NovelToon NovelToon
Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Janda / Cerai
Popularitas:675.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Di sebut wanita mandul memang sangatlah menyakitkan bagi wanita manapun tak terkecuali Fana. kata mandul hampir setiap hari menjadi santapan sehari-hari bagi wanita cantik itu. suami yang sepantasnya memberi dukungan bahkan seharusnya menjadi tempat untuk mengadu seakan mendukung ibunya, dan itu semakin membuat Fana merasa semakin terpojokkan.


Hingga suatu saat pekerjaannya seolah mendekatkan dirinya dengan seorang pria muda yang merupakan model di agensinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa terharu.

Hampir seharian di sibukkan dengan pengambilan gambar untuk keperluan prewed, pukul setengah enam sore mereka semua pun meninggalkan lokasi. Setelah mengantarkan Chici kembali ke rumahnya, Riza dan Fana hendak kembali ke studio.

Awalnya Fana menawarkan diri untuk mengantarkan Riza kembali ke rumah dan tentunya hal itu di tolak oleh Riza dengan alasan tidak ingin Fana kembali seorang diri mengingat jarak kediaman orang tua nya dan studio lumayan jauh.

Di perjalanan kembali ke studio keduanya mampir sejenak ke sebuah masjid untuk melaksanakan kewajiban sebagai hamba tuhan, dan setelahnya mereka pun kembali melanjutkan perjalanan.

"Sebaiknya kita makan malam dulu!!." mobil yang dikendarai Riza nampak memasuki kawasan sebuah restoran.

Melihat waktu telah menunjukkan pukul setengah tujuh malam Fana pun mengiyakannya.

Setelah menempati salah satu meja, Fana dan Riza lantas memilih menu yang tersedia. Tanpa disadari oleh Fana salah seorang dari sekelompok ibu-ibu yang baru saja memasuki restoran berjalan ke arah mejanya.

"Enak ya dapat mangsa baru, orang kaya lagi." kalimat sindiran dari seseorang lantas saja mengalihkan pandangan Fana dari buku menu dihadapannya.

"Ibu." lirih Fana. kini pandangan Fana tertuju pada mantan ibu mertuanya yang kini tengah berdiri dengan posisi menyilangkan kedua tangannya di depan da_da sembari menatap sinis ke arah dirinya.

Mendengar kalimat sindiran yang diucapkan oleh ibu Rina membuat Riza geram mendengarnya. Riza merubah posisinya jadi berdiri sembari memandang wanita paru baya di depannya itu.

"Maaf nyonya.... sepertinya hubungan kami tidak ada hubungannya sama sekali dengan anda, jadi saya rasa lebih baik anda segera menjauh dari meja kami!!!." meskipun sudah sangat geram dengan sikap yang ditunjukkan oleh mantan ibu mertua Fana namun Riza masih mengedepankan adab dengan bersuara dengan nada yang masih terdengar sopan.

Ibu Rina tersenyum mengejek mendengar ucapan Riza, ia menatap Riza dari ujung kaki hingga ujung rambut. "Jika saya jadi orang tua kamu, pastinya saya tidak akan setuju jika anak saya menjalin hubungan dengan seorang janda mandul sepertinya." di akhir kalimatnya ibu Rina kembali melirik sinis pada Fana.

Fana berpikir mungkin setelah berpisah dengan Indra maka mantan ibu mertuanya tersebut akan berhenti menghina dirinya namun kenyataannya tidak seperti itu, karena hari ini ia kembali mendengar kata kata pedas serta cacian itu terucap dari mulut mantan ibu mertuanya.

"Sayangnya saya tidak memiliki sikap angkuh seperti anda Nyonya, dan saya juga tidak pernah mempermasalahkan status dari calon menantu saya, jadi saya harap anda tidak perlu repot-repot mengurus kehidupan anak dan juga calon menantu saya!!!." timpal seseorang yang datang secara tiba-tiba menghampiri meja mereka.

"Mama...."

