NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Keesokan harinya.

Azzura tidak berniat untuk berbohong namun dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada Aidan karena pasti dia akan marah dan tidak mengizinkan dirinya jika bertemu dengan Zian.

Meskipun enggan namun kata-kata yang Zian tuliskan itu sangat membuat Azzura penasaran.

"Aku sudah di tempat" isi pesan dari Azzura.

"Tunggu sebentar Zura, aku di depan"

Zian merasa senang karena telah lama tidak bertemu dengan Azzura meskipun dia tahu bahwa Azzura sangat muak dengan dirinya.

Tak berselang lama, Zian datang dengan penampilan yang rapi seperti sebelumnya saat mereka tidak sengaja bertemu.

"Maaf sudah membuatmu menunggu lama" ucap Zian sambil duduk di kursi restoran yang terjaga privasinya.

"Eum.. iya gak apa-apa, ke intinya saja. Apa maksudmu sebenarnya?" tanya Azzura merasa kesal.

Zian tersenyum melihat respon dingin yang Azzura tampakkan di depannya.

"Silahkan lihat saja Zura, aku gak berniat buruk tapi menurutku semua ini sudah keterlaluan" jawab Zian menunjukkan foto yang beragam.

Azzura melihat foto yang Zian berikan dan terkejut karena semuanya tentang dirinya.

"Apa?! apa maksudnya semua ini? Zian!! ku pikir kamu sudah berubah, tapi apa-apaan ini semua?" pekik Azzura merasa muak.

"Tenang dulu Zura, ini semua bukan perbuatan ku tapi pacarmu!" jawab Zian dengan tenang.

Tentu saja Azzura tidak percaya dengan ucapan Zian yang tidak bisa di percaya. Justru semua itu lebih terkesan cocok untuk Zian yang selama ini memiliki sifat yang obsesif.

"Haha.. jangan bercanda! bukannya kamu yang suka hal seperti ini? jawab cepat Zian!" pekik Azzura.

"Zura... untuk apa aku melakukan hal seperti itu? aku benar-benar mencintaimu tapi aku gak pernah menjadi penguntit, aku hanya pernah bersalah mengurung mu dan itu kesalahan terbesar dalam hidupku dan aku menyesalinya" Zian mengatakannya dengan serius.

Melihat orang yang sudah bersama dengannya cukup lama, hanya dengan menatap matanya saja Azzura tahu bahwa Zian tidak membohongi dirinya.

"Sudahlah, aku akan tanya langsung ke orangnya. Bukan berarti aku bisa dengan mudah kamu bohongi" Azzura berdiri dan mengambil foto itu kemudian meninggalkan Zian sendirian di restoran tersebut.

"Zura.. kamu gak tahu seberapa rindunya aku tapi kuharap kamu bisa menemukan jawaban yang kamu inginkan dan kembali kepadaku" gumam Zian.

Dengan perasaan yang kesal dan marah, Azzura pulang ke rumahnya tanpa mengabari Aidan.

Dia berniat menguji Aidan untuk membuktikan ucapan Zian.

"Gak mungkin, semua ini gak mungkin! untuk apa Aidan sampai melakukan ini semua?" gumam Azzura.

Dia menahan emosinya dan tidak sabar menunggu jawaban dari kekasihnya yang selama ini sudah di percaya itu.

"Kalau benar Aidan melakukannya.. apa yang harus ku lakukan? aku sudah mencintainya tapi aku gak bisa hidup dalam pengawasan seperti ini. Apa tujuannya?"

Azzura masih bertanya-tanya perihal Aidan yang sangat tidak mungkin benar melakukan tindakan seperti seorang stalker apalagi sosok Aidan yang dewasa itu sangat tidak mungkin melakukan hal buruk meski memiliki alasan yang jelas.

Di waktu yang sama, Aidan sangat khawatir tidak mendapatkan kabar apapun dari Azzura.

"Hmm.. gak biasanya Azzura seperti ini" gumam Aidan.

Dia tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja dan terus menatap ponselnya, berharap Azzura menghubunginya.

Di sela istirahat dia menyempatkan untuk mencoba menghubungi Azzura namun tidak ada jawaban sama sekali.

"Apa Azzura baik-baik saja? kenapa kamu gak angkat telfon dariku, sayang?" Aidan terus bertanya-tanya tentang keadaan Azzura.

