NovelToon NovelToon
Dijebak Di Malam Pengantin

Dijebak Di Malam Pengantin

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:564.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Chyntia R

Aura, gadis berusia 26 tahun yang selama hidupnya tidak pernah memahami arti cinta.

Karena permintaan keluarga, Aura menyetujui perjodohan dengan Jeno.

Akan tetapi, malam itu akad tak berlanjut, karena Aura yang tiba-tiba menghilang di malam pengantinnya.

Entah apa yang terjadi, hingga keesokan harinya Aura justru terbangun di sebuah kamar bersama Rayyan yang adalah anak dari ART di kediamannya.

"Aku akan bertanggung jawab," kata Rayyan lugas.

Aura berdecih. "Aku tidak butuh pertanggungjawaban darimu, anggap ini tidak pernah terjadi," pungkasnya.

"Lalu, bagaimana jika kamu hamil?"

Aura membeku, pemikirannya belum sampai kesana.

"Tidak akan hamil jika hanya melakukannya satu kali." Aura membuang muka, tak berani menatap netra Rayyan.

"Aku rasa nilai pelajaran biologimu pasti buruk," cibir Rayyan dengan senyum yang tertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Teman lama

Rayyan tidak habis pikir dengan rencana Aura yang malah mau bekerja. Ia berpikir singkat, kemudian memutuskan untuk mengikuti Aura lagi.

Tujuan Aura rupanya perusahaan berbasis teknologi yang cukup berjaya dan populer di Jerman. Rayyan memutuskan membiarkan saja, ia mau melihat Aura akan bekerja sebagai apa di tempat itu.

Sebenarnya Rayyan kecewa dengan keputusan Aura, tapi mau bagaimanapun ia tau karakter Aura adalah gadis yang sulit ditaklukan. Semakin keras Rayyan memaksanya, maka Aura pun akan semakin membatu.

Baiklah, untuk kali ini Rayyan akan mengalah lagi. Ia membiarkan saja selama yang Aura lakukan adalah hal positif. Mungkin tidak sekarang ia dapat memberi lebih pada Aura, meski demikian Rayyan akan selalu mencoba memenuhi kebutuhan Aura tanpa diminta.

Menjelang siang, wanita yang sudah menjadi istrinya itu kembali ke Apartmen dengan senyum mengembang. Sepertinya Aura sudah diterima bekerja. Tidak sulit memang melihat latar belakang pendidikan Aura yang juga berasal dari universitas di negara yang sama.

"Kamu udah diterima kerja?"

Seperti yang Rayyan duga, wanita itu tersenyum penuh kemenangan saat mengatakan jawabannya.

"Iya."

"Baguslah. Bekerjalah dengan baik."

Mau bagaimanapun, Rayyan tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya atas keputusan Aura ini. Ia berlalu setelah berujar dingin pada wanita itu.

Sementara Aura, ia merasakan jika Rayyan lain saat menyambut kepulangannya. Tapi dasar Aura yang selalu masa bodoh, ia mengabaikan begitu saja sikap berbeda yang Rayyan tunjukkan.

Aura mengendikkan bahu cuek, kemudian memasuki kamarnya sendiri untuk menyiapkan baju kerjanya esok hari.

"Mulai sekarang aku udah bisa cari uang lagi. Hmm, jangan harap aku mau mencicipi uang dari dia."

Aura lupa, padahal selama ini isi kulkasnya selalu dipenuhi oleh Rayyan dan itu dibeli menggunakan uang Rayyan. Akan tetapi, karena ia merasa tak pernah menerima uang dari Rayyan bahkan menolak mentah-mentah kartu dari pria itu ia jadi mengira jika ia tak pernah menggunakan uang Rayyan sedikitpun.

Lagipula, sebenarnya Aura ragu Rayyan memiliki uang. Mungkin Rayyan mendapatkan uang itu dari Papa Sky. Apalagi, kemarin mereka sempat merencanakan sesuatu bersama untuk membuat Aura meminta pada Rayyan. Aura juga meragukan kartu yang kemarin Rayyan berikan. Darimana pula pria itu bisa memiliki kartu hitam berkilat yang itu adalah unlimited?

...***...

Aura mulai sibuk dengan kegiatan barunya, ia bersosialisasi ditempat kerja. Beruntungnya ia dipertemukan dengan teman semasa kuliahnya di kantor yang sama.

"Wilow?"

"Aurora?"