"Tante Susan...."

Baik Riza dan juga Fana terkejut dengan keberadaan mama Susan yang tiba-tiba saja datang menghampiri mereka.

Mama Susan yang hari ini kebetulan tengah mengajak kakak iparnya untuk berjalan jalan, mampir sejenak untuk makan malam mengingat waktu makan malam hampir tiba, namun siapa sangka ia justru menyaksikan kejadian yang membuatnya geram di restoran tersebut .

Kini pandangan Mama Susan beralih pada Fana.

"Sepertinya keputusan kamu sangat tepat, Sayang, tidak pantas rasanya wanita sebaik kamu mendampingi seorang pria yang terlahir dari rahim seorang wanita yang tidak bisa menghargai sesama wanita." geram dengan semua ucapan ibu Rina tadi hingga membuat mama Susan melontarkan kalimat sindiran yang ditujukan pada ibu Rina.

Jika tadi ibu Rina tersenyum mengejek, kini giliran mama Susan yang melakukannya dihadapan wanita angkuh itu, seakan ingin membalas semua tindakan ibu Rina pada putra dan Juga calon menantunya.

"Lagi pula bagaimana anda bisa sangat yakin jika calon mantu saya yang mandul, sementara sampai dengan mereka berpisah tak ada satu pun bukti yang mendukung tudingan anda itu??? bagaimana jika kenyataannya justru sebaliknya, putra anda yang mandul??." masih belum puas dengan kalimat sindiran yang diucapkannya tadi, mama Susan kembali mengucapkan kalimat yang berhasil membuat ibu Rina mengepalkan kedua tangannya hingga meninggalkan restoran dengan perasaan geram karena tak dapat membalas ucapan pedas dari mama Susan.

Bu Rina meninggalkan restoran dengan perasaan geram sekaligus malu, terlebih mama Susan mengatakan semua itu dihadapan beberapa teman-temannya yang datang bersamanya.

"Huuuufffff....." mama Susan menghembus napas bebas di udara saat melihat ibu Rina telah pergi meninggalkan restoran dan di ikuti oleh beberapa orang teman sebayanya.

"Bagaimana mama dan tante Anggi bisa ada di restoran ini????." tanya Riza setelah ibu dan tantenya bergabung bersama di meja mereka.

"Tadi Tante kamu minta di temani untuk jalan-jalan ke mall, tapi sebelum pulang mama mengajar Tante kamu mampir dulu ke sini untuk makan malam, eh...baru juga tiba, mama sudah di suguhkan dengan pemandangan menggeramkan seperti tadi." beritahu mama Susan bagaimana ia dan kakak iparnya itu bisa berada di restoran yang sama.

Sementara Fana, wanita itu masih merasa terharu melihat sikap mama Susan yang telah membela dirinya dari mantan ibu mertuanya tadi, ia tidak menyangka jika mama Susan akan bertindak sejauh itu dengan membelanya tanpa peduli jika saat itu ia menjadi pusat perhatian pengunjung resto yang lain.

"Terima kasih, Tante." ucap Fana dengan tulus.

salah satu tangan mama Susan terulur untuk mengelus rambut Fana. "Tidak perlu berterima kasih Nak, Tante hanya melakukan sesuatu yang seharusnya Tante lakukan." ujar wanita itu dengan senyuman manis yang terukir di kedua sudut bibirnya.

"Tante tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan kamu selama menjadi menantu dari wanita itu." lanjut mama Susan sembari menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan sikap semena-mena Bu Rina.

Tak lama kemudian mama Susan pamit ke toilet untuk menuntaskan hajatnya.

"Sepertinya mama kamu ingin memperlakukan calon menantunya layaknya eyang kamu memperlakukan dirinya sebagai menantu dulu." setelah kepergian mama Susan, Tante Anggi pun berkomentar tentang sikap Mama Susan tadi yang rela membela Fana tanpa peduli dengan pandangan orang lain terhadap dirinya.

