NovelToon NovelToon
MAFIA DAN GADIS BUTA

MAFIA DAN GADIS BUTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Romansa / Roman-Angst Mafia / Dark Romance
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

SEQUEL KEDUA ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!

Lucas Lorenzo yang mendapati kenalan baiknya Philip Newton berada di penjara Santa Barbara, ketika mengunjunginya siapa sangka Lucas dimintai tolong oleh Philip untuk menyelamatkan para keponakannya yang diasuh oleh sanak keluarga yang hanya mengincar harta mendiang orang tua mereka.

Lucas yang memiliki hutang budi kepada Philip pun akhirnya memutuskan untuk membantu dengan menyamar menjadi tunangan Camellia Dawson, keponakan Philip, agar dapat memasuki kediaman mereka.

Namun siapa sangka ketika Lucas mendapati kalau keponakan Philip justru adalah seorang gadis buta.

Terlebih lagi ada banyak teror di kediaman tersebut yang membuat Lucas tidak bisa meninggalkan Camellia. Ditambah adanya sebuah rahasia besar terungkap tentang Camellia.

Mampukah Lucas menyelamatkan Camellia dari orang yang mengincarnya dan juga kebenaran tentang gadis itu? Lalu bagaimana jika Camellia tahu bahwa Lucas adalah seorang mafia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. PENGAKUAN

Keheningan kamar Camellia terasa seperti dunia kecil yang terputus dari segala hiruk-pikuk rumah Dawson. Hanya ada suara lembut napas mereka berdua, terbungkus dalam gelap yang sama, namun berbeda. Lucas duduk di sisi ranjang, bahunya menyentuh bahu Camellia, dan selimut hangat menaungi keduanya seperti perisai rapuh dari kenyataan di luar sana.

"Rileks, Love. Aku tidak akan menggigitmu. Kau tidak tahu berapa lama aku begitu ingin memelukmu seperti ini," ucap Lucas dengan sedikit tawa saat mendapati Camellia tegang dengan perlakuan lembut Lucas saat ini, membuat pria itu benar-benar ingin mengigit pipi Camellia saking gemasnya.

Camellia merapatkan kain itu di dadanya, mencoba meredakan getaran yang sejak tadi tak mau pergi dari tubuhnya. Jantung seperti mau lepas saat Lucas terus memeluk Camellia dalam kukungan tangannya, dan menciumi pucuk kepala Camelllia.

"Lucas?" panggil Camellia, suaranya pelan, hampir seperti takut membangunkan sesuatu yang lebih besar dari sekadar malam.

"Hm?" respon Lucas yang masih sibuk menciumi pucuk kepala Camelllia penuh afeksi sayang.

"Aku ingin kau jujur padaku. Tentang semuanya. Tentang siapa dirimu. Tentang apa yang sebenarnya terjadi. Maukah kau menceritakannya padaku?" pinta Camellia.

Lucas menoleh ke arah gadis itu. Walaupun Camellia tidak bisa melihat tatapannya, ia tetap menatapnya seolah gadis itu dapat merasakan setiap sorot matanya. "Kau benar-benar ingin mendengarnya sekarang?"

Camellia mengangguk tanpa ragu. "Aku tidak bisa tidur jika semua ini hanya jadi rahasia di kepalamu. Aku mendengar cukup banyak malam ini untuk tahu bahwa ... aku telah hidup di dalam kebohongan lebih lama dari yang kusadari."

Lucas menarik napas dalam. Lalu, dengan perlahan, ia menggeser posisi tubuhnya hingga lebih dekat. Lengannya melingkari bahu Camellia, bukan hanya untuk memberinya kehangatan, tapi juga keberanian. "Baiklah," ucapnya, suaranya berat namun lembut. "Aku akan ceritakan semuanya. Satu per satu."

Camellia menoleh ke arah Lucas, mendengarkan setiap kata yang akan pria itu ucapkan.

