Hei teman-teman ini karya terbaru Author, jangan lupa mampir ya..🙏
"Jangan pernah berharap dengan pernikahan ini. Kamu tahu kalau saya terpaksa menikah denganmu. Andai saja Tasya tidak kabur di hari pernikahan kami, saya tidak akan pernah mau menikah dengan kamu!"
Alfan Ezra Kavindra
"Kamu pikir saya juga mau menikah dengan kamu?! Maaf, tidak. Kalau saja Gea adik kamu tidak memohon kepada saya, saya tidak akan mau menikah dengan pria sombong seperti kamu. Saya melakukannya juga terpaksa!"
Aleandra Shazfa Atmaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Ziah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31
Seminggu telah berlalu, setelah Alvan tahu penyebab kaburnya Tasya dari pernikahan, Alvan kembali bersikap dingin pada Alea. Apartemen yang bisanya hangat dan penuh canda tawa mereka berdua, kini menjadi sepi. Alea sendiri masih bersikap seperti biasanya baik dan perhatian pada Alvan. Meskipun sudah di tuduh bekerjasama dengan Ghea membuat Alvan batal menikah dengan Tasya. Namun sayang, sikap baik dan perhatiannya di sambut dingin pada Alvan. Bahkan Alvan sepertinya memghindar darinya.
Seminggu ini Alea jarang bertemu dengan Alvan, karena Alvan pagi-pagi sekali sudah pergi dan pulang sudah larut malam. Ghea juga sudah minta maaf padanya, Ghea benar-benar merasa sangat bersalah pada sahabatnya itu. Karena ulahnya, Alea sampai tuduh oleh kakaknya, Alvan. Padahal Alea tidak tahu apa-apa sama sekali.
"Al, apa Lo masih bersikap dingin pada Alea?" tanya Arya sepupu Alvan. Saat ini Arya berada di ruangan Alvan.
"Kenapa emangnya?!" tanyanya balik dengan raut wajah Alvan tak suka.
Arya menghela nafasnya, "Al gue saranin Lo, jangan gegabah mengambil keputusan." jawab Arya. "Ini berkas yang Lo minta." ucap Arya yang menyerahkan berkas pada Alvan, berkas yang baru saja di kirim oleh pengacara keluarga Kavindra. "Lo tahu Al, sampai sekarang gue gak percaya kalau Alea berbuat atau pun wanita seperti yang Lo tuduhkan ke dia." tambah Arya lagi.
"Tapi kenyataannya seperti itu, dan dia sudah mengakuinya sendiri." sahut Alvan.
"Dan Lo percaya gitu aja! seharusnya lo tanya ke Ghea apakah Alea memang sekongkol dengannya atau gak?! dan dengarkan penjelasan dari Ghea kenapa dia sampai melakukan hal itu. Lo itu kakaknya, pasti tahu Ghea orangnya gimana. Ghea memang tidak menyukai Tasya, tapi gue yakin dia tidak akan menyuruh Tasya pergi dari pernikahan gitu aja kalau tidak ada penyebabnya. Ghea pasti tidak akan mau menghancurkan kebahagiaan kakaknya sendiri. Sama seperti Om dan Tante, mereka tidak menyukai Tasya. Tetapi demi kebahagiaan Lo, mereka menerima Tasya kan?!" jelas Arya menasehati Alvan dan agar Alvan meminta penjelasan dari Ghea. Dan tidak mengambil keputusan karena emosi.
"Entahlah gue bingung. Jujur gue sangat kecewa dan merasa tertipu oleh sikap sok baik Alea pada gue. Belum lagi Tasya yang setiap hari minta kesempatan kedua pada gue." ucap Alvan sembari membaca berkas yang baru saja di berikan pada Arya. Alvan menghela nafasnya, ada rasa sesak di hatinya membaca berkas yang ia pegang. Ia bingung sendiri ini keputusan yang tepat atau tidak.
"Gue sih bahagia banget kalau Lo jadi melepaskan Alea. Dengan begitu gue bisa mendekati Alea." ucap Arya santai dan Alvan langsung melemparkan pena ke arah Arya. Membuat Arya tertawa terbahak-bahak melihat raut kesal Alvan padanya. Arya tahu kalau Alvan sudah jatuh cinta pada Alea, hanya saja egonya yang sekarang menguasainya karena kecewa pada Ghea adiknya. Dan beranggapan kalau Alea juga bekerjasama dengan Ghea, adiknya.
"Al gue ingatkan sekali lagi dan ini yang terakhir. Tolong pikirkan dulu baik-baik tentang keputusan lo, jangan sampai nantinya lo menyesal setelah Alea udah pergi dari hidup Lo dan dari pandangan Lo. Dan kalau sampai itu terjadi, gue yakin Lo bakalan merasakan lebih sakit dari pada saat Lo ditinggal pergi oleh Tasya di hari pernikahan Lo." tambah Arya. Kemudian Arya pun beranjak dari sofa di ruangan Alvan. "Ingatlah Al apa yang gue ucapkan!" lalu Arya keluar dari ruangan Alvan yang bertepatan Tasya masuk ke ruangan Alvan membuat Arya terkejut.
"Apa ?! kenapa Lo melihat ku seperti itu?" tanya Tasya yang melihat Arya menatapnya seperti melihat setan.
"Hah!"
"Kenap Lo lihat gue seperti itu? apa gue setan?!"
"Iya, Lo emang setan yang setiap hari bergentayangan di ruangan Alvan." jawab Arya yang langsung keluar dari ruangan Alvan.
"Dasar menyebalkan! gue cantik gini di bilang setan." kesal Tasya. Kemudian ia berjalan masuk kedalam ruangan Alvan.
"Mau apa lagi kesini?" tanya Alvan pada Tasya.
Tasya tersenyum manis menatap Alvan, ia harus kembali mengambil hati Alvan. Dia yakin pasti Alvan akan luluh dan mau kembali padanya. Apalagi yang dia tahu, kalau Alvan sekarang sangat membenci istrinya itu.
"Al, jangan seperti itu. Aku kesini mau menunjukkan sesuatu ke kamu. Kamu lihat ini deh!" Tasya memberikan ponselnya ke Alvan karena ada sesuatu yang harus ia tunjukkan ke Alvan.
"Apa ini?" tanya Alvan sembari menaikan satu alisnya bingung.
"Lihat aja dulu Al.." Alvan pun mengambil ponsel milik Tasya dan melihat sesuatu di layar ponsel Tasya. Kemudian Alvan mengepalkan tangannya, perasaan kecewanya saja belum hilang, kini dia harus melihat kemesraan seseorang.
tetap ada. keluarga dr pihak . atau. saudara. laki2 dr mempelai wanita