NovelToon NovelToon
Jagoan Di Tanah Sunda

Jagoan Di Tanah Sunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Ahli Bela Diri Kuno / Epik Petualangan / Balas Dendam
Popularitas:329
Nilai: 5
Nama Author: Panel Bola

Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Darman dan lebih di kenal dengan nama si rawing, dia adalah anak dari seorang jawara silat, tapi sayang bapaknya meninggal akibat serangan kelompok perampok yang datang ke desanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panel Bola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gugurnya Wira Karta

‎"wus. Serak."

‎‎Untuk kesekian kalinya Wira Karta di paksa untuk mundur kebelakang.

‎‎Jubah putih yang dia gunakan robek oleh sayatan golok si Bewok, kalau saja Wira Karta tidak segera menghindarinya serangan itu pasti mengenai dadanya.

‎Hati Wira Karta bergetar saat melihat robekan di jubah putih dari atas sampai bawah.

‎‎"Ternyata memang benar si Bewok sudah lebih hebat dari sebelumnya, hampir saja aku jadi korban keganasan ilmu goloknya." batin Wira Karta, sekarang dia sudah merasakan kekuatan si Bewok.

‎"Haha, bagaimana Wira Karta.? Apa kamu bisa menandingi kehebatan ilmu golok yang aku miliki.? Itu baru bagian pertama dalam jurus kasa pangrejah, sepuluh jurus paling ampuh untuk merusak tubuh manusia. Sekarang, aku akan menggunakan jurus kedua."

‎Si Bewok memasang kuda-kuda baru, golok di tangan kanannya di arahkan ke atas, kaki kanannya sedikit di tekuk kebelakang, matanya menatap tajam ke depan.

‎‎Wira Karta sadar akan bahaya yang datang mengancam dirinya, dia menjadi lebih waspada sebab si Bewok akan menggunakan jurus kasa pangrejah.

‎‎Wira Karta mempersiapkan diri, dia juga mengeluarkan jurus badak panumbal, badannya sedikit membungkuk, goloknya di tempatkan di atas kepalanya, tangan kirinya memegang pergelangan tangan kanan, matanya tajam menatap ke arah depan.

‎‎"Hiaa, mati kau Wira Karta."

‎Si Bewok kembali menyerang, gerakannya lebih cepat dari yang tadi.

‎Wira Karta menggunakan gobloknya untuk menahan serangan yang datang ke arah tubuhnya.

‎‎Saat Kedu golok itu akan berbenturan, si Bewok tiba-tiba merubah gerakannya, dia menjatuhkan badannya lalu menyerang kaki Wira Karta.

‎‎Wira Karta sedikit terkejut, dia tidak menyangka kalau si Bewok akan merubah gerakannya seperti itu.

‎Saat golok si Bewok akan mengenai kakinya dia langsung melompat ke atas di barengi dengan tangan kanannya yang memegang golok menyerang ke arah kepala si Bewok.

‎Si bewok sudah menebak kalau Wira Karta akan melakukan gerakan itu.

‎‎"Wus, prang"

‎‎Wira Karta berusaha sebisa mungkin untuk menahan serangan lawan, goloknya menutupi kelemahan anggota tubuh dari sasaran serangan lawan.

‎‎Tapi apa daya ilmu kasa pangrejah memang hebat, saat Wira Karta mencoba menangkis serangan si Bewok, golok si Bewok mengenai perutnya.

‎"Ahhhh"

‎‎Wira Karta menjerit menahan sakit, tangan kirinya memegangi perutnya yang terkena serangan.

‎‎Si bewok tertawa puas, karena serangannya mengenai sasaran, "hahaha, baru perut Wira Karta, sebentar lagi tubuh kamu yang akan terbelah dua, haha. Ayo keluarkan ilmu andalan kamu."

‎‎Meskipun perutnya mengeluarkan darah, sikap Wira Karta tetap tenang tidak ada rasa takut sedikitpun, "Bewok, aku sudah bertekad, kalau memang harus mati di tangan kamu, aku tidak keberatan yang terpenting aku sudah berusaha untuk melawan kejahatan."

‎"Hahaha, panggil nama orang tua kamu Wira Karta, sebab ini golok akan mencabut nyawa Kamu. Hiaa."

‎Seberkas cahaya perak yang di keluarkan oleh golok mengenai tubuh Wira Karta, meskipun dia berusaha untuk menahannya tapi dia tidak mampu, golok yang ada di tangannya terlempar ke samping, lalu tubuhnya di hujani oleh tebasan golok lawan.

‎"Bruk."

‎‎Tubuh Wira Karta terjatuh ketanah dan tubuhnya telah di penuhi oleh darah.

‎‎*******

‎‎"Brak."

‎Di dalam rumah, Ningsih terkejut saat ada orang yang mendobrak pintu rumah, mereka adalah jali dan si komet mereka datang untuk membawa Ningsih atas perintah si Bewok.

‎‎"Siapa kalian.? mau apa kalian kesini?"

‎‎Jali dan si komet saling melirik sambil tersenyum.

‎‎"Jangan banyak bertanya, mending sekarang kamu ikut kami berdua."

‎‎Mereka berdua langsung menangkap Ningsih.

‎‎Darman yang sedang tidur jadi terbangun, saat di melihat kalau sang ibu sedang di ganggu oleh dua orang laki-laki, dengan berani, dia langsung melompat dan menyerang salah satu dari mereka.

‎‎"Buk."

‎‎Pukulan Darman mengenai perut si jali.

‎‎Jali terkejut dan marah, dia mengeluarkan golok lalu menyerang Darman.

‎‎Meskipun Darman masih kecil, ana yang baru berusia sepuluh tahunan tapi dia sudah di latih dasar ilmu silat.

‎Saat serangan jali datang, Darman menggerakkan tubuhnya, tapi sayang Darman tidak bisa menghindar dengan mulus, golok jali sedikit mengenai telinga bagian atasnya.

‎"ahh, telinga ku."

‎Darman mundur ke belakang sambil tangannya memegangi telinga yang terkena serangan golok Jali.

‎‎Jali lalu menendang kepala Darman dan membuat Darman tidak sadarkan diri.

‎‎Setelah membuat Darman jatuh, Jali dan si komet membawa Ningsih secara paksa.

‎‎"Setan, binatang."

‎‎Setelah menyelesaikan tujuan mereka, si Bewok memberi perintah untuk meninggalkan desa jati sari.

‎‎Si Bewok lalu melihat ke arah Wira Karta yang berbaring di atas tanah dengan badan yang di penuhi oleh darah.

‎‎"Haha, sekarang rasakan, bagaimana rasanya menghadapi kematian. Sekarang istri kamu si Ningsih akan menjadi milik aku Wira Karta."

‎‎******

‎‎Waktu matahari terbit dari arah timur, warga desa jati sari baru saja selesai memakamkan jenazah Wira Karta, mereka semua merasa sedih karena kehilangan sosok pemberani seperti Wira Karta.

‎‎Para warga pergi meninggalkan makan Wira Karta, beberapa kali Darman melihat ke belakang sambil menangis.

‎‎Sedih yang tidak ada duanya, dan di dalam hatinya tersimpan api amarah dan dendam kepada orang yang bernama di Bewok.

‎‎

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!