NovelToon NovelToon
Maheswari

Maheswari

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Petualangan / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Cinta Terlarang / Mengubah sejarah / Romansa / Tamat
Popularitas:139.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: @Miss_Kha11

Terdampar pada masa lampau berhasil membuat Zaina kebingungan, masa kerajaan yang selama ini sedikitpun tidak pernah ada dalam benaknya. Ia berubah menjadi sosok Maheswari, putri bangsawan yang memiliki kisah cinta pelik, padahal kisah cinta Zaina di dunianya saja sudah sangat mengenaskan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Miss_Kha11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Keberanian.

Aku terharu melihat satu keluarga itu menitihkan air mata bahagia dan saling berpeluk melepaskan kerinduan. Tadi orang suruhan romo sudah berhasil membawa keluarga pelayan pria menuju ke kediamanku. Lalu aku menyuruh wanita yang merupakan istrinya itu menulis surat untuk suaminya agar cepat datang kesini.

Dan disinilah mereka, berkumpul dengan bahagianya sampai menitihkan air mata. Mungkin bekerja di istana membuat pelayan pria itu jarang sekali pulang sehingga sangat merindukan keluarganya.

"Terimaksih Ndoro, sudah menyelamatkan saya dan anak-anak saya. Hati Ndoro sangat mulia pasti Sang Hyang akan membalasnya."

Wanita itu bersimuh di depanku aku lantas menuntunnya untuk kembali berdiri, tidak pantas rasanya dia bertetima kasih sampai seperti itu. Walaupun kasta memang sangat dikedepankan tapi tetap saja yang namanya manusia itu semuanya sama. Mereka memiliki hak mereka masing-masing dan tentu harus saling membantu.

"Terimaksih Ndoro, sebelumnya saya berpikir akan mati di tangan mereka...." dia beralih menatap kedua anaknya, "Woro, Seno berterimaksihlah pada Ndoro."

"Terimaksih Ndoro." Seru mereka kompak.

Kedua anak itu sepertinya berusia enam tahun jika tidak salah tebak, sedang lucu-lucunya. Mirisnya ada luka yang dibebat kain di lengan anak laki-laki itu, memangnya apa saja yang mereka lakukan pada anak kecil semengemaskan mereka.

"Memangnya apa yang mereka lakukan?"

"Mereka mengikat saya dan anak-anak, tidak memberi kami makanan sedikitpun, saat kami memohon akan dipukul. Terimaksih sekali Ndoro."

"Jangan terus berterima kasih, aku tidak menolongmu secara cuma-cuma."

Wanita itu melongo, tapi detik berikutnya dia langsung mengangguk. "Apa itu Ndoro? Saya akan melakukan apapun untuk kebaikan hati Ndoro."

Tetapi kenyataanya memang seperti itu, jika bukan karena ingin membuat pelayan lelaki ini jujur aku juga belum tentu menyelamatkan mereka bertiga.

"Aku memiliki urusan dengan suamimu," aku beralih menatap Ratini yang sedari tadi berdiri di belakangku, "Ratini bawa mereka ke ndalem belakang."

Ratini mengangguk dan segera mengajak mereka ke belakang. Aku beralih menatap pelayan pria yang kini wajahnya sudah jauh lebih baik dari kemarin. Tenang dan ada seulas senyuman disana.

Tentu saja siapapun akan seperti itu saat melihat keluarganya sudah baik-baik saja, tapi aku juga lega melihatnya senang seperti ini.

"Aku sudah menyelamatkan istri dan anak-anakmu, mereka akan aman disini, aku akan mengantarkan mereka kembali saat masalah ini sudah selesai ... dan karena aku sudah menyelamatkan mereka, itu artinya besok kau harus mengatakan semuanya dengan jujur."

"Tentu Ndoro, saya akan mengatakan semuanya dengan jujur. Saya berjanji."

Aku mengangguk mendengarnya, benar-benar satu langkah lagi masalah ini akan selesai. Besok semuanya terbongkar dan Raden Rawikara tidak jadi dihukum mati.

Tetapi ada satu pertanyaan yang sedari kemarin hinggap di kepalaku, jika ingin menfitnah Raden Rawikara mengapa pusaka yang dicuri itu tidak diletakkan sekalian di kediaman Raden Rawikara sehingga saat dilakukan penggeledahan langsung ketemu dan Raden Rawikara dihukum mati saat itu juga.

