NovelToon NovelToon
Menikah Karena Fitnah

Menikah Karena Fitnah

Status: tamat
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Tamat
Popularitas:960.2k
Nilai: 3.9
Nama Author: Kopii Hitam

Niat hati hanya ingin menolong seorang pria yang baru saja mengalami kecelakaan motor tunggal di jalanan, namun keadaan itu malah dimanfaatkan oleh seorang wanita yang tidak bertanggung jawab.

Alana dipaksa menikah hari itu juga oleh segerombolan orang-orang yang menangkap basah dirinya bersama seorang pria di sebuah kontrakan. Alana tidak dapat membela diri karena seorang wanita berhasil memprovokasi massa yang sudah berdatangan.

Bagaimanakah cara Alana menghadapi situasi ini?
Bisakah dia mengelak atau malah terpaksa menikah dengan pria itu? Pria yang tidak dia kenal sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31.

Di luar sana, Ira tengah berdiri di depan pintu ruangan Azzam, dia mengetuknya pelan tapi tidak ada yang menyahut.

Dia pun memberanikan diri mendorong pintu itu, dia harus menyampaikan jadwal meeting siang ini pada Azzam.

Sorot mata Ira mengarah pada meja kerja Azzam, tapi tidak melihat siapapun di sana. Ira mengernyit, bukankah tadi Alana memasuki ruangan itu, lalu kemana perginya mereka?

Ira tidak berani masuk, dia takut dinilai tidak sopan. Tapi saat menangkap pintu lain yang terbuka, dia pun mengayunkan langkah perlahan.

Deg...

Ira tersentak kaget dengan mata membulat sempurna, dia menutup mulut dengan cepat, tidak percaya dengan apa yang tengah dia lihat, kakinya tiba-tiba gemetaran.

Ah, bodohnya dia memasuki ruangan itu tanpa berpikir terlebih dahulu.

Saat hendak berbalik, pinggang Ira tidak sengaja menyenggol sudut lemari. Suara yang dihasilkan gesekan itu membuat Azzam dan Alana terkejut, pagutan mereka sontak terlepas, keduanya lantas menoleh ke arah pintu.

Tiba-tiba muka Alana berubah warna menjadi merah padam, alangkah malunya dia melihat Ira yang reflek menatap ke arahnya, berbeda dengan Azzam yang nampak biasa saja.

"Ma-maaf, aku tidak melihatnya." ucap Ira berbohong dengan suara bergetar, dia sangat gugup dan malu tertangkap basah menyaksikan pemandangan di dalam tadi.

"Ada apa?" tanya Azzam dengan santai.

"I-itu, me-meeting..." Ira gelagapan, lidahnya tiba-tiba kelu untuk berbicara.

Bagaimana tidak, keduanya berciuman dengan panas, Ira tidak menyangka akan melihat itu.

"Ya, tunggu di luar saja!" sela Azzam yang sudah mengerti maksud ucapan wanita itu.

Ira menatap Alana sekilas, sedetik kemudian dia cepat-cepat berbalik badan lalu mengayunkan langkah besar meninggalkan ruangan itu.

Ira tampak syok, dia belum bisa mempercayai ini sepenuhnya.

Sebenarnya ada hubungan apa antara Alana dan Azzam? Kenapa keduanya bisa berada di kamar pribadi bos itu?

Entahlah, Ira benar-benar tidak mengerti, lagian dia merasa tidak ada hak untuk mengetahui hubungan mereka.

Di dalam sana, Alana menundukkan kepala, dia sangat malu. Kemana mukanya akan dia sembunyikan jika bertemu Ira nanti?

Azzam yang melihat itu hanya tersenyum dan mengangkat dagu Alana, tatapan keduanya kembali menyatu.

"Kenapa?" tanya Azzam seraya mengelus bibir istrinya yang nampak pucat, lipstik yang melekat di bibir Alana sudah hilang akibat keganasan suaminya itu.

"Malunya hingga ubun-ubun." desis Alana mengerucutkan bibir.

Azzam lantas tertawa terkekeh-kekeh melihat wajah menggemaskan istrinya itu.

"Kenapa harus malu, bukankah aku ini suamimu? Lagian cuma ciuman doang kok, malu tuh kalau lagi-"

"Azzam..." Alana membuka mata lebar-lebar memotong ucapan suaminya itu, tangannya bergerak mencubit perut kotak Azzam yang terbungkus kemeja.

