Karina adalah gadis sederhana yang di besarkan di keluarga yang hangat, namun sesuatu terjadi padanya ketika ia sedang bekerja, kejadian itu tak sengaja mempertemukannya dengan seseorang yang membuatnya terpana, dan jatuh hati. Apakah perjuangan cinta Karina akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4. Sesuatu yang hilang
#Universitas Inha
Kian Yang baru Sampai di Universitas Inha Langsung menuju sebuah ruangan untuk menemui Seseorang, Dan Kian pun masuk keruangan itu. Disana Kian melihat Theo bersama seorang wanita Cantik yang tak lain adalah Dosennya.
"Kak," Panggil Theo lalu tersenyum.
"Kian," Ujar Wanita itu seraya beranjak dan memeluk Kian. Dan mereka pun duduk bersama.
"Theo bisa mulai masuk besok, Aku akan mengawasinya." Ujar wanita itu
"Aku tidak perlu diawasi." gumam Theo.
"Baiklah Kau sudah besar sekarang." Ujar Wanita itu.
"Aku harus pergi." Ujar Theo.
"Kemana?" Tanya Kian
"Ada pertandingan basket, Aku pergi ya." Ujar Theo lalu pergi
"Anak itu, benar-benar. " Gumam Kian. Setelah Theo tidak ada Wanita itu perlahan memegang tangan Kian dan merebahkan kepalanya dibahu Kian.
"Suran ini kampus." Ujar Kian.
"kenapa? Lagi pula kau Calon Suamiku, 1 bulan lagi kita akan menikah." Ujar wanita bernama Suran itu.
"Tetap saja, Tidak enak jika dilihat orang lain." Ujar Kian.
"Malam ini kau ada waktu untukku? Rasanya sudah lama sekali Kau tidak datang kerumahku" Ujar Suran.
"Beberapa hari ini aku memiliki Jam malam." Ujar Kian
"Emh, begitu. Baiklah tidak masalah. " Ujar Suran.
"Terima kasih sudah memahami pekerjaanku." Ujar Kian
"Tentu saja." ujar Suran.
Tak beberapa lama kemudian Kian pun pergi. Setelah Kian pergi tiba-tiba telpon masuk kedalam ponsel Suran.
"Ya? Kau boleh datang kerumah ku malam ini Sayang, Dia tidak akan datang kerumahku. Dia Hanya sibuk dengan pekerjaanya, dia sangat mencintai pekerjaannya dari pada aku." Ujar Suran dalam telpon.
...○...
#Kamar Karina
Karina Duduk dimeja Riasnya seraya memandang sebuah Kotak Cincin yang berisi 2 buah Cincin yang sangat indah. "Sayang, Aku akan menjalani Operasi untuk Ke 2 kalinya, Kali ini bukan disini." Ujar Karina seraya memegang dadanya.
"Tapi kakiku, kau percaya Jika aku bisa melakukannya kan?" Ujar Karina dengan Air mata yang berlinang.
Tiba-tiba saja ketukan pintu terdengar.
"Siapa?" Tanya Karina lalu menyeka air matanya dengan Kasar.
"Paman datang, Ingin bertemu denganmu." Ujar Adiknya dari balik pintu
"Baiklah" Ujar Karina seraya beranjak.
Karina pun Menuju keruang Tamu, Disana ia melihat, Miya dan Ayahnya yang tak lain Paman dari Karina.
"Karin," Ujar pamannya seraya tersenyum
"Ibu akan membuatkan minuman" Ujar ibunya lalu pergi
"kemana ayahmu?"Tanya pamannya
"Direstoran, Karena hari ini aku tidak bisa bekerja" Ujar Karina.
"Karina, Paman kemari—“
"Maafkan aku paman, Aku tidak bisa menerima tawaran paman untuk kembali keperusahaan." Ujar Karina.
"Karina, Perusahaan sangat membutuhkanmu sekarang." Ujar Miya
"Kenapa kalian memintaku kembali saat perusahaan sedang kritis, sementara Dulu setelah perusahaan sedang berada dipuncak, kalian mati-matian untuk mengusir aku dan ayah dari perusahaan? Ada apa ini? Apa kalian sudah tidak sanggup untuk mengelolanya lagi? " Tanya Karina dengan tangan yang bergetar.
"KARIN!" ujar Miya
"itu dulu Karin, paman sudah meminta maaf pada Ayahmu, ibumu---"
"Tapi aku tidak bisa paman!, Aku tidak memiliki hati selapang dan selembut kedua orang tuaku!" Ujar Karin.
"Mungkin Kalian Lupa bagaimana Nenek mengusir kami, Tapi aku tidak akan pernah sedikit pun melupakan itu" Ujar Karin seraya meneteskan Air matanya.
"Keluargaku sudah tidak memiliki hubungan apa pun dengan kalian atau pun perusahaan! Kalian benar-benar tidak Tau malu!" Ujar Karin Yang kesal.
"KARIN!" Bentak Miya yang mulai Naik pitam
"MIYA! Jaga Sikapmu" Ujar ayahnya
"Sekarang kalian pergi dari rumahku!" Ujar Karina.
"Ayo Miya" Ujar ayahnya seraya beranjak
"Karin Kau tidak akan pernah bahagia sampai kapan pun!" Ujar Miya
"Kenapa kau sangat iri dengan hidupku yang sederhana ini! Kau sudah memiliki semuanya Miya, Bahkan Calon suamiku pun Kau ambil, Semua kebahagiaanku sudah kau ambil. Apa lagi yang ingin kau ambil dariku?"Tanya Karina.
Tiba-tiba Saja Miya menghampiri Karina dan menampar Karina dengan sangat keras.
"MIYA" teriak Ibu Karina yang melihat itu.
"Hahhha" Ujar Karina tertawa kecil
"Aku tau alasan kenapa kau selalu merebut kebahagiaanku dan keluargaku, Karena kau tidak pernah merasakan Kebahagiaan!" Ujar Karina dengan penuh penekanan.
"ARINNN KAU BENAR-BENAR---"
Ayah Miya pun menarik tangan Miya untuk pergi.
"Karin Kau baik-baik saja?" Tanya ibunya seraya menangis.
"Ibu, kenapa Ibu menangis? Aku baik-baik saja" Ujar Arin seraya tersenyum
"Tidak, kau tidak baik-baik saja Nak" Ujar ibunya lalu memeluk Karina seraya menangis
"Ibu, Jangan menangis" Ujar Karina seraya memeluk ibunya itu dengan erat.
"Aku akan pastikan semuanya baik-baik saja, Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuh lagi keluargaku. Aku tidak akan pernah membiarkan mereka mengambil kebahagiaan kita lagi aku berjanji" Ujar Karina dengan mata yang berlinang.
...○...
To Be Countinue...
...👇...
*THEO HWANG
*SURAN