Mengapa Kuncara harus membuat Raden mendekam di penjara sementara orang-orang lain mencari keberadaan pusaka itu.

"Aku ada satu pertanyaan."

"Apa itu Ndoro?"

"Dimana pusaka itu berada?"

"Ndoro Kuncara yang membawanya, pusaka itu akan memberikan ilmu kanuragan yang sangat besar setelah dilakukan beberapa ritual. Siapapun pasti ingin memilikinya."

Jadi maksudnya adalah sekali dayung dua, tiga pulau terlampau, mencurinya bisa mendapatkan posisi Raden Rawikara, membunuhnya Raden dan mendapatkan ilmu kanuragan yang besar. Pintar juga dia ternyata.

***

Pagi yang cerah aku sudah siap untuk pergi ke istana menyaksikan persidangan, naik delman istimewa tapi kutak duduk di muka. Kata Ratini pengadilan seperti ini memang selalu disaksikan langsung oleh banyak orang. Pengadilan dilaksakan di depan umum, serta pemenggalan kepala atau hukuman matinya juga disaksikan oleh banyak orang.

Mungkin itu juga sebagai contoh agar para pejabat tidak berani melanggar peraturan, sedikit tragis sih hal gore seperti itu disaksikan langsung di depan mata kepala. Kalau di masa depan sih jangan harap itu dijadikan tontonan, orang masuk televisi atau youtube saja pasti sudah harus di take-down.

Tetapi aku bisa datang kesana dengan senang karena sudah yakin Raden Rawikara tidak mungkin dipenggal, pelayan itu juga sudah berjanji akan mengatakan semuanya.

Benar saja begitu sampai di gerbang kerajaan sudah banyak orang, bukan di dalam istana tapi dipelataran depan gerbang. Pelataran luas itu sudah cukup didatangi banyak orang, kudengar juga bisik-bisikan tak pantas mereka lontarkan. Biarlah, mereka memiliki hak untuk mengucapkan apapun.

Di tengah-tengah pelataran itu ada ruang berbentuk persegi yang dikelilingi oleh tali tambang besar, lumayan luas dan tidak ada orang yang memasukinya sama sekali. Mungkin itu adalah tempat eksekusinya.

Sedangkan di bagian utara dari persegi itu ada bagunan beratap yang lebih tinggi ada kursi bagus juga disana, kutebak itu nanti akan dijadikan tempat Maharaja duduk.

Aku sudah beberapa kali ke kerajaan tapi baru kali ini sadar jika di pelataran ini ada tempat eksekusinya. Jadi di zaman ini eksekusi itu memang dilakukan di depan banyak orang, justru malah ditujukan untuk ditonton oleh orang banyak.

"Maheswari,"

Suara romo melintas di telingaku, aku mengalihkan pandanganku dan melihat romo dengan wajahnya yang terlihat cukup aneh.

"Ada apa Romo?"

"Pelayan pria yang akan memberikan kesaksian ditemukan tewas mengantung dirinya."

"APA?!"

Tidak mungkin dia bunuh diri sebelum mengakui semuanya, dia sudah berjanji untuk mengaku.

"Romo jangan bergurau."

"Itu benar terjadi Maheswari."

Lelaki itu adalah saksi kunci dari masalah ini, dia adalah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan raden Rawikara dari hukuman mati.

Aku tidak menduga jika hal seperti ini terjadi, mungkin aku terlalu senang kemarin hingga lupa untuk mengirim orang untuk mengawasi pelayan pria itu. Setidaknya orang untuk memastikan dia aman.

Namun, apakah dia benar-benar bunuh diri? Ataukah Kuncara yang membunuhnya? Jika benar, maka Kuncara juga sudah tahu tentang rencana ini. Habislah aku.

"Romo apakah Kuncara yang membunuh pelayan itu, lalu mengantungnya seolah itu adalah bunuh diri?" Aku melirihkan suaraku, agar tidak ada yang mendengarnya.

"Iya Maheswari, dia tahu ini semua dari surat yang dikirimkan untuk pelayan."

