NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Istana Hadiningrat

 

**********

 

Gedung megah berlantai 50 Bintang Group...

Hari sudah menjelang malam. Saat ini Agra

baru saja selesai melakukan meeting tahunan bersama dengan seluruh jajaran direktur

utama perusahaan yang ada di bawah

komando Bintang Group.

Ruang meeting utama di gedung berlambang

bintang itu berada di lantai 25 dengan desain

dan arsitektur yang sangat megah serta

futuristik. Semua serba berkilau di penuhi

oleh tekhnologi canggih yang sangat

menakjubkan.

Ada sekitar 20 direktur utama yang hari ini

datang menghadiri acara pertemuan besar ini.

Meeting ini biasa di lakukan menjelang ulang

tahun Bintang Group yang akan di laksanakan

5 hari ke depan. Agra menekankan pada saat

acara besar nanti semua pemimpin perusahaan

harus hadir untuk melakukan lobi-lobi bisnis

serta harus mendapatkan hasil memuaskan.

Para direktur dan direktris yang hadir selalu saja terkesima pada sosok gagah Agra yang di penuhi

oleh aura bangsawan yang sangat menyilaukan.

Dia tampak begitu berkharisma, elegan dan

sangat terhormat dengan gestur tubuh serta

attitude yang begitu mumpuni.

"Pastikan semua acara berjalan dengan lancar.

Aku tidak ingin ada masalah sekecil apapun.!"

Tegas Agra pada jajaran manajemen yang di

tugaskan untuk menangani acara besar nanti.

"Baik Tuan, semuanya sudah dalam kendali.

Kami pastikan tidak akan ada kekurangan."

Sambut orang kepercayaan Agra yang menjadi

ketua team panitia.

"Baiklah.. pertemuan selesai, kalian boleh keluar

sekarang.!"

Titah Agra di sambut anggukan kepala para

bawahannya itu.

Agra berdiri, melonggarkan dasi dan membuka kancing jas nya, sepertinya dia cukup kegerahan

mengenakkan pakaian resmi itu setelah selama

2 minggu ini terbiasa berpakaian santai.

Beberapa Direktris memberanikan diri untuk

mencuri pandang sosok gagah yang begitu

istimewa itu. Hati wanita mana yang tidak

akan bergetar melihat wajah super tampan

yang terlihat acuh dan dingin itu.

Agra keluar dari ruang meeting. Dia berjalan

gagah penuh kharisma dengan aura kehadiran

yang sangat kuat di ikuti oleh barisan orang

orang penting yang memegang berbagai

perusahaan besar dan ternama yang bergerak

dalam berbagai bidang usaha dan bisnis.

Saat ini Agra merubah tampilan nya menjadi

dia yang sejatinya. Seorang Tuan Bimantara

Agra Bintang yang terhormat. Pria muda super

tampan berusia 28 tahun dengan segala

kelebihan dan keistimewaan yang dimilikinya.

Dia adalah sosok yang sangat di hormati dan

di segani oleh kalangan pengusaha besar

terlebih bagi para pengusaha yang berada

di bawah naungan nama besar Bintang Group.

Agra adalah keturunan asli bangsawan terhormat

klan Hadiningrat yang sangat kesohor karena

kedermawanan dan kekayaannya yang tidak

akan habis tujuh keturunan. Walaupun usianya

masih terbilang muda namun kemampuan nya

dalam hal berbisnis mampu membawa dirinya

ke puncak kesuksesan di usianya sekarang.

Bara mengangkat telepon masih mensejajari

langkah Tuan nya yang terlihat tidak sabar

ingin segera keluar dari gedung ini. saat ini

dia baru saja tiba di lobby utama gedung

megah berasitektur Eropa klasik modern itu.

"Tuan..ada masalah serius dengan Nona.."

Bara tampak ragu dan gemetar. Agra langsung

menghentikan langkahnya, melirik sekilas

kearah Bara yang menunduk cemas.

"Apa yang terjadi.?"

Wajah Agra langsung berubah sangat dingin.

Bara memberikan tablet kecil canggih ke tangan

Agra. Tatapan Agra tampak menyala melihat isi

rekaman CCTV yang ada di tablet itu. Rahangnya mengeras seketika membuat semua orang yang berdiri menunduk di belakang nya langsung

menciut nyalinya, lutut mereka gemetar.

"Bagaimana keadaan Kiran sekarang.?"

Suara Agra terdengar sangat dingin namun

ada kecemasan luar biasa di matanya walau

raut wajahnya di penuhi oleh kemarahan.

"Dia sudah ada di tempat yang seharusnya

Tuan. Untung saja lukanya tidak terlalu serius."

"Aku yang salah, membiarkan nya sendiri.!"

Desis Agra seraya melempar kembali tablet

itu ke tangan Bara.