Lucas menunduk sebentar, seolah harus memanggil kembali setiap potongan masa lalu. "Namaku Lucas Antonio Lorenzo. Aku adalah anak pertama keluarga Lorenzo dan juga pewaris Lorenzo Cooperation, perusahaan teknologi ternama di San Francisco. Aku berasal dari keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang. Memiliki dua adik kembar yang suka sekali buat keributan dan biang onar walau mereka lebih tua darimu, sepupu-sepupu yang sama biang keributan juga, jadi jangan harap ada ketenangan di rumah jika ada mereka."

Camellia tertawa kecil membayangkan bahwa rumah Lucas penuh dengan kehangatan keluarga.

"Karena ada masalah dengan adikku, Rosetta dulu aku harus menempuh jalan yang sulit untuk membantunya. Aku akan ceritakan terpisah lain kali tentang Rose." Lucas melihat Camelllia, memainkan rambut gadis itu.

Camellia mendengarkan dalam diam. Hanya tangan kecilnya yang tanpa sadar meremas lengan Lucas, seperti takut cerita itu akan berhenti di tengah jalan.

Lucas tersenyum tipis merasakan sentuhan dari Camelllia, lalu melanjutkannya ceritanya, "Aku membangun perusahaanku sendiri. Namanya Noir Cooperation. Bukan sekadar bisnis untuk menghasilkan uang, tapi sebuah mimpi untuk menciptakan teknologi yang benar-benar membantu orang-orang, termasuk membantu Rosetta yang saat itu membutuhkan kekuatan untuk melawan orang jahat. Dalam perjalanan itu, aku bertemu banyak orang, termasuk sahabat baikku, Leonard yang merupakan tunangan Rose saat ini, dan juga Daniel Vale. Kakak dari Seraphine Vale yang jadi tujuanku ke sini salah satunya dimana ada hubungannya dengan keluarga Dawson."

Camellia mengernyit, hatinya mulai dipenuhi pertanyaan. "Apa maksudmu dengan berhubungan dengan keluargaku? Orang tuaku atau paman dan bibiku?"

Lucas menarik napas dalam. "Ini akan kuberitahu nanti, soal orang tuamu. Aku janji akan memberitahu, tapi ini belum saatnya. Satu per satu, aku tidak ingin kau jatuh ke kekecewaan yang dalam nantinya. Tapi kuberitahu satu hal, yayasan amal orang tuamu dulu punya keterkaitan dengan Dandelion Project, sebuah penelitian eksperimen manusia khususnya anak-anak. Nanti kuceritakan, oke? Karena ini terlalu berat." Lucas berhenti, lalu menundukkan kepala. "Namun yang pasti paman dan bibimu mengincar seluruh aset harta orang tuamu. Alasan Kenapa mereka berusaha mengurungmu dalam dunia kecil yang mereka atur."

Camellia terdiam. Tangannya perlahan turun dari lengan Lucas, menggenggam selimut erat-erat. "Jadi ... semua yang terjadi padaku selama ini bukan hanya tentang harta warisan?"

Lucas mengangguk pelan. "Ya, paman dan bibimu murni karena harta, tapi mengenai orang tuamu, itu akan menjadi obrolan yang berbeda nanti."

Camellia menarik napas tajam. "Lalu kenapa kau di sini? Kenapa kau berpura-pura menjadi tunanganku?"

Lucas memejamkan mata. "Awalnya karena permintaan seseorang, Philip Newton. Dia tahu kau dalam bahaya. Dia memintaku melindungimu, menyusup ke dalam rumah ini dengan cara yang membuat Oliver dan Margaret tidak curiga. Menggunakan wasiat orang tuamu dengan menambahkan tentang tunangan resmi yang telah ditentukan. Tapi sebenarnya, aku menggunakan kebohongan mereka untuk mendekat padamu."

Camellia menunduk. "Kau ... kau membohongiku."

