novel ini menceritakan tentang kisah seorang wanita yang bernama Melisa yang penuh dengan petualangan cintanya,
mulai dari bertemu dengan Lelaki yang dia kira lelaki baik baik nyatanya??
tidak seperti casingnya yang selalu bermuka lugu di depan Melisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anjelicha hanna cahya ningtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa dia?
#Pov melisa
Aku segera kembali ke meja kerjaku dan memeriksa beberapa berkas,tiba tiba ada suara langkah kaki mendekat ke meja kerjaku,
"Melisa masuk ke ruangan saya" ucap Marcel,
aku pun segera merapikan tumpukan kertas di mejaku dan segera masuk ke ruangan Marcel.
"ada ap....." belum sempet aku menyelesaikan kalimatku, Marcel memelukku
"kenapa sayang?" tanyaku dipelukannya
"sssttt uda diam aja dulu, aku mau kok pinjamin dadaku yang sexy ini seharian" ucap marcel sambil mempererat pelukannya.
aku pun menikmati sejenak aroma parfum Marcel, dan merasakan hangatnya pelukan Marcel.
"kamu baik baik saja kan?" tanya marcel dengan memegang kedua pundakku dan melihat jauh ke dalam mataku, aku yang masih tidak mengerti maksud dia pun menanyakan
"maksudnya apa sih ini? aku gak ngerti" tanyaku
"Hhmmmm,, aku dengar dari mamaku tadi pagi kalau Ari mau nikah dan aku dengar dari mamaku ternyata calon istri Ari itu Resepsionis di kantorku" ucap Marcel.
aku pun menundukkan kepalaku,
"kamu baik baik saja kan?" tanya marcel lagi,
"aku baik baik saja, yang membuatku sedih bukan karena mereka menikah, tapi kenyataan yang sebenarnya kalau Ari selingkuh saat masih denganku. aku terlihat sangat menyedihkan," ucapku
Marcel pun memelukku lagi
"sssstt... kamu tidak menyedihkan sayang, kamu tau tidak, pemungut sampah cocok dengan sampah" ucap Marcel
aku hanya terdiam,
"mau jalan jalan?" tanya Marcel lagi
"enggak, tenang aja aku masih bisa profesional kok.
"hehehe yaudah.. semangat ya kerjanya sayang" ucap marcel dan dia mendaratkan ciumannya di dahiku.
aku segera keluar dari ruangan kerja Marcel.
aku duduk di meja kerjaku dan memulai menatap layar pc di depanku, pandanganku teralihkan dengan cewek cantik berwajah bule dengan rambut pirangnya berjalan masuk ke ruangan Marcel.
mataku masih membelalak gugup.
'siapa dia???' gumamku dalam hati.
aku berusaha menjernihkan pikiranku, dan fokus dengan pekerjaanku, setelah 1 jam berlalu, barulah cewek itu keluar dari ruang kerja marcel.
tanda tanya besar masih bersarang di kepalaku, tiba tiba Indira datang ke mejaku,
"apa si bos balikan ya sama mantannya?" Indira tiba tiba membuka obrolan
"hah? maksudnya?" tanyaku penasaran
"kamu tau gak Mel, cewek bule yang barusan keluar dari ruangan boss itu tadi mantannya si bos tau" cerita Indira menggebu gebu.
aku pun terdiam seribu bahasa dan perlahan ingatanku tertuju pada omongan Indira awal awal aku bekerja disini, bahwa Marcel punya pacar model di Pranciss, tiba tiba aku merasa mual, tanpa menanggapi Indira aku pun menutup mulutku dengan tanganku dan berlari ke kamar mandi, tanpa sepengetahuanku Marcel keluar dari ruangannya dan melihatku berlari ke toilet.
"huek..... hueekkk..." aku memuntahkan semua isi di perutku ke wastafel.
selesai muntah aku pun berjalan dengan lesu keluar dari toilet cewek,
"kamu kenapa?? sakit!?" tanya Marcel tiba tiba di depan toilet cewek.
"gapapa" jawabku datar tanpa memperhatikan wajahnya dan berlalu meninggalkan Marcel, tapi Marcel mencegahku dengan tangannya memegang tanganku.
