Tiga tahun bersabar menjalani pernikahan terpaksa ini, akhirnya lelah itu datang juga menghampiri Sonia Larasati.
Rumah tangga yang awal nya di harapkan penuh kebahagiaan nyata nya tidak lebih dari sekedar penyumbang kesedihan terbesar dalam hidup nya Sonia.
" Aku Lelah mengalah,Mari kita akhiri semua ini." pinta Sonia dengan kesadaran penuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fakta 2
Di pertengahan jalan,Delon mengubah rute perjalanan menuju ke sebuah tempat yang dulu sering kali dia kunjungi.
Delon menyetir mobil secara ugal-ugalan mengabaikan banyak pengguna jalan yang mengumpat kesal untuk nya.
" Kalian langsung ke tempat kerja istri saya saja,jaga di sana jangan sampai istri saya di bawa pergi oleh orang-orang Papa." ucap Delon kepada anak buah yang ikut bersama nya.
" Siap Bos." jawab mereka dengan kompak dan sambungan telpon itu masih tersambung karena Delon yang seperti nya masih belum puas memberikan perintah kepada anak buah nya.
" Jangan sampai berkhianat,Saya paling benci pengkhianat.keluarga kalian yang akan menanggung resiko jika sampai kalian melanggar perintah ini." ucap Delon tegas namun tetap fokus dengan jalanan yang mulai padat merayap.
Tin...Tin...
Suara klakson saling bersahut-sahutan,Delon tidak punya kesabaran lebih untuk menghadapi kemacetan ini.berulang kali pula dia memukul setir mobil untuk melampiaskan kekesalannya.
Sebenarnya Delon sangat ingin sekali menjemput istrinya dan memohon maaf kepada wanita itu,tapi sekarang ia memiliki misi sangat penting yang akan membuat hidup nya ke depan menjadi aman dan tenang.
Di lain sisi ancaman dari kedua orang tua nya masih menjadi momok paling menakutkan untuk seorang Delon Bramasta.
" Aku nggak boleh terlambat." ucap nya lirih lalu memarkir kan mobil secara sembarangan dan menemui seseorang yang tadi sudah menghubungi dan meminta dia untuk segera datang ke sini.
Begitu sampai di unit apartment milik nya,Delon langsung di sambut oleh seorang pria yang memakai jacket abu-abu dan juga sebuah topi berwarna hitam.
" Di mana mereka?" tanya Delon setengah berbisik.
" Sudah masuk ke dalam Bos." jawab pria itu lalu menunjukkan beberapa bukti foto dan juga sebuah rekaman video kepada Delon.
" Jalang murahan." umpat Delon emosi.
Delon menekan pin apartemen secara cepat, setelah berhasil dia lalu membuka pintu secara pelan-pelan agar tidak ketahuan oleh orang-orang yang sedang berbicara di dalam sana.
Baru beberapa detik berdiri di sana saja, emosi Delon semakin membara belum lagi harus mengingat bukti baru yang baru saja dia lihat dari anak buah nya.
" Apa lagi yang Kamu tunggu Tania! Mama sudah tidak bisa lagi menunggu lebih lama,kalau Kamu nggak bisa membuat Delon menghamili mu,biar adik mu saja yang menggantikan Kamu,siapa tahu saja Delon tertarik dengan adik mu, mau kamu yang hamil anak nya Delon atau Adik mu kan sama saja,hasil nya tetap buat kita." ucap seorang wanita yang merupakan ibu dari Tania.
Selama ini di belakang Delon ,ternyata diam-diam Tania sering bertukar kabar dengan ibu nya.Tania sengaja tidak ingin pulang ke rumah orang tua nya karena ingin tinggal bersama dengan Delon.tapi di luar dugaan nya Delon tidak pernah ada setiap waktu untuk nya dan ia harus rela berbagi waktu dengan istri sah dari Delon.
" Uang Papa sudah habis, rentenir sudah banyak yang datang menagih ke rumah kita,semua surat berharga sudah habis tergadai,kemarin Kamu bilang Delon akan bercerai dari istri nya lalu menikahi mu? Mana buktinya... Kenapa sampai sekarang Kamu masih menjadi simpanan Delon juga? Kalau terus seperti ini Kamu nggak akan bisa menguasai harta keluarga Bramasta." lanjut wanita itu sambil menunjuk-nunjuk wajah Tania yang juga sedang pusing memikirkan Delon.
Padahal selama ini dia sudah berusaha menggoda Delon dengan menggunakan berbagai cara,tapi Delon sama sekali tidak tertarik untuk menyentuh nya . bagaimana dia bisa hamil anak nya Delon kalau seperti ini terus situasi nya.
" Belum lagi biaya anak mu di luar negeri yang terus membengkak, gara-gara anak haram mu itu kita kehilangan sumber harta Karun kita.Mama nggak sanggup lagi membantu Kamu menanggung biaya anak haram mu itu,cari bapak nya terus Kamu kasih saja anak itu sama Bapak nya.jangan bodoh Kamu jadi orang." hardik wanita itu yang sebenarnya juga masih marah kepada Tania yang bisa-bisa nya hamil anak laki-laki lain sementara selama ini yang dia tahu Tania menjalin hubungan dengan Delon.
