NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Baby Sitter

Di Jodohkan Dengan Baby Sitter

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Menikah Karena Anak
Popularitas:225k
Nilai: 4.4
Nama Author: mommy Ziah

"Sekarang kita memang sudah menikah, tapi bukan berarti kamu berhak atas diriku! Semua ini aku lakukan atas kemauan kakek dan Putri ku. Karena bagiku kau tetaplah baby sitter putri ku! Camkan itu!" ucap Revan dingin.

Deg
Sakit itulah yang di rasakan oleh Anin, mendengar ucapan mantan majikannya barusan yang sekarang sudah menjadi suaminya itu. Kalau memang tidak suka dengan perjodohan ini kenapa lelaki itu harus menerimanya.
"Saya tahu tuan, saya sadar diri siapa saya." balas Anin.

Bagaimana dengan kisah mereka berdua? jangan lupa mampir ya ke novel baru Author.. hanya di Novel Toon 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Ziah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 31

Kemudian mereka kembali diam sampai mereka tiba di sekolah Yuna. "Papa..!" teriak Yuna senang karena papanya menjemputnya. Yuna merentangkan kedua tangannya minta di gendong oleh Revan. Lelaki itu pun tersenyum sambil mengangkat tubuh Yuna yang ternyata lumayan berat.

"Wah anak papa ternyata sudah besar ya.. Tubuh kamu sangat berat, pinggang papa sampai encok nih." goda Revan.

"Ih papa..!" kesal Yuna tubuhnya di bilang berat. "Kalau princess tidak percaya tanya aja sama bunda.. ya kan bunda, tubuh Yuna sudah sangat berat." ucap Revan melirik Anin sambil tersenyum. Kemudian Yuna menatap Anin, menunggu apa yang akan di jawab oleh bundanya dan Anin menganggukkan kepalanya.

"Iish..! Papa sama bunda nyebelin!" ucap Yuna dengan bibir maju kedepan sambil membuang muka ke arah lain. Revan dan Anin tertawa melihat wajah cemberut Yuna, sangat menggemaskan sekali putrinya kalau sudah merajuk.

"Ada yang ngambek nih..! Gimana kalau papa ajak ke mall hari ini..!" mendengar kata mall di sebut, Yuna langsung mengalihkan tatapan ke papanya.

"Beneran kita ke mall?!" tanya Yuna memastikan, dia sampai lupa jika dirinya sedang merajuk. Revan tersenyum melihat wajah putrinya tidak lagi cemberut.

"Coba kamu tanya sama bunda, mau gak di ajak ke mall?!" Ucap Revan sambil melirik Anin.

"Bunda ikut ya ke mall.. Please..!" pinta Yuna sembari menangkup tangannya dan Anin mengangguk tersenyum menatap Yuna. Dalam hati Revan sangat senang Anin ikut mereka ke mall. " Ye.. Papa, Bunda mau ikut juga ke mall.." sorak Yuna.

"Ya udah, ayo kita berangkat." Tanpa sadar Revan menarik tangan Anin untuk masuk kedalam mobil. Ketika Revan akan melangkah Anin menahannya, Revan pun langsung menoleh ke belakang di mana Anin berdiri. "Kenapa?!" tanya Revan yang belum sadar. Kemudian mata Revan mengarah ke tangan dirinya yang telah memegang tangan Anin. Reflek Revan langsung melepaskan nya. " Maaf." ucap Revan dengan nada datar. Ia sangat malu tanpa sadar memegang tangan Anin. Jantung Revan tidak tahu kenapa berdetak kencang. Revan kemudian menurunkan Yuna yang masih dia gendong dan menyuruhnya masuk kedalam mobil. Lalu Revan pun masuk kedalam sementara Anin bingung sendiri dengan sikap Revan.

"Bunda ayo masuk.. kok bunda diam aja di situ." ucap Yuna karena Anin masih diam mematung. "Bunda.." panggil Yuna.

"Hah! Iya sayang.." sahut Anin yang langsung berjalan masuk ke mobil.

Beberapa kali Revan berdehem untuk menetralkan jantungnya yang masih berdetak kencang dan dia juga merasa canggung karena tanpa sengaja memegang tangan Anin. Setelah memastikan Anin sudah memasang seat belt, Revan baru melajukan mobilnya menuju mall.

***

Mereka berjalan bertiga bergandengan mengelilingi mall dengan Yuna berada di tengah, diantara Revan dan Anin. Orang melihat mereka seperti keluarga bahagia. Entah mengapa Revan juga sangat bahagia bisa berjalan bertiga seperti ini. Ketika dengan Gladies dulu saat mereka berjalan bertiga seperti ini dia juga bahagia, tapi tidak sebahagia sekarang. Rasanya mendebarkan. Mungkin dulu karena putrinya tidak menyukai Gladies kali ya.. Tapi dengan Anin, putrinya sangat menyukai dan juga menyayangi Anin.

