Senja, seorang gadis yang cantik dan ceria, dia malah jatuh cinta dengan Om nya sendiri, adik dari Ayahnya. Perasaan cinta Senja tumbuh saat dia duduk di bangku putih biru, dengan kata lain Om nya sendiri yang bernama Krisna adalah cinta pertamanya.
Krisna atau Senja sering memanggil namanya Om Kiss adalah lelaki tampan, tegas dan sederhana. Dia benar-benar menyayangi Senja sebagai seorang keponakan kesayangannya. Sedari bayi Nenek dan Krisna lah yang mengasuh Senja karena Mama Senja memutuskan untuk tetap bekerja.
Di saat Senja sudah pasrah dan rela melepaskan Krisna, dia malah mengetahui fakta yang sebenarnya. Hal itu membuat Senja menjadi lebih terobsesi dengan Om Kiss kesayangannya. Bahkan dia menjebak Krisna agar menikahinya, berhasilkah Senja mendapatkan hati Krisna?
"Om Kiss, kiss Senja dong!"
"Ogah, najis cium bocil"
"Ih jahat banget sih Om mulutnya"
"Baru tau kamu? Kamu kan yang jebak Om buat nikahin kamu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyimas Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 KISAH SENJA KECIL (2)
Malam hari Senja tampak tak bisa tidur, dia sangat gelisah, perutnya terasa sangat mulas dan sakit. Dia lalu pergi dari kamarnya dan masuk ke kamar Krisna, dia langsung tidur di sebelah Krisna dan masuk ke dalam selimut Krisna. Krisna yang sudah tidur pun di bangunkan oleh Senja.
"Om bangun Om, Senja perutnya sakit banget Om, terus darahnya keluar banyak banget Om. Gimana kalau Senja mati kehabisan darah Om?" Celoteh Senja.
Krisna yang baru terbangun sontak tertawa mendengar celotehan Senja "Sini perutnya Om Kiss elus-elus ya." Krisna memegang perut bawah Senja yang memang sudah tidur di sampingnya dan mengelus perutnya dengan lembut. "Kamu gak akan mati cuma gara-gara haid Senja." Jawab Krisna dengan suara lembutnya.
Senja merasa rileks di elus perutnya oleh Krisna perlahan-lahan akhirnya Senja mengantuk. Dia langsung pergi ke alam mimpi, sementara Krisna dengan terantuk antuk masih mengelus perut Senja dengan lembut dan sabar. Hingga terdengar suara dengkuran halus Senja, Krisna melihat ke arah Senja, benar saja Senja sudah tertidur lelap.
Krisna yang kebetulan memang sedang ingin buang air kecil langsung pergi ke toilet yang ada di kamarnya, setelah itu dia kembali lagi tidur di ranjangnya. Namun tiba-tiba Senja memeluk Krisna seperti Senja memeluk guling kesayangannya. Faktanya Senja memang tidak bisa tidur tanpa memeluk guling.
Deg!
Blush!
Ser!
Sesuatu milik Krisna di celananya menegang, pytonnya meronta-ronta. Krisna juga bahkan bingung kenapa bisa dia merasakan hal seperti ini, padahal sebelumnya dia belum pernah seperti ini. Dia sering tidur bersama Senja namun baru kali ini dia bergairah karena di peluk oleh Senja.
Krisna buru-buru melepaskan pelukan Senja dan memberikan Senja gulingnya. Reflek Senja memeluk guling yang Krisna berikan. Akhirnya Krisna dapat bernafas dengan lega, dia bahkan menjambak rambutnya sendiri "Gila lu Kris, masak iya bisa bergairah sama Senja." Gumam Krisna, dia menistakan dirinya sendiri.
Paginya lagi-lagi Senja memeluk tubuh Krisna seperti guling, Krisna yang baru terbangun melihat wajah cantik Senja yang memeluknya serta piama Senja yang tersingkap sehingga memperlihatkan perutnya langsung berdesir. Hormon pagi harinya menjadi semakin aktif saat Senja memeluknya.
