Menikah Karena Perjodohan

Mereka semua keluar kecuali Vania dan Davin mengambil paket punya Letta Dan membawanya.

Sesampainya Vania menepuk jidatnya Melihat Letta yang marah-marah

“Lu kenapa lagi Let? “ Tanya Vania

“Nich satu orang maunya aku duduk didepan bersamanya.” ucap Letta marah

“ampun Let, tinggal duduk saja turuti pacar kamu“ ucap Vania

“pffffftttt…“ Rava langsung tertawa

“Ka Rava ga lucu…” ucap Letta marah.

“Udah ka Dav yang di depan sama Ka Rava. “ucap Davin

“Ga usah Ka Dav, nanti Letta sama Indra aja di mobilnya Indra, aku dan yang lain di mobil ka Dav” ucap Vania

“ga ada .. Letta ga boleh berdua saja” ucap Rava

Ucapan Rava membuat semua yakin mereka ada hubungan.

“Apa… Lebih baik begitu… “ ucap Letta dan berjalan ke mobil Indra.

Davin yang melihat Rava mau mencegah Letta langsung mencegahnya

“biarkan aja … nanti pacar kamu marah lagi” ucap Davin.

“Pfffffttt.. heehheh… “

Rava akhirnya tertawa

“Kita ke butik aja.. dan kamu nanti ikut mobil kami aja” ucap Rava.

Dan mereka semua masuk mobil dan menuju butik yang Rava mau.

Di dalam mobil yang dibawa Rava

“ Van kamu bawa paket Letta ga” tanya Rava

“Kok kak Rava tau kalau ada paket buat Letta” ucap Vania curiga

“Emang ada paket buat Letta” tanya Rissa yang dianggukin oleh Vania.

“Gimana ga tau kalau itu paket dariku” ucap Rava yang membuat Vania kaget

“jadi Kak Rava kakaknya Letta bukan pacarnya” ucap Vania kaget Rava tersenyum dan mengangguk.

Dan semua orang tertawa didalam mobil

“Maaf acara kamu sama Davin gue ga datang lagi ada urusan mendadak itu juga suruhan di samping gue…” ucap Rava kesal Mereka semua tertawa Rava

“Letta dari pagi marah karena Kak Rava ga kasih ucapan?“ Tanya Vania Rava mengangguk

Rissa memandang Vania bingung

“bukan aku aja mama dan papa juga” ucap Rava

“tadi Tante Tania yang telp kasih tau semuanya” jelas Vania pada Rissa

“Sekarang gimana nich Kak Rava?” tanya Rissa

“kita semua ke butik langganan keluargaku, yang punyanya masih sepupuan dengan gue. Disana juga ada salon, ga mungkin kan kita semua pulang”ucap Rava

“Dan pasti Letta pulang dan ga keluar lagi apalagi lagi marah gitu“ ucap Rava.

“Apa Dia ga curiga nantinya?” Tanya Rissa dan Rava menggeleng kepala.

Sesampainya di parkiran butik, semuanya turun dan menuju butik xxx. Letta yang melihat butik langganan keluarganya jadi bingung.

“Ngapaian kak Rava ajak kita ke sini?” tanya Letta

“idih marah melulu, perasaan dalam mobil tadi Uda ga marah-marah” ucap Indra

“Biasa ndra lagi sensi sama pacar sendiri” ucap Vania tersenyum.

Davin yang melihat Vania tersenyum pada Indra langsung menghampiri Vania dan memeluknya. Vania kaget dan heran lalu memandang Davin dan Davin memandang Vania lalu berbisik

“Senyum terus saja “

Vania langsung mencubit pinggang Davin

“jangan Reseh, “ bisik Vania lalu memeluk Davin supaya tidak ada kecemburuan lagi pada Davin

Rava yang melihat Davin seperti itu langsung tersenyum senang karena melihat Davin udah melupakan mantan kekasihnya.

“kalau Davin memeluk kekasihnya gue memeluk calon istri gue” ucap Rava dan berjalan menuju Letta,

“Calon istri …Ka Rava ga lucu…“ ucap Letta dan memukul bahu Rava dan semuanya tertawa melihat tingkah Letta

“Ayo masuk udah di tunggu Thu.. habis ini kita ke acara resepsi pertunangan Rava sama Letta” ucap Davin serius.

Letta yang mendengar itu ingin protes sedangkan Rava menahan tawanya tapi Vania dan Rissa dengan cepat menggandeng tangan Letta mengikuti ide gilanya Davin yang mereka tau Rava dan Letta kakak beradik.

“Ayo…” ajak Vania dan Rissa yang menahan tawanya dan menggandeng tangan Letta berjalan duluan.

Sesampainya didalam butik, yang punyanya kaget karena tidak memberi tahu tentang kedatangannya. Rava lalu memberikan kode buat kaka sepupunya. Dan kakak sepupunya mengikuti permintaan Rava.