"Sepertinya Zack terlambat mengirim pengawal

Tuan..!"

"Laki-laki itu harus membayar semua ini. Aku

tidak akan mengampuni nya.! nyawa Kiran ku

hampir saja melayang !"

Geram Agra dengan wajah yang semakin dingin.

Bara hanya bisa menunduk resah mengingat

Kiran adalah sosok paling penting dalam

hidup Tuan nya itu.

"Aku akan pulang sekarang.!"

"Baik Tuan, mobil nya sudah ada di depan."

Agra kembali melanjutkan langkah nya di ikuti

oleh Bara dan orang-orang nya. Semua pegawai

yang ada di lobby yang kelihatan nya bersiap

untuk pulang langsung serempak berdiri seraya

membungkuk dalam di sisi ruangan saat melihat kemunculan Bos besar mereka, membiarkan

Tuan mereka lewat tanpa gangguan.

"Hubungi Zack untuk mengatur ulang semua

sistem pengawalan terhadap Kiran.! Jangan

sampai hal seperti tadi terulang lagi.!"

Titah Agra sambil membuka jas dan dasi nya

di lempar ke tangan Bara. Dia melakukan

semua itu di depan para bawahannya tanpa

ragu. Dan orang-orang itu hanya bisa terdiam

sedikit bingung melihat yang di lakukan oleh

Tuan nya itu.

"Baik Tuan segera laksanakan.!"

Agra mendekati mobil sport mewah nya yang

kini sudah siap di depan lobby utama.

"Dan kau.. jangan muncul dulu di rumah

sebelum Kiran tahu jati diriku !"

Bara tampak terdiam menatap bingung kearah

Tuan nya yang kini sudah masuk kedalam mobil

nya. Agra memakai kembali topi dan kacamata

nya. Bara hanya bisa menarik napas berat saat

Tuannya itu mulai menyalakan mesin mobilnya.

Selama ini Agra memang lebih suka memakai

jalan utama untuk keluar masuk gedung megah

ini agar dia bisa mengontrol lingkungan kerja

para bawahannya karena dirinya tidak selalu

standby di kantor. Sangat berbeda dengan para

petinggi perusahaan besar lainnya yang lebih

suka menggunakan privat lift untuk keluar

masuk ruangan kerja mereka.

Tidak lama mobil sport mewah itu pun melesat

meninggalkan halaman gedung megah dan

mewah Bintang Group yang merupakan gedung

paling canggih yang ada di kota ini. Setelah

memastikan mobil Tuanya tidak terlihat lagi

Bara segera menghubungi Zack.

------- -------

Mobil sport mewah Agra baru saja tiba di depan

pintu utama istana megah yang berada di tengah

kawasan pribadi yang di kelilingi oleh taman dan

hutan lindung buatan. Kepala pelayan bersama

barisan pelayan berseragam hitam putih tampak

sudah bersiaga di depan pintu menyambut

kedatangan nya. Seorang pengawal dengan

sigap membukakan pintu mobil.

Semua orang langsung membungkuk hormat

begitu Agra keluar dari mobil. Dia langsung

melangkah terburu-buru masuk kedalam

bangunan utama istana megah ini.

"Selamat malam Tuan Muda.."

Sambut Pak Hans sang kepala pelayan seraya

menerima topi yang baru saja di berikan oleh

Agra dengan sorot mata sedikit heran melihat

apa yang di kenakkan Tuan Muda nya itu.Agra

berjalan acuh melewati barisan pelayan yang

rata-rata wanita dan masih sangat muda. Pak

Hans setia mendampingi langkah Tuan nya itu.

"Dimana kalian menempatkan gadis yang tadi

siang terluka dan di bawa ke rumah ini.?"

Tanya Agra masih berjalan masuk ke dalam

rumah utama istana ini. Pak Hans menautkan

alisnya semakin bingung.

"Masih ada di ruang perawatan Tuan Muda..

dia masih dalam masa pemulihan.!"

"Apa Rey sudah mengeceknya lagi ?"

"Dokter Rey baru saja tiba beberapa saat yang

lalu, sekarang sedang memeriksa nya."

"Hemm.. baiklah..!"

Agra segera melangkah cepat menuju ruang

perawatan yang ada di paviliun samping di

ikuti oleh Pak Hans yang semakin bingung.

Istana ini terdiri dari beberapa bangunan utama.

Ada istana utama yang terletak paling depan

dan merupakan tempat tinggal sang Tuan Muda.

Istana utama ini mengusung konsep modern

futuristik yang di desain sedemikian canggih,

mewah dan megah dengan arsitektur kekinian berteknologi tinggi hingga bisa membuat orang

berdecak takjub saat berada di dalam nya.