Senja bergerak, wajahnya yang tepat di depan dada Krisna otomatis juga bergerak, dia seakan reflek mencari bagian dari Krisna yang dia sukai yaitu ceruk leher Krisna. Wajah Senja naik dan mengendus endus tubuh Krisna dan "cup" bibir Senja menempel di lehernya.
"Aaahhhhh" Desah Krisna, dia langsung duduk dan menampar pipinya sendiri. "Sialan kamu Kris, kamu tadi mendesah keenakan. Gak gak gak mungkin, gak mungkin kamu nafsu sama Senja. Dia bocil SMP Kris sadar!" Gumam Krisna dalam hati.
Merasa gulingnya hilang Senja reflek mencarinya, justru tubuhnya malah memeluk kaki Krisna dan dan pipi Senja menempel dengan pyton Krisna lagi-lagi "Emhhhh." Desah Krisna. Dia langsung mendorong tubuh Senja dan berdiri. "Hah bocil pagi-pagi rusuh! Ya ampun Kris, ayo waras Kris, dia ponakanmu sendiri ya meski bukan keponakan kandung sih, tapi Senja taunya kamu Om kandungnya Kris." Gumam Krisna.
"Senja bangun ayo mandi terus sekolah!" Krisna menepuk nepuk pipi Senja. Tak lama Senja bangun, dia langsung berdiri dan hendak membuka baju piyamanya karena ingin mandi.
Krisna langsung memegangi tangan Senja dan menyadarkannya agar membuka matanya. "Hay Senja jangan buka baju di sini, ini kamar Om Kiss, bangun Senja!" Perintah Krisna.
Senja langsung membuka matanya, lalu mengangguk dan melangkah pergi ke kamarnya. Sebenarnya di kamar Senja tidak ada kamar mandi, Senja hanya reflek ketika bangun tidur dia langsung melepas bajunya dan menggantinya dengan bathrobe biasanya dia langsung pergi ke kamar mandi rumah utama. Karena kamar yang ada kamar mandinya ada di kamar Egi dan Ina juga kamar Krisna.
Seperti biasanya Krisna mengantar Senja ke sekolah, Krisna juga berjanji akan menjemputnya. Kali ini Krisna berjanji akan menjemputnya tepat waktu. Dia ingin mengajak Senja jalan-jalan sepulang sekolah karena Ina meminta Krisna untuk membelikan sesuatu untuk Senja.
Benar saja Senja kecil langsung melompat lompat ketika melihat mobil Krisna datang menghampirinya. Krisna langsung membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Senja masuk. Seperti sang pelayan yang melayani tuan putrinya itulah Krisna yang selalu setia menemani dan melayani Senja kecil.
Bukan karena pamrih karena dia anak angkat, tapi Krisna benar-benar tulus menyayangi Senja. Itu sebabnya Senja dapat merasakan cinta dan rasa kasih sayang yang tulus jika bersama Krisna. Tidak ada yang lebih nyaman selain di samping Krisna, Senja kecil sungguh menyukai Krisna lebih dari apapun.
"Loh kok ke mall Om? Kita mau ngapain?"
"Om Kiss mau beli sesuatu untukmu Senja, Mamamu juga mau membelikan sesuatu untukmu. Itu sebabnya kita ke sini."
"Wah asik dong, Senja mau di kasih hadiah."
"Iya dong, yuk masuk ke dalam."
Senja kecil mengandeng tangan Krisna dengan erat. Seorang laki-laki memakai setelan jas warna biru tua bergandengan tangan dengan seorang gadis kecil yang memakai seragam biru putih sungguh terlihat manis. Tentu semua orang melihat mereka adalah pasangan Om dan juga keponakannya, atau kakak dan juga adiknya.
Krisna membawa Senja ke toko underwear, ya Senja akan di belikan bra dan juga panties oleh Krisna dan juga Ina. Karena sebelumnya dia masih memakai miniset dan kaos dalam. Senja sudah dewasa karena dia sudah haid, itu sebabnya Ina menyuruh Krisna untuk membelikannya bra dan juga panties.