Yuna meminta ke tempat permainan. Sampainya di tempat permainan Revan meminta Anin untuk memegang Jasnya dan juga menitipkan ponsel miliknya pada Anin karena Yuna meminta Revan untuk ikut juga bermain dengannya. Dan tak lupa Revan juga meminta Anin untuk mengambil kebersamaan dirinya bersama Yuna yang lagi bermain mandi bola melalui camera ponsel milik Revan.

Anin yang melihat begitu bahagianya Yuna bermain bersama papanya, juga merasa sangat bahagia. Melihat Yuna sebahagia itu sudah cukup baginya, tidak masalah jika Revan belum bisa mencintai atau menerimanya sebagai istri. Asal dengan kebersamaan mereka membuat Yuna bahagia itu sudah lebih dari cukup. Dan jika suatu saat Revan memintanya berpisah, dia akan mengabulkannya asal gadis kecil yang menggemaskan itu menyetujuinya.

"Bunda.. Ayo kesini ikut juga sama kami..!" teriak Yuna dan Anin menggelengkan kepalanya. Anin hanya melambaikan tangannya saja sambil tersenyum menatap Yuna.

"Anin..! Iya kamu Anin kan?!" ucap lelaki yang tiba-tiba saja berdiri di sampingnya. Anin langsung menoleh ke kesamping, siapa yang sudah memanggil dan mengenal namanya di mall ini.

Anin pun terkejut siapa yang sudah memanggil dirinya itu. "Dion!" Lelaki itu mengangguk sembari tersenyum.

"Ya ampun.. gak nyangka ya kita bertemu disini." ucap lelaki yang bernama Dion itu. "Lama kita gak ketemu Nin, kamu gimana kabarnya?" ujar lelaki itu.

"Alhamdulillah aku baik Dion." jawab Anin. "Kamu sendiri gimana kabarnya? kamu disini ngapain dan sama siapa?!" tanya Anin.

"Aku juga baik Nin. Aku kesini lagi nemenin keponakan aku main, Itu orangnya." jawab Dion sembari menunjuk ke arah ponakannya.

Dion sendiri adalah teman Anin ketika SMP dulu. Dan dulunya mereka berdua sangat dekat karena rumah mereka dulunya bersebelahan saat di kampung. Pada saat mereka SMA barulah tidak satu sekolah karena Dion harus pindah ke ibu kota. Dan tidak menyangka mereka bertemu kembali.

"Kamu sendiri ngapain disini Nin?!" tanya Dion. "Aku kira kamu masih di kampung..!" lanjut Dion.

"Aku udah lama gak di kampung lagi. Dan aku lagi nemenin anak aku main." jawab Anin. Yang membuat Dion terkejut.

"K-kamu udah punya anak Nin?! jangan bercanda Lo kamu Nin." tanya Dion memastikan jika apa yang katakan Anin tidak lah benar dan hanya bercanda saja.

"Iya, itu dia lagi main sama papanya." jawab Anin sembari menunjuk dimana Yuna dan Revan lagi bermain. Kemudian mata Dion melihat kearah yang di tunjuk oleh Anin. Dan Dion di buat terkejut lagi siapa yang bersama dengan anak yang ditunjuk oleh Anin.

"Pak Revan?!"

"Kamu kenal sama tu_, eh maksud aku mas Revan?!" tanya Anin yang juga terkejut. Tidak mungkin dirinya menyebut tuan Revan di depan Dion, entar kedengarannya terasa aneh.

"Iya Nin.. Pak Revan itu kan bos di tempat aku kerja.." ujar Dion. "Tapi Nin setahu aku pak Revan itu Duda loh. Kamu beneran udah menikah dengan Pak Revan?!" tanyanya lagi.

"Emm, gimana ngomongnya ya.. Iya Dion aku memang udah nikah sama mas Revan dan kamu benar jika mas Revan itu duda sebelum menikah dengan ku. Tapi aku mohon sama kamu, jangan kasih tahu ini sama siapapun ya.. Apalagi sampai kamu cerita ke karyawan mas Revan." Dion bingung kenapa tidak boleh di kasih tahu siapapun.

"Loh memang kenapa Nin..?!" tanya Dion.

"Gak kenapa-kenapa sih..! Hanya saja pernikahan kami belum di publikasikan dan jadi banyak orang yang belum mengetahuinya." jawab Anin.