Waktu itu aku meminta istri pelayan untuk mengirimkan surat agar pelayan itu datang kerumahku menemui istrinya. Jadi entah bagaimana surat itu juga dibaca oleh Kuncara.

Ternyata rencana ini tidak berjalan dengan mulus, Kuncara itu orangnya memang sangat licik.

Aku melangkahkan kakiku, tapi baru saja satu langkah Romo sudah menahan lengaku.

"Kau mau kemana?"

"Saya ingin mencari bukti jika pelayan itu tidak bunuh diri, tapi dibunuh."

"Sudah, cukuplah. Kau sudah berjalan sejauh ini, jangan melangkah lagi. Kau akan dalam bahaya jika terus ikut campur."

"Ya karena itu Romo, saya sudah terlanjur berjalan terlalu jauh, tidak mungkin saya akan kembali. Saya akan melanjutkannya hingga mendapatkan yang saya inginkan. Yaitu keadilan."

"Jika bukan Rawikara yang Kuncara tuduh, apakah kau akan melakukan hal yang sama? Apakah kau akan ikut campur mencari keadilan sampai membahayakan diri sendiri seperti ini?"

Tentu saja tidak, untuk apa berusaha seperti ini untuk orang yang tidak kukenal. Jika orang itu tidak kukenal, sudah dipastikan aku tidak tahu dia baik atau buruk, aku tidak tahu dengan membantunya itu membuka mata air atau justru mengahadirkan banjir bandang. Tetapi untuk Raden Rawikara ini, dia adalah calon pejabat istana yang pastinya memiliki peluang besar untuk memajukan kerajaan. Sangat disayangkan jika Kahuripan kehilangan orang sepertinya, jadi aku pastinya tidak akan rugi menolongnya.

Namun, sebenarnya sampai detik ini aku juga tidak tahu pasti apa yang membuatku menyelamatkannya. Sekalipun aku bersikeras jika ingin menolong atas nama keadilan, tetap saja ada ada alasan lain yang lebih besar dari itu.

"Tentu Romo tahu jawabannya."

"Rawikara juga tidak akan senang melihat kau membahayakan diri seperti ini."

"Romo memang benar, tapi apakah kalian tega melihat Maheswari memiliki beban pikiran seumur hidup karena tidak berusaha membantu Raden Rawikara keluar dari masalahnya?"

"Maheswari.... "

Aku tidak peduli lagi romo akan membujukku seperti apa, aku langsung melangkahkan kakiku. Tapi aku berbalik lagi, karena aku ingat jika memasuki istana tidak semudah itu. Banyak sekali penjagaan ketat karena memang tidak boleh sembarang orang nyelonong masuk ke dalamnya. Kecuali saat ada acara di dalam istana, penjagaan memang sedikit longgar tapi itu hanya di tempat penyelengaraannya saja, di tempat lain tentu sama ketatnya juga.

"Romo bantu Maheswari masuk."

***

Waduh gimana nih, kok rencana Maheswari kacau?

Kira-kira dia berhasil nggak ya, menyelamatkan Rawikara?

1
daruraharjeng ˈˇˈ
anjing, sampeyan segawon tenan le 👍🏽
daruraharjeng ˈˇˈ
iyalah, jaman masih belum ada emansipasi wanita
daruraharjeng ˈˇˈ
women ☕
daruraharjeng ˈˇˈ
tau aje belio sibuk mikirin negara 🗿
daruraharjeng ˈˇˈ
digaplok aja 🗿
Freya Cha
lanjutt plss
Rikah Gemoy
sangat bagus
aryuu
siap thor.../Good/
Ita Putri
amazing story....end kah .....
Prasasti Sutaning Dyah
uda tamat yaa
Prasasti Sutaning Dyah
tim raden si kalo gw
Didin Holidin
Lumayan
Idhaas
Luar biasa
Imas Masripah
keren KK 🥰🥰🥰
Ita Putri
Luar biasa
Imas Masripah
semangat KK,ini lah yg aku suka cerita sejarah tp dengan kisah cinta yg fiksi imajinasi penulis.❤️
teruslah berkarya semangat 💪💪💪
Rika
kapan lanjut kak
Risti Utami
jd si maheswari ga balik ke dunia modern nih?
Anik New
my prince donkkk
Anik New
raja raja-raja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!