Lalu ada paviliun samping yang berisi tempat kesehatan, arena olahraga yang sangat lengkap

dan modern serta ruang hiburan yang sangat

komplit dan canggih. Dan ada kolam renang

besar yang dapat menyerap sinar matahari

langsung dari atap yang terletak di tengah

bangunan megah paviliun samping ini yang

terlihat begitu mengagumkan karena pantulan

cahaya dari kaca-kaca mozaik yang berada di sekeliling kolam besar itu langsung mengarah

ke tengah kolam.

Kemudian ada paviliun tengah, biasa di pakai

untuk mengadakan acara besar di istana ini.

Tentu saja dengan keindahan dan kemegahan

nya yang berasitektur Eropa klasik.

Dan terakhir adalah paviliun belakang tempat

tinggal Nyonya Besar istana ini yang mengusung konsep klasik natural asli negara ini. Bangunan belakang ini benar-benar membuktikan kecintaan

dari si empunya tempat terhadap warisan budaya leluhur negara ini, sangat kental akan aura

moderat dan kebangsawanan nya.

Bangunan klasik itu di huni oleh Nyonya Besar

Ambarwati Hadiningrat, Nenek tercinta Tuan

Muda Bimantara Agra Bintang.

Ternyata..Kiran berada di istana Hadiningrat

saat ini. Dia berada di rumah suaminya sendiri

tanpa di sadari nya, dan mobil yang menabrak

nya tadi siang adalah mobil yang membawa

Nyonya Ambar saat dia di perjalanan pulang

menuju ke istana ini sehabis menghadiri acara

amal di salah satu yayasan nya.

Saat ini Kiran sedang di periksa kembali oleh

Dokter yang tadi siang menanganinya.Tangan

Kiran bergerak halus, Dokter dan para perawat

tampak menatap gadis cantik itu yang kini

mulai membuka matanya perlahan. Dia terlihat

memicingkan matanya mencoba menyesuaikan

cahaya yang masuk lewat retina matanya.

"Nona..anda sudah sadar, apakah anda bisa mendengar suara saya ?"

Dokter mencoba berinteraksi dengan Kiran

untuk mengetes tingkat kesadaran nya.Kiran

menatap Dokter dan perawat serta wakil

kepala pelayan yang setia menungguinya itu

secara bergantian.

"Dokter.. dimana saya, apa yang terjadi.?"

Lirih Kiran dengan suara yang sangat pelan.

Wajah orang-orang yang ada di tempat itu

tampak berubah lega.

"Anda ada di istana Hadiningrat Nona..Nyonya

Besar yang membawa anda kemari.."

Jawab Dokter itu, alis Kiran tampak bertaut.

Dia memandang ke sekitar ruangan asing itu.

"Istana Hadiningrat..? kenapa saya bisa ada

di tempat ini.?"

Kiran tampaknya masih dalam mode bingung.

Dia kembali memejamkan matanya karena rasa

pusing masih di rasakan nya saat ini.

"Tadi siang anda tidak sengaja tertabrak mobil

yang membawa Nyonya Besar Nona.."

Kiran terdiam, dia baru mengingat semua nya

saat ini. Tangannya bergerak meraba pelipis

nya yang terbalut perban tipis.

"Kepala anda mengalami luka ringan Nona..

Tapi akan segera pulih dalam waktu dua hari.!"

Dokter Rey kembali memberi penjelasan. Kiran

tampak terkejut, tidak ! dia harus segera kembali

ke kantor saat ini juga. Bagaimana kalau Agra mencarinya.?

"Tidak.! Saya harus keluar dari tempat ini

Dokter..suami saya pasti sedang menunggu

saya saat ini."

Dia mencoba bangkit, dokter dan perawat tampak panik, wakil kepala pelayan maju mendekat lalu

menahan tubuh Kiran yang mencoba turun.

"Nona..anda tidak boleh banyak bergerak dulu.

Kondisi anda belum pulih sepenuhnya."

Ucap Wakil kepala pelayan seraya mengusap

lembut kening Kiran yang masih menyisakan

demam dengan suhu tubuh yang cukup tinggi.

Kiran kembali merebahkan tubuhnya karena

ternyata dia tidak bertenaga sama sekali.

"Dokter.. demamnya masih ada.!"

"Sepertinya dia memerlukan kehadiran orang

yang ada di dalam igauan nya.!"

"Gadis ini selalu menyebut nama seseorang

selama dia tidak sadarkan diri."

Ucap salah seorang perawat. Dokter dan wakil

kepala pelayan saling pandang.

"Mungkin dia adalah orang yang cukup penting

bagi gadis ini."

Sahut Dokter itu sambil kembali mengecek

tekanan darah Kiran. Dalam keadaan itu tiba-

tiba saja semua pelayan yang ada di ruangan

itu serempak membungkuk dalam saat melihat kemunculan Agra kedalam ruangan dengan

raut wajah yang sudah tidak terbaca seperti

apa saat ini.