Lucas menoleh cepat. "Aku tahu. Dan aku membencinya setiap hari. Tapi jika aku mengatakan semuanya sejak awal, kau tidak akan percaya. Karena aku saat itu hanyalah orang asing untukmu, tapi aku harus membuatmu tetap aman terlebih dahulu."

Camellia sudah dalam hatinya sudah tahu atas hal ini, tapi tetap saja mendengarnya langsung bahwa ia dibohongi oleh orang sekitarnya, cukup menyakitkan juga.

Lucas menghela napas panjang, lalu menunduk, seolah mencari kekuatan dari kedalaman dirinya sendiri. "Oliver dan Margaret bukan sekadar kerabat yang serakah. Mereka sudah lama merencanakan ini, jauh sebelum aku masuk dalam kehidupanmu. Mereka tahu persis bagaimana membuatmu tergantung pada mereka. Mereka memanfaatkan kebutaanmu, membuatmu percaya bahwa dunia di luar rumah ini berbahaya, padahal merekalah ancaman sebenarnya. Dan mereka lah yang membunuh orang tuamu, membuatnya seperti sebuah kecelakaan."

"Mom dan Dad? Kau bilang mereka .... " Camellia terkejut luar biasa mendengar hal itu, tidak menyangka akan mendengar fakta yang tidak pernah ia sangka.

Lucas menarik Camellia ke dalam pelukannya lagi, memberikan kekuatan untuk gadis itu agar dapat mendengar lebih banyak kebenaran yang tidak Camellia tahu.

Camellia menggigit bibir. "Aku ... selalu merasa aneh," suaranya nyaris berbisik. "Setiap kali aku ingin belajar hal baru atau pergi keluar, mereka selalu bilang tidak perlu. Mereka bilang aku rapuh, tidak bisa apa-apa. Aku kira itu bentuk perhatian."

Lucas menoleh padanya, pandangannya penuh empati. "Itu cara mereka menahanmu. Jika kau percaya bahwa dirimu lemah, maka kau tidak akan pernah mencoba melawan. Dan selama ini, mereka berhasil."

Camellia menunduk, ujung jarinya meraba lipatan selimut. "Jadi semua ini ... sudah direncanakan. Termasuk membuatku percaya bahwa Adrian adalah tunanganku saat itu?"

"Ya." Lucas tak mencoba menghindar dari kata itu. "Tapi pamanmu, Philip Newtonz mengetahui rencana itu. Dia memintaku untuk masuk ke rumah ini dengan identitas yang sama seperti yang mereka buat, supaya aku bisa lebih dekat padamu. Aku setuju karena aku percaya hanya dengan cara itu aku bisa menjagamu dari dalam. Beliau sangat menyayangimu dan adikmu."

Camellia terdiam lama. Lalu ia berkata pelan, "Dari awal aku memang tidak percaya kalau Uncle Philip yang membunuh orang tuaku. Dia sangat baik seperti ayahku sendiri, terutama saat orang tuaku telah tiada, Uncle Philip satu-satunya yang merawat kami."

"Dia memang di penjara, tapi dia tidak pernah berhenti mengawasimu dari jauh bahkan sampai bisa meminta bantuanku yang berada di kota jauh. Sayangnya, kekuatannya tidak cukup untuk melawan Oliver dan Margaret secara langsung. Mereka punya banyak koneksi. Dan sekarang aku menemukan fakta bahwa Oliver bekerja sama dengan sindikat berbahaya walau aku belum tahu alasannya," Lucas merapatkan pelukannya pada bahu Camellia. "Aku tahu kau mungkin merasa dikhianati karena aku menyembunyikan semua ini. Tapi aku bersumpah, satu-satunya alasan aku di sini adalah untuk memastikan kau tetap hidup, tetap aman."

Camellia menelan ludah, suaranya serak, "Dan kau bilang tadi, ada alasan lain kau datang. Tentang Seraphine Vale."

Lucas menunduk, suaranya merendah seolah setiap kata yang ia ucapkan adalah bagian dari janji yang pernah ia simpan rapat.

