kenapa lo gak bilang dari dulu?"

Sabda menghela nafas berat, "Gue gak mau lo jauh dari gue. Gue takut banget kalau lo menghindar, secara lo pernah berucapkan saat SMA dulu, tak ada cinlok dengan teman di sekolah, tak ada nikah karena kecelakaan. Makanya gue menyimpan rasa ke kamu."

"Ya Ampun, Sap. Gue gak tahu harus bilang ke lo apa, gue masih kaget aja ternyata lo suka sama gue."

Sabda tertawa. "Sekarang gue merasa mapan, dan kuliah kita tinggal ujian skripsi, makanya gue berani bilang."

"Seandainya gue malam ini gak nebeng lo, kapan lo bakal bilang?"

"Setelah ujian skripsi."

Keduanya terdiam, Sabda mengamati wajah Arimbi yang masih kaget dan tak menyangka. Tampak berpikir keras, mencoba menerima kenyataan yang ada, "Hei, pikirnya dalem banget sih," sindir Sabda sembari menyenggol pundak Arimbi.

"Sapi, lo sadarkan nikah tuh gak hanya setahun dua tahun, tapi selamanya. Gak mungkin gue menjawab iya tanpa pertimbangan. Bahkan lo ngomong ke gue aja menunggu 3 tahun kemudian. Enak aja lo minta jawaban sekarang. Lagian emang lo udah siap dengan segala kekurangan gue?" kata Arimbi mode jutek.

"Siap. Gak mungkin gue gak siap menghadapi lo yang cerewet setengah mampus, dan sengkleknya naudzubillah."

"Gak ada baik-baiknya ya Allah gue di mata lo!" Sabda tertawa, tapi mengelus kepala Arimbi.

"Katanya kekurangan gimana sih," ledek Sabda dan Arimbi hanya meringis, benar juga sih.

"Sap, gue gak bisa kasih jawaban malam ini. Jujur gue masih shock, dilamar dadakan begini. Gue selama ini hanya menganggap lo teman doang. Gak ada perasaan lebih dari teman."

Sabda mengangguk, ia juga harus terima ungkapan jujur Arimbi. Tak bisa memaksa juga. "Lo baik, Sap sama gue. Tapi kok gue bego banget ya gak peka kalau setelah ayah meninggal tuh, emang lo yang selalu ready gue mintain tolong."

"Baru sadar kalau lo sedikit miring," Sabda menunjukkan dengan telunjuk di keningnya.

"Sialan," ucap Arimbi menyenggol lengan Sabda sambil tertawa. "Omongan lo yang gesrek begini yang bikin gue gak menyangka kalau lo suka sama gue, Sap!"

"Apa besok gue yang ngomong langsung ke Ibu kamu?" Arimbi langsung mendelik.

"Gak ada ya, enak aja. Bisa-bisa gue dibilang hamil duluan, gak ada. Gue gak mau."

"Terus?"

"Kasih gue waktu. Gue bisa jawab setelah ujian skripsi."

"Oke!"

"Harapan lo apa?"

"Ya lo terima gue lah, Mbek. Gue udah bosan hidup sendiri, dan gue mau hidup sama seseorang tanpa adaptasi lagi."

"Emang lo gak punya mimpi yang pengen lo wujudkan?" tanya Arimbi.

Sabda menggeleng. "Mungkin sama lo nanti ada."

"Apa?"

"Mewujudkan cita-cita lo," ucap Sabda, sederhana tapi terdengar romantis.

1
Sheva Linda
wah kira² ada apa ini sama Sadewa
Lel: masalah remaja
total 1 replies
kalea rizuky
hahaha penasaran pak Dani thor/Curse//Curse/ ada visual kaj
Lel: tak punyaaaaa....
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
ini mama kandung bkn sih ? tega bgt
💗vanilla💗🎶
upsss 😄
Lel: hwkwkwk
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
sweet ya .. sabda
Lel: banget
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor .. semangat yaa 😊
Lel: terimakasih
total 1 replies
Siti Nurjanah
😅😅😅😅 suka banget serasa membaca cerita sendiri
Lel: waduhhh 😃😃😃
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak q kasih bunga selatan thorrr
kalea rizuky
good bgt dah ini novel
Lel: terimakasih
total 1 replies
RosE
Terus kampusnya UM gak sih Kak? soalnya yg waktu mau nikah, beli seserahan di mall depan kampus... yg ada mall depan kampus itu UM, depannya Matos... 😁
Awalnya aku kira daerah jabodetabek soalnya panggilan teman & keluarganya lo gue kalo ngomong... Tapi ini semakin jelas daerahnya.. ada Kota Batu disebut... trus yg ke pantai itu daerah selatan alias Malang selatan ya Kak?
Jadi penasaran jg, kakak orang mana.. kayaknya tau banget daerah² di Jatim... ☺️
xia~xiaoling: Betull bgt UM ini mah,klw mudik lewat hutan..apa mungkin daerah kediri,tulungagung,dan sekitarnya deh ya...wkwkw #kepoin author...maap ya thor
Lel: iya kah?
total 4 replies
RosE
Penasaran kak... rumah Arimbi & Sabda dimana sih? Jombang, Kediri, Nganjuk, atau mana Kak? Kalo kota tempat kampusnya di Malang pasti ya.. Karena ini ada nyebutin mau nginep di Batu... Di awal chapter dijelasin kalo dari kos pulkam ke rumah sekitar 3 jam.. berarti antara Jombang & sekitarnya ya? 😁
Lel: pembacanya menganalisis banget
total 1 replies
gojam Mariput
Arimbi nakal ya...
Lel: gak afdol kalu gak jahil
total 1 replies
Lin Frie
aku suka karyamu
Lel: terimakasih kakak
total 1 replies
kalea rizuky
cerita nya kek real g sih
Lel: ada yg based on true story kak
total 1 replies
gojam Mariput
maacih Sabda Arimbi, jadi banyak tau nih , dpt banyak ilmu
Lel: sama2 ..berbagi pengalaman
total 1 replies
gojam Mariput
yg pinternya kebangetan Sabda Arimbi atau otornya ya......
Lel: wkwkkwkkwkw 2 2 nya kak
total 1 replies
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, kocak pengen ketawa terus mbaca ya dan keren👍👍👍👍
Lel: terimakasih banyak
total 1 replies
gojam Mariput
/Joyful/ Arimbi kocak
Lel: sinting memang Arimbi ini
total 1 replies
gojam Mariput
lanjut KK, makin gemez
Lel: ditunggu kakkk
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!