Dari pada keluarga mereka menanggung malu dan mendapatkan hinaan dari banyak orang, Fitria terpaksa menyetujui ide Tania yang ingin kabur mendekati hari pernikahan nya bersama Delon, waktu itu adik Tania juga masih sekolah jadi belum bisa mengganti kan posisi Tania.
Tania yang terus mual dan merasa pusing di awal kehamilan nya membuat Fitria tidak bisa berbuat banyak,yang mereka hadapi sekarang adalah keluarga Bramasta dan tidak akan mudah mengelabui keluarga itu dengan alasan apapun.
" Sekarang lihat lah! Delon sudah tidak pernah lagi datang menemui Kamu,percuma juga Kamu menguras banyak uang untuk mempercantik tubuh kalau masih kalah dari wanita itu, sekarang kasih Mama uang yang banyak,Mama sudah tidak punya pegangan lagi, sekalian saja untuk kebutuhan anak mu bulan depan, nanti biar Adek mu yang transfer ke sana,Mama sudah malas berurusan dengan anak mu itu." Bu Fitria tanpa malu menengadahkan tangannya ke hadapan Tania karena selama ini Tania memang menjanjikan uang dan uang kepada keluarga nya maka dengan alasan itu pula kesalahan Tania dengan mudah di maafkan oleh keluarga nya.
CK...Tania berdecak kesal,dari mana lagi dia mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat,kartu pemberian Delon kemarin pun tidak bisa lagi di gunakan sesuka hati,satu Minggu belakangan ini pengeluaran Tania mulai di batasi dan Tania tidak berani protes kepada Delon.
" Aku belum punya uang Ma, nanti akan aku transfer ke mama setelah Delon pulang." jawab Tania masih memberikan harapan palsu kepada Mama nya.
" Nanti... Nanti terus,Mama bosan mendengar kata itu lagi,kenapa tidak Kamu berikan sekarang saja,Mama butuh uang itu sekarang bukan nya nanti.jangan coba-coba mempermainkan Mama jika tidak ingin rahasia mu Mama bocor kan kepada Delon." ucap Bu Fitria terpaksa menekan Tania karena keadaan mereka pun tertekan oleh setumpuk utang yang semakin hari semakin bertambah banyak.
" Jangan Ma!" seru Tania menggeleng cepat.
" Maka nya cepat kasih Mama uang!Kamu juga harus segera hamil anak Delon,masa hamil anak preman itu Kamu bisa dengan cepat tapi hamil anak orang kaya susah nya minta ampun,Kamu harus tahu kalau keluarga kita hanya punya waktu satu Minggu untuk melunasi semua utang - utang itu,Mama nggak mau kalau harus hidup di rumah kontrakan seperti dulu sementara Kamu bisa hidup berkecukupan di apartemen mewah." sinis Bu Fitria tanpa perduli dengan perasaan putri nya.
" Aku juga lagi berusaha keras Ma! Jangan menekan Aku terus ."ucap Tania yang sudah cukup pusing dengan perubahan Delon sekarang ibu nya malah datang untuk menambah beban nya
Sangat menyesal dia telah memberikan izin kepada Mama nya untuk datang berkunjung ke apartemen ini jika hanya bisa menambah masalah dalam hidup nya.seharua nya tadi ia bilang saja kepada Mama nya kalau ada Delon di apartemen ini sehingga Mama nya tidak akan berani datang ke sini.
" Tunggu sebentar,Aku akan mencoba menghubungi Delon dulu." kata Tania sambil membuka layar ponsel nya.
Di balik dinding yang menjadi pembatas.Delon tersenyum kecut.sekarang ia tak akan ragu lagi untuk menjauhi Tania selama nya.
Drt...Drt...
" Kamu menelpon ku? Untuk apa?" sinis Delon sambil mengangkat ponselnya di udara.
" Honey... Kamu-kamu sudah pulang?" Tania menjadi gugup begitu juga dengan Bu Fitria.
Mereka sama sekali tidak menyadari keberadaan Delon,entah kapan laki-laki ini datang,apakah laki-laki ini sudah mendengar semua yang mereka bahas tadi? Tania bertanya-tanya dengan tangan yang mulai terasa dingin.
" Aku sudah mendengar semua nya Tania...Selama ini Kamu sudah membohongi ku.Aku sangat membenci mu dan tidak percaya kalau Kamu bisa melakukan hal serendah itu."Tania menelan ludah tidak percaya dengan apa yang Delon katakan.
Ia melirik ke arah ibu nya yang juga sedang di landa rasa gugup, rahasia yang selama ini mereka jaga akhirnya terbongkar secara tidak sengaja, padahal Tania sudah mengunci pintu apartemennya.tapi Delon begitu mudah masuk ke dalam tanpa menimbulkan bunyi yang berisik.
