Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertangkap Merokok
Tampak seorang remaja masuk ke dalam toilet khusus untuk wanita.
Begitu dia masuk remaja itu merasakan sesuatu dengan penciumannya.
Dia mencium asap rokok di dalam toilet bersebelahan dengan toilet yang dia gunakan.
Tidak mau ambil pusing remaja itupun memutuskan niatnya.
Selesai melakukan niatnya remaja itupun keluar dari tempat tersebut, beru saja di buka pintu toilet itu.
Gadis itu Elif tentu terkejut dengan adanya guru Bk yang sedang menunggunya.
Jarang jarang gurunya masuk ke dalam toilet tersebut, Elif merasa dirinya sendiri di dalam toilet tersebut.
“Bapak! Nunggu saya?”tanyanya dengan polos.
“Tentu saya sedang menunggu siswa yang suka buat sekolah ini jadi rusak,”
“Maksud Bapak?”
Elif merasa tidak enak hati, di dalam situ cuma ada dirinya apalagi bau rokok yang dia cium pun sangat menyengat di daerah tersebut.
“Kamu sudah melanggar peraturan di sekolah ini, kamu merokok kan saya mendapat kabar dari siswa lain!”jelas guru Bk tersebut.
“Tapi pak, bukan saya…”jawab Elif membela dirinya.
Memang benar dirinya tidak melakukan itu, niatnya cuma ingin membuang Air kecil.
“Tidak ada tapian lagi, bukti sudah jelas. Kamu saya panggilkan orang tua kesini,”
“Pak jangan! Jangan panggilkan orang tua saya,”
Tentu Elif sangat takut jika pihak sekolah memanggil orang tuanya, apalagi dengan masalah buruk pasti daddyNya akan sangat marah.
“Panggil saja pak, biar tau rasa hahah,”ujar salah satu siswa lain yang ikut hadir bersama guru Bk
Elif sangat mengenalnya, karena memang siswa itu tidak menyukai dirinya yang selalu menganggap musuh.
“Jangan pak,”
Alhasil guru Bk tersebut pun tetap menghubungi orang tua dari pihak Elif.
Elif begitu ketar ketir jika daddyNya tau, dia tidak bisa memberi alasan apapun karena bukti tidak mendukung baginya sama sekali.
Terlihat seorang wanita turun dari sebuah mobil dengan dress elegannya, wanita itu hadir ke sebuah sekolah terkenal dikota itu.
Karena mendapat kabar dari pihak sekolah dirinya harus menghadiri ke sokolah tersebut.
Sadari tadi pikirannya sedikit khawatir dengan remaja yang dia kenal mungkin kenapa kenapa.
“Dengan orang tua Elifa?”
Tanya salah satu guru yang sedang menunggunya.
“Benar saya walinya, apa dia baik-baik saja,”
Tanya arabella begitu khawatir, dia juga belum mengabari mogan pria yang seharus mendampingi dirinya.
“Nyonya silahkan masuk dulu, kita bicarakan di dalam,”ujar guru tersebut mrmpersilahkan Arabella masuk terlebih dahulu.
Ternyata di dalam sudah ada Elif duduk menunggu mereka, gadis itu terlihat khawatir.
Arabella langsung menghampiri remaja tersebut dengan seribu pertanya di lontarkan.
“Apa kamu baik saja? Apa kamu saki? Demam lagi?”ujarnya sambil mengecek keadaan remaja tersebut.
Elif merasa enggan karena Arabella terlalu berlebihan menurutnya.
“Aku tidak apa apa,”jawabnya pelan.
Arabella pun merasa sedikit lega setelah mendengar apa yang di rasakan oleh gadis itu.
“Mohon maaf nyonya! Kami menghubungi anda untuk hadir ke sekolah, sebelumnya kami katakan untuk peraturan di sekolah ini begitu ketat bagi siswa ataupun siswi tidak di perbolehkan untuk merokok di sekolah,”
“Akan tertapi siswi Elifa sudah melanggarnya, siswi kami dapatkan di toilet habis saja merokok,”
Guru Bk menjelaskan panjang lebar seperti yang sudah dia ketahui.
“Apa merokok!”
Wanita itu terkejut dengan satu tangan nya menutup mulut, dia melirik ke arah remaja di samping nya itu.
