NovelToon NovelToon
Diamnya Melati

Diamnya Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Pelakor jahat / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Raina Syifa

Melati berubah pendiam saat dia menemukan struk pembelian susu ibu hamil dari saku jas Revan, suaminya.
Saat itu juga dunia Melati seolah berhenti berputar, hatinya hancur tak berbentuk. Akankah Melati sanggup bertahan? Atau mahligai rumah tangganya bersama Revan akan berakhir. Dan fakta apa yang di sembunyikan Revan?
Bagi teman-teman pembaca baru, kalau belum tahu awal kisah cinta Revan Melati bisa ke aplikasi sebelah seru, bikin candu dan bikin gagal move on..🙏🏻🙏🏻

IG : raina.syifa32

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raina Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perempuan bernama Dewi

Melati terbangun kala sebuah tangan mungil memukul-mukul wajahnya. Wanita itu tersenyum melihat senyum manis putri kecilnya yang berada diatas pangkuan Revan, suaminya. Senyumnya memudar saat melihat Revan sudah berpakaian rapi, kemeja hitam di lapisi jas dengan warna yang sama. Pria itu tampak duduk di tepian tempat tidur tersenyum ke arahnya.

“Selamat pagi sayang.”

Bukannya menjawab Melati melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 5 pagi. Revan kembali tersenyum, sebelum istrinya mengajukan pertanyaan, pria itu terlebih dahulu menjelaskan.

“Aku harus pagi-pagi sekali ke Bandung sayang.”

“Jam segini?” Dahi Melati tampak mengernyit.

Revan terdiam sesaat, menyembunyikan kegelisahannya. “Iya biar nyampe sana lebih cepet, kan aku nyetir sendiri sayang.”

Melati tak menanggapi alasan suaminya, wanita itu berjalan sambil mengikat rambut panjangnya ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Tak lama kemudian Melati keluar dengan wajah basah, membentangkan sajadah lalu memasang mukenanya. Meskipun sedikit terlambat, ia tak pernah melewatkan ibadahnya.

 Revan masih berdiam di tempatnya memperhatikan istrinya yang sedang inikhusyuk.

“Maafin mas sayang bukan maksudku buat membohongimu, aku tak bisa berbuat apa-apa kecuali menuruti apa mau wanita itu.”

Setelah lima menit Melati menyelesaikan ibadahnya, matanya langsung mencari suaminya. Revan masih asyik bermain dengan Ayana, si bungsu, wajahnya penuh senyum. 

“Kenapa nggak langsung berangkat?” tanya Melati, suaranya datar, hampir tanpa rasa. Revan menoleh, raut wajahnya berubah sedikit bingung. 

“Nungguin kamu, sekalian jagain Ayana, takut dia jatuh dari tempat tidur.” 

Melati mengalihkan pandangan, bibirnya menipis. “Ya udah, kamu pergi aja,” ucapnya dingin, seperti suara itu mengusir seseorang yang tak diinginkan.

 Revan terpaku, hatinya seperti tertusuk. Ia mendekat, mencoba menebak apa yang salah. “Kamu kenapa sih, sayang? Dari semalam kayaknya ketus banget sama suamimu ini. Kalau kamu capek ngurus anak-anak, aku bisa carikan baby sitter.” Tawarnya lembut, berharap bisa mengerti perasaannya.

 Melati menghela napas panjang, wajahnya tak mau menampakkan lelah. “Nggak usah, aku cuma ngurus Ayana doang kok. Alicia, Arjuna, Nakula, Sadewa juga sudah mandiri. Mereka berempat bisa menyiapkan keperluan sekolah mereka sendiri.” 

Suaranya tetap tenang, tapi ada dingin yang sulit disembunyikan. Revan menunduk, merasa ada jarak yang tumbuh di antara mereka pagi itu. Bukan hanya pagi ini, tapi sejak semalam, bahkan Melati menolak ajakan rutin seperti malam-malam sebelumnya.

Masih mendekap tubuh mungil Ayana, Revan berdiri dan memeluk tubuh istrinya, mencium lembut kening wanita itu. Saat Revan akan berpindah ke bibir Melati yang berwarna pink muda, Melati memalingkan wajahnya.

“Kenapa sayang?” tanya Revan, gurat kekecewaan terlihat di sana, padahal Revan berharap Melati membalas ciumannya.

“Aku belum sikat gigi.”

Revan tertawa kecil. “Biasanya juga gitu kok yank. Ya udah kalau kamu nggak Pede, tapi kamu tetep wangi, kayak bayi baru bangun tidur, asem-asem gimana gitu.”

