NovelToon NovelToon
Si Cantik Dan Si Pintar

Si Cantik Dan Si Pintar

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Nikahmuda / Duniahiburan / Cintapertama / Berondong / Berbaikan
Popularitas:464
Nilai: 5
Nama Author: Sitting Down Here

Semua orang di sekolah mengenal Jenny: cantik, modis, dan selalu jadi pusat perhatian tiap kali ia muncul.
Semua orang juga tahu siapa George: pintar, pendiam, dan lebih sering bersembunyi di balik buku-buku tebal.

Dunia mereka seolah tidak pernah bersinggungan—hingga suatu hari, sebuah tugas sekolah mempertemukan mereka dalam satu tim.

Jenny yang ceria dan penuh percaya diri mulai menemukan sisi lain dari George yang selama ini tersembunyi. Sedangkan George, tanpa sadar, mulai belajar bahwa hidup tak melulu soal nilai dan buku.

Namun, ketika rasa nyaman berubah menjadi sesuatu yang lebih, mereka harus menghadapi kenyataan: apakah cinta di antara dua dunia yang berbeda benar-benar mungkin?

Spin off dari novel Jevan dan Para Perempuan. Dapat di baca secara terpisah 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sitting Down Here, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 George yang Merasa Terbebani

“Ada apa sih ini? Kenapa miss McKeen tiba-tiba memanggil aku?” tanya Amanda.

“Bukan kamu aja kali, tapi kita juga” sahut Connie yang di setujui oleh Andrea. Bryan lalu mendatangi Amanda Cs yang sedang bersama Jenny dan Louisa.

“Miss McKeen mungkin melihat kalian karena itu” Bryan lalu menunjuk ke arah kamera CCTV yang berada di sudut atas ruangan.

“Ohh sial!” rutuk Amanda yang terlihat kesal. Bryan lalu melirik ke arah Jenny dan tersenyum kepadanya.

“Hei, Jenny”

“Hei, Bryan”

Tiba-tiba Amanda menjewer telinga Bryan.

“Jangan macam-macam, Bryan!”

"Apaan sih, beb? Aku kan cuma menyapa dia"

"Ga boleh! Jangan kegenitan sama dia, apalagi di depan aku!"

Panggilan kedua kemudian kembali terdengar melalui pengeras suara.

"Lebih baik kita segera ke ruang BP sebelum miss McKeen lebih marah lagi sama kita" Ucap Louisa yang agak khawatir karena ini pertama kalinya ia di panggil ke ruang BP karena selama ini ia memang tak merasa pernah melakukan pelanggaran dalam bentuk apapun di sekolah. Jenny yang melihatnya lalu berbisik di telinga Louisa.

"Tenang aja, Lou. Kamu ga salah apa-apa, begitu juga aku. Jadi aku pasti akan belain kamu"

"Iya deh, aku percaya sama kamu, Jen"

Setibanya di ruang BP, miss McKeen langsung menanyakan kejadian tadi di kantin. Amanda tentu saja membela dirinya sendiri, tapi miss McKeen juga menginterogasi Jenny dan Louisa.

"Untuk kali ini, saya hanya memberi peringatan untukmu, Amanda, dan juga kepada Connie dan Andrea. Sekolah ini menentang keras aksi pembullyan dalam bentuk apapun, jadi jika ini terjadi lagi maka saya tak akan segan untuk memberikan hukuman"

"Tapi saya tak melakukan apapun, miss! Menyentuh dia saja tidak!" Protes Amanda sambil menunjuk ke arah Jenny.

"Sudahlah, Amanda. Lebih baik sekarang kalian kembali ke kelas masing-masing" Ucap Miss McKeen.

"Baik, miss" Jawab Jenny, Louisa, Connie, dan Andrea secara bersamaan. Amanda sepertinya masih belum puas dan ingin protes, tapi Connie dan Andrea segera mencegahnya dengan menarik lengan Amanda menuju kelas mereka.

***

Ketika Jenny masuk ke kelas, ia kebetulan sedang berada di satu kelas dengan George yang dari ia masuk tadi wajahnya sudah terlihat masam.

"Kamu bikin ulah sama Amanda ya?'

"Siapa yang bikin ulah? Dia sendiri yang duluan datangi aku"

"Lebih baik jangan macam-macam sama dia"

"Kamu juga takut sama dia, culun?"

"Berhenti memanggilku culun! Aku punya nama, tau! Dan tidak, aku tak takut pada Amanda! Aku cuma beri kamu peringatan!"

"Terima kasih atas peringatannya, culun. Tapi aku tak perlu nasihat darimu, oke?"

"Terserah!"

Perdebatan mereka akhirnya berhenti ketika Mr. Henry Stern yang merupakan guru sains masuk ke kelas dan memulai pelajaran.