Tentu Elif cepat cepat menggeleng kepalanya membela dirinya yang memang benar tidak dia lakukan.
“Aku tidak melakukan itu,”ujar Elif pelan sambil menunduk memegang jemarinya.
Satu sisi dirinya sedikit tenang bukan mogan yang namu sisi lain dia takut arabella akan melapor pada daddyNya.
Antara kasian ataupun marah Arabella melirik remaja tersebut.
Namun jika di pikir pikir gadis itu begitu takut dengan daddyNya apa dia memang senekat itu pikirnya.
“Saya selaku walinya juga tidak tau harus melakukan apa pak! Tapi kedepannya kami akan mendidiknya lebih baik,”ujar arabella kepada guru Bk tersebut.
“Baik nyonya! Tertapi siswi akan kami beri hukuman untuk membersihkan lantai atas sampai sekolah selesai, apa nyonya keberatan?”
Arabella kembali melirik gadis di sampingnya, Elif mengerti dia pun mengangguknya.
“Baik pak!”jawabnya singkat.
Kedua perempuan yang berbeda usia itu pun keluar dari ruangan BK tersebut.
Sebelum pulang Arabella berbicara sebentar dengan remaja di sampingnya itu.
Tampak Elif masih diam dia sama sekali tidak berniat ingin membuka suara, akan tetapi sepertinya dia ingin mengatakan pada arabella tidak ingin daddyNya mengetahui.
“Apa tante boleh bertanya? Kenapa kamu melakukan itu?”tanya arabella lembut, dia mengerti remaja itu pasti ada maksud melakukan. Di lihat lihat juga Elif tidak termasuk gadis nakal pada umumnya.
“Aku tidak melakukannya, mereka menjebakku,”jawabnya jujur.
“Siapa yang menjebakmu? Apa kau memiliki musuh,”
“Banyak! Tante pulang saja, jika boleh masalah ini jangan beritahu daddyku,”ucapnya setelah itu meninggalkan arabella sendiri.
Tring Tring
Jam pulang sekolah pun tiba, Elif belum selesai membersihkan gudang yang berada di lantai atas, dia tampak sibuk mengumpulkan kertas yang tidak di perlukan.
Tiga orang siswi menghampirinya dengan senyuman meledek.
“Hallo, Anak pungut hahah,”sapa mereka bersamaan.
Elif menyejajarkan tubuhnya dengan mereka, remaja itu begitu geram dengan tiga siswi tersebut yang tidak pernah puas mengerjainnya.
“Kalian! Apa kalian tidak puas ngerjain aku, apa begitu kalah saing nya kalian dengan aku sehingga kalian sangat ingin menggagu hidupku,”
Santai namun membuat tiga remaja itu ketar ketir, tentu perkataan Elif cukup menusuk bagi mereka.
“Tidak perlu basa basi, kita kasih pelajaran saja dia,”ucap salah satu dari mereka.
Kedua siswi maju ke hadapan Elif, mereka mulai menarik rambut milik Elif dan salah satu mereka juga mencekam tangan milik Elif sehingga remaja tersebut terkepal di atas lantai dengan keadaan yang begitu berantakan seluruh tubuhnya begitu sakit atas penyiksaan ke tiga siswi tersebut.
Mereka bertiga tertawa puas, sambil merapikan pakaiannya masing masing.
“Rasain lo anak pungut,”
Setelah itu mereka pun keluar dari gudang tersebut meninggalkan Elif sendiri tampa ada yang menolong, tidak hanya itu mereka juga mengunci pintu gudang tersebut.
“Nanti kalau dia mati di dalam gimana?”ujar salah satu dari mereka.
“Biarin, lebih bagus.”jawabnya dengan licik.
Setelah itu mereka pun meninggalkan tempat tersebut tampa rasa bersalah sama sekali.
Di kediaman arabella masih memikirkan perkataan Elif yang memiliki musuh di sekolahnya, entah kenapa tiba tiba hatinya tidak tenang seperti biasanya seakan akan ada yang terjadi sesuatu.
Bersambung.
*
*
*
Hallo gays jangan lupa lake dan vote ya biar aku tambah semangat nulis sama updatenya….
Terima kasih semua nya….