Reinkarnasi seorang remaja ke dunia one piece dengan sistem di sisi nya, dia memulai perjalanannya dengan membebaskan para budak di Tanah Suci dan mulai membentuk kru bajak lautnya sendiri, semua orang kuat ada di atas kapalnya menjadi anggota kru nya.
Roronoa Zoro? Ratu Bajak Laut Hancock? Ace?Sabo? bahkan karakter utama di cerita one piece aslinya menjadi anggota nya juga. Bagaimana keseruan nya? mari simak bersama sama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nauval_Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Kuina
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah Makino secara resmi bergabung dengan Bajak Laut Premium Class, mereka kembali ke desa Foosha. Hanya untuk mengambil barang-barang milik Makino, sekaligus untuk berpamitan kepada warga desa.
"Selamat tinggal"
"Tolong jaga Makino kami yah"
"Kami, percayakan Makino pada mu bocah"
Itulah yang diteriakkan oleh warga warga desa. Kami akan mulai kembali untuk berlayar. Bukan kembali ke Grand Line, tapi tetap di East Blue untuk tujuan lain. Apa itu? Membawa berlayar pendekar pedang dari Bajak Laut Topi Jerami, Roronoa Zoro dan temannya Kuina.
Mereka berada di Desa Shimotsuki. (jujur author ga tau pulau nya)
Ya, ga ada rintangan saat mereka berada diperjalanan sih. Disaat mereka sudah berada diatas pulau nya. Mereka melihat seorang gadis kecil yang sedang menangis. Sebenarnya Ryu tahu siapa gadis kecil ini.
"Hei, kenapa kau menangis disini? Kemana orang tua mu?" tanya seorang wanita yang mendekati nya bersama teman teman nya.
Gadis itu mendongak ke arah suara berasal. Yang bertanya tadi adalah Gion.
"Eum, orang tua ku dirumah" gadis itu.
"Siapa namamu?" tanya Ryu.
"Nama ku Kuina" gadis itu yang bernama Kuina.
"Owh Kuina yah, jadi kenapa kau menangis disini?" tanya Makino.
"Aku hanya merasa kesal dengan kakek ku, dia menganggap kalau diriku itu lemah, aku ingin sekali memperlihatkan kepada kakek kalau aku tidak selemah itu" Kuina.
"Kau pendekar pedang ya?" tanya Sonia.
"I-iya, meski belum terlalu hebat, tapi itu impian ku, menjadi seorang pendekar pedang" Kuina.
"Wah, kebetulan, kapten kami juga seorang pendekar pedang" ucap Marigold.
"Kapten?" tanya Kuina bingung sambil memiringkan kepalanya.
"Owh kami adalah seorang bajak laut, dan laki-laki ini adalah kapten kami, dia seorang pendekar pedang terkuat di dunia" ucap Hancock menyombongkan diri.
"Hei hei, itu hanya anggapan mu, aku belum mengalahkan Mihawk" Ryu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi kau itu yang terkuat sebagai seorang pendekar pedang" ucap Gion.
"Benar, kapten adalah yang terkuat dalam ilmu pedang" ucap Sonia.
"Benarkah" Kuina dengan mata bersinar sinar.
"E-eh, i-iya hehe" Ryu terbata bata.
"Hehe, aku juga seorang pendekar pedang" ucap Gion.
"Benarkah? Lalu, kemana pedang mu? Aku tidak melihat pedang milik mu seperti kapten mu?" tanya Kuina.
"Ah pedang itu rusak disebuah pertarungan, aku belum sempat membeli nya, rencananya jika sudah di Grand Line aku ingin membeli pedang" Gion.
"Wah apa ga kerepotan bertarung tanpa pedang?" Kuina.
"Tidak, aku sudah cukup kuat tanpa pedang" Gion sambil berubah kewujud Phoenix nya.
"Waw keren" Kuina dengan mata bersinar sinar.
"Hei, apa kau mau bergabung dengan kami?" tanya Ryu.
Semua orang mengalihkan pandangan kearah Ryu.
"Eh, kenapa kalian melihat ku seperti itu" bingung Ryu.
"Be-benarkah aku boleh ikut?" tanya Kuina sedikit bersemangat.
"Tentu saja, kenapa tidak? Benar kan semuanya?" tanya Ryu kesemua anggota nya.
Mereka hanya mengangguk tanda setuju. Mendengar itu Kuina menjadi sangat bersemangat.
"Akhirnya, akhirnya aku bisa berlayar" ucap Kuina dengan semangat.
"Okeh, sekarang kita izin kepada orang tua mu terlebih dahulu" ucap Ryu.
"T-tapi aku takut kalau tidak diperbolehkan mereka" ucap Kuina sambil tertunduk.
"Tenang saja mereka pasti akan setuju, dengan bantuan ku tentu nya" ucap Ryu.
"Benarkah?" mata Kuina bersinar sinar dan bersemangat.
"Tentu, jadi ayo kita minta izin ke kakek mu, aku juga sedikit penasaran tentang tempat latihan mu" ucap Ryu.
"Okeh, kalau begitu ikuti aku" ucap Kuina.
Mereka pun mengikuti Kuina masuk ke desanya, semua warga melihat kearah mereka. Karena mereka mengenali Ryu dan kru nya. Rombongan mereka menjadi perbincangan.