"Kau bekerja disini?" tanya Aura. Wilow adalah warga Jerman asli, ia sangat cantik dengan bentuk tubuh yang semampai, ditambah sikap percaya dirinya yang tinggi.

"Iya, kau juga disini? Sejak kapan? Aku baru melihatmu."

"Aku baru bekerja dua hari disini, Wilow."

"Oh, pantas saja kita baru bertemu, dua hari kemarin aku cuti. Ternyata kau anak baru itu?" Wilow sedikit tertawa diujung kalimatnya, ia juga senang menemukan teman perkuliahannya di tempat kerja yang sama.

"Iya, mohon bimbingannya, ya."

"Ah, kau ini. Kau lebih pintar dariku, pasti kau cepat mengerti nanti." Wilow merangkul Aura dengan akrab dan mulai menjelaskan berbagai jobdesk utama yang harus dikerjakan.

Aura senang sekali ternyata ia dan Wilow satu divisi. Wanita berkulit putih dengan rambut coklat bergelombang itu cukup membuat keseharian Aura menjadi lebih menyenangkan. Ternyata kembali ke dunia pekerjaan tidak buruk, selain bisa melupakan kenangan pahit, Aura juga bisa mengistirahatkan pikirannya dari hal-hal yang sempat membelenggunya.

"Ah, iya, apa kau sudah menikah?" Wilow mulai bertanya hal pribadi pada Aura saat mereka memutuskan makan siang bersama di cafetaria kantor.

"Ehm aku ...." Aura tidak tau harus menjawab apa. "Kau sendiri?" Akhirnya ia mengalihkan pertanyaan pada Wilow.

"Aku belum. Kau tau sendiri aku sangat pemilih," jawab Wilow.

Aura tau standar pilihan Wilow. Wanita itu mau pria yang karismatik, katanya. Lagipula, di Jerman tidak mempermasalahkan soal umur, kendati mereka sudah cukup umur untuk menikah tapi wanita disini tak mau ambil pusing. Jikapun sudah menemukan yang tepat, belum tentu mau untuk buru-buru menikah.

"Ah, iya, aku dengar kantor kita akan mengadakan pesta Minggu depan. Kau datang bersama siapa?" tanya Aura.

"Oh itu, aku belum tau. Aku punya teman kencan beberapa, tapi aku belum memutuskan untuk mengajak yang mana," jawab Wilow.

"Bagaimana kalau kita pergi bersama? Itupun jika kau tidak keberatan? Aku tidak memiliki siapapun untuk ku ajak ke pesta itu. Lagipula, di divisi kita aku baru mengenalmu dan Rosa.

"Baiklah, itu tak masalah. Nanti kita ketemu disana saja langsung. Atau kau mau ku jemput."

"Boleh, jika tidak merepotkan."

"Of course, aku akan menjemputmu Aura."

...***...

"Mau kemana?" Lagi-lagi Rayyan menatap penampilan Aura yang tampil sangat cantik malam ini. Bukan Rayyan tak suka, ia tentu senang melihat istrinya cantik tetapi ia tidak suka Aura berdandan untuk orang lain.

"Aku mau ke pesta."

Hubungan keduanya bisa terbilang sama. Tidak ada yang berubah. Aura masih ketus dan cuek, lebih sering mengabaikan Rayyan apalagi setelah dua Minggu bekerja di kantor barunya.

Dan Rayyan, tidak mau menunjukkan kepedulian berlebih pada wanita itu kendati dalam dirinya selalu tak luput memperhatikan Aura baik kesehariannya maupun gerak-geriknya.

"Pesta apa? Aku ikut ya."

Aura menatap Rayyan dengan picingan tajam. Bagaimana mungkin pria ini ingin ikut dengannya.

"Ini pesta kantor, tidak boleh membawa orang luar." Aura memberi alasan, padahal pesta itu bebas dan tidak terlalu formal, hanya saja diharuskan satu undangan maksimal untuk dua orang dan yang satunya harus bekerja di kantor tersebut.

"Aku bukan orang luar, aku suami kamu, Ra."

"Itukan kata kamu. Lagian aku ngelamar kerja disana dengan status single, kok. Kalau tiba-tiba kamu datang bilang kamu suami aku. Apa dong kata bos aku nanti!"

Rayyan memejamkan matanya erat. Bagaimana bisa Aura masih bersikap seperti ini terus? Tak satupun usahanya dianggap lebih oleh Aura. Aura selalu meremehkannya.

"Ra, kalau kamu pergi sendirian lebih baik gak usah. Aku gak izinkan kamu pergi."