Dan setelah selesai memilih baju Letta, Vania, Rissa dan Diva menuju salon sedangkan Rava, Davin dan Indra menunggu di butik.

“ade kamu cantik banget“ ucap Vania

“kakak juga cantik pasti Ka Davin pangling lihat Kaka “ucap Diva

Setelah selesai mereka keluar menuju para lelaki yang menunggu di butik.

Davin, Rava dan Indra melihat Vania, Diva, Rissa dan Letta langsung pangling. Apalagi Indra dan Davin yang melihat Vania sampai tak berkedip. Vania yang melihat Davin langsung tersenyum.

“Awas matanya jatuh… “ucap Vania pada Davin

“Cantik banget “ ucap Davin Vania lalu tersenyum

“sayang cantik banget Ga rela sayang di liatin orang lain” bisik Davin Vania langsung mencubit pinggang Davin.

“jangan bangun singa yang lagi tidur sayang” bisik Davin

“kak Dav….” Ucap Vania marah lalu meninggalkan Davin.

“Ayo “ucap Rava

Semua berjalan menuju tempat parkir.

“ Dra kamu duduk di depan sama Davin sedangkan aku, calon istri aku yang di depan.” Ucap Rava. Letta yang mendengar itu hanya manyun bibirnya dan Letta membuka pintu belakang mobil dan duduk di belakang rava. Handphone Vania berbunyi dan Tante Tania menelpon.

“Assalamualaikum”

“Waailakumsalam sayang gimana Tante sama om udah di hotel xxx nich semua para tamu udah datang nich hanya saja kakaknya Letta belum datang” ucap Tania

“udah Tante, kakaknya juga ada disini kok kita mau jalan nich Tante“ ucap Vania pelan

“ Ya udah Tante tunggu ya.. assalamualaikum”ucap Tania

“waailakumsallam” ucap Vania

Vania menutup telponnya

“Giliran Kak Dav sama Indra di mobil yang satu “ ucap Vania

Davin yang mendengar itu hanya berdiri diam.

“itu hukuman buat hubby” bisik Vania tersenyum dan menarik Diva dan Rissa ke mobil.

Davin hanya pasrah dan mereka semua masuk mobil. Diva yang melihat Rissa dan Vania yang duduk di belakang bersama Letta duduk di depan bersama Rava.

Ketika Diva masuk Rava melihat Diva tersenyum

“ternyata adik Vania cantik juga” ucap Rava dalam hati

“kak Rav awas matanya … ade aku emang cantik”ucap Vania dan Rava kaget dan salah tingkah begitupun Diva.

Mereka semua berangkat menuju hotel sebelum sampai Rava meminta Vania menutup mata Letta

“Van ini… minta tolong tutup mata calon istri aku“ ucap Rava lalu memberikan penutup mata buat Vania

“kak Rav stop ya … “ ucap Letta yang belum habis bicara dipotong oleh Vania

“udah turuti calon suamimu kenapa skali-kali… sini kak.” ucap Vania mengambil penutup mata dari Rava dan menutup mata Letta.

Letta masih ingin protes tapi Rissa dan Vania tidak membiarkan Letta bicara akhirnya Letta pasrah dengan tingkah konyol Kakaknya.

Sampai di parkiran mereka semua keluar dari mobil, Rissa dan Vania membantu Letta yang sudah pasrah. Vania dan lainnya sudah melihat orang tua Letta dan Ayu yang sudah di depan Hotel.

Mereka berjalan masuk hotel dan masuk ke dalam tak lama kemudian MC menandu acara.

“Mari kita sambut yang berulang tahun hari ini … “

Lagu selamat ulang tahun diperdengarkan dan Letta langsung dengan cepat membuka penutup matanya, Letta yang melihat orangtuanya ada dan para tamu hanya bisa diam dengan air matnya yang mulai menetes. Dan mereka memberikan ucapan selamat padanya.

“Udah jangan nangis lagi .. malu udah gede juga… selamat yang adikku sayang” ucap Rava Dan memeluk Letta.

Tania dan Vania sudah memegang kue ulang tahun dari mereka dan orangtuanya yang lilinnya Uda nyala

“sebelum tiup doa dulu minta harapannya” ucap Vania

Letta lalu menutup matanya dan berdoa, setelah selesai berdoa Letta meniup lilin ulang tahun dan mencolek sedikit salah satu kue ulangtahunnya lalu mencolek hidung Vania. Vania yang tidak bisa menghindar akhirnya kena iseng Letta.

“Jahat..” Ucap Letta tertawa melihat muka Vania dan Vania, Rissa dan Indra tertawa

Satu persatu undangan menyalami Letta yang kebanyakannya saudaranya dan beberapa teman kolega ayahnya.

“Selamat ulang tahun … aku teman kakak kamu” ucap salah satu undangan yang ternyata adalah Manda.