***

George begitu kesal hari ini. Sebagian besar penyebab kekesalannya adalah Jenny. Murid baru itu benar-benar menyebalkan, apalagi bulan depan ada kegiatan proyek sains yang harus di kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 sampai 3 orang, dan sialnya gurunya malah memasangkan George bersama Jenny untuk mengerjakan proyek sains tersebut. Ini benar-benar bencana. Nilainya bisa hancur jika mengerjakan proyek sains bersama Jenny yang baginya hanya mementingkan penampilan daripada otak, seperti Amanda.

Mr. Henry Stern sebagai guru sains tadi menjelaskan kalau proyek sains tersebut mulai berlaku di minggu depan. George sudah berusaha untuk protes agar Mr. Stern menyetujui dirinya yang ingin mengganti partner dengan yang lain asal jangan dengan Jenny, tetapi Mr. Stern menolak permintaan George.

Bahkan Clarice, yang merupakan temannya di klab sains juga di pasangkan dengan murid lain yang tidak begitu menguasai pelajaran sains. Padahal tadi Mr. Stern berkata kalau nantinya pemenang proyek sains akan diikutsertakan daalam lomba sains tingkat kota, yang artinya pemenangnya akan bersaing dengan sekolah lain. George berambisi untuk menang agar ia dapat menunjukan kepada ayahnya kalau ia mampu untuk melakukannya karena ayahnya selalu ingin ia meraih hasil yang terbaik di segala bidang.

George berangkat dan pulang sekolah selalu di antar jemput oleh supir pribadi, jadi ia jarang berinteraksi dengan murid-murid di sekolah yang biasanya suka nongkrong bersama sepulang dari sekolah. George juga terkadang iri dan ingin seperti itu, tapi sayangnya tak bisa karena ayahnya yang melindunginya secara berlebihan mengingat George adalah satu-satunya pewaris perusahaan keluarga.

George tiba di rumah dengan langkah gontai dan tak bersemangat karena lelah dan pusing memikirkan proyek sains yang harus ia lakukan bersama Jenny. George yang pendiam menjadi lebih pendiam dari biasanya, bahkan hingga waktu makan malam bersama keluarganya tiba. Adiknya yang memperhatikan George lalu mencoba untuk mengganggunya.

"Muka kamu jadi kelihatan tambah jelek kalau lagi cemberut gitu, George"

"Diam, Frannie"

"Mommy rasa Frannie benar, George. Ada apa? Apa kamu lagi ada masalah di sekolah?"

"Iya, mommy. Aku memang lagi kesal sama seseorang"

"Kalau begitu cerita saja, George. Kalau urusan sekolah daddy juga pasti tertarik untuk mendengarnya. Iya kan, dad?"

Daddy George yang sedari tadi hanya diam akhirnya bersuara.

"Iya, George. Ceritakan saja pada kami soal sekolahmu"

"Baik, dad'

George kemudian menceritakan semua yang terjadi di sekolah.

"Jadi kamu tak ingin di pasangkan dengan gadis bernama Jenny ini karena menurut kamu dia bodoh?"

"Iya, dad"

"Apakah kamu ingin daddy bicara dengan Mr. Stern agar partner kamu di ganti dengan yang lain yang lebih baik dari dia agar kamu bisa memenangkan proyek ini?"

"Tidak perlu, dad. Besok aku akan coba bicara lagi dengan Mr. Stern"

"Kamu yakin, George?"

"Iya aku yakin, dad"

"Ya sudah terserah kamu saja, yang jelas daddy ingin kamu memenangkan proyek ini karena selama ini kamu selalu jadi yang terbaik di sekolah, jadi daddy ingin kamu tetap mempertahankannya demi untuk mengganti waktu yang terbuang karena tahun lalu kamu sakit keras jadi terpaksa tak naik kelas"

"Kurt, jangan ingatkan itu terus. Aku rasa George sudah paham dengan maksudmu. Selama ini kan dia sudah membuktikan kalau dia telah belajar dengan sangat giat. Jangan jadikan ini beban baginya nanti dia bisa stress" Mommy George yang bernama Madeline mencoba untuk mengingatkan suaminya agar tak terlalu berlebihan dengan memaksa George untuk menjadi yang terbaik walaupun George mampu melakukannya.

"Aku kan tidak memaksanya. Dia sendiri yang mau kok. Iya kan, George?" Tatapan Kurt yang seolah mengintimidasi George membuat George tak bisa melawannya.

"I-iya, dad"

"Ya sudah, setelah makan lebih baik kamu beristirahat dulu supaya besok bisa sekolah seperti biasa"

"Baik, dad'

***

Keesokan harinya, George kembali mencoba untuk membujuk Mr. Stern agar mau menukar partner proyeknya dengan yang lain. Sebelum menjawab permintaan George, Mr. Stern tersenyum, membuat George merasa Mr. Stern akan mengabulkan keinginannya. Tapi ucapannya setelah itu membuat George menjadi kecewa.

"Maaf George, tapi saya tetap tidak bisa mengabulkan permintaanmu"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!