Senyum Melati terlihat sangat dipaksakan, kalau saja struk belanja dan telepon malam-malam dari perempuan bernama Dewi itu tak mengganggu pikirannya, mungkin Melati akan membalas ejekan suaminya.

Revan mencium sekali lagi kening istrinya dan menyerahkan Ayana pada ibunya. “Mas berangkat ya.”

Melati mengangguk, tapi sebelum Revan pergi, ia mendatangi kamar anak-anaknya satu persatu.

Terakhir ia ke kamar putri sulungnya, Alicia.

“Pagi-pagi begini udah mau berangkat Yah?” tanya Alicia seraya menata hijabnya.

“Iya, ayah ada urusan bisnis ke Bandung.”

Alicia berbalik, menatap ayahnya penuh keheranan. “Ke Bandung lagi? Perasaan baru seminggu yang lalu ayah ke sana.”

Revan tersenyum, pertanyaan yang sama yang diajukan istrinya. Mungkin kepekaan naluri perempuan, over thinking.

“Pertanyaanmu kayak bundamu aja.” Sambil mengusap ujung kepala Alicia yang tertutup hijab.

“Tentu saja, Alice kan anak bunda, apalagi Alice anak paling gede udah SMP lho yah.”

Revan tersenyum. “Iya ayah percaya kamu udah gede, tapi jangan pacaran dulu ya?”

Alicia tertawa. “Emangnya ayah, baru kelas 2 SMA udah punya anak.”

Revan tertegun mendengar balasan menohok dari putrinya, Alicia memang terlahir karena kesalahan masa lalu.

“Makanya itu ayah nggak mau itu terjadi sama kamu, ya udah papa pergi ya, bantuin bunda ngurus adik-adik kamu, jangan main hp melulu.”

Alice mengangkat kedua jempolnya. “Oke ayah. Sangunya mana?”

Alicia menengadahkan telapak tangannya.

“Bukannya udah di kasih bunda,” ucap Revan sambil mengeluarkan dompet, menghitung uangnya.

Alicia hampir terlonjak kegirangan, ia berharap mendapat uang saku lebih dari biasanya. Namun ia harus menelan kekecewaan ketika ayahnya menarik yang merah selembar.

“Yahhhh…kok cuma sebiji sih yah!”

“Itu dibagi  berlima.” Ujar Revan santai.

Alicia melongo tak percaya. “Aku, Juna, Kula, Dewa sama Ayana?”

Revan mengangguk. “Iya siapa lagi, karena anak-anak Ayah cuma kalian berlima.”

Revan keluar dari kamar putri sulungnya sambil tertawa terbahak-bahak.

“Ayah pelit, dari dulu nyebelinnya nggak ilang-ilang,” cibirnya. “Pantas aja bunda Melati mau terima ayah harus berpikir seribu kali.”

***

Mobil Revan melaju kencang di jalan tol yang panjang dan lurus, aspal hitam membentang tanpa cela di bawah ban mobilnya. Setiap kali sebuah truk besar atau bus menghalangi jalannya, Revan dengan sigap mengendalikan stir, menyalip dengan manuver cepat yang memacu adrenalin. Suara mesin meraung, bersaing dengan deru angin yang menerpa jendela mobil.

Setelah melewati pintu keluar tol, mobil melaju menuju Bandung Utara, udara mulai berubah; aroma tanah basah dan dedaunan segar menyusup masuk lewat jendela yang sedikit terbuka. Jalanan semakin sempit dan bergelombang, menandakan masuk ke kawasan Pangalengan yang dikelilingi perbukitan hijau.

Saat mobil melambat memasuki perkampungan, rumah-rumah sederhana berdiri berjajar dengan atap genteng merah yang mulai pudar dimakan waktu. Halaman-halaman dipenuhi pepohonan rindang yang daunnya berdesir pelan tertiup angin, sementara bunga-bunga berwarna-warni tumbuh liar di antara rerumputan hijau, memberi kesan sejuk dan teduh. Mobil berhenti di depan sebuah rumah bercat putih yang dikelilingi tanaman merambat dan pot-pot bunga yang teratur tersusun di beranda, menambah kesan asri.

Begitu mobil berhenti, seorang wanita cantik keluar dari rumah berteriak sambil merentangkan kedua tangannya.

"Aa Revan akhirnya kamu datang juga."

Perempuan berambut panjang itu memeluk tubuh erat Revan, seolah tak mau terpisahkan. Dari dalam seorang laki-laki paruh baya berlari ke arah mereka.

"Dewi, jaga sikapmu, dia sudah beristri."

Perempuan bernama Dewi itu menoleh cepat, dan menatap lelaki setengah baya itu sinis.

