NovelToon NovelToon
One Night Stand

One Night Stand

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fatzra

Aruna terjebak ONS dengan seorang CEO bernama Julian. mereka tidak saling mengenal, tapi memiliki rasa nyaman yang tidak bisa di jelaskan. setelah lima tahun mereka secara tidak sengaja dipertemukan kembali oleh takdir. ternyata wanita itu sudah memiliki anak. Namun pria itu justru penasaran dan mengira anak tersebut adalah anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatzra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Setelah mengurus Raven, Aruna berangkat ke restoran. Aktivitasnya setiap hari seperti itu. Ia mempunyai semangat tinggi untuk bekerja, mengingat harus menghidupi anaknya. Selain itu juga mempunyai cicilan rumah yang belum lunas, belum lagi para pegawai di restoran yang musti digaji.

Sedikit demi sedikit ia juga menyisikan sebagian uangnya untuk di tabung. Selama ini hidupnya terlalu rumit, ia tidak mau anaknya merasakan apa yang pernah di alaminya.

Lima tahun setelah kejadian itu hidupnya tidak baik-baik saja. Selain di usir keluarga, ia juga sering mendapat gunjingan dan perlakuan buruk dari para tetangga. Karena itu ia memulai kehidupan baru jauh, bahkan sangat jauh dari tempatnya dahulu.

Hamil sendirian dengan mental yang tidak baik-baik saja, bahkan melahirkan, pun, sendirian, tanpa di temani keluarga membuatnya hampir menyerah. Namun, setelah anak itu lahir ia seperti mendapatkan semangat hidupnya kembali, dan bertekad menjadi orang yang sukses. Agar tidak selalu di anggap remeh oleh orang lain.

kalau di tanya lelah atau tidak, pastinya ia sangat lelah dengan kehidupan yang apa-apa serba sendiri. Ia sering diam-diam menangis di kamar mandi, saat semuanya terasa sulit.

setelah sampai di tengah jalan kendaraannya tiba-tiba dihentikan oleh orang tak di kenal, lalu ia turun. "Ada apa ini?" tanyanya. Ia takut orang-orang itu akan menagih uang cicilan rumah, mengingat bulan ini belum di bayar.

Beberapa pria itu saling memandang memainkan bola matanya dan salah satu dari mereka mendekati Aruna, lalu membungkam mulutnya dengan kain yang sudah di semprot bius. Wanita itu seketika ambruk di pelukan pria asing itu.

Mereka memasukkan Aruna ke dalam mobil, salah satu dari mereka menelpon seseorang. "Kita berhasil," ucapnya dengan orang di ujung telpon.

Orang asing itu membawa Aruna ke sebuah rumah besar yang tampak jarang di huni, terlihat dari beberapa perabotan yang tertutup kain. Siapa mereka sebenarnya?

Perlahan Aruna membuka matanya. Ia merasa tidak bisa bergerak. Kontan matanya terbuka lebar, kaki dan tangannya terikat di sebuah kursi. Ruangan itu gelap, hanya sedikit cahaya yang menyeruak masuk dari celah jendela.

"Tolong! Siapapun tolong aku!" teriaknya dengan suara bergetar.

Ruangan itu sangat sunyi tidak ada satu orang, pun yang menyahut. Dimana dia sebenarnya? "Siapapun keluar, lepaskan aku!" Ia kembali teriak.

Tubuh Aruna semakin bergetar, ia menoleh ke kanan dan kiri. Dengan samar terlihat perabotan yang tertutup kain. Ia meronta berusaha melepas ikatan tangannya. Namun, sia-sia saja, ia justru kehabisan tenaga. Yang di pikirannya saat ini hanyalah keluar dari tempat itu.

"Tolong lepaskan aku! Siapapun keluar!" ucapnya setengah menjerit, air matanya tak mampu terbendung lagi. Entah mengapa ia merasa bersalah karena berangkat lebih pagi.

Aruna memikirkan nasibnya, kalau sampai kenapa-napa siapa yang akan menjaga anaknya. Ia meronta berusaha membebaskan diri. Namun, usahanya sia-sia yang ada tenaganya terkuras habis.

Saklar lampu tiba-tiba menyala. Seorang pria berdiri di sudut ruangan. Dari tadi pria itu memperhatikannya tanpa pergerakan dan perlahan berjalan mendekat ke arah Aruna.

"Selamat datang, Aruna," ucap pria itu seraya tersenyum sinis.

Alangkah terkejutnya Aruna melihat pria itu, bagaimana orang itu tahu kalau ia berada di kota ini, lalu apa tujuannya menculik wanita itu? Apakah ia sudah mengetahui kejadian lima tahun yang lalu dan akan merebut Raven darinya?

