Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IBU JESI MASIH HIDUP?
Saat Jesi hendak membuka pintu, Andra langsung menariknya.
" Jangan gegabah dek!" Ucap Andra. Jesi menatapnya, " Kenapa? Aku ingin menghukum orang yang telah melenyapkan kedua orang tuaku dengan tanganku sendiri." Ujar Jesi.
" Belum saatnya kamu muncul di hadapannya." Ucap Andra." Mama Erika bukan orang bodoh. Dia orang licik, tidak mungkin dia menyerah begitu saja jika dia tidak punya rencana lain. Mas yakin dia pasti sedang menyusun rencana untuk menyakiti Angelin atau kamu. Mas tidak mau sampai kamu kenapa napa dek, apalagi anak kita. Jadi tetaplah di sini, biarkan mama Erika tahu kalau Angelin yang bersamanya saat ini adalah Angelin yang asli." Imbuh Andra.
" Tuan Andra benar nona Jesi. Demi keselamatan anda, lebih baik anda tahan dulu emosi anda. Kita akan lihat apa yang akan tante Erika lakukan pada Angelin." Timpal Reon.
" Iya nak, jangan terburu buru. Ayah takut nyonya Erika akan mencekalaimu kalau dia tahu kamulah Angelin yang asli." Ucap pak Vandi. " Kamu duduk lagi ya, biarkan Angelin menyelesaikan semuanya. Dia sudah di bayar oleh tuan Reon untuk menyelesaikan masalah ini sampai tuntas. Jadi kamu harus lebih sabar ya, sekarang duduklah!" Imbuh pak Vandi.
Jesi menghembuskan kasar nafasnya, " Baiklah ayah." Jesi kembali duduk di tempatnya di ikuti Andra.
" Kita lihat adegan apa yang akan Angelin sajikan." Ucap Reon.
Mereka kembali melihat ke layar laptop.
Angelin dan nyonya Erika masih duduk di tempat yang sama. Angelin menatap nyonya Erika, " Lalu setelah kecelakaan itu terjadi, apa lagi yang kalian lakukan kepada kedua orang tuaku?" Selidik Angelin.
Nyonya Erika menatap Angelin, " Kamu mau tahu?" Tanyanya.
" Tentu saja." Sahut Angelin.
Nyonya Erika nampak mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
" Tanda tangan di sini, maka aku akan memberitahu kamu semuanya." Nyonya Erika memberikan sebuah dokumen kepada Angelin. Angelin pun membuka dokumen tersebut, rupanya dokumen pengalihan seluruh aset keluarga Wijaya. Angelin tersenyum sinis melirik nyonya Erika.
" Rupanya benar, wanita tua ini terlalu licik. Bahkan dia sudah menyiapkan dokumen ini sebelum bertemu denganku. Tapi sayangnya kau bukan lawanku nyonya Erika. Aku aktris terbaik di negara S yang telah di sewa oleh tuan Andra dan tuan Reon. Jadi jangan buat malu jika sampai aku gagal membodohimu. Ha ha ha." Angelin tertawa dalam hati.
Angelin Prameswari, merupakan seorang aktris ternama yang menggeluti film dengan genre action. Ia sudah beberapa kali memenangkan medali aktris terbaik. di negaranya. Tapi tidak ada yang tahu bagaimana wajah asli Angelin, karena ia selalu memakai masker saat syuting. Ia tidak mau repot di buru oleh para fansnya. Meskipun ia seorang aktris terkenal, namun ia ingin hidup damai layaknya orang biasa. Itu sebabnya tidak banyak yang mengenalnya.
" Perlu kamu ketahui, ada satu rahasia besar yang aku simpan rapat selama ini. Bahkan meskipun kamu menyewa seorang detektif profesional pun dia tidak akan bisa menemukan fakta ini. Kalau kamu tertarik, maka segera tanda tangani dokumen itu. Dan setelah itu, kau tidak perlu lagi muncul di hadapanku seperti selama ini." Ujar nyonya Erika.
" Apa menurutmu rahasia itu lebih penting di banding semua harta yang aku miliki?" Ucap Angelin tersenyum sinis.
" Ini tentang ibumu, aku yakin rahasia itu pasti sangat berarti untukmu." Ujar nyonya Erika.
" Ibu?" Angelin mengerutkan keningnya.
" Ya, kau pasti akan terkejut kalau tahu tentang ibumu."
Angelin nampak sedang berpikir, apakah ia harus menerima tawaran nyonya Erika atau mengabaikannya. Diam diam ia mengaktifkan earphone yang menempel di telinganya agar terhubung dengan Jesi.
Di dalam kamar Jesi semakin gelisah, " Katakan padanya tanda tangani saja dokumen itu. Aku ingin tahu tentang ibuku." Ujar Jesi.