Hingga sampai pulang kerja, Aidan tak kunjung mendapatkan kabar dari Azzura.

Dia memutuskan untuk ke rumah Azzura untuk memastikan keadaannya.

Tok.. Tok..

"Sayang, ini aku. Kamu di rumah kan? tolong buka pintunya" ucapnya di depan pintu rumah Azzura.

Dari dalam Azzura mendengar ketukan pintu rumahnya namun tidak mendengar ucapan Aidan.

Dia pun menuju ke pintu lalu melihat dari balik jendela dan terkejut mengetahui bahwa Aidan menunggu di depan rumahnya.

Meskipun belum pasti namun Azzura merasa takut jika yang di ucapkan oleh Zian benar adanya.

Rasa takut yang dulunya pernah membuatnya trauma kini hadir kembali dengan dugaan yang belum pasti.

"Aidan gak mungkin seperti itu kan? gimana ini?"

"Apa aku diamkan saja? tapi aku gak bisa, Aidan pasti marah kalau aku gak buka pintunya"

Akhirnya dengan banyaknya pertimbangan dan juga karena tidak tega melihat kekasihnya menunggu lama, Azzura pun membuka pintu rumahnya.

Ceklek!

"Sayang? kamu baik-baik saja kan?" tanya Aidan sangat khawatir.

"Eum.. sayang, aku mau bicara penting dengan kamu" jawab Azzura dengan ketus.

"Ada apa dengan Azzura? hmm" benak Aidan.

"Oke sayang" jawab Aidan dengan tersenyum.

Dia berjalan mengikuti Azzura dari belakang lalu di persilahkan untuk duduk di sofa.

"Sayang, kenapa kamu gak angkat telfon atau balas pesan ku?" tanya Aidan.

"Sebenarnya ada hal yang sangat mengganjal, bukan berarti aku gak percaya tapi aku harap kamu jujur" ucapnya dengan serius.

Aidan mulai panik dan terkejut dengan perubahan sikap Azzura.

Dia takut Azzura akan memintanya untuk putus karena sikapnya yang kini terlihat kekanakan hanya karena telfon dan pesan yang di abaikan.

"Aku akan jujur, sebenarnya ada apa sayang?" jawab Aidan.

Azzura menunjukkan semua foto yang dia dapat dari Zian.

"Ini! apa kamu bisa jelasin semua ini" kata Azzura merasa kesal.

"Apa semua ini sayang? aku gak tahu maksudnya apa?" jawab Aidan.

"Aku juga gak tahu tapi bukannya aku minta kamu jawab dengan jujur. Apa sekarang kamu sedang berdalih? kupikir selama ini kamu berbeda dengan pria lain tapi untuk apa kamu sampai berbuat seperti ini?"

Aidan terdiam namun tampak tenang, dia tidak mengerti dengan ucapan Azzura yang meminta penjelasan darinya tentang hal yang kini sedang di sangkakan kepadanya.

"Sayang.. aku benar-benar gak tahu, kenapa tiba-tiba kamu menuduhku? aku gak mungkin melakukan semua ini" Aidan mengelak semua tuduhan itu.

"Aku beri kesempatan sekali lagi untuk jawab dengan jujur atau kita putus, apa benar kamu yang melakukan ini semua?" Azzura menegaskan kembali pertanyaannya.

Suasananya menjadi lebih tegang, dimana Azzura masih kekeh dengan apa yang di ucapannya sedangkan Aidan kini bingung dan terdiam karena tidak tahu harus menjawab pertanyaan Azzura dengan jawaban apa agar bisa percaya dengannya.

"Bukan aku yang melakukan hal seperti itu sayang, percayalah" jawab Aidan setelah berfikir ulang.

"Hmph! kamu bahkan sempat diam sebelum menjawab, ternyata kamu pun ragu dengan jawabanmu. Kupikir kamu jujur tapi rupanya kamu bohong" ucap Azzura merasa kecewa.

"Gak! aku gak bohong sayang, tolong percaya. Aku hanya bingung karena kamu sangat ingin aku menjawab dengan jawaban yang lain" jawab Aidan merasa frustasi.

"Cukup! itu bukan sebuah alasan..."

"Tunggu! sayang, tolong jangan melanjutkan ucapanmu. Aku gak bisa putus denganmu"

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!