"Seraphine Vale ... dia bukan seseorang yang kucintai, tenang saja, Love. Dia bahkan bukan bagian dari hidupku sebelum sebuah tragedi memaksaku memegang namanya erat-erat. Seraphine adalah adik dari sahabatku yang kuceritakan tadi, Daniel Vale. Daniel-lah orang yang banyak menolongku ketika aku mencoba mendirikan Noir Cooperation. Tanpa dia, aku mungkin tidak akan sampai di titik ini."

Camellia mendengarkan dengan baik tanpa menyela.

Lucas terhenti sejenak, menarik napas panjang seolah menahan kenangan pahit. "Suatu malam, Daniel tertembak. Aku masih tidak tahu siapa pelakunya atau apa motifnya. Aku menemaninya di rumah sakit ... dan di detik-detik terakhir hidupnya, dia memintaku satu hal; 'Tolong temukan Seraphine. Lindungi dia.' Itu janji pertama dan terakhir yang pernah kumiliki darinya."

Camellia mendengarkan dengan kedua tangan meremas selimut. Ada sesuatu dalam suara Lucas yang membuat dadanya ikut sesak.

"Seraphine sudah menghilang lebih dari setahun. Satu-satunya jejak yang kudapat adalah laporan samar bahwa dia pernah terlihat di Los Angeles. Saat itu dia menghadiri sebuah acara amal ... yang diselenggarakan oleh keluargamu, Camellia. Yayasan Dawson." Lucas menunduk lebih dalam, jemarinya mengepal. "Sejak saat itu, aku tahu semua benang merah mengarah ke sini. Ke rumah ini. Ke keluarga ini."

Camellia menarik napas tajam. "Jadi, paman dan bibiku mungkin tahu di mana Seraphine?”

Lucas menatap lurus ke depan. "Aku tidak yakin, karena dari informasi yang aku temukan itu justru berkaitan dengan mendiang orang tuamu. Aku yakin mereka menyimpan sesuatu yang besar. Dan semakin aku menggali, semakin aku sadar bahwa apa yang terjadi padamu dan apa yang terjadi pada Seraphine mungkin saling terhubung."

Di bawah selimut yang sama, Lucas duduk dalam jarak yang begitu dekat hingga ia bisa merasakan setiap tarikan napas Camellia. Awalnya, ia hanya melihat gadis itu sebagai seseorang yang harus ia lindungi, sebuah misi, sebuah tanggung jawab. Tidak lebih. Namun perlahan, cara pandangnya berubah. Ia mengingat kembali saat pertama kali bertemu Camellia; seorang perempuan yang tampak rapuh, namun tetap mencoba berdiri tegak meski dunia sekitarnya berusaha mengecilkannya.

"Camellia?" Suara Lucas terdengar pelan, seakan ia berbicara kepada dirinya sendiri. "Ketika pertama kali aku datang ke rumah ini, aku pikir kau hanyalah bagian dari rencana besar yang harus kuselesaikan. Aku hanya melihatmu sebagai seseorang yang perlu kulindungi demi janji yang kubuat pada orang lain. Tapi kemudian aku mulai melihat hal-hal kecil yang tak pernah kucari sebelumnya."

Camellia menoleh sedikit. "Hal kecil?"

Lucas tersenyum samar. "Cara kau tetap mencoba tersenyum meskipun jelas kau disakiti. Cara kau berbicara dengan lembut bahkan pada orang yang tak pantas mendapatkannya. Cara kau memegang dunia yang tidak bisa kau lihat, tapi tetap berani melangkah seolah kau percaya ada sesuatu yang baik di ujungnya. Itu ... membuatku berhenti melihatmu sebagai 'misi'."

Camellia ingin mendengar lebih tentang ini, tentang perasaan Lucas pada Camellia yanh sesungguhnya.