" Tenanglah nona Jesi, Angelin pasti akan tanda tangan. Karena tanda tangannya tidak akan berpengaruh pada kesahan dokumen itu." Ujar Reon.
" Tapi sepertinya dia bingung, dia pasti menunggu perintah dari kita." Ujar Jesi.
" Baiklah nona Jesi, kami akan katakan padanya." Sahut Reon. Reon mengaktifkan microfonnya. " Tanda tangani saja, kami masih merekam." Ucap Reon, nampak Angelin menganggukkan kepala.
Setelah mendapatkan perintah, Angelin menatap nyonya Erika.
" Aku akan tanda tangan, tapi kamu jangan sampai menipuku." Angelin membubuhkan tanda tangan pada dokumen itu. Nyonya Erika tersenyum bahagia, ia hendak merebut dokumen itu setelah Angelin selesai tanda tangan, namun Angelin yang pintar langsung menghindar.
Ia mengangkat tinggi tangannya, " Jangan curang tante! Aku akan memberikan dokumen ini kalau kamu memberitahu aku tentang ibuku seperti yang kamu katakan sebelumnya. Kalau tidak, aku akan merobeknya." Ancam Angelin.
" Baiklah baiklah akan aku katakan." Ujar nyonya Erika.
" Sebenarnya setelah kecelakaan, kedua orang tuamu belum meninggal. Ibumu kritis waktu itu hingga dia harus menjalani operasi. Sedangkan ayahmu ada di ruang ICU. Kami merasa gagal waktu itu, sampai pada waktu kami bisa menjenguk ayahmu, aku... " Nyonya Erika menghentikan ucapannya.
" Kamu apa?" Tanya Angelin menatap nyonya Erika.
" Aku membekapnya dengan bantal ha ha ha ha." Nyonya Erika tertawa bahagia.
Jesi yang mengetahui kebenaran ini merasa sangat terpukul. Ia mengepalkan erat tangannya, ada emosi bercampur kesedihan di dalam hatinya.
" Adek, menangislah jika ini membuatmu sesak." Ucap Andra menggenggam tangan Jesi seolah sedang menyalurkan kekuatan di sana.
" Hiks.. Hiks.. Iya mas. Kenapa mereka begitu kejam?" Isak Jesi. Ia menatap pak Vandi. " Apa ayah tahu masalah ini?" Tanya Jesi.
" Tidak nak. Memang saat kecelakaan itu tuan Wijaya masih bernafas, beliau sempat menelpon ayah untuk menjemputmu. Dan setelah ayah sampai di lokasi kejadian, ayah dan ibu langsung membawamu lari sebelum tuan Rayyan datang. Satu hari setelah itu ayah menerima kabar kalau kedua orang tuamu sudah tiada." Sahut pak Vandi sedih mengingat kejadian memilukan itu.
" Hiks.. Papa, mama." Andra menarik Jesi ke dalam pelukannya.
" Yang sabar ya dek, adek harus ikhlas. Papa dan mama sudah tenang di atas sana." Ujar Andra. Jesi menganggukkan kepala.
Brak!!!!!
Semua orang terkejut mendengar suara gebrakkan meja. Mereka kembali fokus ke layar laptop.
" Kenapa? Kau marah? Ha ha ha. Salah sendiri keluarga kalian tidak mau membagi harta kalian kepada kami yang miskin." Nyonya Erika masih tertawa.
" Kenapa kalian begitu keji terhadap kedua orang tuaku? Jika papa tidak mau membantumu, itu karena salahmu. Jangan salahkan kedua orang tuaku tapi salahkan takdirmu. Karena memang kamu dan keluargamu di takdirkan menjadi orang miskin."
" Kurang ajar!!! Jaga ucapanmu bocah tengik!" Bentak nyonya Erika. " Tapi tidak apa, setelah ini semua harta yang kau miliki akan menjadi milikku. Aku masih punya satu rahasia lagi." Ucap nyonya Erika.
Angelin terkejut, ia menatap nyonya Erika.
" Apalagi itu?" Selidik Angelin. Entah mengapa ia merasa informasi yang akan di sampaikan oleh nyonya Erika begitu penting.
" Dengarkan aku baik baik karena ini rahasia besar yang sangat sangat penting untuk kamu ketahui. Selama ini tidak ada yang tahu soal ini, cuma aku yang tahu. Ingat! Cuma aku." Ujar nyonya Erika. Angelin mencoba memasang telinga.
" Saat ayahmu tiada, ibumu masih berada di ruang operasi. Dan apa kau tahu? Yang aku inginkan ibumu juga mati saat itu, tapi ternyata Tuhan berkata lain. Ibumu terselamatkan dan sampai sekarang ibumu masih hidup."
Jeduarrrr....
TBC...
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.