"Tap_-"

"Please Di, jangan banyak tanya mengapa dan kenapa. Yang jelas aku sudah menikah dengan mas Revan dan aku juga sudah memiliki anak." potong Anin yang menghentikan Dion ketika ingin bertanya lagi padanya.

"Oke, baiklah." ucap Dion akhirnya. "Padahal aku udah bahagia banget Nin, kita bertemu lagi setelah sekian lama. Eh sekalinya ketemu malah kamu nya udah menikah, sama bos aku lagi. Belum mulai aku udah di buat patah hati Nin sama kamu." Anin langsung tertawa mendengar ucapan Dion.

"Patah hati kenapa?" tanya Anin sambil tertawa.

"Patah hati karena kamu sudah menikah. Padahal dari dulu aku udah suka sama kamu. Kamu tahu Nin, aku selalu berdoa kita bisa bertemu lagi, Eh.. sekalinya ketemu kamu udah milik orang. Saingan aku pak Revan lagi, berat banget Nin kalau bersaing sama Pak Revan." Anin kembali tertawa mendengarnya.

"Itu namanya kita memang gak jodoh Dion.. Aku berdoa semoga kamu mendapat wanita yang lebih baik dan cantik dari aku." ucap Anin.

"Iya, ya ,ya.." ucap Dion memutar bola matanya.

Sementara Revan yang sedang bermain dengan Yuna, terus saja melirik kearah Anin dan Dion. Revan sebenarnya penasaran siapa lelaki yang berbicara pada Anin. Apalagi Anin sampai tertawa bahagia berbicara pada lelaki itu. Mendadak hatinya panas melihat Anin berbicara pada lelaki lain. Dan dia tidak suka Anin dekat dengan lelaki itu. Ingin rasanya Revan samperin mereka, tapi dia gengsi. Tapi kalau tidak di samperin dia jengkel melihatnya.

"Papa kenapa kudanya di tendang gitu?!" tanya Yuna bingung melihat papanya lagi menendang-nendang kuda-kudaan.

"Gak ada sayang, ini tadi ada cicak." jawab Revan asal. Tapi matanya terus menatap ke arah Anin.

"Cicak?" ucap Yuna bingung. "Papa, mana mungkin disini ada cicak..! Papa aneh ih!" lanjut Yuna lagi.

"Ada, tadi. Cicaknya mau ikut main juga." Yuna semakin bingung dengan ucapan Papanya. "Princess kamu ajak main gih bunda kesini..!" ucap Revan pada Yuna.

Yuna kemudian melihat ke arah Anin yang lagi berbicara pada seorang lelaki. Lalu Yuna menatap papanya lagi, dan Yuna melihat wajah papanya

yang menurutnya aneh sambil menatap ke arah Anin dan lelaki itu. "Apa papa kesal ya lihat bunda bicara dengan om itu?!" gumam Anin dalam hati. "Jika ada kakek disini dan lihat wajah papa pasti kakek tertawa. Dasar papa, katanya gak suka sama bunda tapi bunda bicara sama om itu, papa kelihatan kesal." gumam Yuna lagi.

"Papa aja yang ajak bunda main kesini. Yuna masih mau main ini." tolak Yuna dan itu membuat Revan semakin kesal.

"Princess cepat dong ajak bunda kesini..!" ucap Revan lagi tapi tidak di perduli oleh Yuna.

1
awesome moment
hobby bgts menghukum🤔🤔🤔
Zouisar
Luar biasa
Larasati
semoga Anin sesegera hamil biar jadi pengikat untuk mereka jngn sampai ada gangguan dr pelakor
Farida@hidayu🇵🇸
bikin Anin hamil
Abd Kadir Taha
hukumannya nanti diatas ranjang
Kasih Bonda
next thor semangat
Pasrah
di tunggu lanjutannya ttp semangat OK 🌹🥰🌷🥰🌹🥰
Pasrah
akhirnya mereka baikan,smg Anin cepat di kasih momongan biar jadi pengikat mereka berdua
Pasrah
author kenapa Anin gak hamil 2 ya
Pasrah
kenapa jadi seperti ini ceritanya sedih banget bacanya ya 🤣🤣🤣
Farida@hidayu🇵🇸
enggak hamil lagi Anin..
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
alfy
bilang saja lg nunggu suami,,
Pasrah
lanjutkan lagi ya
Pasrah
mending kamu jujur aja kalau udah punya suami biar gak jadi masalah kedepannya dan jadi bumerang buat lho sendiri
Tressa Quinn
Luar biasa
alfy
lanjut thor
harwanti unyil
bener resti jaga temen mu dari para pria yg belum tau anin udh nikah
Pasrah
betul juga pikiran nya Resti itu ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!