"Semasa hidupnya eyang putri tidak pernah membedakan antara putri kandungnya dan juga menantu perempuannya, eyang selalu memberi kasih sayang serta perhatian yang sama terhadap kami." lanjut ungkap Tante Anggi.

Cerita Tante Anggi akhirnya terhenti ketika melihat mama Susan berjalan kembali dari toilet, dan tak lama kemudian pelayan resto pun tiba untuk menyajikan pesanan mereka.

Dua puluh menit kemudian makan malam mereka pun usai.

"Apa kamu tinggal bersama dengan kedua orang tua kamu???." mama Susan bertanya pada Fana.

"Tidak Tante, kedua orang tua Fana tinggal di Bogor." jawab Fana.

Mama Susan mengangguk paham.

Melihat waktu hampir menunjukkan pukul delapan malam, mereka pun meninggalkan restoran.

Setelah menyaksikan mobil ibunya bergerak meninggalkan parkiran resto Riza pun mengajak Fana segera masuk ke mobil.

Di dalam mobil, Riza nampak merapikan anak rambut Fana yang nampak sedikit berantakan dan itu berhasil membuat jantung Fana berdebar tak karuan dibuatnya.

"Ada apa???." dengan dahi berkerut halus Riza bertanya saat Fana tiba-tiba saja memegang dad_anya.

"Tidak ada apa-apa." dustanya, padahal kenyataannya jantungnya serasa ingin melompat dari tempatnya.

Riza mengangguk, percaya begitu saja dengan jawaban Fana.

"Ya tuhan.... kenapa tiba-tiba jantungku berdegup tak menentu seperti ini???." batin Fana seraya menatap Riza yang saat ini kebetulan tengah tersenyum manis padanya, dan itu semakin menambah ritme degup jantungnya.

"Perasaan apa ini, tidak mungkin aku jatuh cinta secepat ini pada Riza???." batin Fana kala mengingat perasaan yang kini ia rasakan sama persis seperti yang pernah ia rasakan terhadap indra dulu.

1
George Lovink
Kok Dea...lalu Fana
Jade Meamoure
sedikit bingung Thor...katanya marissa njebak Indra koq skarang bilang prawan
Jade Meamoure
yaelah aq koq kebawa bahagia ya... pinter author 👍👍👍
Selvia: 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Jade Meamoure
aq mau anak perempuannya bakalan d buat susah n sakit hati kayak menantunya tuh biar emak' e tau rasa
Jade Meamoure
🤣🤣🤣
Jade Meamoure
cakep Thor...
Jade Meamoure
hemm...entah apa komen tuh mantan laki Fana dah jalan ama yg lebih cakep
Jade Meamoure
hayyaaah co cweeet deh
Jade Meamoure
wow... aq padamu ayah...ayah yg hebat aq salut kalo masih ada sifat kayak ayah ni
Salim ah
kalau memang jodoh tak akan kemana ya Riza Fana🤗😘
ira rodi
bab berapa itu kalo gak salah nama papanya riza gala suseno...kok sekarang sdh beda...
Riswana rizz
thor... sepertinya cerita om arka lbh mnarik dibuatkan judul baru deh
Cesy Luthfi
Luar biasa
Arie Lestari
Loh sofa dikamar indra balim lagi ???
Arie Lestari
om azmar ini apa ayah'y indra
Arie Lestari
kenapa Yuli jd ikut tinggal bersama? bukan'y dia sdh menikah dan memiliki anak ?, lalu suami'y ??
Arie Lestari
Q kira hny diriQ yg saja yg menyadari'y.. jg.. "baru saja putri mengeluarkan ponsel'y.." bukankah seharus'y cici dan bukan putri ???
Akun Lima
paling benci ama istri yg bisanya cuma nangis nangis cewek anjink
Sulaiman Efendy
BENARKN, PACARNYA SHAKA..
Sulaiman Efendy
PASTI BRTUNANGAN DGN PACARNYA SHAKA YG PRAMUGARI
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!