Dengan cepat Aruna memikirkan cara supaya pria itu tidak merebut Raven darinya. Pura-pura tidak mengenal mungkin usaha yang bagus. "Tolong lepaskan saya, Tuan," ucapnya.

Pria itu membungkukkan badannya menatap tajam ke arah wanita itu. "Melepaskanmu, setelah kau meninggalkanku begitu lama?"

Aruna menundukkan kepala. "Maaf, Tuan tapi aku tidak mengenalmu, kita Baru pertama kali bertemu, bagaimana Anda bisa mencari saya begitu lama," ucapnya beralasan.

Julian mendongakkan kepala Aruna. "perhatikan baik-baik wajahku, kau masih tidak ingat!" desisnya penuh penekanan.

Aruna mendekatkan wajahnya ke arah pria itu, lalu memperhatikan baik-baik agar pria itu percaya. "Maaf Tuan, saya memang belum pernah melihat Anda. Apa Anda punya masalah dengan saya? Kenapa membawa saya ke tempat ini?"

Pria itu mengetatkan rahang, tanpa tersadar tangannya mengepal. "Kau pikir aku bodoh!" sentakan pria itu menggelegar.

Dengan cepat Aruna menggelengkan kepalanya. "Tentu tidak, Tuan. Anda tidak terlihat seperti orang bodoh,"

Tiba-tiba tangan Julian sudah berada di rahang wanita itu, mencengkeramnya sangat erat. "Kau coba membodohiku, Aruna Camelia Riston!" ucapnya, menegaskan kalimat terakhir.

Aruna terkejut, mendengar pria itu menyebutkan namanya dengan lengkap. Padahal mereka bukan orang yang saling mengenal, dan malam itu adalah pertama kalinya mereka mereka bertemu. Saat itu juga tidak ada perkenalan diri. Ia tidak menyangka pria itu menyelidikinya sejauh ini.

"kenapa kau terkejut?" tanyanya seraya tersenyum miring, tangannya membelai wajah Aruna.

Wanita itu terlihat cemas, ia sangat sadar pria di hadapannya bukan orang bodoh yang gampang tertipu. "Maaf, saya tidak bermaksud begitu," ucapnya.

"Lalu apa maksudmu? Apa!" bentak pria itu dengan amarah yang memuncak. "Kenapa kau mempermainkan aku!" sambungnya berdesir dengan Alis terangkat menambah kesan tegas.

Aruna hanya menggeleng, tubuhnya terasa lemas. Ia sangat bingung menghadapi pria di hadapannya itu. Bagaimana lagi harus beralasan, ia tidak mungkin terus menerus menutupi identitasnya. Lambat laun pria itu akan tahu juga siapa dia.

"Kenapa diam! Kau tidak bisa menjawab?" Julian berjalan mengelilingi Aruna. ia terus mengamati wanita itu.

Aruna memejamkan matanya, lalu mengembuskan napas panjang. Ia sudah sangat lelah menghadapi pria itu. Apa pun yang keluar dari mulutnya tidak dipercaya oleh pria itu. "Tolong percaya sama saya, dan lepaskan saya," ucapnya lirih seraya menatap memelas.

Tubuh Julian sedikit membungkuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Aruna, mengamatinya lekat-lekat. "Kau pikir aku akan berbelas kasih kepadamu?" tanyanya penuh penekanan.

"Terserah padamu saja," jawab Aruna pasrah.

Julian terkekeh sumbang. "Terserah, ya? Baiklah, tapi jangan pernah menyesali keputusanmu!" desisnya penuh ancaman.

Dengan cepat Aruna menatap pria itu. "Anda sedang mengancam?"

Julian menaikkan satu alisnya. "Tidak, lebih tepatnya memperingatkan."

"Kau mau apa?" tanya Aruna.

Pria itu meletakkan sebelah tangannya di pundak Aruna dengan disertai embusan napas dalam, lalu tersenyum miring. Perlahan ia mendekatkan wajahnya. Namun, wanita itu memalingkan wajah, dan dengan cepat Julian meraih dagu wanita itu agar menatapnya.

"kenapa? Kau takut menatapku?" tanya pria itu.

Aruna hanya menggeleng, matanya terpejam, jantungnya berdetak tak beraturan. Ia merasakan wajahnya telah menempel pada wajah pria itu, hingga akhirnya pria itu melumat bibirnya. Membuatnya terkejut, sementara ia hanya bisa pasrah, tidak mampu meronta karena rahangnya masih di cengkeram erat oleh pria itu.

"Ah!"

1
Fatzra
Halo semuanya, terima kasih yang sudah membaca cerita ini. jangan lupa follow + like+ komen, ya. biar Author semangat updatenya 🥰
Terima kasih.
Ritsu-4
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
Sterling
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
Murasaki Kuhouin
Jauh melebihi harapanku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!