"Gak usah aneh-aneh, deh. Aku juga gak butuh izin kamu. Jangan keterlaluan. Ingat kamu disini numpang sama aku!"

Dan ucapan Aura yang sekali ini benar-benar menohok bagi Rayyan. Jadi, begitu pemikiran Aura terhadapnya? Ucapan Aura kali ini sangat keterlaluan. Rayyan merasa jika Aura tengah menghina dan meremehkannya.

Suara bel Apartmen terdengar, Aura yang sedang memakai sepatu pun bangkit untuk membukakan pintu, mengabaikan Rayyan yang masih kecewa karena perbuatannya. Ternyata semakin Aura bekerja, justru mengubah kepribadian wanita itu menjadi lebih angkuh. Mungkin ia mengira Rayyan tidak bekerja dan duduk di Apartmen saja.

"Wilow? Kau cantik sekali..." Rupanya Aura menyambut kedatangan Wilow yang menjemputnya.

"Kau juga cantik, Aura."

"Apa kita berangkat sekarang?"

"Ya. Ayo!"

"Tunggu sebentar, aku akan mengambil tas ku dulu. Ayo, masuklah dulu."

"Oke."

Aura kembali masuk ke dalam kamarnya, sementara Wilow duduk di ruang tamu.

"Pestanya ada dimana?" Rayyan tiba-tiba muncul dan menanyai Wilow yang ada disana.

Wilow tentu terkejut mendapati ada seorang pria yang tinggal bersama Aura di Apartmen tersebut.

"Kau siapa?" Wanita itu akhirnya menanyai Rayyan.

"Ah, Wilow... ayo!" Aura sudah muncul kembali dan menarik lengan Wilow, ia tak mau Wilow tau status Rayyan sebenarnya.

"Tapi ... dia siapa, Ra?" tanya Wilow merujuk pada Rayyan.

"Oh, dia ... dia kakakku!" Aura memberi alasan klise.

Rayyan tersenyum miring mendengar kebohongan Aura pada teman wanitanya itu.

"Kakakmu?" tanya Wilow memastikan.

"Ya, dia sedang ada pekerjaan di Jerman."

"Aku baru tau kau punya kakak lelaki."

"Sudahlah, abaikan saja dia. Ayo kita pergi." Aura kembali mendesak Wilow untuk meninggalkan Apartmen tersebut.

"Perginya hati-hati," kata Rayyan menyela obrolan Aura dan Wilow.

Aura tak menyahut seperti biasanya, tapi Wilow malah melebarkan senyuman.

"Thanks, Kak. Aku pasti akan menjaga adikmu," kata Wilow pada Rayyan, sementara Aura memutar bola matanya.

...Bersambung ......

Dukungannya mana?

Komen? Vote? Kopi?

1
Erry Shintia
Luar biasa
Sita Sit
kereñnn ,buat aura bener2 menyesali perbuatannya sama rayyan
Sita Sit
baru nyesel ya ra ,kasian Rayyan ya
Sita Sit
rasain kau aura,gak ada rasa syukurnya dpt suami sempurna gitu
Anonymous
Biasa
Anonymous
Buruk
Chyntia Rizky 🖋️: gak baca tp bisa menilai karya saya dgn bintang satu. besok-besok buat karya sendiri saja ya kak... yg mungkin bisa sampe bintang 10. terimakasih sudah kesini. sepertinya semua novel yg dikunjungi tidak ada yg bagus menurut kakak🙏🏻
total 1 replies
Sita Sit
karyamu bagus bagus Thor ,semangat ,aku mau coba baca semua
Siti Nina
oke
74 Jameela
Bagus ceritanya..smngt&sukses kak
Juan Sastra
bagus thorr
Juan Sastra
hadeeeh rayyan harusnya tuh bilangnya,, makasih sayang sembari cium cium
Juan Sastra
syukur,,,
Juan Sastra
mati saja kau aura,,, semoga di perkosa benaran oleh sandy biar gila sekalian kau.. bego banget
Juan Sastra
lama amat sih masalah man bisa buat aura klepek klepek,, bikin cemburu baru bisa
Juan Sastra
kasih poto aja lagi makan siang perempuan cantik, pasti uring uringan tuh
Syahilla Naazifa
Luar biasa
Syahilla Naazifa
Lumayan
khitara
ya.....rasakan sendiri
khitara
wow wow wow
khitara
aaaa....bagus banget ceritanya thor.....mampir juga kelapak q thor, di paksa mencintai dan cinta gadis dingin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!