"kamu kenapa? kok gitu jawabnya? ada masalah? ceritakan ke aku sayang kamu kenapa?" tanya marcel cemas
"gapapa, udah jangan pegang pegang ini di kantor gak enak kalau di liat karyawan yang lain"jawabku judes. Aku pun berlalu meninggalkan Marcel.
ternyata semua laki laki sama aja bisanya nyakitin.
jam sudah menunjukkan pukul 18.00, aku segera membereskan meja kerjaku. aku mengambil blazerku dan memakainya. setelah itu aku berjalan ke arah luar kantor dan seperti biasa aku menunggu tukang ojek online langgananku.
sesampainya di apartemen, seperti biasa aku membersihkan mukaku dengan micelar water dan berjalan ke arah kamar mandi,
ting tong.... ting tong.......
suara bel apartemen membuatku membatalkan mandiku dan berjalan ke arah pintu, aku membukakan pintu dan di depan pintu sudah ada Marcel berdiri dengan menenteng 2 plastick makanan.
"aku bawakan cumi lada hitam sayang" ucapnya sambil tersenyum.
aku hanya menyahuti dengan menganggukkan kepalaku dan berlalu masuk ke dalam kamarku dan mengunci pintu kamarku.
selesai mandi aku pun keluar dari kamarku, aku liat Marcel duduk di sofa dengan meminum kopi.
"sayang makan bareng ya habis ini" ajaknya, lagi lagi aku hanya menyahuti dengan menganggukkan kepalaku tanpa melihatnya, Marcel sepertinya sebal dengan responku, dia langsung berdiri dan berjalan ke arahku
"kamu kenapa sih yang? kok jutek banget"tanyanya penasaran
"jutek gimana? perasaan biasa aja" jawabku datar
"no, kamu bohong, aku tau ada yang gak beres disini, ayo bilang kamu kenapa?" tanya marcel prustasi
"gak ada apa apa , im fine" jawabku
marcel pun mendekat padaku dan memeluk pinggangku, lalu dia mencium bibirku, tapi aku melepaskan ciumannya bahkan berjalan ke arah rak piring,
"Melisa aku salah apa sih?? bahkan aku cium aja kamu menolak, ayo kita bicarakan ada masalah apa!!" ucap Marcel sambil memegang pundakku,
aku pun menundukkan kepalaku
"cewek yang tadi masuk ruanganmu siapa?" aku akhirnya angkat bicara
marcel pun tersenyum dan menatapku lekat
"ohh itu., dia Stella mantanku di prancis tadi cuma mampir aja ke kantorku, kami sudah putus lama" jawab Marcel enteng, semakin membuatku emosi
"oh oke" jawabku singkat lalu berjalan menuju kamarku dan menutup pintuku, belum sempat pintuku tertutup rapat, marcel sudah mencegahnya dengan memegang gagang pintu
"Melisa aku belum menyelesaikan kalimatku, jangan ngambek dululah" ucap Marcel
"gak ada lagi yang perlu kita bicarakan, pulanglah aku capek mau tidur"jawabku ketus
"gak gak,. kita harus bicara, karena kamu salah paham" ucap marcel lagi
aku pun melepaskan peganganku di gagang pintu dan duduk di pinggir kasurku
"tadi Stella mampir ke kantorku, karena dia menyerahkan undangan tunangan, dia tunangan dengan pacarnya pengusaha property di Bali, jadi karena dia ngikut pacarnya ada urusan bisnis disini, dia sekalian anterin undangan untukku" ucap Marcel menjelaskan. aku pun terdiam
"kamu mau kan temeni aku ke Bali untuk menghadiri acara tunangannya si Stella?" ajak Marcel lagi sambil menyodorkan undangan ke tanganku
'ya ampun., malu banget aku rasanya, kenapa aku tidak tanya terlebih dahulu, tapi malah marah terlebih dahulu' gumamku dalam hati
"kok malah bengong?" ucap Marcel lagi.
"masih ngambek?" tanyanya lagi,
"udah jangan ngambek, aku gak bakalan macem macem, aku pasti setia sama kamu sayang"ucap Marcel lagi sambil memelukku, aku pun membalas dekapannya.
"maaf ya sayang.. aku cemburu" ucapku dipelukan Marcel
"iya sayang, gapapa, lagian juga salahku tidak memberi tahumu, tapi sebenarnya tadi mau aku beri tahu, tapi kamu ngambek sama aku" ucap marcel lagi sambil membelai rambutku
"iya.. maaf ya"ucapku lagi
"jadi gimana? kamu mau kan ke Bali sama aku?" tanya marcel lagi
aku pun menganggukkan kepalaku.
...****************...
jangan lupa buat mampir juga di Novel ku yang berjudul ATHAYA ya kak 🙏🤗
aku mampir nih buat beri dukungan nya 🙏