Lucas berhenti sebentar, pandangannya menunduk. "Hari demi hari, aku mulai ... tertarik padamu. Bukan karena aku ingin, tapi karena aku tidak bisa menghindarinya. Dan sebelum aku sadar, aku sudah jatuh terlalu dalam. Sekarang, setiap kali aku memikirkan apa yang mungkin terjadi padamu, rasanya dadaku seperti dihimpit sesuatu yang berat. Aku takut. Takut kehilanganmu. Amat sangat takut. Di malam aku membentakmu, aku saat itu benar-benar ketakutan. Aku selalu merasa lemah setiap kali di dekatmu, karena aku tidak tahu sejak kapan kau telah menjadi kelemahanku. Maafkan sikap kasarku malam itu, Cammy."

Camellia menggenggam selimut lebih erat, dadanya terasa hangat sekaligus berdebar. "Lucas ..."

Lucas mengalihkan pandangannya ke selimut. "Aku tahu aku tidak berhak meminta apa pun darimu. Aku datang ke sini membawa kebohongan. Aku berpura-pura menjadi seseorang yang kau pikir ditakdirkan untukmu. Tapi satu hal ini bukan kebohongan: aku mencintaimu."

Keheningan memenuhi ruangan. Hanya detak jam di dinding yang terdengar, namun bagi Lucas, setiap detik terasa panjang dan menegangkan.

Akhirnya, Camellia berbisik, "Aku tidak tahu bagaimana caranya menerima semua ini sekaligus. Tapi aku bisa merasakan satu hal… bahwa kau tidak sedang berbohong saat mengatakan itu. Aku tahu sebulan kemarin kau tampak resah. Kau tampak bingung, bahkan nada suaramu selalu bergetar seperti ingin menangis. Aku khawatir tapi aku tidak tahu apa pun saat itu. Jika aku tahu apa yang kau rasakan, aku tidak akan menjadi pengecut dan seolah aku adalah orang yang tersakiti. Kau sudah berusaha semampumu."

Lucas menarik napas panjang, tangannya merengkuh pipi Camellia. "Camellia, dulu aku tidak pernah benar-benar mengerti apa artinya mencintai seseorang selain keluarga. Bahkan ketika aku melihat kedua orang tuaku, mereka adalah pasangan yang saling mencintai tanpa syarat. Mereka bisa menatap satu sama lain seolah seluruh dunia tidak ada. Aku sering melihat adik perempuanku, Rosetta, memandang tunangannya dengan cara yang sama, penuh keyakinan, seakan cinta mereka cukup kuat untuk menembus waktu. Begitu pula dengan Leonard yang melihat Rosetta dengan tatapan yang tidak aku mengerti ..." Luvas berhenti sejenak.

Ia tersenyum tipis, tetapi suaranya mengandung rasa asing dan melanjutkan, "Saat itu, aku hanya menganggap semua itu berlebihan. Aku tidak mengerti mengapa seseorang rela menentang segalanya, bahkan menghancurkan dunia, demi satu orang. Bagiku, cinta hanyalah kata yang sering digunakan orang-orang untuk membenarkan tindakan mereka. Aku dingin, 'kan? Fokusku selalu pada ambisi, pada misi, pada hal-hal yang bisa kugenggam dengan logika."

Camellia mendengarkan dengan hening. Setiap kata Lucas terasa seperti lapisan yang mengelupas dari dirinya, memerlihatkan sisi yang jarang pria itu tunjukkan.

"Tapi sekarang," lanjut Lucas, "setelah bertemu denganmu, aku mulai memahami mengapa mereka bisa begitu. Aku mengerti kenapa seseorang bisa menyerahkan segalanya demi satu orang yang bahkan mungkin tidak meminta apa-apa darinya. Aku mengerti mengapa cinta bisa mengubah arah hidup seseorang."

Lucas menoleh ke arah Camellia meski tahu gadis itu tak bisa melihat. "Kau membuatku memahami sesuatu yang selama ini hanya menjadi teori. Perasaan ini ... membuatku takut dan kuat pada saat yang sama. Aku tidak pernah merasa ingin melindungi seseorang lebih dari diriku sendiri atau keluargaku.Tapi terhadapmu, aku bisa melakukan itu tanpa ragu."

