Sinopsis
Aleea Steinfeld, seorang mahasiswa yang duduk di bangku kuliah semester 4 yang terpaksa menerima perjodohan dengan Allessio Sean Cullen seorang yang berfrofesi sebagai Pilot. Sedangkan Sean telah memiliki kekasih yang sangat di cintainya.
"Maaf, aku tidak bermaksud berbohong pada mu. Tapi Syeila lebih membutuhkan Ku saat ini." ucap Sean dengan nada yang rendah di suara bariton nya.
Akankah mereka akan terus bersama setelah beberapa peristiwa terkuak??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayaa’k, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berhenti Mencintai
Di sebuah kamar yang mewah terdapat seorang wanita yang baru saja terbangun dari tidurnya. Wanita itu langsung menuju kamar mandi yang berada di kamarnya untuk memuntahkan semua isi di dalam perutnya, sampai cairan bening yang hanya ia keluarkan. Ia terduduk diatas closed di dalam kamar mandinya dengan memegang pinggiran washtapel, ia tidak sanggup untuk menopang tubuhnya yang lemas. Setelah beberapa hari ia mengalami keluhan seperti ini, ia mendatangi dokter untuk diperiksa. Ia tidak bisa berkata-kata mengetahui hasil yang ia dapat.
Ia dinyatakan hamil, hamil seorang anak dengan seorang pria yang tidak ia kenal secara rinci pria itu.
Setelah pulang dari dari rumah sakit itu, wanita itu membanting semua barang yang ada di kamarnya. Ia menangis tersedu. Ia tidak ingin kehilangan kekasihnya. Pria yang sangat ia sayangi dan cintai. Seorang pria yang menjanjikan rumah untuknya. Rumah yang selalu ingin ia datangi kala ia sedih dan senang.
“Aku ingin kau mati, aku tidak menginginkan mu!” Ucap wanita sambil memukul-mukul perutnya sendiri.
“Keluar! Keluar dari sini!” Lanjutnya sambit terus memukuli perutnya.
AKHHHH!!
Suara jeritan yang keluar dari mulutnya. Untung saja apartemen miliknya kedap suara jadi suara jeritan tadi tidak ada yang mendengarnya.
“Tuhan. Kenapa seperti ini”
“Dulu aku tidak diinginkan oleh orangtua ku, tapi kenapa aku yang harus mengulang kembali hamil dengan sosok bayi yang tidak aku inginkan.” Ucapnya dengan suara lemahnya.
Hiks.. Hiks.. Hiks..
Tangisan pilu yang ia rasakan dengan sesenggukan sesekali dan airmatanya terus membasahi wajahnya.
Hiks.. Hiks.. Hiks..
Suara tangisan masih mendominasi ruangan itu.
“Aww.” Ia meringis sambil memegang perutnya.
Deg!
Ada calon bayi di perutnya, Ia akan menjadi wanita yang paling jahat di dunia ini, jika ia ingin membunuh bayi yang berada di perutnya.
“Tumbuhlah yang baik sayang. Maaf Mama sebelumnya ingin membunuhmu. Jangan benci Mama ya sayang. Cuma kamu keluarga Mama. Biar saja semua orang membenci mama tapi Mama akan menjagamu jika ada yang ingin menyakitimu.” Ucapnya lemah sambil mengelus perutnya.
Wanita itu berbicara sendiri seperti orang gila. Biarlah ia akan jalani ini semua menjadi kekasih Sean dan menjadi calon ibu untuk bayi yang ada di kandungannya.
Biarlah hanya ia saja yang hidup tidak dengan kasih sayang oleh orangtua, asalkan jangan ada anak-anak yang bernasib sepertinya lagi di kemudian hari.
Wanita itu adalah Syeila yang masih menangis dalam diam di kamar apartemen mewahnya.
...****************...
Aleea menata masakannya dia atas meja, Ia memasak beberapa masakan yang bantu oleh beberapa pembantu rumah tangga.
“Bik, Alee kekamar dulu yah. Bibi kalau sudah lapar makan saja. Ajak yang lain juga. Alee mau memeberihkan diri duku.” Ucapnya kemudian ia berjalan keluar dari ruangan itu menuju kamarnya.
Tap! Tap! Tap!
Aleea berjalan melewati satu per satu tangga. Sampai ia di tangga terakhir Aleea di kejutkan oleh sosok pria yang baru beberapa hari ini pulang setelah perjalanan ke luar negeri.
Pandangan mereka bertemu beberapa detik yang diputuskan oleh Sean.
“Kamu bisa minggir gak?” Ucap Sean dengan suara dinginnya.
Aleea bergeser kekiri yang di ikuti oleh Sean kekiri. Aleea bergeser kekanan yang di ikuti oleh Sean kekanan juga.