Tania mencoba melangkah mengulurkan tangan nya untuk memeluk tubuh Delon,tapi pria itu menghindar dan menepis tangan Tania dengan kasar.ada jurang besar yang saat ini membentang lebar di antara mereka berdua, Delon tak sehangat hari kemarin lagi.
" Honey! Hari ini Mama datang mengunjungi ku,Mama ingin menemani ku supaya tidak bosan di apartemen." kata Tania pura-pura tersenyum ramah di hadapan Delon, padahal hati nya saat ini sedang tak karuan.
Delon tertawa mengejek ke arah Tania yang sangat pandai sekali bersandiwara.emosi Delon kian meluas kala mengingat kembali bahwa gara-gara kehadiran Tania juga hubungan nya dengan Sonia merenggang.
" Berhenti memasang topeng licik mu di hadapan ku Tania,Aku sudah tahu semua nya, tentang kamu yang kabur keluar negeri karena sedang mengandung anak dari pria lain dan tentang Kamu yang sudah menduakan Aku pada waktu itu,Aku tidak menyangka bahwa Kamu bisa serendah ini Tania,dulu Aku selalu memberikan apapun yang Kamu inginkan, ternyata seperti ini balasan mu." hardik Delon tidak memberikan kesempatan untuk Tania membela diri nya.
" Mulai detik ini silahkan tinggalkan apartemen ini karena Kamu tidak berhak tinggal di sini lagi, apartemen ini sudah Aku jual kepada orang lain." sambung Delon yang tidak akan membiarkan lagi Tania menikmati semua harta nya.
" Tapi Honey...Kamu salah paham...Aku ..Tidak pernah mengkhianati Kamu,Aku di jebak sama seseorang honey,dan orang itu adalah Sonia supaya dia bisa mengganti posisi ku Honey."air mata bening penuh kepalsuan keluar dari ujung mata Tania.
Membuat Delon langsung mengepal kan tangan nya, bisa-bisa nya sekarang Tania mengkambing hitamkan Sonia sementara selama ini saja Sonia tidak tahu-menahu tentang Tania dan hubungan mereka.
" Aku sudah punya banyak bukti nya termasuk foto anak mu dan juga lelaki yang menjadi selingkuhan mu itu, tidak hanya satu laki-laki yang Kamu ajak tidur di ranjang mu tapi ada banyak,dan sekarang Kamu ingin menjebak Aku untuk menanggung hidup mu yang sudah di pakai banyak orang,jangan mimpi Tania! Aku tidak suka barang bekas san satu lagi! Jangan bawa-bawa nama Tania dalam daftar dosa mu."ucap Delon suara nya rendah tapi penuh tekanan.
Mata Tania membulat besar,mulut nya tidak bisa berkata-kata lagi ketika melihat puluhan lembar foto jatuh di bawa kaki nya.
Semua pose seksi dan menantang ada di sana, termasuk ketika Tania sedang mencumbu mesra seorang laki-laki yang Tania sendiri tidak ingat siapa nama pria itu.
" Nak Delon,jangan seperti ini! Semua bisa kita bicara kan dengan baik,bukan kah dulu nak Delon begitu mencintai Tania dan hubungan kalian sekarang mulai membaik.Maafkan Tania di masa lalu dan sekarang kalian rangkai kembali mimpi yang sempat terhenti." ucap Bu Fitria membela diri nya.
" Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, silahkan bawa anak anda pergi dari sini,saya sudah tidak ingin lagi berhubungan dengan orang - orang mata duitan seperti kalian."Delon menghubungi anak buah nya yang berjaga di dekat pintu,lalu tanpa belas kasih dia meminta mereka untuk melempar semua barang-barang milik Tania ke arah luar.
Bu Fitria langsung mencubit lengan Tania yang sedang terdiam supaya anak nya memohon kepada Delon.jika sampai Delon murka maka tamat lah riwayat keluarga mereka,hari ini juga mereka tidak akan bisa selamat dari rentenir yang terus meneror sudut rumah mereka.
" Enggak Honey...Jangan seperti ini...Aku cinta sama Kamu! Aku nggak mau kita pisah lagi honey." air mata Tania semakin deras,tangis ini bukan palsu lagi tapi sungguhan terjadi karena Tania yang takut kehilangan Delon dan segala kemewahan yang selama ini ia nikmati secara bebas.
" Nama ku Delon...Delon...Bukan seperti yang Kamu ucapkan." setelah mengatakan itu Delon berlalu pergi karena masih harus menemui istri nya.
" Urus mereka! Setelah itu bikin laporan tentang penipuan supaya penipu ini mendekam di penjara." ucap Delon kepada anak buah nya dan masih bisa di dengar oleh Tania serta ibu nya.
Kedua ibu dan anak ini saling melirik satu sama lain,penjara?
" Cepat pergi dari sini Tania! Jangan sampai kita benar-benar tidur di penjara gara-gara kebodohan mu ini."
Bersambung