Agra segera menghampiri Kiran yang sedang

terbaring lemah seraya memejamkan matanya.

"Kiran sayang.. Maafkan aku sudah membiarkan

semua ini terjadi..!"

Agra langsung merengkuh tubuh lemah Kiran

kedalam dekapannya, memeluknya erat seraya

menciumi puncak kepalanya. Kiran yang masih

terkejut dengan kemunculan Agra di tempat

ini tampak hanya bisa terdiam bengong .

"A- Agraa...kenapa kamu bisa ada di tempat ini.?"

Lirih Kiran setelah dia yakin bahwa laki-laki

yang saat ini sedang mendekapnya erat adalah

suaminya. Dia balik memeluk erat tubuh

Agra yang semakin mempererat pelukannya.

"Sudah aku bilang.. dimana pun kamu berada

aku akan bisa menemukan mu sayang.."

Bisik Agra. Air mata Kiran mulai berjatuhan

saat dia mengingat apa yang terjadi tadi siang.

"Maafkan aku Agra..aku sangat tidak layak ada

di dekatmu saat ini. Aku tidak bisa menjaga

kehormatan ku untukmu..hiks hiks..!"

Lirih Kiran dengan nada penyesalan yang sangat

dalam membuat rahang Agra kembali mengeras. Namun pelukannya kini malah semakin erat.

"Kau masih tetap suci di mataku sayang.."

Bisik Agra seraya kembali menciumi puncak

kepala Kiran tanpa melepas pelukan nya.Mereka berdua seakan tidak sadar saat ini sedang berada

di ruangan yang penuh dengan makhluk lain.

Saat ini Dokter Rey, para perawat, Pak Hans,

wakil kepala pelayan serta para pelayan yang

ada di tempat itu hanya bisa melongo tidak

percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini.

Tuan Muda Agra Bintang yang sangat mereka

dewakan memeluk seorang gadis tanpa ragu ?

bahkan sangat jelas terlihat raut wajah nya di

penuhi oleh kecemasan. Ini seperti sebuah

keajaiban bagi mereka !

Pak Hans tersadar duluan dari keterkejutan

nya.Tapi ada satu pertanyaan penting yang

kini bersarang di kepalanya, apakah gadis itu

yang selama ini di cari oleh Tuan Mudanya.?

"Kalian keluar sekarang..!"

Perintah Pak Hans kepada para pelayan yang

tampak tersentak dari kekagetannya. Mereka

segera mengangguk kemudian berlalu keluar

dari ruangan itu. Semua orang berusaha untuk

menguasai diri mereka dari keterkejutan nya.

Agra melonggarkan pelukannya, mencium

kening Kiran dengan alis terangkat kuat.

"Rey..apa saja yang kau lakukan dari siang.?"

Geram Agra seraya meraba kening Kiran yang

terdiam bingung melihat sikap berani Agra

pada dokter yang tadi menangani nya.

"Ma-maaf Tuan.. saya akan segera memberi

obat pereda demam pada Nona."

Sahut Dokter Rey seraya menundukkan kepala

dengan lutut gemetar. Agra menatap tajam

Dokter itu dengan raut wajah tidak puas.

"Pastikan besok dia sudah harus pulih lagi.!"

"Agra.. aku tidak apa-apa..! aku sudah merasa

lebih baik sekarang !"

Lirih Kiran seraya menggengam tangan Agra

yang langsung menatapnya lembut.

"Badanmu masih panas Kiran..dia tidak bisa

menangani mu dengan baik.!"

"Agra..aku tidak butuh Dokter saat ini, yang

aku butuhkan adalah dirimu.."

Hati Agra rontok seketika, tatapannya kini

semakin dalam, mengunci wajah cantik Kiran

yang terlihat mulai berdarah kembali.

"Baiklah..kalau begitu, mulai malam ini kita

akan menghabiskan waktu bersama.!"

Bisik Agra dengan senyum tipis penuh arti

sambil kemudian mengangkat tubuh Kiran ke

dalam pangkuan nya dengan sangat hati-hati.

Tangan Kiran melingkar kuat di leher kokoh

Agra dengan wajah bersemu merah.

"Ikuti aku ke kamar, kau harus memberinya

suntikan pemulihan.!"

Titah Agra pada dokter Rey sebelum akhirnya

dia melangkah keluar dari ruangan itu sambil menggendong Kiran yang menyandarkan kepala

nya dalam rengkuhan dada bidang Agra. Rasa

sakit yang tadi di rasakannya kini terasa hilang

begitu saja tergantikan oleh rasa nyaman dan

aman yang menyejukkan jiwanya..

 

***********

 

TBC....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!