"Abah! Aa Revan ini juga calon suamiku, dia harus bertanggungjawab atas bayi ini."

Pria yang dipanggil Abah itu tersenyum pahit. "Maaf beribu ribu maaf nak Revan, Dewi memang labil sejak peristiwa itu, padahal nak Revan sudah berusaha bertanggung jawab."

"Nggak apa-apa Abah, nanti kalau jiwa Dewi sudah stabil, Dewi bakal menyadarinya, bahwa saya tidak mungkin menikahinya."

1
amelia lia
ayooo thor buat melati ngomong donk lama banget si. terlalu bertele tele di sini. sementara klau di frizo semua satset cepat ketahuan🤭🤭🤭
Sasikarin Sasikarin
skip dulu tgu 10 bab. terlalu lelet pergerakan melati nya.
siti maesaroh
mksih kk raina😍😍semngt kk
siti maesaroh
ayo lah mel lngsung cerita aja disaat ini pas waktunya dg terkejutnya revan km bisa memulainya dan revan pasti akan terpancing nah kalian bisa cari.solusinya
revan pulsa jgn sembunyikan lg msalah ini terlalu besar urusannya jika km brbohong terus walau dg dalih g mau nyakitin melati ,justru ini mlh buat melati salah pham yg ahirnya bikin km rugi van
siti maesaroh
udahlh mel jika km emng tersakiti sm revan pilih jln terbaik aja ,revannya jg g bisa tegas sm prempuan lain embg ada ya musibah trus dituduh membunuh suaminya korban, emng revan g bisa bedain apa dr gelagat dewi yg mnfaatin dia dsar g peka bngt.
siti maesaroh
nah km jg ngulur waktu mel tinggl cerita aja apa susahnya udah bner mertua ksih sran siapa tahu bs bntu, udah tahu mslh rumh tnggamu bgitu ,g mau crita
siti maesaroh
terudlh brbohong van sampai km mnemukn kehancuranmu, hubungan didasari dg kebohongan itu g bakal kekal, udah brkluarga kok msih brbohong bner" aneh jln pikiranmu van, mksih kk thor updtenya
amelia lia
bagus banget.. aku suka baca nya krn nyambung terus. awal nya aku baca di sebelah. trus nyambung cerita melati di sini 😊
amelia lia
udah Mel pergi aja sejauh mungkin biar si revan kalang kabut nyariin kamu. biar kyk orang stress dia. krn udah gak jujur sm kamu. 💪💪💪💪
NH..8537
makasih ya kak msh sempatin unt up..walau badan msh kurang fit🥹smg Kaka cepat sembuh... semangat trusss kak💪🙏😘
Mamahnya Rayhan
sehat sehat selalu ya Thor
Mamahnya Rayhan
bagus mel
NH..8537
trus semangat ya kak 💪 makasih sdh up👍🙏smg Kaka sehat slalu😘
NH..8537: gpp kak.. emang cuaca lg gak bersahabat..smg Kaka cepat sembuh yaaa🥹
total 2 replies
NH..8537
sabar mel🥹 km hrs tegas..biar keadaan gak berlarut"..🥹ayo semangat buat menyelesaikan semua.. kasihan anak"..mu
D.Nafis Union
terlalu panik, sampe gk fokus dg kata² dokternya, sampe mana kesalahpahaman ini betakhir, 😥
NH..8537
sabar mel..ingat anak"..mu jgn terlalu fokus sm Revan Krn dari awal dia sdh gak mau jujur..tinggal pergi sj dg anak"..mu biar dia sadar telah salah langkah selama ini🥹 makasih kak Raina 🙏 slalu di tungguin next..nya👍💪😘
siti maesaroh
selamat pg kk raina mksih updatenya jgn lupa part slnjutnya 💪💪
Raina Syifa: maaf ya updatenya lama🙏🙏
total 2 replies
siti maesaroh
klo bisa melati kg jgn trlalu nyerah cari tahu lbih dalam klo cuma sampe situ sj kan blum tau kbenrannya jg.km hrus mikir jernih mel,
siti maesaroh
alah terserah km van terusin aja rasa bersalah km ke dewi, km g punya jg rasa berslh ma melati apa" ada msalah diam, melati jg apapun diam yaudah mau berantakan jg rumh tnggamu,
sebgai lelaki kok g punya pendirian heran deh sm tingkahnya kmu van, harusnya tu ngobrol baik" sm melati biar g da salah paham suka sekali trjd slh pham ya.
Mamahnya Rayhan
wis mumet aku Karo Kowe Revan wis angel angel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!