NovelToon NovelToon
Me And Mafia

Me And Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Mafia
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Idatul_munar

Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi Yang Panas

Hari ini adalah hari libur, tidak bagi Mogan. pria itu tetap bangun lebih cepat seperti biasa karena ia harus pergi ke markas miliknya.

Dia bangun lalu menatap ke sebelahnya. Arabella masih tidur dengan nyenyak, wanita itu sama sekali tidak terganggu dengan pergerakan mogan turun dari ranjang.

Di ruang makan, Ratih sudah menyiapkan sarapan untuk mereka seperti biasanya.

Mogan datang dengan setelan jas biasanya, pria itu sudah siap-siap untuk berangkat ke markas miliknya.

Namun, sebelum pergi. Pria itu tetap menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu, hanya ada dirinya sendiri di meja makan sedangkan putrinya masih enggan untuk bangun di hari libur.

Ratih berniat untuk membersihkan lantai atas termaksud kamar mogan tempati dengan arabella.

Ceklet!

“Permisi, nyonya!”

Ratih membuka pintu kamar milik arabella tidur bersama mogan, di lihat arabella masih terbalut dengan selimut.

“Nyonya, bangun! Tuan, sedang sarapan di bawah. Nyonya sarapan dulu,” ujar Ratih sopan.

“Aku tak ingin sarapan,” gumam arabella tak biasanya, wanita terlihat kesel.

“Nyonya, kenapa? Nyonya, baik-baik saja … kan.”

Ratih menarik sedikit selimut milik arabella gunakan, wanita paruh baya itu melihat majikan seperti baru habis nangis dengan wajah pucat pasir.

Arabella hanya diam, ia sama sekali tidak menyahut wanita paruh baya itu. Moodnya begitu tak bisa di kontrol, dia masih berlarut dari kesedihan tadi malam.

“Sebentar nyonya, biar saya ambilkan sarapan. Supaya nyonya bisa minum obat,”

Tampak menunggu jawaban dari arabella, Ratih sudah dulu berlalu dari kamar tersebut, wanita itu khawatir jika majikannya sakit, baginya Arabella seperti putrinya sendiri.

Mogan melihat Ratih turun kembali, sebelumnya wanita itu bertugas untuk membersihkan lantai atas.

“Ada apa?” tanyanya pada wanita paruh baya itu.

“Sepertinya, Nyonya. Tidak enak badan tuan, saya berencana ingin membuat bubur ayam,” jawabnya dengan sopan.

Mogan membiarkan wanita itu melakukannya. Dia, kembali melanjutkan sarapannya yang tertunda.

Selesai membuat bubur, Ratih membawa nampan tersebut ke kamar arabella tempati, tidak lupa juga ia bawa minuman jahe hangat, mungkin saja arabella masuk angin.

Mogan juga selesai dengan sarapannya, sebelumnya ia ingin langsung ke markas. Namun, dia urungkan untuk melihat keadaan arabella terlebih dahulu.

Perasaan tadi ia bangun, wanita itu tertidur puleh. Tidak, terlihat seperti orang sakit.

Namun, ternyata dirinya salah. Arabella memang tidak menampakkan pada dirinya, wanita itu memang sedang tidak enak badan setelah semalaman menangis tampa di ketahui oleh pria itu.

“Balik saja, Aku sedang tidak berselera.” Tolak Arabella pada Ratih.

“Tapi, nyonya. Makan dulu sedikit saja.”

Namun, di geleng oleh Arabella, wanita itu memang tidak berselera.

Mogan masuk lalu menyuruh Ratih untuk keluar dari kamarnya, biar dirinya yang mengurus wanita itu.

“Ayo, makan,” tintah mogan pada Arabella yang sedang bersandar pada ranjang, wanita itu memang terlihat pucat pasir.

Arabella tidak mengubrinya, malah pandangannya di buang ke arah lain. Seakan enggan untuk melihat ke arah mogan.

Pria itu geram, lalu mengambil sendok mengarah ke mulut arabella.

“Ayo! Buka mulutmu, kalau tidak aku akan memaksa dengan cara lain,” ujar Mogan dengan mode ancamannya.

“Aku sedang tidak ingin makan, bisakah kau tidak memaksaku.” Bentak Arabella kesal, pria itu selalu seenak memaksa dirinya.

Apalagi moodnya hilang karena pria itu, dia tidak ingin lagi tinggal di rumah tersebut.