Camellia merasakan dadanya bergetar. Ada rasa haru yang menekan tenggorokannya. "Lucas ..."

Lucas menunduk, tangannya perlahan menggenggam tangan Camellia di bawah selimut. "Mungkin aku tidak pantas mendapatkan hatimu. Aku membawa terlalu banyak rahasia, terlalu banyak bahaya. Tapi aku bersumpah, aku akan menjaga apa pun yang membuatmu tetap tersenyum. Bahkan jika itu berarti aku harus kehilangan segalanya yang kumiliki.”

Malam merambat semakin hening. Di luar, angin membawa suara lembut dedaunan, namun di dalam kamar, hanya napas mereka berdua yang terdengar, ritmis dan perlahan mulai seirama.

Camellia menggenggam jemari Lucas lebih erat. "Terima kasih sudah jujur tentang perasaanmu, Lucas."

Lucas menunduk sedikit, menyandarkan keningnya pada puncak kepala Camellia. "Kau tidak akan pernah sendirian lagi. Selama aku masih di sini, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu. Kau duniaku sekarang, Love."

Di bawah selimut, dunia mereka terasa berbeda, lebih kecil, namun lebih aman. Lucas menahan diri untuk tidak berkata terlalu banyak lagi. Malam itu bukan saat untuk janji-janji besar, melainkan untuk kejujuran sederhana dan keberanian kecil yang baru saja tumbuh.

Camellia perlahan mengendurkan genggamannya. Rasa kantuk yang sempat hilang kini kembali perlahan. "Lucas?" suaranya mulai berat.

"Ya?"

"Jika suatu hari aku takut lagi, bolehkah aku memegang tanganmu seperti ini?" tanya Camellia dengan mata setengah terbuka karena kantuk yang menerjang.

Lucas tersenyum. "Kau bahkan tidak perlu meminta."

Tak lama, napas Camellia menjadi lebih teratur. Lucas menatapnya sebentar, memastikan gadis itu tertidur dengan tenang. Ia lalu memejamkan mata, membiarkan dirinya ikut tenggelam dalam kehangatan yang jarang ia rasakan. Untuk sesaat, ancaman di luar kamar, rahasia yang menunggu di balik hari esok, dan bahaya yang mengintai .... semuanya memudar.

Malam itu, di balik selimut yang sama, Lucas Lorenzo, lelaki yang pernah berpikir cinta hanyalah ilusi, akhirnya mengerti bahwa perasaan itu nyata. Dan bahwa untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia menemukan sesuatu yang layak ia pertaruhkan lebih dari apa pun.