“Ckk! Uda kamu disitu saja.” Ucap Sean dengan memberikan tatapan tajam miliknya.
Aleea yang diberi peringatan oleh Sean hanya diam dan mengeser tubuhnya sedikit ke sampingnya.
Suara langkah Sean sudah terdengar samar menandakan ia sudah jauh dari situ. Aleea melihat kebelang sekilas, ia lihat Sean pergi ke dapur walaupun sekilas.
“Masih jam segini ia sudah rapi saja,” batinnya sambil melihat kearah jam yang ada di ruangan itu yang menunjukan pukul 07.30.
Tidak ingin memikirkan itu kemudian Ia melanjutkan kembali langkahnya menuju kamarnya yang sempat tertunda tadi.
Setelah hampir satu jam ia membersihkan diri. Ia turun menuju ruang makan dengan menggunakan baju santai, baju kaos sepaha dan celana pendek yang tertutup bajunya, rambutnya hanya diikat cepol.
Hari ini ia tidak ada kegiatan dikarenakan libur semester dan juga hari weekend, siang nanti ia baru akan kerumah mertuanya.
Aleea berjalan perlahan sambil memainkan ponsel miliknya dan bernyanyi sesekali mengikuti musik yang ia putar. Ia tidak sadar jika Sean masih berada di ruang makan.
“Bi..bik..” ucapnya terbata melihat Sean yang beradadiruangan itu bukan pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah mereka.
“Kenapa ia masih disini.” batinnya.
Suasana di ruangan itu sedikit awkward.
Ia menelan salivanya mendadak tenggorokan nya kering. Aleea melihat Sean yang sudah mulai memakan makanan kembali. Aleea segera mendekati meja dan mengambil piring dan mengambil beberapa macam masakan yang telah ia masak. Ia tidak peduli tatapan tajam Sean memandang wajahnya. Ia meninkmati sarapan pagi ini seperti biasa.
Suara dering ponsel Sean memecahkan keheningan di pagi hari itu.
Sean : Iya. Sayang aku masih di rumah. Sebentar lagi aku kesana. Ada yang ingin kamu titip?
Syeila : .....
Sean : Iya. Nanti aku mampir ke toko kue langganan mu.
Syeila : .....
Sean : Jangan bilang makasih. Mau minta apapun akan aku berikan untuk mu.
Syeila : .....
Sean : Aku serius. Apapun yang kamu minta akan aku turuti jika aku mampu, akan aku lakukan sayang.
Syeila : .....
Sean : Iya. Love you.
Aleea mendengar semua percakapan Sean dengan kekasihnya itu tak ada sedikitpun yang ia lewatkan semua terdengar di telinganya. Kalau bisa di bilang cemburu. ia pasti akan bilang kalau sangat cemburu, tapi disini hanya ia yang mencintai Sean.
Tapi ia ingin menghilangkan perasaan itu terhadap Sean, ia akan mundur melepaskan Sean untuk bersama orang yang sean cintai.
Ia melihat Sean dengan sekilas berjalan keluar ruangan itu sambil membawa ponsel dan kunci mobilnya menuju kamar Sean. Aleea tidak memperdulikan Sean, ia sudah berhenti untuk mencintai Sean. Aleea hanya menunggu sampai Sean akan menceraikannya.
Setelah selesai sarapan pagi Aleea sedang merapikan kamar miliknya, tak sengaja ia melihat sebuah jas yang tersusun bersama bajunya di dalam lemari, sebuah jas yang telah dipinjamkan seseorang untuknya.
Ia mendekat ke arah jas itu, kemudian duduk di sofa untuk mengirim pesan pada seseorang.
Aleea : Asisten Mark. Aku ingin mengembalikan jas milik tuan mu. Bisakah kamu sampaikan pesanku kepadanya.
Asisten Mark : Baik nona. Akan aku sampaikan pesan anda.
Setelah mendapat balasan dari Asisiten pria itu Aleea kembali merapikan barang-barang miliknya.
Selanjutnya ia bersiap untuk pergi ke rumah mertuanya.
Aleea berada di depan kaca hias didalam kamarnya. Ia rasa sudah cukup melihat penampilannya saat ini kemudian ia mengambil tas dan ponsel miliknya lalu berjalan keluar kamarnya.
Ting!
Suara notifikasi ponsel milik Aleea. Ia lihat siapa yang telah mengirim pesan untuknya. Setelah ia membalas pesan itu kemudian ia menutup pintu kamarnya dan berjalan ke parkiran mobil miliknya.
Asisten Mark : Nona. Tuan bisa besok bertemu dengan anda di restoran Prans setelah makan siang. Tuan bisanya pada jam itu yang kosong.
Aleea : Baiklah. Saya akan menemui kalian di restoran itu setelah makan siang.