Plam!

Mogan melempar nampan tersebut dengan kasar, pria itu marah karena berbahan Arabella yang berani kepada dirinya.

Arabella begitu terkejut, dan mulai takut. Tangannya bergetar kuat saat melihat mimik wajah Mogan seakan ingin menerka dirinya.

“Kau, mulai berani padaku. Hah?!”

*

Pram!

“Daddy,”

Terlihat seorang gadis tidak sengaja mendengar suara geduhan di dalam kamar daddyNya.

Remaja itu baru saja bangun ingin turun ke dapur, karena merasa lapar dia berencana sarapa.

“Apa yang terjadi dengan daddy dan mommy.” Batinnya.

Awailnya, dia tidak berniat ingin ikut campur. Namun, semakin lama penasarannya jadi memuncak.

Dia bisa mendengar suara mogan membentak Arabella, disitu Arabella sedang menangis sesenggukan.

Tok Tok!

“Daddy, mommy.” Panggil gadis itu, walaupun ada rada-rada takut. Ia tetap memberanikan dirinya, untuk mengetuk pintu kamar itu.

Ceklet!

Mogan membuka pintu kamar, melihat putrinya yang sedang berdiri dengan mulut terbuka.

“Daddy, apa yang terjadi?” tanya gadis itu saat melihat kamar itu begitu berantakan.

Gadis itu mencari sosok Arabella sedang berada di atas ranjang dengan tubuh yang bergetar bersenggukan.

“Mommy,”

Cepat-cepat Elif menghampiri Arabella lalu memeluknya, matanya melirik mogan sedang menatap mereka.

“Daddy, Apa yang sudah daddy lakukan pada mommyku,”

Gadis itu tentu membela ibunya, walaupun mereka baru saja jadi Ibu dan anak. Namun, kasih sayang yang di berikan oleh Arabella tidak akan terganti dengan mogan yang sudah merawatnya dari kecil, sosok anak tetap lebih ke ibunya.

“Kau, masuk kamar. Cepat … Jangan ikut campur urusan orang tua,” ujar mogan dengan suara rendah.

Elif tetap kekeh tidak akan meninggalkan Arabella, gadis itu memeluk wanita itu dengan erat. “Tidak, mau …,”

Mogan bertambah geram,”Kau, mulai berani bantah daddy, hah.” Bentak mogan seketika.

Arabella turut membuka suara. “Jangan membetaknya, jika kau marah padaku,” larang Arabella membalas pelukan dari gadis yang memeluk dirinya itu.

“Kau …,”

Mogan tidak bisa berkata-kata apalagi, pria itu lebih memilih untuk pergi dari situ, dan mengeluarkan kemarahannya di tempat lain.

“Mommy!” Panggil Elif pelan.

Arabella tersenyum lembut, ia mengusap pelan wajah gadis manis itu dan menampakkan dirinya baik-baik saja.

“Kamu, tidak kenapa-napa. Kan?”

Elif menggeleng pelan seperti anak kucing, mulutnya seakan terkunci, ia mengelap sedikit sisa air mata arabella dengan lembut.

“Mommy, maafin daddy. Yah?” ujar anak itu yang tiba-tiba.

Arabella tersenyum lalu mengangguk, ia tidak ingin gadis itu terlihat sedih. Di lihat ayah dengan anak memang 100% sangat berbeda.

“Mommy, jangan pergi lagi. Jangan tinggallin kami, Elif, janji tidak akan nakal lagi,” mohon anak itu.

Seketika air mata Arabella keluar kembali, wanita tidak bisa menahan lagi.

Dia memang sangat ingin keluar dari rumah tersebut, meninggalkan mereka.

Akan tertapi mendengar permintaan gadis tersebut, membuat dirinya bimbang apa yang harus ia lakukan.

Membuang nafas pelan, wanita itu pun memutuskan untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu.

Bi Ratih datang membawa nampan baru. Lalu, ia juga membersihkan kamar tersebut yang sebabkan oleh majikannya.

Bersambung.

*

*

*

Jangan lupa lake dan vote ya kakak … biar aku semangat nulisnya hehe

Terima kasih semuanya ….

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Asyik banget nih bacanya, authornya keren abis!
Alphonse Elric
Gak pernah kepikiran plot twist-nya seunik ini! 🤯
Idatul_munar
Selamat membaca novel pertamaku maaf jika banyak typo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!