Krisna langsung menyuruh pelayan tokonya untuk mengukur dan memilihkan apa yang cocok untuk Senja, anak-anak yang baru beralih menjadi remaja. Wajah Senja tampak berbinar-binar dia benar-benar merasa sudah dewasa sekarang.
Ina membelikan 6 set underwear untuk Senja, begitupun Krisna juga membelikan 6 set untuk Senja. Pakaian dalam yang terdiri dari bra dan panties itu berwarna pastel polos, ada juga yang bermotif, cocok sekali untuk di pakai seorang remaja seperti Senja. Ukurannya juga pas untuk dada Senja yang baru bertumbuh. Setelah berbelanja mereka makan bersama di mall, Senja tentu saja senang dia di traktir oleh Krisna.
"Makasih ya Om, Om udah kasih hadiah underwear set buat Senja, terus traktir makan. Senja janji setelah Senja dewasa dan bisa cari uang, Senja bakal bales Om buat beli underwear dan juga traktir makan."
"Hahahahaha iya kah? Em masih lama mungkin 10 tahun lagi. Itupun kalau kamu kerja, kalau kamu lulus kuliah langsung nikah karena ada yang lamar kamu gak bisa kerja nanti."
"Ish Senja gak mau, Senja mau kerja Om, kecuali Om yang lamar Senja nah baru Senja bersedia untuk gak kerja."
"Sayangnya gak bisa Senja kamu kan keponakannya Om."
"Om udah punya pacar belum?"
"Belum, kenapa?"
"Om jangan pacaran ya Om, Om cuma boleh pacaran sama Senja oke!"
"Hahahaha dasar kamu ya, iya Tuan Putri. Om bakal temenin kamu sampai gede, setelah kamu mandiri baru Om cari pacar."
"Kok gitu Om, Om pacarannya tuh sama Senja, kalau Senja udah dewasa ya kita pacaran. Bukan Om sama orang lain."
"Duh Senja, genit banget sih godain Om sendiri, udah ah ayo makan Tuan Putri yang cantik."
Setelah itu mereka pulang ke rumah, dengan excited Senja menunjukkan underwear set nya kepada Papa dan Mamanya. Ina tampak gemas denga underwear set yang dimiliki oleh Senja karena memang warna dan motifnya lucu sekali khas untuk remaja yang baru bertumbuh.
"Makasih ya Kris, ini siapa yang pilihin? Kok lucu-lucu gini. Terus ukurannya siapa yang milihin?" Tanya Ina.
"Yang ngukur SPG nya kok Mbak, aku juga mana paham soal gituan. Nah kalau warna dan motifnya Senja tadi milih sendiri." Jawab Krisna.
"Bagus kan Mah pilihan Senja. Makasih ya Mama, Senja beneran ngerasa udah dewasa hehe." Cicit Senja.
"Dewasa apaan kamu masih nempel sama Om Krisna ke mana-mana gitu kok dewasa. Gak ah Nja jangan cepet-cepet jadi dewasa, nanti Papa sedih loh. Jadi anak-anak yang imut dan menggemaskan aja terus heheh sini peluk Papa." Senja langsung memeluk Papanya dan duduk di pangkuannya "Duh beneran sekarang kamu berat banget, kayaknya belum lama lahir deh kok bisa cepet banget ya gedenya." Protes Egi melihat wajah anak kesayangannya itu.
Ina dan Krisna tertawa. "Lah kamu Mas sibuk kerja, eh aku juga sih. Yang ngerawat Senja selama ini malah Krisna. Senja ini kayaknya lebih cocok jadi anak Krisna dari pada kita." Kekeh Ina.
"Senja kan calon istrinya Om Kiss Mah bukan anaknya." Cicit Senja.
"Eh eh Senja genit, Om nya sendiri di godain. Sini Papa gelitikin" Goda Egi, lalu Senja tertawa karena geli, begitu juga Krisna dan Ina yang tertawa melihat interaksi Papa dengan sang anak yang sudah remaja itu.