"Awhh... Sakit, sayang." keluh Azzam tersentak kaget.

"Makanya ngomong tuh dipikirkan dulu!" Alana benar-benar kesal dan lekas berdiri, lalu berjalan meninggalkan Azzam sendirian.

Azzam mengerutkan kening bingung. Memangnya dia bicara apa barusan?

Azzam langsung bangkit dan berlari menyusul Alana yang hendak pergi.

"Sayang, kamu mau kemana?" seru Azzam menghentikan langkah Alana.

"Pulang." jawab Alana dengan nada ketus.

"Loh, kok pulang sih? Katanya mau di sini dulu?" keluh Azzam, dia mendekati Alana dan meraih tangannya.

Azzam mendekap Alana di dadanya dan berkata. "Jangan pulang ya, aku tidak bisa fokus kalau kamu tidak ada."

Alana mengangkat sudut bibir membentuk senyuman tipis. Entah mengapa dia merasa senang mendengar ucapan suaminya itu.

"Please, tunggu di sini sebentar ya! Aku ada meeting penting, aku akan kembali secepatnya." bujuk Azzam, dia sudah dikejar waktu tapi Alana lebih penting dari apapun baginya.

Alana mendongak mematut mata Azzam, dia kemudian mengangguk seraya mengulas senyum.

Azzam yang melihat itu seketika tersenyum lebar lalu mengesap bibir Alana dengan kuat. "Kalau malu bertemu Ira, tunggu saja di dalam, tidur juga boleh!"

Lalu Azzam mencium kening Alana dengan sayang dan membawanya ke kamar tadi. Setelah itu Azzam meninggalkan ruangannya terburu-buru.

Selepas kepergian Azzam, Alana memberanikan diri keluar ruangan, dia harus bertemu Ira dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

Baru saja membuka pintu, Alana sudah gemetaran saat sorot mata Ira mengarah padanya. Alana menelan ludah dengan susah payah dan melangkah menghampirinya.

"Mbak..." Alana menarik kursi lain dan duduk tepat di samping wanita itu.

Alana nampak sangat gugup, dia mencengkeram ujung bajunya dengan tangan basah mengeluarkan keringat.

Sementara Ira dengan cepat menutup laptop yang tengah menyala di atas meja kerjanya lalu memutar kursinya sedikit.

"Mbak, a-aku..." Alana gelagapan, dia bingung bagaimana cara menjelaskannya.

"Kenapa? Apa yang mau kamu jelaskan?" tanya Ira dengan nada sedikit ketus, sorot matanya sangat tajam.

Ira memang kecewa pada Alana, dia pikir gadis itu tidak sebaik yang dia kira.

Baru bekerja beberapa hari tapi sudah berani menggoda pemimpin perusahaan, bahkan bermesraan di kamar pribadi bos itu.

Ira paling tidak suka pada wanita seperti itu, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Sudah biasa seorang sekretaris menggoda bosnya, itu sudah lumrah. Yang aku sesalkan, kamu ternyata sama saja seperti mereka." imbuh Ira dengan tatapan dingin.

Alana terkejut bukan main, matanya membola, dia tidak menyangka bahwa Ira akan menilainya serendah itu.

"Tidak Mbak, bukan begitu, Mbak salah paham." geleng Alana mencoba membela diri.

"Salah paham apanya? Sudah jelas aku melihatmu berciuman dengan Tuan Azzam." sergah Ira.

"Ingat Alana, kamu itu seorang wanita, jangan merendahkan dirimu sendiri di depan pria seperti dia. Orang kaya seperti itu tidak akan pernah menghargaimu. Setelah dia puas, dia akan membuangmu seperti sampah."

Bukan tanpa alasan Ira marah sampai sekeras ini. Dia sudah menganggap Alana seperti adiknya sendiri, dia tidak ingin gadis itu dimanfaatkan oleh pria kaya yang biasanya hanya mencari kepuasaan sesaat dari sekretaris secantik Alana.

Alana tiba-tiba mengerjap, kini dia mengerti maksud ucapan Ira itu.

Alana sontak tersenyum dan meraih tangan wanita itu. "Aku tau Mbak khawatir padaku, tapi sayangnya kekhawatiran Mbak itu salah. Aku tidak menggoda Azzam dan dia juga tidak memanfaatkan aku seperti yang Mbak pikirkan."

Ira mengerutkan kening mendengar itu. "Seyakin itu kamu padanya?"

"Hmm... Aku sangat yakin." angguk Alana.