1
ir
udah ga bisa ber word word pokok nya
hansen
Luke So sweet
ir
nanti teman² dan orang² yg udah menjauhi Cammy kalo, mereka melihat Cammy yg sekarang jadi perempuan yg cantik dan jadi wanita yg sempurna pada datang dan cari muka cihhh menjijikkan, nanti kalo mereka minta maaf, maafin aja Cammy tapi jangan pernah mau berteman dan dekat dengan mereka lagi ya sayang
Archiemorarty: Bener...maafin tapi jangan mau balik ke orang-orang itu. karena bakal sama aja nantinya 😌
total 1 replies
hansen
ini lah dunia yang sebenar cammy penuh warna ceria dan warna gelap yang menyakitkan lebih dari tidak bisa melihat..
ir
ga sabar lihat Briana matanya lepas 🤣🤣
karna saking kaget nya Cammy bisaa meliy lagi, dan orang² yg pernah mengkhianati Cammy menyesal
oiya btw kak, kan kemarin ada part yg Lucas bilang " dia lebih tua dari mu " itu Arthur atau Rose, terus umur Rose berapa sekarang, aku lupaa eee
ir: owhhh jadi Cammy sama Rose cuma selisih satu tahun, kalo sama Lucas 6thn oke oke
Archiemorarty: Disini Lucas udah umur 28, jadi Rose & Rod 23, Cammy 22, Arthur & Arabella 33.
kejadian Rose pas Rose umur 20 terkahir kemaren, jadi 3 tahun setelahnya cerita Lucas sama Cammy ini.
total 2 replies
hansen
terbaik thor
Archiemorarty: Terima kasih udah baca ceritanya semoga bisa menghibur waktu senggangnya 🥰
total 1 replies
Margaretha Indrayani
briana jangan kau anggap lycas seperti pria yang gampang kau rayu,, kau bakal frustasi sendiri nantinya
Archiemorarty: Terima kasih udah bacanya, ikutin terus updatenya. Semoga bisa menghibur waktu senggangnya 🥰
total 1 replies
Jelita S
serasa ikut jelong2 ke Swiss Thor😄😄
Archiemorarty: Tujuanku, biar readers serasa ikut liburan ke swiss...padahal mah othornya yang penting jalan2 juga ke sana /Facepalm/
total 1 replies
Jelita S
Thor slalu tersentuh semua dengan kata demi kata di cerita mu ini, terlalu suka dengan critamu
Archiemorarty: Aku buat yang terbaik buat para Readers. karena aku juga sebagai Readers seneng kalau ketemu cerita yang bagus. semoga ceritanya bisa menghibur waktu senggangnya kakaknya ya 🥰
total 1 replies
hansen
tetap la disamping lucas apa pun yang bakal berlaku kedepan cammy, dengan berganding bahu berdua percaya lah semua benang merah akan terungkai jawapan nya..itu lebih mudah melumpuhkan musuh adalah tetap disamping lucas
Archiemorarty: setuju /Scream/
total 1 replies
ir
Lucas yg meyakinkan Cammy saat rapuh, Lucas yg selalu ada. untuk Cammy, yg tidah pernah memandang kekurangan Cammy yg membawa dunia baru bagi Cammy, tapi nanti orang lain yg berusaha merebut posisi Lucas hahh pasti ituu
Archiemorarty: oh, silahkan saja. Lucas kita didikan bapak Rion. tahu sendiri kan /CoolGuy/
total 1 replies
Della Alfira
lagiii lagiii lagiii thorr😭
Archiemorarty: Hahaha...sabar ya. ditunggu setiap updatenya ya
total 1 replies
Jelita S
kok aku gk sabaran y liat Lukas bucin akut sama Cammy😀😀😀
Archiemorarty: Sama aku juga...
total 1 replies
ir
ayoo kita dampingi cucu menantu kita glow up, sebelum pulang ke rumah cammy sendiri, nanti ajak mampu dulu ke rumah calon mertua dulu ya kak, bila perlu menetap ajalah di kediaman Lorenzo, biar bianca uring²an
ir
aku baru mau komen, alhamdulillah ga ada gangguan dari ulat birahi ehh part selanjutnya nongol 😌😌
Archiemorarty: Hahahahaha, apa itu damai
total 1 replies
Jelita S
ah si ulet bulu masih sok perhatian,,hempaskan Briana 😡😡
Archiemorarty: hahahaha.... keributan itu wajib
total 1 replies
Jelita S
GK sabar liat Cammy bisa melihat🥰🥰🥰
Archiemorarty: percaya othor lebih gx sabar liat cammy bia liat 😌
total 1 replies
Jelita S
ah semakin gak sabar nunggu up mu thor
Archiemorarty: Xixixi...sabar ya
total 1 replies
ir
ayoo gass iki cucu ke Zurich liburan rame² kita 🤣🤣
Archiemorarty: Kapan lagi kan bisa liburan ke sana
Archiemorarty: Kapan lagi kan bisa liburan ke sana
total 2 replies
Jelita S
akhirnya Lukas jatuh cinta jga😄😄😄😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!