"Bodoh kamu Al, aku tau persis kelakuan pria kaya seperti dia. Tapi ya sudahlah, terserah kamu saja, jika disakiti maka tanggung sendiri akibatnya!" geram Ira geleng-geleng kepala.

"Tidak, Azzam tidak seperti itu. Dia sangat mencintaiku, mana mungkin dia tega menyakiti istrinya sendiri."

Deg...

Ira terkesiap mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan Alana.

"Istri?" desis Ira mengulangi kata itu, tentu saja dia sangat terkejut.

Alana sontak tersenyum dan memeluk lengan Ira. "Ya, aku istrinya dan dia suamiku. Kami sudah menikah sebelum aku bekerja di kantor ini."

Alana pun menceritakan semuanya pada Ira. Meski pada awalnya Alana tidak menginginkan pernikahan itu, seiring berjalannya waktu dia mulai merasa nyaman berada di sisi Azzam.

Ira benar-benar syok mendengar itu, dia sampai menjitak kepala Alana karena merasa dibohongi.

1
Sari Dewi kirana
lama kelamaan jd bosan juga membacanya
Siti Novi
ending nya gak jelas
Wayan Sucani
Bolak balik saja..
Muchamad Ridho
aneh..endingnya gini bngt..tau gini mnding GK baca..
Linda Liddia
Thor drpd buat mereka salah paham mulu & gak ada kebahagian mending dibuat mereka modar aja Thor biar cpt selesai ceritanya..Ngenes amadlah Thor ceritanya gak ada kebahagian sedikitpun dikit2 salah paham dikit2 salah paham mana sm2 begok bin tolol lg gak cew gak cowonya..Bikin gedeg aja..Palagi alana si Adzam jadi serba salah Kayak gini salah kayak gitu pun juga salah lah maunya apa jadi cew jgn terlalu egois kalo di dunia nyata cew modelan alana udh dihempaskan sm suaminya msh banyak cew yg lebih baik yg tau kewajiban istri sprti apa terhadap suaminya
Linda Liddia
Nikah lg aja adzam utk apa mempertahankan istri yg tak pernah mau memberikan hak kamu sbg suami..Alana bakal ngereog kalo kamu tinggal nikah & biar dia sadar akan kesalahannya terlalu bego bin tolol sbg istri yg tdk tau kewajibannya apa aja
Linda Liddia
Daripada saling menyakiti lebih pisah aja utk apa ngejalanin rmh tangga kayak gini..Alana balik aja sm rizal & adzam carilah wanita yg bnr2 bs tulus ikhlas menyayangi kamu gak keras kepala kayak alana..Kamu berhak bahagia adzam utk apa menjalani rmh tangga sm org yg gak bs menghargai rasa cinta & ksh syg darimu
Linda Liddia
Greget bgt lho sm ceritanya kok gak ada sedikit aja kepekaan antara suami istri ini knp gak mati aja sih alana sm azzam
Linda Liddia
Ceraian aja alana itu masih banyak cewek yg bs mencintaimu dgn tulus & ikhlas tdk usah mempertahankan wanita gak tau diri & keras kepala kayak alana
Linda Liddia
Emang gak enak berurusan sm cewek keras kepala kayak alana..gak sadar diri dgn kesulitan kehidupan yg dia jalanin & gak bersyukur udh dpt suami yg mencintai dia dgn tulus..jadi cewek kudu tau diri alana udh yatim piatu miskin pula
Mamah Ica De
novel yg tidak jelas alur ceritanya, berbelit belit
Elsa Maharani
cerita nya muter aja hadeuh baca nya jadi pusing
Furo Furo
kurang seruu
Furo Furo
siiiiiip
Furo Furo
gpp di desa coba di obati dengan alternatif siapa tua cepat sembuh . buat kejutan untuk mertua ayo alana semangat demi babang suami😄😄😄
Furo Furo
hem
Evy
Diberkas yang akan ditandatangani kan ada namanya...dia yang ngetik berkas kok tidak nggeh sih...kan mustahil jika tidak tahu nama Bos nya...
Evy
Alana tidak curiga ya... punya moge tapi kontrakan hanya sepetak doang..
Evy
Dikira Alana Ajan jadi OG dan suami nya juga menjadi OB...eh gak ya ternyata...
Evy
Kok gak ada uang sama sekali sih...kan mahar pernikahan yang tiga ratus ribu sekian tu kan ada Alana....apa gak diambil ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!